BAB 1
LISTRIK ARUS SEARAH
Pendahuluan
Kenapa Anda memerlukan listrik?
Cobalah Anda perhatikan ketika berada di tempat gelap untuk melihat sesuatu,
ada yang kita perlukan. Ya, kita memerlukan sumber cahaya untuk penerangan. Yang
biasa digunakan adalah lampu atau senter sebagai sumber cahaya. Atau ketika malam
hari, lampu di ruang tempat Anda berada tiba-tiba mati. Tentu Anda harus
mengetahui apa penyebabnya. Yang diperiksa dahulu adalah di tempat atau ruangan
lain. Apakah sama-sama padam. Ataukah lampu di tempat Anda tadi berada saja yang
padam. Penyebabnya adalah terputusnya aliran arus listrik dari sumber listrik. Jadi
arus listrik sangat penting. Ketiadaan aliran arus menyebabkan komponen dan
peralatan listrik tidak berfungsi.
Kita memerlukan sumber listrik untuk memberikan aliran arus, contohnya berasal
dari baterai, aki atau dari PLN yang menggunakan sumber daya alam dan buatan.
Arus listrik yang berasal dari baterai disebut arus searah. Arus searah berarti arusnya
mengalir hanya satu arah. Arus searah disebut juga DC (direct current) dari Bahasa
Inggris yang terjemahnya arus searah. Rangkaian yang terhubung dengan sumber arus
searah disebut rangkaian arus searah.
Sebelum memasuki bahasan rangkaian listrik arus searah, sebagai pendahuluan akan
dibahas apa itu arus dan bagaimana timbulnya?. Bahasan berikutnya tentang
resistansi, rangkaian resistansi seri dan parallel serta rangkaian listrik arus searah
(tegangan terminal dan emf atau electromotive force yang diterjemhakn sebagai gaya
gerak listrik), energi dan daya listrik
Diharapkan dari bahasan ini, Anda dapat memahami bagaimana rangkaian arus
searah yag aman digunakan dalam kehidupsan sehari-hari. Aman berarti selamat.
Anda tidak tersetrum dan tidak melakukan pemborosan energi listrik.
Menurut penyelidikan Ohm, Adanya R tergantung pada bahan kawat listrik tersebut.
l
R=ρ Persamaan 1.3
A
Keterangan:
ρ = hambat jenis bahan kawat dalam satuan ohm.meter
Gambar 1.2 Kawat listrik
l = panjang kawat dalam satuan meter
A = luas penampang kawat dalam meter persegi
Trik:
Ubah dulu rumus hukum Ohm I = V/R sehingga didapatkan rumus resistansi R.
Penyelesaian
Diketahui:
I = 2,5 A
V = 12,0 V
Ditanya:
R = …?
Jawab:
V 12,0 V
R= = =4,80 Ω
I 2,50 A
Jadi besar resistansi lampu sorot tersebut adalah 4,80 Ω. Ini menunjukkan bahwa
resistansi dari lampu sorot tersebut sangat kecil. Nilai ini akan berubah jika terjadi
perubahan temperatur pada lampu.
Tabel 1.2 Simbol – simbol yang umum digunakan dalam diagram rangkaian listrik
kawat penghantar
Resistor
Ada koneksi Tidak ada
Ground
sakelar listrik koneksi listrik
Resistor variable
sekering (potensiometer) Baterai Sumber arus dc
kapasitor Induktor
Ampere
meter
Penyelesaian:
Diketahui:
R = 65,0 Ω
ε = 12,0 V
r = 0,5 Ω
Trik:
Cari dulu besar tegangan terminal Vab = ε - Ir dipadukan dengan hukum Ohm: V =
IR
Ditanya:
I = …?
Jawab:
Vab = ε - Ir
IR = ε - Ir
ε = I (r + R)
E 12,0 V 12,0 V
I= = = =0,183 A
r + R 0,5Ω +65,0 Ω 65,5 Ω
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 0,183 A. Arus ini cukup kecil. Bila
arus sebesar ini mengalir dalam tubuh, jantung bereaksi dan kulit terasa kesemutan
namun hanya mampu ditahan selama sekitar 2 detik saja. (Arus yang mengalir dalam
tubuh = tegangan/tahanan tubuh. Tahanan tubuh berkisar antara 1200 Ω sampai 5000
Ω).
Besaran lain yang terkait dengan listrik adalah KWh singkatan dari Kilowatt
hour merupakan satuan energi listrik. satuan ini yang dipakai di Indonesia oleh PLN
untuk mengukur pemakaian daya listrik rumah-rumah setiap bulan. Biayanya diukur
setiap KWh. Pemasangan listrik di rumah-rumah terbagi dalam 450 KWh, 900 Kwh,
dan 1200 KWh. artinya setiap pemakaian dibatasi sampai 450 Kwh, 900 Kwh dan
1200 KWh (terkait dengan arus listrik bolak-balik). Rumus umum energi atau work
untuk arus searah maupun bolak balik:
W = Pt Persamaan 1.5
Karena P = VI
W = Vit Persamaan 1.6
dan V = IR
W = I2R Persamaan 1.7
Gambar 1.6a Resistor seri R1, R2 dan R3. Gambar 1.6b. 3 buah lampu yang disusun seri.
Gambar 1.6c. Diagram rangkaian ekivalen.
Tegangan masing – masing resistor V1, V2, dan V3 nilainya berbeda. V adalah
tegangan ujung terminal yang besarnya sama dengan penjumlahan besar ketiga
tegangan pada ketiga resistor. Arus
yang mengalir melalui 3 resistor
sama besar
Vab = V1 + V2 + V3
Persamaan 1.8
= I.R1 + I.R2 + I.R3
= I (R1 + R2 + R3)
Pada gambar 3 dapat dibuat persamaan:
Vab = I.Req
I (R1 + R2 + R3) = I.Req
Pada susunan paralel besar beda potensial sama untuk semua resistor.
Persamaan 1.10
Penyelesaian
Diketahui:
R1 = R2 = 10,0 Ω
Gambar 1.8 Contoh rangkaian
seri dan paralel V = 24,0 V
Ditanya: I1 dan I2 ?
Trik:
Masukkan dulu ke dalam persamaan susunan rangkaian ekivalen masing-masing
kemudian gunakan rumus hukum Ohm.
Jawab:
a. Rangkaian Seri:
Rek = R1 + R2 = 10,0 Ω + 10,0 Ω = 20,0 Ω
V 24,0 V
I= = =1,2 A
R 20,0 Ω
1,2 A adalah arus total yang mengalir pada rangkaian. Pada rangkaian seri, arus
yang mengalir di setiap resistor sama besar dengar arus total. jadi besar I1 dan I2
adalah 1,2 A.
b. Rangkaian Paralel:
1 1 1 1 1 2 1
= + = + = =
R ek R 1 R2 10,0 Ω 10,0 Ω 10,0 Ω 5,0Ω
Rek = 5,0 Ω
V 24,0 V
I= = =4,8 A
R 5,0 Ω
4,8 A adalah arus total yang mengalir pada rangkaian. untuk susunan parallel,
arus total merupakan penjumlahan arus yang mengalir di seluruh resistor. Sedangkan
besar tegangannya sama dengan besar tegangan jepit. Karena besar resistansi resistor
sama, maka arus yang mengalir di setiap resistor sama besar.
I 4,8 A
!1 =!2= = =2,4 A
2 2
Jadi besar arus yang melewati masing-masing resistor 2,4 A.
7. Hukum Kirchhoff
Bunyi hukum I Kirchhoff:
“Jumlah kuat arus yang mengalir melalui suatu titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar melalui titik percabangan tersebut”.
∑ I masuk =∑ I keluar Persamaan 1. 11
Pada contoh gambar di samping persamaan 1. 11 dapat dijabarkan sebagai berikut:
I 1+ I 2=I 3 + I 4 + I 5
Ω
Hitunglah:
a. Kuat arus yang mengalir
b. Daya pada resistor 10 Ω
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan rangkaian 1 loop, tidak perlu menggunakan hukum I Kirchhoff.
Kita dapat menggunakan Hukum II Kirchhoff dengan Hukum Ohm.
Diketahui:
R1 = 8 Ω
R2 = 10 Ω
ε1 = 6,0 V
ε2 = 12, 0 V
Ditanya:
a. I = ...?
b. P10 Ω = ....?
Jawab:
Pertanyaan:
a. I1 = ...? I1 = ...? I3 = ...?
b. Vac = ...?
Jawab:
Menggunakan hukum I Kirchhoff pada
rangkaian di samping: I3 = I1 + I2
Perhatikan loop 1 (abcda)
Menggunakan hukum II Kirchhoff:
∑ ∆ V =0
ε1 – I1.R2 – I3.R1 = 0
10 – I1.6,0 – I3.2.0 = 0
10 = I1.6,0 + I3.2.0 persamaan (1)
Dengan memasukkan persamaan : I3 = I1 + I2 pada persamaan 1 didapatkan:
10,0 = 6,0 I1 – 2.0 (I1 + I2)
10,0 = 8,0 I1 + 2 I2 Persamaan (2)
Perhatikan loop 2 (befcb)
Menggunakan hukum II Kirchhoff:
∑ ∆ V =0
-ε1 + I1.R2 – -ε2– I2.R3 = 0
-10,0 + I1.6,0 – 14,0 V – I2.4.0 = 0
24,0 = 6,0I1 - 4,0I3 persamaan (3)
Sederhanakan persamaan (3) dengan membagi 2
12,0 V= 3,0I1 - 2,0I3 persamaan (4)
Dengan metode eleminasi menggunakan persamaan (2) dan (4) untuk
mendapatkan nilai salah satu arus, misalnya I1:
10,0 = 8,0.I1 + 2 .I2
12,0 = 3,0I1 - 2,0I3
22,0 = 11.I1
22,0V
I 1= =2,0 A
11,0 Ω
Untuk mencari I2, nilai I 1 disubstitusikan ke salah satu persamaan. Misalnya
nilai I1 dimasukkan ke persamaan (2).
10,0 = 8,0. 2,0 + 2 I2
- 6,0 = 2 I2
−6,0V
I 2= =−3,0 A
2,0Ω
dan nilai I1 dan I2 dimasukkan ke persamaan: I3 = I1 + I2
Sehingga didapatkan I3 = -1 A
Tanda (-) pada nilai arus di atas menunjukkan bahwa arah arus kebalikan
dari arah yang didefinisikan sebelumnya. Atau jika definisi awal arus I2 = I1 +
I3 maka akan menghasilkan nilai arus (+).
Lembar Kerja Siswa 1
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini dengan jelas!
1. Tergantung apa sajakah besar resistansi ?
2. Apakah fungsi resistor dalam peralatan elektronik?
3. Mengapa arus searah mempunyai kutub positif dan negatif?
4. Jika ada 2 resistor disusun paralel dan seri, manakah yang lebih besar niali
resistansinya?
5. Jelaskan garis besar pembahasan hukum I dan II Kirchhoff
6. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk menyelesaikan rangkaian 2 loop?
Kunci Jawaban
1. Resistansi sebuah resistor tergantung pada jenis bahan, suhu, panjang bahan dan
diameternya.
2. Fungsi resistor untuk membatasi besar arus yang masuk ke dalam peralatan
elektronik.
3. Dengan menggunakan rumus susunan seri dan paralel, maka besar resistansi seri
lebih besar daripada nilai resistansi paralel. Nilai resistansi susunan seri dan
paralel tidak akan pernah sama.
4. Arus searah mempunyai kutub positif dan negatif karena perbedaan inilah yang
menyebabkan mengalirnya arus dari kutub positif menuju kutub negatif. Dalam
sumber arus searah, terdapat muatan – muatan listrik (+) dan (-) yang terkutub,
ketika muatan – muatan listrik (+) bergerak ke kutub (-) saat dihubungkan, di saat
inilah timbul arus (coba lihat di percobaan larutan elektrolit).
5. Hukum I Kirchhoff membahas tentang arus yang masuk dan keluar dari suatu titik
percabangan. Jumlah kuat arus yang masuk dan kelaur dari suatu titik
percabangan, sama besar.
Hukum II Kirchhoff membahas tentang tegangan dalam rangkaian tertutup.
Jumlah beda potensial atau tegangan dalam rangkaian tertutup sama dengan nol.
Adanya resistansi menurunkan nilai tegangan dalam rangkaian karena resistor
bertindak sebagai pemakai arus yang dihasilkan oleh sumber arus (tegangan)
6. Langkah-langkah untuk menyelesaikan rangkaian 2 loop:
a. definisikan jumlah dan arah arus dengan Hukum I Kirchhoff.
b. buatlah 2 loop untuk mendapatkan 2 persamaan
c. tetapkan arah loop, misalnya searah jarum jam
d. buatlah persamaan hukum II Kirchhoff
e. Arah arus yang searah dengan loop, bernilai negatif. Arah kutub tegangan
yang dijumpai negatif lebih dulu, bernilai positif
Lembar Evaluasi 1
A. Pilihan Ganda
Berilah lingkaran pada huruf A, B, C, D, atau E di depan pilihan yang tepat!
A. 2,6 A
B. 2,9 A
C. 3,6 A
D. 4,3 A
E. 4,7 A
5. Harish membuat rangkaian sensor jarak. Arus yang mengalir dalam rangkaian
0,09 ampere sementara resistansi yang dipakai 100 ohm. Ada 10 baterai 1,5 V
yang tersedia. Supaya efisien, baterai harus disusun ...
A. 8 baterai,disusun 4 paralel, 4 seri
B. 7 baterai disusun 3 paralel, 4 seri
C. 6 baterai, disusun seri
D. 6 baterai disusun paralel
E. 4 baterai disusun seri
6. Dalam sebuah perakitan alat elektronika, terlihat susunan resistor sebagai
berikut
Carilah:
a. Besar arus yang mengalir melalui hambatan 4,00 Ω
b. Berapakah besar daya pada resistor 3.00 Ω
9. Perhatikan rangkaian
listrik berikut:
Carilah:
a. Nilai arus yang mengalir pada resistor 2,00 kΩ, 3,00 kΩ, dan
4,00 kΩ
b. Tegangan diantara titik a dan c (Vac)