Anda di halaman 1dari 20

BAB I

SATUAN DASAR DAN HUKUM – HUKUM KELISTRIKAN

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi satuan dasar dan hukum – hukum kelistrikan ini
peserta didik mampu memahami besaran unit dan menerapkan konsep tersebut
dalam menyelesaikan masalah dasar-dasar kelistrikan dengan tepat dan mandiri.

Peta Konsep

Satuan Dasar dan Hukum – Hukum Kelistrikan

Besaran pada Kelistrikan dalam SI Hukum – Hukum Kelistrikan

a)Satuan Kelistrikan dan Konversi a) Hukum Faraday

b) Arus, Hambatan dan Tegangan Listrik b) Hukum Ampere –Biot-Savart

c) Hukum Lenz

d) Hukum Ohm

Kata Kunci
Besaran listrik, hukum kelistrikan.

Pendahuluan
Dalam keseharian kita tidak pernah lepas dari yang namanya listrik. Listrik
dapat mempermudah manusia dalam melakukan berbagai kegiatan, misalnya
untuk menghidupkan pompa air, menghidupkan lampu penerangan sehingga
ruangan menjadi terang, komputer untuk melakukan pekerjaan kantor, handphone
yang memudahkan komunikasi, dan lain-lain. Selain listrik yang diusahakan
manusia adapula listrik yang dihasilkan oleh alam yaitu petir. Ketika di SD atau
SMP pernahkah melakukan percobaan menggosok-gosokkan penggaris ke rambut
kemudian penggaris yang sudah digosokkan didekatkan ke kertas yang dipotong
kecil-kecil, kemudian kertas-kertas kecil akan menempel pada penggaris. Petir
dan percobaan penggaris dan kertas tersebut merupakan contoh dari fenomena
listrik statis. Listrik statis adalah gejala tentang interaksi muatan listrik yang tidak
bergerak atau tidak bergerak secara permanen.

Gambar 1.1 Ilustrasi aliran listrik pada penghantar


Sumber : dokumen pribadi
Jika petir, penggaris dan kertas adalah listrik statis, bagaimana dengan listrik
yang ditemukan pada perangkat elektronik yang sering kita gunakan? TV, lampu,
handphone dan sebagainya merupakan contoh dari pemanfaatan dari listrik
dinamis. Listrik dinamis adalah listrik yang bisa bergerak, yang bergerak disini
berupa elektron yang mengalir terus menerus dari kutub negatif menuju kutub
positif, dari potensial tinggi ke potensial rendah yang berasal dari sumber beda
potensial atau sumber tegangan. Seperti ditunjukan gambar 1.1 aliran listrik
mengalir dari sumber listrik menuju lampu dengan menggunakan penghantar.
Lampu akan menyala bila dialiri arus listrik yang bersumber dari batu bateray dan
mengalir pada kabel penghantar.
Materi
A. Besaran pada Kelistrikan dalam SI
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu. Sedangkan dimensi adalah simbol dari satuan besaran. Berdasarkan
kesepakatan secara internasional maka ditetapkanlah tujuh besaran fisis yang
ditunjuk sebagai besaran pokok internasional atau “Le Systeme International
d”Unites”.

Tabel 1.1. Besaran pokok


No Besaran Satuan Simbol Satuan Dimensi
1 Panjang meter m L
2 Massa kilogram kg M
3 Waktu sekon/detik s T
4 Arus listrik ampere A I
5 Temperatur kelvin K ɵ
6 Intensitas cahaya candela Cd J
7 Jumlah Zat mol mol N
Sumber tabel : Sudirman: 2002

a) Satuan Kelistrikan dan Konversi


Tabel 1.2. Daftar besaran , satuan dan simbol di bidang kelistrikan dan
kemagnetan dalam sistem SI adalah :
Simbol
Besaran Simbol Satuan Persamaan
Satuan

Arus listrik I Ampere A I = V/R

Gaya gerak listrik E Volt V V= I X R

Tegangan/
V Volt V V= I X R
Potensial listrik
Resistor/ V
R Ohm Ω R=
Hambatan Listrik I
Muatan listrik Q Couloumb C Q=IXT
Q
Kapasitansi C Farad F C=
V
Kuat medan Newton/ F
E N/C E=
listrik coloumb Q

Konduktansi S siemens I/Ω M⁻¹L⁻²T³I²

Flug Magnet Wb Weber Tm² ML²T⁻²I⁻¹

Densitas flug
T Tesla N/Am MT⁻²I⁻¹
magnetik
Induktansi H henry Vs/A ML²T⁻³I⁻²
Sumber tabel : Sudirman: 2002
Untuk menyederhanakan penulisan sekaligus perbandingan nilai satuan
dalam suatu besaran yang sama, selalu digunakan kelipatan 10 atau 1/10 dari
satuan dasarnya. Misalnya 1Kvolt sama dengan 1.000 Volt, dalam notasi
eksponensialnya ditulis 1.000 Volt = 10³ Volt. Kemudian 1 mVolt sama dengan
1/1.000 , dalam eksponensialnya ditulis 1mVolt = 10⁻³Volt.
Nama dari satuan – satuan ini tambahan ini diperoleh dengan menambahkan
awalan pada satuan dasarnya. Misalnya kilo (1000 kali) disingkat K. Berikut
adalah daftar nama awalan satuan yang sering digunakan dalam penulisan nilai
satuan dalam setiap besaran.
Tabel 1.3. Daftar nama awalan satuan yang sering digunakan dalam penulisan
nilai satuan dalam setiap besaran
Faktor
Nama Simbol Contoh
Kelipatan
tera 10¹² T Tera Hezt (THz)
giga 10⁹ G Giga Watt (GW)
mega 10⁶ M Mega Ohm (MΩ)
kilo 10³ K Kilo Volt (KV)
hekto 10² H hekto are (ha)
deci 10⁻¹ D deci meter (dm)
centi 10⁻² C centi meter (cm)
mili 10⁻³ M mili Secon (mS)
mikro 10⁻⁶ µ mikro Farad (µF)
nano 10⁻⁹ N nano Farad (nF)
piko 10⁻¹² p Piko Farad (pF)
Sumber tabel : Sudirman: 2002

b) Arus, Hambatan dan Tegangan Listrik


Arus Listrik
Pengertian Arus Listrik (Electrical Current)

Gambar 1.2 Aliran muatan listrik


Sumber : dokumen pribadi
Gambar 1.2. menunjukan aliran muatan listrik/ arus listrik dalam suatu
rangkaian dapat dianalogikan (diumpakan) seperti aliran air yang mengalir dalam
sebuah pipa. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Jika
tida ada beda tekanan maka air tidak akan mengalir. Begitupun dengan aliran
muatan listrik/ arus listrik juga tidak akan mengalir jika tidak ada beda potensial
pada ujung - ujung penghantarnya, arus listrik mengalir dari potensial tinggi (+)
menuju ke potensial rendah (-).
Jadi arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar per satuan waktu. Besarnya arus adalah besar muatan listrik (colomb)
dibagi waktu (sekon)
I = arus yang mengalir dalam satuan Ampere
Q = besar muatan listrik dalm satuan colomb

t = waktu dalam satuan sekon

Ada 2 macam jenis arus listrik:


 Arus searah yaitu aliran listrik yang tidak berubah terhadap waktu, tetapi
tetap konstan, kita menyebutnya arus searah (dc). Seperti ditunjukan pada
gambar 1.3.a arus searah ketika diukur / dilihat dengan alat ukur osciloscope
berbentuk garis lurus.

 Arus bolak-balik yaitu aliran listrik yang berubah terhadap waktu, kita
menyebutnya arus bolak-balik (ac) seperti ditunjukan pada gambar 1.3.b.

(a) Arus Listrik searah (b) Arus listrik bolak balik


Gambar 1.3.Arus Searah (a) dan Arus Bolak-Balik (b)

Sumber : dokumen pribadi

Hambatan Listrik
Sekalipun ben – benda logam merupakan konduktor/penghantar listrik, akan
tetapi benda – benda yang berlainan tidak sama mudahnya dilalui arus listrik.
Dengan kata lain, benda yang berlainan zatnya mempunyai daya hantar berbeda
terhadap mengalirnya arus listrik atau benda – benda yang berlainan mempunyai
perlawanan listrik yang tidak sama. Perlawanan listrik disebut resistansi
sedangkan benda yang sengaja dibuat untuk memberikan perlawanan listrik
dinamakan tahanan atau resistor.George Simon Ohm (1787 – 1854) telah
merumuskan faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pada kawat
penghantar adalah panjang, luas penampang dan hambatan jenis kawat penghantar
tersebut.

Gambar 1.4 Kawat konduktor logam

Sumber : Dokumen Pribadi

L
R=ρ
A
dimana :

R : Hambatan Listrik (Ohm)


ρ : Hambatan Jenis Kawat (Ωm)
L : Panjang Kawat Penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m²)

Contoh Soal

Sebuah kawat penghantar berbahan tembaga memiliki panjang 50 meter dengan


luas penampang 1 cm . Hambatan jenis tembaga adalah 1,7 . 10⁻⁸ Ωm.
Berapakah tahanan pada kawat tersebut pada suhu 20º?

Diketahui

L = 50 m

A = 1 cm = 1. 10⁻² m

ρ = 1,7 . 10⁻⁸ Ωm.

Ditanyakan R

Jawab
L
R =ρ
A

50 m
=1,7 . 10⁻⁸ Ωm
1.10⁻ ² m

= 8,5 . 10⁻⁵Ω

Tegangan Listrik
Tegangan listrik atau yang lebih dikenal sebagai beda potensial listrik
adalah perbedaan potensial listrik antara dua titikdalam rangkaian listrik.
Tegangan listrikmerupakan ukuran beda potensial yang mampu membangkitkan
medan listrik sehingga menyebabkan timbulnya arus listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Satuan tegangan listrik adalaha Volt . Ini diambil dari nama
fisikawan Italia abad ke-18 Alessandro Volta.

Potensial tinggi

Aliran arus
Aliran elektron

(bedategangan
potensial)

Potensial rendah

Gambar 1.5 Ilustrasi aliran arus dan aliran elektron


Sumber : Dokumen Pribadi
Tegangan listrik itu terjadi apabila:

 Terdapat perbedaan kerapatan pasangan elektron diantara dua kutub.


 Terdapat perbedaan posisi kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
 Terdapat perbedaan tempat antara yang kekurangan elektron dan yang
kelebihan elektron

B. Hukum – Hukum Kelistrikan


a) Hukum Faraday
Hukum Faraday adalah Hukum dasar Elektromagnetisme yang menjelaskan
bagaimana arus listrik menghasilkan medan magnet dan sebaliknya bagaimana
medan magnet dapat menghasilkan arus listrik pada sebuah konduktor. Hukum
Faraday inilah yang kemudian menjadi dasar dari prinsip kerja Induktor,
Transformator, Solenoid, Generator listrik dan Motor Listrik. Hukum yang sering
disebut dengan Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday ini pertama kali
dikemukakan oleh seorang Fisikawan Inggris yang bernama Michael Faraday
pada tahun 1831.
Bunyi hukum Faraday : Setiap perubahan medan magnet pada kumparan
akan menyebabkan/ menimbulkan gaya gerak listrik (GGL) induksi yang
sebanding dengan laju perubahan fluks.
Hukum Faraday tersebut dinyatakan dengan rumus dibawah ini :

ɛ = -N (ΔΦ/Δt)

Keterangan :
ɛ = GGL induksi (volt)
N = Jumlah lilitan kumparan
ΔΦ = Perubahan fluks magnetik (weber)
∆t = selang waktu (s)
Tanda negatif menandakan arah gaya gerak listrik (ggl) induksi.
b) Hukum Ampere –Biot-Savart
Hukum Ampere ditemukan oleh Hans Christian Oersted setelah adanya
penemuan medan magnet disekitar arus listrik.Percobaan yang dilakukan adalah
dengan melilitkan sebuah paku besi dengan kawat tembaga. Kemudian kawat
tersebut dialiri arus listrik. Ternyata paku tersebut menjadi bersifat magnet dan
bisa menarik paku di sekitarnya. Magnet yang dibuat dengan mengalirkan arus
listrik melalui lilitan kawat disebut sebagai magnet listrik atau elektromagnet.
Elektromagnet bersifat sementara, bila aliran listrik dimatikan maka sifat
kemagnetannnya akan hilang.

Gambar 1.6 percobaan Hukum Ampere –Biot-Savart


Sumber :
https://www.academia.edu/34730611/HUKUM_AMPERE_DAN_SOLENOIDA
Arah medan magnet yang dihasilkan oleh arus kawat sesuai dengan aturan
tangan kanan.
c) Hukum Lenz
Hukum Lenz ditemukan oleh seorang ahli fisika yang bernama Friederick
Lenz pada tahun 1834. Dalam percobaannya Friederick Lenz menggunakan
magnet dan kumparan listrik . Ketika medan magnet didekatkan dengan kumparan
terjadi perubahan fluks megnetik.
Bunyi hukum Lenz “Gaya Gerak Listrik atau GGL induksi selalu membangkitkan
arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”.

Gambar 1.7 Percobaan hukum Lenz


Sumber : https://teknikelektronika.com/hukum-lenz-pengertian-hukum-lenz-
bunyi-hukum-lenz/
Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin
listrik dinamis ( mesin listrik putar) yaitu generator dan motor.
d) Hukum Ohm
Hukum ohm adalah hukum yang menyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan pada rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa
besarnya arus listrik yang melalui sebuah kawat penghantar selalu berbanding
lurus dengan besarnya tegangan sumber yang diberikan pada kawat penghantar
tersebut.

V
R=
I
dimana :
R : hambatan / tahanan listrik
V : tegangan listrik
I : Arus listrik
Contoh Soal
Sebuah rangkaian listrik seperti gambar di bawah. Dengan nilai tahanan / resistor
10KΩ dan tegangan sumbernya 12 Volt. Hitung arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut!
Diketahui
R = 10KΩ = 10.000 Ω
V = 12 Volt
Ditanyakan I
Jawab
V
I =
R
12
=
10000
= 12. 10⁻⁴ A
= 120 mAmpere

e) Hukum Kirchhoff
Hukum kirchoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam sebuah rangkaian listrik .
Penemu hukum kirchoff pada tahun 1824-1887 oleh ahli fisika Jerman yang
bernama Gustav Robert Kirchhoff.
Dalam hukum kirchoff 1berbunyi : total arus listrik yang masuk melalui suatu titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik memiliki besar yang sama dengan
arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.

Gambar 1. 8 Arus masuk dan arus yang keluar


Sumber : Dokumen Pribadi

I1 + I2 + I3 = I4 + I5+ I6

dimana
I1, I2, I3 : arus yang masuk dalam suatu percabangan
I4, I5, I6 : arus yang masuk dalam suatu percabangan
Contoh Soal

Bila pada rangkaian di atas arus I1 = 2 A; I2 = 4 A; I3= 5A ; I5 = 6 A dan I6 =


1,4 A. Berapakah besar arus pada I4?
Jawab
I1 + I2 + I3 = I4 + I5+ I6
2A+4A+5A = I4 + 6A + 1,4 A
11 A = I4 + 7,4 A
I4 = 11 A – 7,4
= 3,6 Ampere
Cakrawala
Penemu Arus Listrik

Gambar 1.9. André-Marie Ampère


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Andr%C3%A9-Marie_Amp%C3%A8re
André-Marie Ampère fisikawan dan ilmuwan berasal dari Perancis, , lahir
pada 20 Januari 1775.Dia seorang pelopor bidang elektrodinamika (listrik
dinamis), Ampere merupakan ilmuwan pertama yang mengembangkan
pengamatan terhadap fenomena listrik dan magnet; dalam penelitiannya jika dua
batang konduktor diletakkan berdampingan dan keduanya diberi aliran listrik
searah, kedua konduktor tersebut akan saling tarik menarik. Sebaliknya, apabila
dialiri arus bolak-balik, keduanya akan saling tolak menolak. Sebuah pengamatan
sederhana memang, tapi fenomena tersebut sekaligus menjadi dasar ilmu
pengetahuan modern yang dikenal sebagai elektro-magnetik.
André-Marie Ampère tidak pernah duduk di bangku sekolah. Sebagian
besar pendidikannya diperoleh dari ayahnya sendiri, Jean-Jacques Ampère,
seorang pedagang sutra kaya raya, juga pejabat pemerintah pendukung monarki
Perancis saat itu, sekaligus pengagum tulen Jean Jacques Rousseau, salah seorang
sastrawan dan negarawan terkemuka dari Perancis. Pada usia 12 tahun, Ampere
telah menguasai hampir semua hal yang diketahui terkait matematika pada saat
itu. Dia tumbuh menjadi remaja yang cerdas dan berpengetahuan luas. Sayang,
pendidikannya terbentur salah satu peristiwa paling besar dalam sejarah, Revolusi
Perancis. Pada 1793, pasca sebuah pertempuran antara pendukung monarki dan
republik meletus di sekitar wilayah kediamannya, ayahnya ditangkap pihak
republik dan dihukum mati.
Tahun 1804, Ampère mengajar di Ecole Polytechnique dan diangkat
sebagai profesor matematika sejak 1809, terlepas dari ketiadaan latar belakang
pendidikan formal yang memang tidak pernah diikuti. Ampere menggabungkan
risetnya dengan hasil penemuan Hans Christian Ørsted, seorang ahli fisika
kelahiran Denmark ,ia menemukan kumparan berarus listrik bisa bersifat sebagai
magnet yang kuat. Bergantung pada jenis aliran listrik, kumparan bisa saling
menarik atau menolak satu sama lain. Menggunakan matematika untuk membuat
simpulan percobaannya sendiri, salah satu sumbangan terbesar fisikawan Perancis
pada dunia dikenal dengan nama Hukum Ampere, besar aksi dan reaksi dua
kumparan beraliran listrik berbanding lurus dengan panjang kawat dan intensitas
arus - teorem dasar yang menjadi cikal bakal cabang ilmu elektro-magnetik dalam
fisika modern.

Jelajah Internet

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang hukum kelistrikan dapat


mengunjungi link di bawah atau menggunakan QR Code di atas. Di dalam web
tersebut disajikan media pembelajaran interaktif yang bisa menghitung arus dan
tegangan pada rangkaian listrik.
https://www.youtube.com/watch?v=RjU61GXtmDY
Lembar Praktikum

Satuan Besaran dan Konversi

A. Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui macam – macam satuan besaran .
2. Siswa dapat mengkonversi besaran listrik ke satuan yang lebih
kecil/besar.
B. Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Resistor kapur
3. Stop watch
C. Petujuk Praktis
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik!
3. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ke tempat semula
dengan rapi!
D. Langkah Percobaan

1. Ukur meja , buku dan bolpoint yang ada di sekitarmu dengan


menggunakan penggaris.

2. Masukkan hasil pengukuran pada tabel , dan konversikan menjadi


satuan mm.

3. Lihat nilai pada resistor kapur, masukakn pada tabel dan


konversikan ke satuan KΩ

4. Hitung waktu dengan stop watch kegiatan kamu , misalnya membaca


atau menulis. Tuliskan waktunya di tabel dan konversikan ke satuan
µs.

Contoh Soal

1. Sebuah Kumparan dengan Jumlah Lilitan 1000 didalam Waktu 0.01 detik,
dapat menimbulkan perubahan Fluks Magnet sebesar 10⁻⁴ Wb. Berapakah
Gaya Gerak Listrik Induksi yang timbul di Ujung – Ujung Kumparan
tersebut?
Diketahui :
N = 1000 Lilitan
dΦ/dt=10⁻⁴ Wb. per 0.01 sekon = 10⁻² Wb/s.
Jawaban :
ε = -N (dΦ / dt)
ε = – 100 (10⁻²)
ε = -10 Volt
(Tanda Negatif hanya menunjukkan Arah Arus Induksinya).

Jadi total gaya gerak listrik induksi elektromagnet yg diperoleh dari ujung
kumparan tersebut sebesar 10 Volt.

Rangkuman

 Listrik statis adalah gejala tentang interaksi muatan listrik yang tidak
bergerak atau tidak bergerak secara permanen.
 Listrik dinamis adalah listrik yang bisa bergerak (ada aliran elektron yang
mengalir terus menerus dari kutub negatif menuju kutub positif, dari potensial
tinggi ke potensial rendah yang berasal dari sumber beda potensial atau
sumber tegangan).
 Jadi arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar per satuan waktu. Besarnya arus adalah besar muatan listrik
(colomb) dibagi waktu (sekon). Satuan arus listrik adalah Ampere.
 Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titikdalam
rangkaian listrik. Satuan tegangan listrik adalah Volt.
 Hambatan listrik adalah perlawanan listrik disebut resistansi sedangkan benda
yang sengaja dibuat untuk memberikan perlawanan listrik dinamakan tahanan
atau resistor.
 Hukum Faraday : Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan
menyebabkan/ menimbulkan gaya gerak listrik (GGL) induksi yang
sebanding dengan laju perubahan fluks.
 Bunyi hukum Lenz “Gaya Gerak Listrik atau GGL induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal
perubahan fluks”.
 Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya arus listrik yang melalui sebuah
kawat penghantar selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
sumber yang diberikan pada kawat penghantar tersebut.
 Hukum kirchoff 1berbunyi : total arus listrik yang masuk melalui suatu titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik memiliki besar yang sama
dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.

Tugas Mandiri

Salah satu alat yang dapat menghasilkan tegangan listrik adalah accumulator.
Tugas Anda mencari apa itu accumulator, komponen dan prinsip kerjanya disertai
dengan gambar-gambar yang mendukung.Anda dapat mengumpulkan informasi
melalui buku, internet, maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan
dalam bentuk laporan dengan format yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.

Penilaian Harian

Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Konversilah nilai besaran di bawah ini :


a. 25 m = ......... mm
b. 12000 KV = ......... V
c. 4,7 µF = ......... pF
d. 1MΩ = ......... Ω
2. Sebuah kawat Aluminium yang memiliki panjang 20 cm dan luas penampang
2.10⁻⁴ m⁻². Jika diketahui hambatan jenis aluminium adalah 2,82 . 10 ⁻⁸ Ωm.
tentukan besarnya hambatan listrik yang dimiliki oleh kawat tersebut?
3. Suatu hambatan listrik dialiri oleh arus sebesar 3 A. Jika beda potensial pada
kedua ujung penghambat listrik adalah 9 Volt. Tentukan besar nilai Hambatan
Listrik Tersebut?
4.

Jika besar I1 adalah 5 A , I2 adalah 3 A dan I 3 adalah 2,5 A . Berapakah


besar arus yang mengalir pada I4?

5. Sebuah kumparan terdiri dari 100 lilitan, fluks magnet dalam kumparan
berubah sebesar 5 x 10-3 weber dalam selang waktu 10ms (milidetik).
Hitunglah Gaya Gerak Listrik atau GGL induksi pada ujung – ujung
kumparan tersebut!

Refleksi

Setelah mempelajari bab pertama ini, Anda tentu menjadi paham tentang
konsep dasar tentang besaran listrik dan hukum – hukum kelistrikan . Dari semua
materi yang dijelaskan pada bab pertama ini, hal apa yang menurut Anda paling
sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena
konsep dasar ini akan menjadi dasar dari materi-materi yang akan dibahas di bab-
bab selanjutnya.
Daftar Pustaka
Sudirman,2002.Fisika.Jakarta : Erlangga
Taufiq Afandi, Untung Suprapto,2011.Mengukur Besaran – Besarn Listrik Dalam
Rangkaian Elektronika.Klaten : SAKA MITRA KOMPETENSI
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Ilustrasi aliran listrik pada penghantar
Sumber : dokumen pribadi
Gambar 1.2 Aliran muatan listrik
Sumber : dokumen pribadi
Gambar 1.3.Arus Searah (a) dan Arus Bolak-Balik (b)
Sumber : dokumen pribadi
Gambar 1.4 Kawat konduktor logam
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 1.5 Ilustrasi aliran arus dan aliran elektron
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 1.6 percobaan Hukum Ampere –Biot-Savart
Sumber :
https://www.academia.edu/34730611/HUKUM_AMPERE_DAN_SOLENOIDA
diunggah Selasa , 05 Nopember 2019 jam 08.03
Gambar 1.7 Percobaan hukum Lenz
Sumber : https://teknikelektronika.com/hukum-lenz-pengertian-hukum-lenz-
bunyi-hukum-lenz/ diunggah Rabu, 06 Nopember 2019 jam 08.00
Gambar 1.9. André-Marie Ampère
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Andr%C3%A9-Marie_Amp%C3%A8re
diunggah Selasa , 12 Nopember 2019 jam 08.27
Gambar 1. 8 Arus masuk dan arus yang keluar
Sumber : Dokumen Pribadi
Daftar Tabel
Tabel 1.1. Besaran pokok Sumber tabel : Sudirman: 2002
Tabel 1.2. Daftar besaran , satuan dan simbol di bidang kelistrikan dan
kemagnetan dalam sistem SI Sudirman: 2002
Tabel 1.3. Daftar nama awalan satuan yang sering digunakan dalam penulisan
nilai satuan dalam setiap besaran Sudirman: 2002

Anda mungkin juga menyukai