Anda di halaman 1dari 74

RANGKAIAN LISTRIK DAN KEMAGNETAN

DASAR-DASAR LISTRIK
DAN KEMAGNETAN

LEMBARAN INFORMASI

Nama siswa :
&
LEMBARAN PRAKTEK

………………………………………………………………………………….

NIS : ………………………………………………………………………………….

TINGKAT : ………………………………………………………………………………….

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
JL. MAHAR MARTANEGARA 48 CIMAHI

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 1


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
DASAR-DASAR LISTRIK
DAN KEMAGNETAN

Program Keahlian:
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

Kompetensi Keahlian:
TEKNIK OTOMASI INDUSTRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI


BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
JL MAHAR MARTANEGARA 48 CIMAHI

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 2


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Konsep Dasar Listrik


1.1 Arus, Tegangan dan Resistansi
Sudah menjadi hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa listrik sangat besar
manfaatnya bagi kehidupan manusia. Sudah cukup banyak penggunaan listrik dalam
kehidupan sehari-hari, beberapa diantaranya adalah untuk :
1. Penerangan
2. Menjalankan beberapa peralatan rumah tangga, seperti: televisi, radio dan kompor
listrik
3. Mengoperasikan mesin-mesin pada industri

Listrik pada dasarnya adalah pergerakan muatan-muatan listrik (yang sekarang kita kenal
sebagai elektron-elektron) yang membawa energi. Muatan-muatan bebas yang bergerak ini
dikontrol dan digunakan energinya untuk tujuan-tujuan tertentu seperti menghidupkan
lampu, menjalankan motor, dan lain sebagainya. Pergerakan muatan inilah yang kita sebut
sebagai Arus Listrik. Karena arus inilah yang menyebabkan listrik menjadi bertenaga.

Gamb. 1.1 Arus Listrik adalah Gerakan Elektron-Elektron

Kita mendefinisikan arus pada sebuah titik tertentu dan yang mengalir dalam arah
tertentu sebagai besarnya muatan sesaat yang mengalir persatuan waktu dimana muatan
positif netto bergerak melalui titik tersebut dalam arah tertentu.
Arus mempunyai simbol I atau i, jadi:

dq
i
dt
Satuan arus adalah ampere (A), yang menyatakan banyaknya muatan yang mengalir
persatuan waktu 1 C/s. Nama Ampere diambil mengikuti nama A.M. Ampere seorang ahli
fisika Prancis pada permulaan abad ke 19.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 3


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Biasanya kita menyatakan simbol grafik untuk arus dengan menempatkan sebuah panah
didekat konduktor, seperti dalam gambar 1.2.

2A -2 A

(a) (b)
Gamb. 1.2 Dua Cara Menyatakan Arus yang Serupa

Perlu disadari bahwa panah arus tidaklah menunjukkan arah aliran arus yang
“sesungguhnya”, tetapi hanya sekedar perjanjian (konvensi) untuk memperkenalkan kita
berbicara mengenai “arus di dalam kawat” dengan cara yang jelas. Panah tersebut adalah
bagian fundamentil daripada definisi arus! Jadi, berbicara mengenai nilai sebuah arus i
tanpa menentukan panah adalah sama dengan membicarakan sesuatu yang tak
didefinisikan.
Electromotive force (EMF) biasa disebut juga sebagai gaya gerak listrik (ggl)
adalah sifat dari sumber fisik yang membuat listrik bergerak di dalam seluruh sirkuit.
Terkadang istilah EMF disamakan dengan tegangan / voltage. Padahal voltage sendiri
merupakan suatu istilah yang dikenakan guna menyatakan adanya selisih tekanan listrik /
selisih potensial antara dua titik yang menimbulkan arus mengalir antar dua titik itu bila
diantara titik – titik tersebut ada sirkuit tertutup. EMF lebih ditekankan hanya kepada sumber
tenaga listrik.
Untuk mempermudahkan pemahaman, kita ambil salah satu sumber energi listrik
yaitu baterai. Jika baterai tidak mengalami hilangnya energi di dalamnya, maka beda
potensial diantara kutubnya disebut ggl baterai. Kalau tidak diberi keterangan lebih lanjut
maka beda potensial antara kedua kutub baterai dianggap sama dengan gglnya.
Jadi jelaslah perbedaan antara EMF atau ggl dengan tegangan. Istilah tegangan biasanya
dipakai di dalam pembahasan - pembahasan sirkuit listrik sedangkan istilah EMF lebih pada
pembahasan sumbernya itu sendiri, misalnya bila baterei berada dalam suatu sirkuit kita
menggunakan istilah tegangan baterai tetapi bila kita berbicara mengenai baterai saja maka
kita menggunakan istilah EMF baterai. Dalam pembahasan selanjutnya kita lebih banyak
menggunakan istilah tegangan.
Satuan EMF / ggl adalah sama dengan satuan beda potensial (tegangan) yakni volt
(v), yang sama dengan 1 J/C . Nama satuan ini diambil dari dari ahli fisika Italia abad ke 18
yaitu A.G.A A Volta.
Tanda untuk tegangan dinyatakan dengan tanda aljabar plus-minus. Didalam gambar
1.3 misalnya penempatan tanda plus pada titik A menandakan bahwa titik ujung A adalah V
volt positif terhadap titik ujung B. Jika kelak didapati bahwa V secara kebetulan mempunyai
harga numerik – 5 volt, maka kita dapat mengatakan bahwa A adalah – 5 positif terhadap B
atau B adalah 5 volt positif terhadap A.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 4


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

A A
+ +
v=-5V v=+5V
-
-
B B

Gamb. 1.3 Simbol Grafik dalam Menyatakan Tegangan


Seperti telah kita perhatikan di dalam definisi arus, perlu disadari bahwa pasangan plus-
minus tanda aljabar tidak menunjukkan kekutuban tegangan yang sesungguhnya, tetapi
hanya sekedar konvensi yang membolehkan kita berbicara dengan pasti mengenai
tegangan melalui pasangan titik ujung.
Konsep berikutnya adalah tentang resistansi / perlawanan / hambatan. Resistansi
adalah sifat suatu bahan untuk melawan kepada lewatnya arus listrik dan mengubah tenaga
listrik menjadi panas. Bilamana beberapa jenis penghantar yang diberi tegangan yang sama,
maka penghantar yang menunjukkan resistansi terbesar adalah yang mengalirkan arus
terkecil. Besarnya resistansi dalam suatu penghantar dirumuskan dengan persamaan:

L
R
A

Dimana : R =Resistansi suatu bahan dalam ohm ()


 = tahanan jenis dalam m/ohm.mm2
L = Panjang bahan dalam meter (m)
A = Luas penampang bahan dalam mm2

Satuan resistansi adalah Ohm () yang diambil dari nama ahli fisika Jerman George Simon
Ohm. Resistansi disimbolkan dengan huruf R.
Selain bergantung kepada panjang bahan dan luas penampang bahan, resistansi bahan
juga bergantung kepada temperatur.
Rt2 = Rt1 {1 +  (t2 – t1) }
Dimana: Rt2 = Resistansi pada suhu akhir
Rt1 = Resistansi pada suhu awal
t1 = Suhu mula – mula
t2 = Suhu akhir
 = Koefisien suhu bahan

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 5


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
1.2 Hubungan Arus, Tegangan dan Resistansi (Hukum Ohm)
Hukum ohm memberikan keterangan mengenai hubungan antara arus, tegangan
dan resistansi didalam suatu sirkuit.
Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan melalui berbagai jenis bahan pengantar adalah
berbanding langsung kepada banyak arus yang mengalir dan resistansi dari bahan tersebut.

V  I .R

Dimana: V = Tegangan dalam Volt (V)


I = Arus listrik dalam Ampere (A)
R = Resistansi dalam Ohm ()
Cara paling mudah untuk mengingat persamaan ini diperlihatkan dalam gambar 1.4 sebagai
simbol mnemonic-nya.

I R

Gamb. 1.4 Simbol Mnemonic untuk Mengingat Hukum Ohm

Jika persamaan ini digambarkan pada sumbu-sumbu V terhadap I, maka diperoleh sebuah
garis lurus yang melalui titik asal. Persamaan tersebut adalah linier, dan kita akan
mengambilnya sebagai definisi tahanan linier. Jadi jika perbandingan (rasio) diantara arus
dan tegangan dari suatu elemen sirkuit sederhana adalah sebuah konstanta, maka elemen
tersebut adalah sebuah tahanan linier.

I R

1
Slope 
R

V
Gamb. 1.5 Grafik Hubungan Antara V terhadap I

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 6


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Perlu lagi ditekankan bahwa tahanan linier adalah suatu elemen rangkaian ideal;
tahanan linier tersebut adalah sebuah model matematis dari sebuah alat fisis. Pada
kenyataannya bahwa perbandingan tegangan – arus dari tahanan (alat fisis) ini kira-kira
konstan hanya untuk daerah arus dan tegangan tertentu, atau daerah daya tertentu dan
juga tergantung pada temperatur dan faktor-faktor lingkungan.
Gambar 1.6 memperlihatkan simbol rangkaian yang paling umum yang dipakai untuk
sebuah tahanan, sedangkan gambar 1.7 adalah rangkaian sederhana untuk
mendemonstrasikan hukum ohm.

i + v -
R

Gamb. 1.6 Simbol Rangkaian untuk Sebuah Resistansi / Tahanan

Gamb. 1.7 Rangkaian untuk Mendemonstrasikan Hukum Ohm

Contoh:
Sebuah resistor dipasang pada suatu sirkuit dengan tegangan sumber sebesar 12 Volt. Jika
arus yang mengalir adalah 10 mA. Berapa harga resistansi resistor tersebut ?
Jawab:
Diketahui : V = 12 Volt
I = 10 mA
Ditanya :R?
V 12
R   1,2 KOhm.
I 10 X 10  3

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 7


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
1.3 Daya Listrik
Energi listrik adalah energi yang dibawa oleh elektron yang bergerak. Kalau ada
arus dalam rangkaian akan ada konversi energi listrik menjadi energi bentuk lain. Contoh
sederhana adalah, arus mengalir melalui filamen lampu merubah energi listrik menjadi
terang dan energi panas. Daya listrik dapat didefinisikan sebagai ukuran (rate) pada saat
energi listrik dikonversi. Misalnya bola lampu 150 Watt merubah energi dua kali ukuran bola
lampu 75 Watt.

Energi Cahaya (output


yang diharapkan)

Energi Gerak (output)


Energi Panas (output)

Energi Listrik (input)


Energi Listrik (input)

(a) (b)

Gamb. 1.8 Daya dan Energi Listrik

Dari gambar 1.8 dinyatakan bahwa energi listrik diberikan kepada suatu elemen dalam hal
ini adalah lampu atau kipas angin. Daya yang diserap ini haruslah sebanding dengan
banyaknya muatan yang dipindahkan perdetik (arus) dan sebanding dengan energi yang
diperlukan untuk memindahkan satu coulomb melalui elemen (tegangan).
Jadi :
P = V.I

Dimana; P = Daya, dalam Watt (W)


V = Tegangan, dalam Volt (V)
I = Arus, dalam Ampere (A)

Bila dihubungkan dengan hukum ohm maka persamaan di atas dapat menjadi:

V2
P  i2R
R

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 8


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Untuk pemakaian industri kecil, watt adalah satuan yang terlalu kecil sehingga kilowatt (kW)
yaitu 1.000 Watt, digunakan sebagai satuan standar. Untuk pemakaian industri besar,
satuan kilowatt adalah terlalu kecil untuk pengukuran, sehingga megawatt (MW) yaitu 1.000
kW atau 1.000.000 Watt digunakan sebagai satuan pengukuran.

1.4 Bahan – bahan Listrik


Bahan-bahan listrik sangat banyak ragamnya pada pabrikasi peralatan listrik.
Pengetahuan tentang bahan listrik juga terkadang sangat diperlukan bagi seorang yang
ingin mengenal listrik secara baik.
Berdasarkan sifat dan jenisnya, bahan-bahan yang dipakai dalam bidang listrik dapat
dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Bahan Konduktor
2. Bahan Isolator
3. Bahan Semikonduktor

1.4.1 Bahan Konduktor


Bahan konduktor atau disebut juga bahan penghantar adalah bahan yang dapat
dengan mudah menghantarkan arus listrik. Beberapa jenis bahan yang bersifat sebagai
konduktor umumnya adalah logam, antara lain tembaga, aluminium, besi, kuningan, perak,
emas dan lain sebagainya.
Pada bidang listrik, bahan penghantar yang banyak dipakai adalah tembaga, karena
tembaga memiliki daya hantar listrik yang cukup tinggi dan juga mempunyai ketahanan
terhadap korosi dan oksidasi.

1.4.2 Bahan Isolator


Bahan isolator disebut juga sebagai bahan penyekat, yaitu bahan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Pada prakteknya bahan isolator ini banyak dipergunakan
sebagai penyekat kabel pada suatu instalasi listrik.
Bahan yang banyak digunakan sebagai isolator adalah porselin, mika, kaca, kertas,
keramik dan lain sebagainya.

1.4.3 Bahan Semikonduktor


Bahan ini adalah bahan yang bersifat setengah menghantar listrik. Bahan ini kurang
baik dipakai sebagai bahan penghantar (konduktor) maupun isolator. Bahan semikonduktor
nilai resistansinya akan menurun sebanding dengan kenaikan suhu dalam jangkauan
tertentu. Bahan yang banyak dipakai dalam teknik listrik antara lain germanium dan silikon.
Bahan ini banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat komponen-komponen
elektronika seperti dioda, transistor dan lainnya.

1.5 Direct Current (DC) dan Alternating Current (AC)

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 9


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Listrik secara garis besar dibagi dalam 2 tipe bila didasarkan atas jenis arus yang
mengalir, yaitu Rangkaian Direct Current (DC) dan Altenating Current (AC).

1.5.1 Direct Current


Direct Current adalah arus yang memiliki besar dan arah yang konstan / tetap bila
dibandingkan terhadap waktu.

Tegangan
Arus
10 V
100 mA

Waktu Waktu
w w
(a) Tegangan DC (b) Arus DC
Gamb. 1.9 Gelombang DC
Sumber DC biasanya dapat diperoleh melalui baterei atau dari sumber AC yang telah
disearahkan. Simbol untuk sumber DC seperti gambar di bawah ini:

+ -

Gamb. 1.10 Simbol Sumber DC


1.5.2 Alternating Current
Alternating Current adalah arus yang besar dan arahnya berubah sepanjang waktu.
Arus AC nilainya naik dari nol ke nilai maksimum, turun ke nol lagi, kemudian berbalik
mengikuti suatu pola dalam arah yang berlawanan. Pertukaran arah yang periodik tersebut
disebut frekuensi.

I
Satu perioda

I(t) = Im sin t
t dimana  = 2  f

Gambar 1. 11 Gelombang AC

Frekuensi dapat juga diartikan sebagai jumlah cycle dari sinyal ac setiap detik. Frekuensi
diukur dalam Hertz (Hz).

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 10


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Berbeda dengan DC, arus bolak-balik biasanya diukur dalam tiga jenis:
1. Harga Puncak (Vmak atau Imak)
Merupakan harga maksimum dari arus bolak-balik
2. Harga Rata-rata (Vav atau Iav)
Merupakan harga rata-rata dari besar arus yang diambil melalui suatu jangka waktu
selama 1 perioda dari arus bolak-balik tersebut.

T
1
Vav 
T  i(t )
0
dt

3. Harga efektif atau RMS (root mean square) / Vrms atau Irms
Merupakan suatu harga arus yang mengalir melalui hambatan / resistansi R yang
sama bila arus searah yang melalui R tersebut.
Harga efektif dari arus bolak-balik = harga arus searah.
Untuk gelombang sinusoida, harga RMS-nya adalah:

Vrms = 0,707 x Vmak

Biasanya di dalam kenyataan, dianggap bahwa semua pembacaan tegangan atau


arus ac adalah harga efektifnya kecuali ada penjelasan lain.

Hampir semua kegiatan baik untuk perumahan ataupun untuk industri


mempergunakan arus bolak-balik (AC). Keuntungan mempergunakan arus AC ialah arusnya
dapat dinaikkan atau diturunkan sehingga mempermudah didalam pentransmisian untuk
jarak jauh.
Selain dari pada itu keuntungan lain dari arus AC adalah karena sifatnya yang selalu
berubah arah dalam setengah putaran maka dalam penggunaannya tidak memakai kutub
sehingga pemasangan suatu alat ke sumber ini tidak perlu khawatir terhadap polarita.
Sumber AC umumnya adalah dari generator AC, simbol untuk sumber AC adalah
sebagai berikut:

Gamb. 10.12 Simbol Sumber AC

1.6 Bahaya – Bahaya Potensial Bila Bekerja dengan Listrik

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 11


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Rangkaian listrik dan elektronik dapat berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan praktek
– praktek yang aman untuk mencegah terjadinya ssengatan listrik, kebakaran, kerusakan
mekanik, dan kecelakaan yang terjadi karena penggunaan alat yang tidak tepat.
Barangkali bahaya yang paling besar adalah bahaya ssengatan listrik. Arus yang
mengalir ke tubuh manusia yang lebih dari 10 miliampere dapat melumpuhkan korban dan
membuat tidak mungkin konduktor atau komponen “hidup”. Sepuluh milliampere lebih kecil
dibandingkan aliran listrik di rumah kita. Batu baterai biasa menggunakan lebih dari 100 kali
jumlah tersebut.
Sel batu baterai dan baterai aman untuk ditangani karena resistansi kulit manusia
secara normal cukup tinggi untuk mempertahankan aliran arus sangat kecil. Sebagai contoh,
menyentuh sel 1,5 volt bisa mengakibatkan aliran arus dalam rentang mikroampere. Arus
sebanyak itu terlalu kecil untuk diperhatikan.
Sebaliknya tegangan tinggi, dapat memaksa cukup arus melalui kulit untuk
menghasilkan ssengatan. Jika arus mendekati 100 miliamper atau lebih, sengatan dapat
menjadi fatal. Jadi bahaya ssengatan meningkat dengan voltase. Karena itu mereka yang
bekerja dengan tegangan tinggi harus dilatih dan diperlengkapi dengan tepat.
Jika kulit manusia basah atau luka, maka resistansinya terhadap aliran listrik dapat
turun drastik. Jika hal itu terjadi, maka voltase sedangpun dapat menjadi ssengatan yang
serius. Teknisi yang berpengalaman mengetahui hal tersebut, dan mereka juga mengetahui
bahwa alat tegangan rendah dapat mempunyai satu atau dua bagian tegangan tinggi.
Dengan kata lain, mereka tidak mempraktekkan dua metoda bekerja dengan sirkuit, satu
metoda untuk tegangan tinggi dan lainnya untuk tegangan rendah. Mereka selalu mengikuti
prosedur-prosedur yang aman. Mereka tidak beranggapan bahwa alat – alat pelingung itu
bekerja atau berfungsi seperti seharusnya. Mereka tidak beranggapan bahwa sirkuit dalam
keadaan OFF bahkan sekalipun saklar ada dalam posisi OFF. Mereka tahu bahwa saklar
dapat rusak. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman, kita akan
mempelajari banyak prosedur pengamanan khusus berkaitan dengan listrik dan elektronik.
Pada saat itu:
1. Selalu ikuti prosedur
2. Gunakan manual servis sesering mungkin. Manual itu berisi informasi pengaman
khusus.
3. Selidiki sebelum anda bertindak
4. Jika anda ragu, jangan bertindak. Tanyakanlah kepada instruktur atau pengawas
anda.

Keselamatan adalah prioritas utama pada setiap pekerjaan. Kecelakaan listrik dapat
menyebabkan luka yang serius bahkan kematian. Kecelakaan listrik terjadi akibat
kecerobohan atau kurangnya pengertian tentang listrik. Sirkuit dan perlengkapan harus
diperlakukan dengan semestinya. Pelajari bagaimana alat itu bekerja dan cara yang tepat
untuk menanganinya. Praktikkan selalu langkah pengamanan; kesehatan dan hidup anda
sangant dipengaruhi oleh alat tersebut.

Dasar Operasi Rangkaian Listrik

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 12


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
2.1 Beberapa Istilah dalam Rangkaian Listrik
Dalam bab awal telah dijelaskan konsep dasar listrik. Sekarang marilah kita lihat
lebih jauh bagaimana suatu rangkaian listrik beroperasi. Persoalan pertama yang akan kita
bahas adalah mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam suatu rangkaian listrik.
Pengertian pertama adalah mengenai apa itu Rangkaian atau sirkuit. Rangkaian /
sirkuit adalah jaringan listrik yang menyediakan satu atau lebih penghantar / jalan arus
listrik yang tak ada putusnya. Atau dapat pula diartikan sebagai sistem penghantar untuk
menghantarkan arus listrik. Sirkuit dapat mempunyai beberapa beberapa komponen /
elemen dan dapat juga berupa rangkaian terpadu (IC).
Elemen minimum dari suatu sirkuit antara lain:
1. Sumber listrik (source)
2. Beban (Load)
3. Penghantar / Jalur listrik untuk membawa daya listrik ke sistem.

Gamb. 2.1 Rangkaian Listrik Sederhana


Sumber energi listrik merupakan suatu elemen yang menyediakan tenaga / energi
listrik. Sedangkan sumber-sumber energi listrik itu banyak jenisnya diantaranya adalah
baterai, accu, generator dan lain sebagainya.
Beban (load) adalah elemen yang menerima energi listrik untuk menjalankan atau
menggerakkan apa yang telah didisain, misalnya lampu yang akan mengubah energi listrik
menjadi cahaya. Contoh – contoh beban yang umum digunakan antara lain bel, solenoid,
motor, setrika listrik, kompor listrik dan lain sebagainya.
Didalam suatu sirkuit terkadang ada beberapa istilah lain yang digunakan, antara lain:
1. Hubung singkat (short circuit)
Merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu hubungan antara 2 titik
yang berlainan potensialnya melalui suatu resistansi yang sangat rendah / kecil.
Kejadian ini bisa jadi merupakan kejadian yang tidak disengaja dan tidak diinginkan
didalam sistem kita. Kita juga dapat mendefinisikan rangkaian hubung singkat
sebagai sebuah penghantar yang resistansinya nol ohm (mengabaikan nilai
resistansi penghantar), sehingga tegangan melalui sebuah rangkaian hubung singkat
sama dengan nol, walaupun besarnya arus boleh sembarang (hukum ohm).
Penggambaran sederhana dari peristiwa ini dapat terlihat pada rangkaian gambar
2.2 : Simbol zig-zag (resistansi (R) ini misalnya adalah resistansi kawat/penghantar)
menandakan jalur hubung singkat. Jika resistansi ini sangat kecil dibandingkan

resistansi dari beban, kita katakan terjadi “Dead Short” atau “Short to ground”.
Kedua kejadian tersebut sangat berbahaya, bahkan dapat menimbulkan kondisi
TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 13
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
terbakarnya isolasi kawat sehingga kondisi terparahnya bisa menimbulkan
kebakaran di lingkungan tempat kita.

Short
circuit

Gamb. 2.2 Prinsip dari Hubung Singkat / Short Circuit


2. Hubung Terbuka / Open Circuit
Merupakan suatu sirkuit yang terbuka / terputus sehingga tidak ada jalan yang
kontinyu bagi arus. Rangkaian terbuka dapat kita definisikan sebagai penghantar
yang memiliki resistansi yang tak terhingga. Jelaslah bahwa arusnya sama dengan
nol, tak perduli berapapun tegangan melalui rangkaian terbuka tersebut.

Open Circuit

Gamb. 2.3 Prinsip dari Hubung Terbuka / Open Circuit

3. Beban Lebih / Overload

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 14


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Merupakan suatu rangkaian yang memiliki arus / daya yang lebih besar dari keluaran
yang ditarifkan / yang sebenarnya untuk suatu elemen. Beban lebih paling sering
adalah antara satu sampai dengan enam kali tingkatan arus normal. Beban lebih
biasanya disebabkan oleh arus sentakan singkat (yang tidak berbahaya) ketika
motor distartter atau transformator diberi energi. Beban lebih yang terus-menerus
dapat diakibatkan oleh motor rusak, peralatan dibebani lebih atau terlalu banyak
beban pada suatu rangkaian. Beban lebih terus-menerus seperti itu dapat
merusakkan dan harus dihentikan sebelum merusakkan jaringan distribusi atau
beban sistem.

2.2 Dasar Operasi Rangkaian Listrik Sederhana


Seperti sudah dijelaskan bahwa dalam suatu rangkaian listrik sederhana paling tidak
ada 3 komponen supaya rangkaian itu dapat bekerja yaitu sumber listrik, penghantar dan
beban. Tetapi disamping ke tiga hal tadi biasanya ditambahkan pula beberapa komponen
lain yaitu saklar dan sekering (fuse).

Gamb. 2.4 Rangkaian dengan Saklar dan Sekering

Dari rangkaian di atas nampak terlihat bahwa rangkaian dihidupkan dan diputuskan oleh
sebuah saklar. Seperti sudah diketahui bahwa pada sumber energi listrik, kutub negatif (-)
adalah kutub dimana kelebihan elektron muncul sedangkan kutub positif dari sumber listrik
kekurangan elektron. Ketika saklar dihubungkan maka mengalirlah elektron dari kutub
negatif melalui kawat penghantar melewati sekering (fuse), beban, saklar yang tertutup dan
kembali ke sumber energi (kutub +). Beban menggunakan sebagian dari energi sumber
seluruhnya. Pergerakan elektron ini adalah pergerakan arus yang sebenarnya. Sementara
arah aliran arus konvensional (yang sering digunakan orang) adalah dari kutub positif ke
kutub negatif. Hal ini dikarenakan penemuan elektron (yang menyebabkan terjadi arus) baru
diketemukan belakangan setelah ilmu tentang listrik berkembang.

Bila kita kembali ke rangkaian di atas, arus sebenarnya dikendalikan oleh sebuah
elemen saklar. Saklar ini berfungsi untuk melewatkan arus dan juga menghentikan aliran
arus dalam rangkaian.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 15


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Saklar bekerja sangat sederhana, tapi ingatlah bahwa di dalam menggunakan sumber
energi apapun bentuknya, listrik, hidraulik, panas, tekanan sangat dianjurkan untuk
mengontrolnya setiap waktu. Ini berarti harus ada peralatan yang mengijinkan kita untuk
mematikan ataupun menyalakannya. Sebab sangat berbahaya bila sumber energi menjadi
tidak terkontrol.

2.3 Proteksi Rangkaian Listrik


Ketika suatu rangkaian listrik terbentuk, perhatian besar kedua setelah mampu
mengendalikan aliran listrik (melalui saklar) adalah untuk meyakinkan bahwa rangkaian
telah benar – benar diisolasi dari semua hal yang mungkin sehingga arus di dalam
rangkaian akan mengalir sesuai dengan yang diinginkan dalam lintasannya.
Mungkin pada suatu ketika, permasalahan serius muncul seperti kelebihan arus
(overload) dan hubung singkat. Beban lebih seperti telah dijelaskan dapat disebabkan oleh
motor rusak, peralatan dibebani lebih atau terlalu banyak beban pada suatu rangkaian yang
tanpa disengaja. Beban lebih terus – menerus dapat merusakkan dan harus dihentikan oleh
alat pelindung / proteksi sebelum merusakkan jaringan distribusi atau beban sistem. Arus
beban lebih yang terus – menerus mengakibatkan kemerosotan isolasi dan komponen yang
lain serta mengakibatkan kerusakan yang serius dan terjadi hubung singkat (short circuit)
jika tidak dihentikan.
Hubung singkat adalah situasi dimana titik tertentu pada rangkaian secara langsung
terhubung ke ground (titik yang terendah). Ini menimbulkan lintasan untuk arus tidak
memiliki cukup resistansi. Bila dihubungkan dengan hukum ohm, dimana

V
I 
R

jika resistansi dalam rangkaian sangat rendah maka arus akan besar melalui lintasan
tersebut. Jika tidak diputus kerusakan dan kehancuran dapat menjadi semakin luas. Akan
ada kerusakan isolasi yang parah, pelelehan penghantar, penguapan logam, ionisasi gas,
pancaran bunga api dan kebakaran.

Pelindung arus lebih dan hubung singkat adalah hal penting untuk operasi yang
aman. Beberapa alat pelindung seperti sekering, pemutus rangkaian (circuit breaker)
adalah yang umum digunakan.
Sekering (Fuse) adalah alat pelindung yang sederhana dan dapat dipercaya. Penghubung
yang dapat meleleh atau penghubung yang dimasukkan dalam tabung dan dihubungkan
dengan terminal kontak merupakan elemen pokok sekering sederhana.

Lambang sekering dalam suatu rangkaian:

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 16


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

(a) (b)
Gamb. 2.5 Simbol Sekering / Fuse

Gamb. 2.6 Beberapa Bentuk dari Sekering

Resistansi listrik sambungan dari sekering demikian rendah sehingga bertindak sebagai
penghantar yang mudah. Meskipun demikian ketika terjadi arus yang berlebih dan dapat
menghancurkan, sambungan meleleh sangat cepat (bila dikaitkan dengan hukum Ohm jelas

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 17


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
bahwa bila R dan V tetap sementara I bertambah maka resistor akan menyerap daya besar
melebihi kemampuan yang dimilikinya) dan membuka rangkaian untuk melindungi
penghantar dan komponen rangkaian yang lain serta beban.
Pemilihan sekering untuk instalasi khusus harus memenuhi persyaratan frekuensi,
tegangan dan arus yang ditetapkan sebelumnya. Batas tegangan kerja untuk sekering
adalah tegangan tertinggi dimana sekering dirancang untuk memutuskan arus dengan
aman.
Pemutus rangkaian (circuit breaker) adalah saklar yang secara otomatis membuka
rangkaian listrik ketika terjadi kondisi beban lebih. Seperti pada peralatan yang lain, pemutus
rangkaian dibagai menjadi : ukuran kerja 1000 volt dan yang lebih rendah (tegangan
rendah) dan pemutus rangkaian untuk lebih dari 1000 volt (medium dan tegangan tinggi).
Ada berbagai macam tipe pemutus rangkaian yang umum digunakan. Salah satunya
adalah tipe magnetik. Ketika arus berlebih mengalir dalam rangkaian, arus tersebut akan
membuat elektromagnet cukup kuat untuk menggerakkan lengan kecil (armature) yang
mana akan mentrip saklar untuk memutuskan rangkaian.
Tipe lainnya adalah saklar thermal overload. Tipe ini berisi sebatang bimetal dimana ketika
dipanasi karena arus yang berlebih, metal akan bergerak menjauh sehingga memutuskan
rangkaian.

Gamb. 2.7 Salah satu Rangkaian Pemutus

Rangkaian Seri dan Paralel


3.1 Rangkaian Seri

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 18


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Rangkaian seri adalah rangkaian dimana arus hanya mengalir dalam satu lintasan
saja.

(a) (b)
Gamb. 3.1 Rangkaian seri (a) Rangkaian Dasar, (b) Rangkaian Pengganti

Beberapa karakteristik atau teorema dasar dalam rangkaian seri, yaitu:


1. Resistansi total rangkaian seri adalah sama dengan penjumlahan dari masing –
masing resistansi dalam rangkaian

Rt = R1 + R2 + ….+ Rn

2. Besarnya arus total yang mengalir dalam rangkaian seri adalah sama dengan arus
yang mengalir ke setiap komponen / resistansi.

It = I1 = I2 = … = In

3. Besarnya tegangan total rangkaian seri adalah sama dengan penjumlahan dari jatuh
tegangan pada masing – masing komponen / resistansi.

Vt = V1 + V2 + … + Vn

4. Tegangan jatuh pada masing – masing komponen / resistansi adalah sebanding


dengan besar resistansinya.
V1 = R1 . I ; V2 = R2 . I ; Vn = Rn . I

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 19


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

5. Daya total rangkaian adalah sama dengan penjumlahan dari daya hilang pada
masing – masing komponen / resistansi.

Pt = P1 + P2 + … + Pn

Dimana : P1 = I2 . R1 ; P2 = I2 . R2 ; Pn = I2 . Rn

Pengukuran tegangan dan arus rangkaian seri adalah seperti gambar 3.2 di bawah ini,
dimana arus dipasang seri sedangkan tegangan dipasang paralel pada setiap resistor yang
akan diukur.

Gamb. 3.2 Pengukuran Tegangan dan Arus Rangkaian Seri


Contoh 1:
3 buah resistor dengan besar 10 ohm, 15 ohm dan 30
ohm dihubungkan secara seri. Bila besar tegangan
sumber rangkaian ini adalah 30 volt, berapakah
resistansi tahanan total rangkaian ini ?
diketahui : R1 = 10 ohm
R2 = 15 ohm
R3 = 30 ohm
V = 30 volt
Ditanya : R total dan arus total rangkaian ?
Jawab:
Rt = R1 + R2 + R3
= 10 ohm + 20 ohm + 30 ohm = 60 ohm

V It 30 ohm
It    0,5 Amper
Rt 60 volt

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 20


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Rangkaian pengganti

Contoh 2:
Hitunglah jatuh tegangan dari masing – masing resistor pada rangkaian seri di bawah ini:

Diketahui : R1 = 100 ohm


R2 = 330 ohm
V = 15 volt
Ditanya : V dari masing – masing resistror ?
Jawab:
Karena di dalam rangkaian seri arus adalah sama,
maka hal yang pertama harus di tentukan adalah mencari
besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
Rt = R1 + R2
= 100 ohm + 330 ohm
= 430 ohm

V 15 volt
It    34,88 mA
Rt 430 ohm
V2
V1 = I . R1 = (34,88 x 10-3 A)(100 ohm) = 3,488 volt
V2 = I . R2 = (34,88 x 10-3 A)(330 ohm) = 11,512 volt
Atau V2 dapat di cari
dengan cara:
V2 = V – V1 = 15 volt – 3,488 volt = 11,512 volt

Contoh 3:
2 buah resistor dipasang dalam rangkaian seri, dengan harga
resistansi sebesar 2 ohm dan 8 ohm. Tentukanlah daya total
dan daya yang hilang dari masing – masing resistor tersebut
bila besarnya tegangan sumber adalah 10 volt ?
Diketahui : R1 = 2 ohm

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 21


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
R2 = 8 ohm
V = 10 volt
Ditanya : daya total dan daya pada masing – masing R ?
Jawab: Rt = R1 + R2 = 2 ohm + 8 ohm = 10 ohm
V 10 volt
It   1 A
Rt 10 ohm

Pt = V. It = (10 volt)(1 A) = 10 Watt


P1 = I2 . R1 = (1 )2 A (2 ohm) = 2 Watt
P2 = I2 . R2 = (1)2 A (8 ohm) = 8 Watt

3.2. Rangkaian Paralel


Rangkaian paralel didefinisikan sebagai suatu rangkaian yang memiliki lintasan
arus yang lebih dari satu dalam besar tegangan yang sama.

(a) (b)

Gamb. 3.3 Rangkaian Paralel (a) Rangkaian dasar (b) Rangkaian Pengganti

Didalam rangkaian parallel ada beberapa karakteristik / teorema yang berlaku, diantaranya:
1. Besar Resistansi total rangkaian adalah :
1 1 1 1
   ... 
Rt R1 R 2 Rn

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 22


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

2. Besarnya arus total yang mengalir dalam rangkaian adalah sama dengan
penjumlahan dari masing – masing cabang / lintasan.

It = I1 + I2 + … + In

3. Besarnya tegangan total adalah sama dengan tegangan dimasing – masing cabang /
lintasan

Vt = V1 = V2 = …= Vn

4. Besarnya arus dari masing – masing lintasan adalah :

V V V
I1  ; I2  ; In 
R1 R2 Rn

5. Daya total rangkaian adalah sama dengan penjumlahan dari masing – masing
resistor.

Pt = P1 + P2 + … + Pn

Pengukuran tegangan dan arus rangkaian paralel adalah seperti gambar 3.4 di bawah ini,

Gamb. 3.4 Pengukuran Tegangan dan Arus Rangkaian Paralel

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 23


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Contoh 1:
Hitunglah besarnya tahanan total dan tegangan dari masing – masing resistor dari gambar
di bawah ini

Diketahui : R1 = 2 ohm
R2 = 3 ohm
R3 = 6 ohm
Ditanya: Besar R total dan Tegangan masing –
masing R ?
Jawab:

1 1 1 1 1 1 1 6
      
Rt R1 R 2 R 3 2 3 6 6
6
Rt  ohm  1 ohm
6
Terlihat bahwa tegangan dari masing – masing
resistor adalah sama dengan tegangan sumber
itu sendiri yaitu 12 volt.

Rangkaian pengganti

Contoh 2:
Hitunglah besarnya arus yang pada resistor 100 ohm dan 200 ohm pada rangkaian di
bawah ini.

Diketahui: R1 = 100 ohm


R2 = 200 ohm
I1 I2
V = 10 volt
Ditanya: Arus pada masing – masing R ?
Jawab
Karena harga tegangan adalah sama, maka
kita dapat langsung menggunakan persamaan:
V 10 volt
I1    0,1 A
R1 100 ohm
V 10 volt
I2    0,05 A
R2 200 ohm

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 24


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Contoh 3:
Dari contoh 2 di atas, tentukanlah daya total dan daya yang hilang pada masing – masing
resistor ?
Diketahui : R1 = 100 ohm
R2 = 200 ohm
V = 10 volt
Ditanya: Besarnya data total dan daya pada masing – masing R ?
Jawab:
Dari contoh 2 telah dihitung harga I pada masing – masing R, sehingga untuk menghitung
daya pada masing – masing R adalah sebagai berikut :

V V2 V2 10 2 volt
P1  V .I  V .     1 Watt
R R R1 100 ohm
V2 10 2 volt
P2    0,5 Watt
R2 200 ohm
Pt  P1  P 2  1 Watt  0,5 Watt  1,5 Watt

3.3 Rangkaian Kombinasi Seri dan Paralel


Sejauh ini kita telah mendefinisikan dengan baik rangkaian seri dan paralel untuk
mendapatkan harga resistansi total, tegangan, arus dan dayanya. Tapi di dalam
kenyataannya terkadang suatu rangkaian listrik dapat merupakan suatu kombinasi dari
rangkaian seri dan paralel. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini:

(a) (b)
Gamb. 3.5 Rangkaian Kombinasi Seri dan Paralel

Beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk memecahkan suatu persoalan rangkaian
kombinasi antara lain:
TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 25
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
1. Gambarkan secara jelas dan sederhana diagram rangkaian kombinasi tersebut
kemudian tentukan titik – titik percabangannya.
2. Setelah titik percabangan ditentukan, barulah kita menentukan setiap titik cabang
tersebut merupakan suatu rangkaian seri atau paralel.
3. Tuliskan harga – harga yang diketahui
4. Bilamana rangkaian paralel merupakan bagian dari rangkaian seri terlebih dahulu
dihitung harga resistansi pada rangkaian paralel dan kemudian rangkaian seri
demikian sebaliknya bila rangkaian seri merupakan bagian dari rangkaian paralel,
terlebih dahulu dihitung harga resistansi pada rangkaian seri dan baru kemudian
rangkaian paralel.
5. Tentukan semua persamaan – persamaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
permasalahan kemudian selesaikan berdasarkan teorema rangkaian seri dan paralel
di atas.

Contoh 1:
Tentukanlah resistansi arus total rangkaian dan arus yang melewati masing – masing
resistansi rangkaian di bawah ini:

(a) Diketahui: R1 = 5 ohm


R2 = 10 ohm
(b)
R3 = 10 ohm
V = 5 volt
Ditanya: Arus total rangkaian ?
Jawab:
(c) Langkah penyelesaiannya:
1. Tentukan resistansi di cabang (b-c)
Merupakan rangkaian paralel
1 1 1
(a)  
Rt R 2 R3
R 2.R 3 10 ohm.10 ohm
Rt    5 ohm
R 2  R 3 10 ohm  10 ohm
2. Tentukan resistansi cabang (a-c) , Seri

(c) Rtt = Rr + R1 = 5 ohm + 5 ohm = 10 ohm


3. Tentukan arus total,
V 5 volt
I    0,5 A
Rtt 10 ohm

Contoh 2:
Tentukanlah daya total dan daya dari masing – masing resistansi rangkaian di bawah ini:

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 26


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Diketahui : R1 = 1 Kohm
R2 = 1 Kohm
R3 = 2 Kohm
V = 12 Volt
Ditanya: daya total dan daya pada masing-
masing R?
Jawab:
Terlihat bahwa R1 dan R2 membentuk
rangkaian seri sehingga,
Rt = R1 + R2 = 1 Kohm + 1 Kohm = 2 Kohm
Hasil ini kemudian di paralelkan dengan R3
1 1 1
 
Rtt Rt R 3
Rt.R 3 2 Kohm.2 Kohm
Rtt    1 Kohm
Rt  R 3 2 Kohm  2 Kohm

Arus total rangkaian adalah


V 12 volt
I    12 mA
Rtt 1 Kohm

Bila dilihat dari gambar terlihat bahwa arus total ini terbagi sama rata rangkaian parallel
I1 = I2 = 0,5 x I = 0,5 x 12 mA = 6 mA
Daya pada R3 adalah:

P3 = V. I1 = 12 x 6 mA = 72 mW.

Sedangkan untuk daya pada R1 dan R2 adalah:


P1 = I22 . R1 = (6 x 10-3) 2 A(1 Kohm) = 36 mW
P2 = I22 . R2 = (6 x 10-3) 2 A(1 Kohm) = 36 mW

P total rangkaian adalah :


Pt = 72 mW + 36 mW + 36 mW = 144 mW

I1

I2 Sistem Pendistribusian Listrik di Gedung dan Sekitarnya


4.1 Sistem daya satu fasa dan tiga fasa

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 27


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Listrik yang kita gunakan sehari – hari baik di rumah, kantor atau gedung – gedung
merupakan suatu sumber arus bolak – balik, yaitu arus listrik yang berubah berkala
(periodik) arah dan besarannya. Di dalam sistem AC penaikan dan penurunan tegangan
mudah dilakukan yaitu dengan menggunakan transformator. Berhubung dengan keuntungan
– keuntungannya, hampir seluruh penyaluran tenaga listrik di dunia dewasa ini dilakukan
dengan arus bolak – balik. Namun sejak beberapa tahun terakhir ini penyaluran arus searah
mulai dikembangkan di beberapa bagian dunia ini. Penyaluran DC mempunyai keuntungan
karena misalnya, isolasinya yang lebih sederhana, daya guna (efisiensi) lebih tinggi (karena
faktor dayanya 1) serta tidak adanya masalah stabilitas, sehingga dimungkinkan penyaluran
jarak jauh. Tetapi persoalan ekonominya menjadi persoalan. Penyaluran tenaga listrik
dengan sumber DC baru dianggap ekonomis bila jarak saluran udara lebih jauh, antara 400
sampai 600 km. Ini disebabkan karena biaya peralatan pengubah dari AC ke DC dan
sebaliknya mahal.
Arus bolak – balik biasanya dihasilkan oleh generator AC, yang mengubah tenaga
mekanis menjadi energi listrik. Generator bekerja dengan menerapkan prinsip dari induksi
elektromagnetik. Generator memiliki konstruksi lilitan yang berbeda – beda. Dari kontruksi
inilah kita mengenal apa yang disebut sistem sumber satu fasa, dua fasa dan tiga fasa.
Tetapi yang banyak digunakan adalah sistem satu fasa dan tiga fasa.

4.1.1 Sistem Satu Fasa (Single-phase System)


Sistem satu fasa dapat diartikan bahwa satu pasang kawat konduktor membawa
energi listrik dari dan ke sebuah beban dalam rangkaian AC.

Gamb. 4.1 Konstruksi dan Bentuk Sinyal Sistem Satu Fasa

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 28


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Gamb. 4.2 Rangkaian Seri Sistem Satu fasa


Ada dua jenis distribusi satu fasa: Distribusi satu fasa dua kawat (seperti gambar 4.2 di
atas) dan distribusi satu fasa tiga kawat / Single-phase Three-wire System (gambar 4.3 di
bawah). Satu fasa dua kawat terdiri dari kawat beraliran (hot) dan kawat netral; satu fasa
tiga kawat terdiri dari dua kawat beraliran (hot) dan kawat netral. Dua kawat beraliran dari
sistem satu fasa tiga kawat pada dasarnya hanya berbeda 180 derajat listrik; jadi medan
hanya mengalirkan beda dalam ampere pada arus antara kedua kawat beraliran.
(a)

120 v

(b) 240 v

120 v

(c)

Gamb. 4.3 Sistem Satu Fasa 2 Sumber Tegangan


Kalau di dalam sistem satu fasa dua kawat konduktor jelas bahwa besarnya tegangan
adalah sesuai dengan tegangan yang dibangkitkan oleh generator, tetapi dalam sistem satu
fasa tiga kawat agak berbeda, dimana besarnya tegangan yang sesuai dengan tegangan
yang dibangkitkan hanyalah antara kawat fasa dengan kawat netralnya (kawat fasa adalah
(a) dan (c) sedangkan kawat netral (d) sedangkan antara kawat fasa adalah dua kali
tegangan yang dibangkitkan.
4.1.2 Sistem Tiga Fasa (Three-phase System)
Karena beban yang dikehendaki semakin meningkat, penggunaan daya sistem satu
fasa tidak lagi praktis dan ekonomis. Keuntungan dari sistem tiga fasa adalah dapat
mengirimkan 1,73 kali daya untuk jumlah kawat yang sama dibanding satu fasa. Selain itu
keuntungan lainnya adalah:
1. Generator lebih murah dilihat dari jumlah daya yang dihasilkannya.
2. Lebih mudah untuk meregulasi tegangan dari sistem tiga fasa
3. Motor tiga fasa lebih efisien dan memiliki karakteristik operasi yang lebih baik
dibanding satu fasa

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 29


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
4. Generator tiga fasa dapat menghasilkan sumber daya satu fasa ataupun tiga fasa,
tetapi generator satu fasa tidak dapat menghasilkan daya tiga fasa.

Gamb. 4.4 Sistem Daya Tiga Fasa

Ada dua pengawatan dalam sistem tiga fasa yaitu sistem tiga fasa dengan tiga
konduktor (Three-phase Three-wire system) dan sistem tiga fasa empat konduktor
(Three-phase Four-wire system). Kedua sistem pengawatan dalam tiga fasa dapat
dihubungkan dalam sistem Delta atau Bintang (Wye). Sistem tiga fasa tiga konduktor
hubungan delta digunakan untuk beban setimbang. Tiga konduktor tersebut berbeda 120
derajat listrik satu sama lain. Tegangan fasa ke fasa / konduktor beraliran (hot) sama dengan
tegangan yang dihasilkan kumparan generator. Dua tegangan yang umum digunakan di
industri adalah 208 volt dan 600 volt tiga fasa tiga konduktor.

Fasa A Fasa C 600 volt


600 volt
Beban tiga fasa
seimbang

Fasa B 600 volt

Gamb.4.5 Hubungan tiga fasa tiga kawat delta

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 30


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

600 volt
Fasa A 600 volt
Fasa C
Beban

Fasa B 600 volt

Gamb. 4.6 Hubungan Tiga Fasa Tiga Konduktor wye / bintang

Distribusi tiga fasa yang umum digunakan adalah tiga fasa empat konduktor, dengan
jenis hubungan bintang (wye). Sistem tiga fasa empat kawat bintang (gambar 4.7)
mempunyai beda fasa yang dihubungkan pada titik bersama, yang disebut netral. Oleh
karena itu tidak satupun kumparan terpengaruh oleh kumparan lain. Oleh karena itu, sistem
tiga fasa empat konduktor bintang digunakan untuk beban tidak seimbang. Fasa-fasa
berbeda 120 derajat listrik satu sama lain, fasa-fasa mempunyai titik bersama, sehingga
tegangan dari fasa ke fasa adalah sama dengan tegangan dari fasa ke netral dikalikan 1,73
(angka 1,73 adalah akar 3, digunakan karena kumparan berbeda 120 derajat listrik satu
sama lain).
Dua tegangan yang umum digunakan adalah tiga fasa empat konduktor 120 volt / 208 volt
dan tiga fasa empat kawat 347 volt / 600 volt.

Fasa A 208 volt


208 volt
Fasa C

Fasa B 208 volt

120 volt
Netral

Gamb. 4.7 Hubungan Tiga Fasa Empat Konduktor Bintang

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 31


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
4.2 Sistem Distribusi Daya Listrik
Pembangkitan dan pendistribusian daya dari sistem stasiun pusat memungkinkan
daya dihasilkan pada satu lokasi untuk penggunaan setiap saat pada lokasi lain beberapa
mil jauhnya. Pentransmisian energi listrik dalam jumlah yang sangat besar melalui jarak
yang sangat jauh paling efisien dengan menggunakan tegangan tinggi. Tegangan tinggi
digunakan pada saluran transmisi untuk mengurangi jumlah aliran arus sampai sebesar
yang dikehendaki. Gambar 4.8 menggambarkan bagaimana tahapan dalam pendistribusian
listrik ke pengguna industri.

Gamb. 4.8 Tahapan dalam Pengiriman daya ke Pengguna Industri

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 32


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Daya yang ditransmisikan pada sistem sebanding dengan tegangan dikalikan arus.
Jika tegangan dinaikkan maka arus dapat dikurangi pada harga yang kecil sementara masih
tetap mentransmisikan daya yang sama. Pengurangan aliran arus yang seperlunya pada
tegangan tinggi berarti ukuran dan harga kawat penghantar yang diperlukan untuk
mengalirkan seluruh output sumber pembangkit lebih kecil. Pengurangan arus juga
memperkecil jumlah kehilangan daya pada saluran.
Ada pembatasan-pembatasan tertentu untuk menggunakan sistem transmisi
tegangan tinggi. Semakin tinggi tegangan yang ditransmisikan maka semakin sulit dan
mahal untuk mengisolasi dengan aman antara kawat saluran, juga dari kawat saluran ke
saluran tanah. Karena alasan itu tegangan pada sistem kisi tegangan tinggi umumnya
dikurangi secara bertahap selama tegangan tersebut menuju ke daerah penggunaan akhir.
Selain itu pemilihan teganan transmisi dilakukan dengan memperhitungkan daya yang
disalurkan, jumlah rangkaian, jarak penyaluranm keandalan dan biaya peralatan untuk
tegangan tertentu. Penentuan tegangan merupakan bagian dari perancangan sistem secara
keseluruhan.
Meskipun tidak jelas menyebutkan keperluannya sebagai tegangan transmisi di
Indonesia, pemerintah telah menyeragamkan deretan tegangan tinggi sebagai berikut:
Tegangan Nominal (KV) : (30) – 66 –15 – 220 –380 – 500
Tegangan tertinggi untuk perlengkapan (KV) : (36) – 72,5 – 170 – 245 – 420 – 525
Tegangan nominal 30 KV hanya diperkenankan untuk daerah dimana tegangan distribusi 20
KV tidak dipergunakan. Penentuan deretan tegangan di atas disesuaikan dengan
rekomendasi International Electrotechnical Commission (IEC).
Seperti pada gambar 4.8 di atas, maka pendistribusian listrik di suatu gedung atau
pabrik biasanya dimulai dari unit gardu induk (substation sekunder). Gardu induk
membentuk jantung distribusi listrik pabrik, industri atau bangunan komersil. Mereka
menerima daya listrik dari penyedia listrik dan menurunkannya menjadi level tegangan
nominal 600 volt atau lebih rendah untuk distribusi seluruh bangunan. Gardu induk unit
menawarkan switch gear yang terkoordinasi dan terintegrasi serta paket transformator, yang
dirakit dan diuji oleh pabrik.
Diagram suatu unit gardu induk diperlihatkan pada gambar 4.9. Unit gardu induk
seluruhnya tertutup untuk semua sisi dengan plat logam (kecuali untuk ventilasi) dan jendela
pandang yang dikehendaki) sehingga tidak ada bagian beraliran yang terlihat. Untuk masuk
di dalam tempat hanya disediakan melalui pintu interlocked atau panel yang dapat
disingkirkan dan diberi baut. Unit gardu induk terdiri dari tiga komponen sebagai berikut:
1. Bagian Switch-gear (alat penghubung) tegangan tinggi.
 Bagian ini menggabungkan terminasi untuk kabel pemasukkan primer dan
switch-gear primer, semua ditempatkan pada satu kotak berlapiskan metal.
 Perakitan saklar dan sekering interuptor beban banyak digunakan untuk switch-
gear primer
 Saklar interuptor beban dapat menginterupsi arus kerja yang terus menerus,
umumnya 600 A atau 1200 A.
 Biasanya ada perlindungan terhadap petir jika unit gardu induk disuplai dari
sistem distribusi udara.
2. Bagian Transformator

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 33


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
 Bagian ini menempatkan transformator untuk menurunkan tegangan primer
sampai level pemakaian tegangan rendah.
 Transformator jenis kering, didinginkan dengan udara secara universal digunakan
sebab mereka tidak menghendaki persyaratan konstruksi tahan api yang khusus.
3. Bagian Distribusi Tegangan-rendah (switchboard / papan saklar)
 Bagian ini menyediakan perlindungan dan pengendalian untuk rangkaian pengisi
tegangan rendah
 Terdiri atas saklar yang bisa memutuskan dengan memakai sekering,
memutuskan rangkaian dengan kotak dicetak, pemutus rangkaian (circuit
breaker) atau kombinasi dari alat – alat tersebut.
 Mungkin juga berisi alat ukur untuk pengukuran tegangan, arus, daya, power
factor atau energi
 Switch-gear sekunder dimaksudkan untuk memutuskan dalam keadaan beban
lebih atau kesalahan pada pengisian rangkaian sekunder dari transformator.
Switchboard (papan saklar) merupakan bagian yang diperlukan untuk mengirimkan
energi listrik dengan aman menuju lokasi dari tiap-tiap potong peralatan tanpa ada
komponen yang mengalami pemanasan lebih, atau penurunan tegangan yang tidak
bisa di terima. Papan saklar yang mempunyai lebih dari enam saklar atau pemutus
rangkaian harus melibatkan saklar utama (main switches) untuk melindungi atau
memutuskan semua rangkaian.

Gamb. 4.9 Unit Gardu Induk (Substation)

Meteran
TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 34
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Papan saklar distribusi


Saklar Utama

Gamb. 4.10 Kombinasi Papan Saklar (Switchboard)

Selain Papan Saklar, ada lagi yang disebut sebagai papan panel / papan distribusi.
Papan panel adalah almari distribusi yang dipasang pada dinding yang berisi sekelompok
pemutus rangkaian atau alat perlindungan sekering untuk beban yang sudah spesifik
misalnya penerangan, stop kontak, motor, peralatan tujuan khusus. Papan panel biasanya
disuplai dari papan saklar dan membagi sistem distribusi daya menjadi bagian – bagian
yang lebih kecil. Papan panel membuat sistem distribusi yang memperlengkapi
perlindungan terakhir yang diletakkan pada setiap pusat untuk menggerakkan daya akhir
pada beban dan rangkaian pengendalinya.

Gamb. 4.11 Papan Panel

Semua penghantar yang dipasang pada gedung harus dilindungi, biasanya dengan
memasangnya di dalam “raceaway”. Raceaway memperlengkapai ruangan, penyangga,

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 35


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
perlindungan mekanik untuk penghantar dan memperkecil kemungkinan bahaya kejutan
listrik dan kebakaran. Salah satu jenis raceaways yang umum ditunjukkan pada gambar
4.12 di bawah ini.

Gamb. 4.12 Jenis – jenis Raceaway yang Umum Digunakan

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 36


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Untuk mencegah tejadinya arus bocor (hubung singkat) didalam pendistribusian daya listrik
digunakanlah Isolator. Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis
porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator, yaitu:
1. Isolator pasak
2. Isolator jenis pos saluran
3. Isolator gantung

Isolator jenis pasak dan pos saluran digunakan pada transmisi dengan tegangan kerja relatif
rendah (kurang dari 22 – 33 KV), sedangkan isolator gantung dapat digandeng menjadi
rentetan isolator yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Gamb. 4.13 Jenis – jenis Isolator

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 37


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Hal terakhir didalam pendistribusian daya listrik adalah pengaturan setiap elemen /
peralatan listrik yang akan digunakan seperti lampu, motor, pemanas, elevator, mesin –
mesin dan lain sebagainya. Hal ini penting karena setiap elemen memiliki rating daya yang
berbeda – beda, sehingga dikemudian hari tidak menimbulkan terjadinya beban lebih
karena pengaturan yang salah pada sistem distribusinya. Rating daya ini bermacam –
macam tergantung dari elemennya, biasanya yang menggunakan lilitan / kawat
mengkonsumsi daya yang cukup besar seperti 800 watt, 1200 watt dan bahkan dapat lebih
besar lagi. Sementara untuk penerangan biasanya berkisar dari 5 watt sampai 1000 watt.
Gambar 4.14 adalah contoh diagram yang menunjukkan sistem distribusi listrik untuk
suatu gedung.
1. Sumber / suplai listrik, bagian ini merupakan penghantar untuk mengirim energi dari
sistem suplai listrik ke tempat – tempat yang dilayani, dual voltage (tegangan bersama),
4160/2400 volt, sistem tiga fasa empat konduktor dengan daya 600 Ampere.
2. Pemutus rangkaian minyak (oil-filled circuit breaker), untuk memutuskan rangkaian
dalam keadaan beban lebih (overload tripping)
3. Meter pengukur daya / energi
4. Rangkaian tegangan tinggi, tiga konduktor, 4160 volt, 250 Ampere (HV 2)
5. Sekering pemutus rangkaian
6. Transformator penurun tegangan untuk tiga fasa 240 volt dan satu fasa pada 120/240
volt
7. Rangkaian tegangan tinggi, 4160 volt 150 Ampere
8. Pemutus rangkaian minyak (oil circuit breakers).

Gamb. 4.14 Contoh Distribusi Listrik di Suatu Gedung (1)

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 38


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Gambar 4.15 Adalah salah satu diagram kelanjutan dari gambar di atas yang lebih
spesifik untuk gedung lainnya.
1. Konduktor penyuplai tegangan tinggi dari gambar sebelumnya (HV 2)
2. Konduktor tegangan tinggi, tiga fasa
3. Transformator penurun tegangan dan juga stasiun pemutus rangkaian (circuit breaker).
Transformator dalam konfigurasi delta dibagian primernya, sedangkan bagian
sekundernya dalam konfigurasi wye / bintang yang menurunkan tegangan sampai
120/208 volt.
4. Sama dengan no 3, hanya saja transformator bagian sekundernya adalah dalam
konfigurasi delta yang menurunkan tegangan ke 240 volt.
5. Konduktor yang mensuplai motor untuk elevator / lift
6. Konduktor pensuplai ke panel no. 7
7. Papan panel daya untuk gedung lantai 2
8. Papan panel untuk kontrol motor, gedung lantai 2
9. Saklar pemutus ke motor elevator (manual)
10. Konduktor penyuplai emergency, dari substation “DL” ke elevator. Menggunakan saklar
manual yang digunakan ketika supplai normalnya terputus.
11. Distribusi Papan saklar (switchboard distribution) yang akan mengoperasikan gedung
dilantai 2 yaitu rangkaian penerangan
12. Konduktor untuk penyuplai listrik ke saklar panel penerangan di gedung lantai 2
13. Papan panel penerangan untuk gedung lantai tiga.

Gambar 4.15 Contoh Diagram Distribusi Listrik (lanjutan)

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 39


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
4.3 Pentanahan
Listrik adalah aliran elektron. Aliran arus listrik adalah sesuatu seperti aliran air dari
gunung ke lautan. Air selalu mencoba mencari jalan ke lautan. Listrik selalu mencoba
mencari jalan ke tanah. Rute yang diambil listrik disebut lintasan ke tanah. Jika anda
adalah bagian dari lintasan listrik ke tanah, listrik dapat mengalir melalui anda. Ini dapat
menjadi kebakaran serius atau dapat membahayakan anda. Jika anda menyentuh kawat
listrik yang beraliran sambil berdiri pada tanah, atau pada sesuatu yang bersinggungan
dengan tanah maka anda akan menjadi bagian dari lintasan listrik ke tanah.
Pentanahan berkaitan dengan hubungan dari bagian – bagian instalasi pengawatan
ke bumi (a common earth connection). Pada umumnya pentanahan bertujuan untuk
melawan dua bahaya: kebakaran dan ssengatan listrik.
Bahaya kebakaran dapat terjadi apabila ada kebocoran arus dari penghantar atau
sambungan beraliran yang rusak dan mencapai titik tegangan nol oleh beberapa lintasan
yang tidak normal. Lintasan demikian mempunyai tahanan yang tinggi sehingga arus dapat
membangkitkan panas yang cukup untuk menimbulkan api.
Bahaya ssengatan listrik biasanya timbul ketika ada sedikit atau tidak ada arus yang
bocor, karena tegangan yang menimbulkan arus muncul. Misalnya, jika kawat bertegangan
yang terbuka tersentuh kerangka logam dari lempengan perlengkapan listrik bawah tanah,
tegangan kawat yang beraliran akan mengisi kerangka logam trsebut. Kemudian, jika anda
menyentuh kerangka logam yang teraliri tadi, tubuh anda akan berperan sebagai lintasan
arus menuju ke tanah dan anda akan terkena ssengatan kejutan listrik serius.

Pentanahan yang tidak baik dapat mengundang bahaya

Gamb. 4.16 Pentanahan Untuk Perlindungan


Gambar di atas melukiskan pentanahan untuk perlindungan. Agar sistem perlindungan
bekerja, sistem penghantar yang mengalirkan arus listrik dan perangkat keras dari rangkaian
(bagian logam) keduanya harus ditanahkan. Pada sistem pentanahan yang baik, suatu
kesalahan hubungan langsung ke tanah menghasilkan hentakan arus yang tinggi. Arus ini
memutuskan sekering atau melepaskan kait pemutus rangkaian sehingga terjadi rangkaian
terbuka seketika. Pentanahan tidak berpengaruh apa – apa dengan kerja perlengkapan
listrik. Satu – satunya tujuan adalah perlindungan kehidupan dan harta benda. Alat yang
diberi daya yang tidak ditanahkan dapat membunuh anda ! Gunakan selalu alat berarus
yang ditanahkan secara baik.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 40


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Alat dan Sistem Pengendalian/Otomatisasi di Industri


5.1 Alat – alat Pengendali di Industri
Alat pengendali adalah komponen yang mengatur daya yang diberikan pada beban
listrik. Setiap sistem industri menggunakan bermacam – macam alat pengendali. Alat
pengendali yang dijelaskan pada bagian ini berkisar dari saklar pengendali yang sederhana
sampai pada sensor elektronis yang lebih rumit.

1. Saklar
Saklar adalah salah satu komponen pengendali yang berfungsi untuk
menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya. Hampir seluruh peralatan listrik
yang digunakan sehari-hari memakai saklar sebagai salah satunya.
Ada berbagai macam saklar yang dipakai didalam industri, tetapi hanya sebagian saja
yang akan di bahas dalam materi ini.
Saklar togel adalah saklar yang dioperasikan secara manual. Batas kerja listrik
dinyatakan dengan tegangan dan arus interupsi maksimum , harga tersebut tidak boleh
dilampaui. Ukuran kerja untuk AC dan DC juga tidak sama untuk suatu saklar. Ukuran
kerja untuk DC saklar harus mempunyai magnitude lebih rendah dibandingkan dengan
ukuran kerja AC.

Gambar 5.1 Saklar Togel

Saklar geser, menggunakan aksi penggeseran sederhana untuk menghasilkan


hubungan yang sama dengan saklar togel. Saklar geser sering digunakan sebagai
saklar mode untuk memilih mode tertentu dari operasi seperti HIGH dan LOW.

Gamb. 5.2 Saklar geser

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 41


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Saklar tekan (pushbutton) digunakan untuk start / stop suatu panel listrik
dilingkungan industri. Tombol tekan NO (Normally Open) menyambung rangkaian atau
menghubungkan rangkaian ketika tombol ditekan dan kembali pada posisi terbuka ketika
tombol dilepas. Tombol tekan NC (Normally Closed) membuka rangkaian apabila tombol
ditekan dan kembali pada posisi menutup ketika tombol dilepaskan.

Gamb. 5.3 Saklar Tekan

Saklar limit (limit switch) adalah alat pengendali industri yang umum. Saklar
limit termasuk saklar yang dioperasikan secara mekanis yaitu saklar yang dikontrol
oleh faktor – faktor secara otomatis misalnya, tekanan dan posisi. Saklar limit hanya
beroperasi apabila batas yang sudah ditentukan sebelumnya sudah dicapai, dan
saklar – saklar tersebut biasanya diaktifkan kontak dengan obyek misalnya cam. Alat
tersebut mengganti operator manusia. Saklar –saklar tersebut sering digunakan
pada rangkaian pengendali dari mesin yang memproses untuk pengaturan startting,
stopping atau pembalikan motor.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 42


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Gamb. 5.4 Saklar Limit.

2. Relai
Relai (relay) adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis
mengontrol penghubungan rangkaian listrik.

Beban

Gambar 5.5 Prinsip Kerja Relai

Relai diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya:


a. Mekanik
 Elektromagnetik relai
Adalah peralatan mekanik, dimana kontak menutup / membuka ketika arus lewat
melalui kumparan dari elektromagnetik.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 43


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Gamb. 5.6 Relai elektromagnetik

 Reed Relai
Jenis relay yang khusus digunakan untuk PCB dengan operasi mekanik yang
mencapai 100 juta pengoperasian dengan bahan kontak khusus untuk operasi
yang sangat cepat.

Kontak Tabung
Gelas

Terminal
Gamb.5.7 Relai Reed

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 44


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
b. Statik
 Relai Solid State (SSR)
Relai solid state menggunakan komponen – komponen tanpa adanya
penggerakan mekanik. Isolasi antara input dan output melalui sumber cahaya
seperti photocoupler atau bisa juga menggunakan photothyristor.

input output

Gamb. 5.8 Relai Solid State

 Relai MOS FET


Relai jenis ini mempunyai konstruksi yang sangat kecil (seukuran IC 8 kaki)
dengan kemampuan beban yang besar dengan sinyal input yang kecil
dibandingkan dengan SSR, MOSET Relai biasa menggunakan Triac, Thyristor
maupun transistor.
Disamping itu relai jenis MOS FET juga mampu dilewati sinyal AC dengan
frekuensi tinggi (mencapai 10 kHz).

Gamb. 5.9 MOS FET Relai


3. Kontaktor magnetis
Seringkali ada aplikasi industri yang berhubungan dengan arus besar dan tegangan
tinggi. Maka tidak bisa dipungkiri pada kasus tersebut diperlukan pengetahuan tentang
kontaktor magnetis.
Kontaktor magnetis sama dalam operasinya dengan relai elektromagnetik. Keduanya
mempunyai keistimewaan penting yang umum: kontak bekerja apabila kumparan diberi
energi. Tidak seperti relai, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka
rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban – beban tersebut meliputi lampu, pemanas,
transformator, kapasitor dan motor listrik, yang untuk itu pelindung beban lebih dipasang
secara terpisah atau tidak diperlukan (gambar 5.10).

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 45


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Gamb. 5.10 Kontaktor Magnetis

Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah satu mekanisme yang


paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian
listrik. Gambar 5.11 Menunjukkan tiga aplikasinya. Kontaktor digunakan untuk saklar ON
dan OFF pada pompa , seperti diperlihatkan pada gambar 5.11 (a). Kontaktor juga
digunakan untuk saklar daya ON dan OFF pada panel distribusi seperti pada gambar
5.11 (b). Kontaktor juga digunakan pada alat pilot untuk mengontrol suhu dan level
cairan dari tangki, seperti diperlihatkan pada gambar 5.11 (c).

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 46


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Gamb. 5.11 Aplikasi Kontaktor


Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol
yang dioperasikan secara manual meliputi hal berikut:
 Pada penanganan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat
manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit
mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun
kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan tinggi, dan
alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
 Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat gunakan
kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan
tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang betul secara otomatis.
 Tegangan yang tinggi dapat diatasi dengan kontaktor dan menjauhkan seluruhnya
dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan/keamanan instalasi. Operator
juga tidak akan berada di sekitar bunga api daya tinggi yang selalu menjadi sumber
bahaya dari kecelakaan akibat kejutan listrik, kebakaran atau mungkin luka pada
mata.
 Dengan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik yang jauh. Satu-
satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan. Hal

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 47


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
ini memungkinkan mengontrol satu kontaktor dari banyak tombol tekan seperti yang
dikehendaki, dengan hanya menjalankan sedikit kawat lampu kontrol antar station.
 Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan
peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram (PLC).
4. Motor Startter (Pengasut Motor)
Kegunaan utama kontaktor magnet adalah untuk berhubungan daya pada elemen
tahanan pemanas, penerangan, pengereman atau solenoid industri berat. Kontaktor dapat
pula digunakan untuk saklar motor jika diberikan pelindung beban lebih yang terpisah.
Startter motor adalah kontaktor dengan relai beban lebih yang digabung baik secara fisik
maupun listrik.
Startter motor magnetis sama dengan kontaktor baik dalam desain maupun cara
kerja. Keduanya mempunyai keistimewaan penting secara umum: kontak bekerja apabila
kumparan diberi energi. Perbedaan penting adalah penggunaan relai beban lebih pada
startter motor.

Gamb. 5.12 Startter Motor Magnetis

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 48


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Rangkaian pengendali startter motor magnetis adalah sangat sederhana. Rangkaian
ini hanya melibatkan pemberian energi kumparan startter motor ketika tombol start ditekan,
dan penghilangan energi kumparan tersebut apabila tombol stop ditekan atau apabila relai
beban lebih membuka.
Relai beban lebih yang tergabung pada startter motor magnetis membedakan
startter motor dengan kontaktor. Tujuan perlindungan beban lebih adalah untuk melindungi
lilitan motor dari panas yang berlebihan akibat pembebanan lebih motor. Lilitan motor tidak
akan rusak apabila dibebani lebih untuk perioda waktu yang singkat. Meskipun demikian,
jika beban lebih harus berlangsung lama, kenaikan arus yang ditopang akan menyebabkan
relai beban lebih bekerja mematikan motor.

5. Kontaktor Solid State


Penghubungan solid state berarti pemutusan daya dengan cara elektronis non
mekanis. Kontaktor solid state adalah alat penghubungan daya yang dirancang untuk
mengganti kontaktor magnet untuk aplikasi yang melibatkan beban resistif maupun induktif.
Kontaktor tiga fasa solid state, misalnya kontaktor yang diperlihatkan pada gambar
5.13 (a), khususnya cocok untuk aplikasi dengan siklus tinggi karena tidak adanya celah
udara yang menghasilkan busur api. Ukuran berkisar dari 0 sampai dengan 600 A, dengan
input tegangan dari 240 sampai 550 Vac.

Gamb. 5.13 Kontaktor Daya Solid State

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 49


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Kontaktor solid state sekarang mengganti kontaktor elektromagnetis tiga kutub
pada tungku dan oven industri, pertambangan dan penanganan bahan serta aplikasi industri
pemanas yang lain.
Penyearah silikon terkontrol (SCR) dapat mengontrol rangkaian listrik dari 1 kW
sampai 1000 kW untuk sebagain besar pemanas tahanan, motor dan beban industri yang
lain. Seperti sebagian besar alat semikonduktor daya tinggi umumnya, alat ini terdiri dari
piringan silikon yang ditangani secara khusus, dikemas dalam rumah plastik atau rumah
keramik dengan ujung – ujung daya logam yang disusun untuk hubungan anoda dan katoda
dan kawat yang lebih kecil untuk hubungan gerbang. SCR seperti kontak, baik pada status
ON (kotak tertutup) atau status OFF (kontak membuka). SCR adalah analog dengan
rangkaian “relai kancing” satu kali SCR diberi trigger, SCR akan ON sampai arus SCR turun
mencapai nol. Apabila arus yang melalui SCR berhenti, “saklar SCR” akan membuka dan
tetap membuka sampai diberi trigger lagi.
Rangkaian SCR yang dioperasikan dc seperti terlihat pada gambar 5.14 (b),
mengijinkan arus dihubungkan dengan beban oleh penutup sebentar dari saklar S1 dan
dilepaskan dari beban dengan penutupan sebentar dari saklar S2. Pada rangkaian yang
dioperasikan ac misalnya, seperti ditunjukkan gambar 5.14 (c), SCR mati secara otomatis
sebab arus kembali pada nol dua kali tiap siklus.

Gamb. 5.14 Penyearah silikon terkontrol (SCR)

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 50


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Karena SCR melewatkan arus hanya satu arah saja, maka diperlukan dua
SCR untuk menghubungkan daya ac. Dua SCR dihubungkan paralel terbalik, seperti
diperlihatkan pada gambar 5.15 (a) sehingga arus dapat mengalir pada kedua arah.
Setengah dari arus itu dialirkan oleh tiap SCR dan arus ac berbentuk sinus mengalir
pada beban resistif R ketika gerbang G1 dan G2 dinyalakan berturut – turut pada 0
derajat dan 180 derajat. Dengan pengubahan interval waktu antara pulsa trigger
seperti diperlihatkan pada gambar 5.15 (b), tegangan output diubah dengan
memblokir bagian input sehingga tegangan yang diberikan pada beban hanya
selama bagian dari masing – masing setengah siklus.
G1

G2

(a)

Input

Trigger

Output

(b)

Gamb. 5.15 Kontaktor ac fase tunggal solid state

Berbeda dengan kontaktor magnet, kontaktor elektronis sama sekali diam dan kontaknya
tidak pernah rusak. Beban induktif dan transien tegangan, keduanya terlihat sebagai daerah
masalah pada pengendalian ac solid state. Desain yang tepat dari setiap pengendali ac solid
state mencakup tahanan dan kapasitor yang dihubungkan seri dan paralel dengan tiap
kutub daya. Jaringan “RC” atau “pemotong” menyimpan arus pengisian dari SCR dan
mencegah penghidupan yang tidak dikehendaki.

6. Peralatan Proteksi Beban lebih (Overload Protection devices)

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 51


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Seperti yang sudah dibicarakan dalam bagian sebelumnya bahwa peralatan proteksi
beban lebih antara lain adalah sekering dan pemutus rangkaian (circuit breaker).
Didalam bagian ini kita akan fokuskan kepada peralatan lainnya yaitu relai beban
lebih. Relai beban lebih ini juga biasanya dipasangkan secara eksternal pada
kontaktor untuk startter motor. Tujuannya adalah untuk melindungi motor dari
pemanasan lebih. Ada empat jenis relai beban lebih yaitu :

 Relai beban lebih magnetis


Bekerja berdasarkan aksi magnetis dari arus beban yang mengalir pada kumparan.
Apabila arus beban menjadi terlalu tinggi, plunger ditarik pada kumparan. Dan
memutuskan rangkaian.

 Relai beban lebih panas


Menggunakan pemanas yang dihubungkan seri dengan suplai motor (gambar 5.17).
Besarnya panas yang dihasilkan meningkat bersama- sama dengan arus suplai. Jika
beban lebih terjadi, panas yang dihasilkan menyebabkan seperangkat kontak
membuka, memutuskan rangkaian. Ada dua jenis relai beban lebih panas yaitu jenis
bimetal dan jenis campuran yang meleleh (melting alloy thermal overload relay).

Gamb. 5.17 relai beban lebih termal

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 52


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
 Relai beban lebih elektronis
Menggunakan transformator arus dan rangkaian elektronis. Transformator
merasakan arus yang mengalir pada motor kemudian memutuskan rangkaian
apabila arus mencapai beban penuh. Beban lebih elektronis sering melakukan fungsi
perlindungan tambahan seperti kesalahan pentanahan dan perlindungan hilangnya
fasa. Beberapa keuntungan lain dari relai beban lebih elektronis yang penting adalah
penghematan energi melalui penghilangan kumparan panas, ketepatan pemutusan
ulang yang tinggi, mudah diatur pada rentang arus motor beban lebih yang luas.

 Elemen dobel atau sekering


Elemen ini dapat juga memberikan perlindungan beban lebih, tetapi elemen ini
mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat diperbaharui lagi dan harus diganti setiap
kali beroperasi.

7. Detektor
Detektor merupakan alat yang hanya digunakan untuk mendeteksi adanya sesuatu.
Misalnya detektor ketinggian air (detektor level). Detektor level ini dapat berupa
sepasang probe (sebatang besi) yang dicelupkan ke dalam air. Prinsip kerjanya
adalah sebagai berikut: Sudah diketahui bahwa air merupakan salah satu
penghantar listrik, sehingga ketika tidak ada air maka detektor ini tidak terhubung.
Ketika air menyentuh kedua detektor ini maka akan mengalirlah energi listrik dari
satu probe ke probe yang lain dengan air sebagai penghantarnya (lihat gambar 5.18)

Beban

Gamb. 5.18 Rangkaian Sederhana Detektor Level

8. Sensor
Sensor adalah suatu alat yang mendeteksi perubahan bentuk temperatur, cahaya,
magnet, dan lainnya menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor merupakan alat untuk
mendeteksi dan sering berfungsi untuk mngukur magnitude sesuatu. Sensor
memegang peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi modern. Sensor
memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung, lidah untuk menjadi otak
mikroprosesor dari sitem otomatisasi industri.

Sensor Kontrol Konveyor

Gamb 5.19 Peranan dalam otomatisasi pada proses kontrol

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 53


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
 Sensor Proximity (sensor kedekatan)
Suatu komponen yang mendeteksi keberadan suatu obyek tanpa kontak fisik dan
merubahnya dalam bentuk medan magnet atau elektris.
Karakteristik sensor proximity:
a. Pengoperasian yang stabil
b. Dapat menteteksi tanpa kontak, jarak deteksi kira-kira 0 – 30 mm dan tidak
menimbulkan kerusakan pada obyek.
c. Kecepatan tinggi dibandingkan saklar limit
d. Dapat mendeteksi metal ataupun non metal (tergantung jenisnya)

(a)

(c)
(b)

Gamb. 5.20 Sensor proximity (a) Diagram blok, (b) Bentuk, (c) Aplikasi

Tipe sensor proximity:


 Tipe induktif
Sensor yang merasakan / diaktifkan oleh obyek logam. Pada prinsipnya proximity
induktif terdiri dari kumparan, osilator, rangkaian detektor dan output elektronis.
Ketika energi diberikan, osilator bekerja membangkitkan medan frekuensi tinggi
(lihat gambar 5.21). Apabila ada obyek yang masuk medan frekuensi tinggi, arus
eddy akan terinduksi pada permukaan target. Hal ini akan menyebabkan lebih
kecilnya amplitudo osilasi. Rangkaian detektor merasakan perubahan ini dan
membangkitkan sinyal yang akan menghidupkan atau mematikan output
elektronik. Apabila obyek logam meninggalkan wilayah sensor, osilator
membangkitkan lagi, membuat sensor kembali ke status normalnya.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 54


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Gamb. 5.21 Konfigurasi Sinyal Rangkaian Proximity Induktif

 Tipe Kapasitif
Sensor yang merasakan dan diaktifkan oleh bahan konduktif dan non konduktif
(kayu, plastik, cairan, gula dan terigu / gandum). Kerja sensor kapasitif juga
didasarkan pada prinsip osilator. Tetapi kumparan sisi aktif dari sensor kapasitif
dibentuk oleh dua elektroda logam – agak mirip dengan kapasitor terbuka.
Elektroda- elektroda ditempatkan pada loop umpan balik dari osilator frekuensi
tinggi yang tidak aktif dengan tanpa target. Pada saat target mencapai sisi
sensor, target memasuki medan elektrostatik yang dibentuk oleh elektroda-
elektroda. Ini menyebabkan kenaikan rangkaian, dan rangkaian mulai berosilasi.
Amplitudo diukur dengan rangkaian pengevaluasian yang membangkitkan sinyal
untuk menghidupkan atau mematikan output elektronis.

Gamb. 5.22 Konfigurasi Sinyal Rangkaian Proximity Kapasitif

 Sensor Sinar / Fotolistrik (Photo Electric sensor)


TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 55
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Adalah suatu komponen yang mendeteksi keberadaan suatu obyek dengan
menggunakan sinar dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Karakteristik sensor fotolistrik antara lain:
a. Obyek dapat dideteksi tanpa perlu menyentuh sensor
b. Dapat mendeteksi apapun juga, kaca, plastik, metal cairan dan lain sebagainya
c. Respon pendeteksian yang cepat
d. Resolusi tinggi, sangat cocok untuk mendeteksi obyek yang kecil
e. Tidak ada pengaruh medan magnetik
f. Tidak tahan terhadap sorotan cahaya yang kuat, sorotan cahaya dalam tingkat
yang normal akan mempengaruhi fungsi sensor itu sendiri, namun sorotan yang
kuat dapat menyebabkan kerusakan pada sensor.

Ada dua jenis sensor fotolistrik utama yang digunakan untuk merasakan posisi :
1. Sensor fotolistrik jenis reflektif
Digunakan untuk mendeteksi sorotan sinar yang dipantulkan dari target. Jenis ini
terbagi dua yaitu tipe retro reflektif, sumber cahaya dan penerima berada dalam
satu unit. Cahaya yang berasal dari sumber cahaya akan dipantulkan oleh papan
reflektor yang dipasang tepat di depan unit sumber cahaya tersebut dan akan
dipantulkan kembali ke unit penerima. Tipe yang kedua adalah terdifusi reflektif,
sumber cahaya dan penerima berada dalam satu unit. Unit sumber cahaya akan
memancarkan cahaya yang akan mengenai obyek yang akan dideteksi. Cahaya
yang dipantulkan oleh obyek akan memantulkan kembali ke penerima. Volume
cahaya akan berubah dan sensor akan mendeteksi obyek.
2. Sensor fotolistrik jenis sorotan
Digunakan untuk mengukur perubahan jumlah sinar yang disebabkan oleh target
yang menyeberang sumbu optik.

Gambar 5.23 Sensor fotolistrik

Pada kebanyakan sensor fotolistrik, Light Emitting Diode (LED) adalah sumber
cahaya yang mentransmisikan, dan fototransistor adalah penerima sumber.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 56


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
 Sensor Suhu
Ada empat jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan: termocouple, detektor
suhu tahanan (RTD), termistor dan sensor IC.
Termokopel pada dasarnya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda,
disambung las atau dileburkan bersama pada satu sisi membentuk “hot” atau
sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
“cold” atau sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran
dan sambungan referensi menyebabkan pembangkitan tegangan dc yang kecil.
Konsep utama yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor RTD
adalah tahanan logam yang bervariasi sebanding degan suhu. Kesebandingan
variasi ini adalah presisi dan dapat diulangi lagi sehinga memungkinkan pengukuran
suhu yang konsisten. Platina adalah bahan yang sering digunakan RTD sebab
keunggulannya berkaitan dengan tahanan suhu, kelinieran, stabilitas dan
reproduksibilitas.
Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya
mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan
sebaliknya. Termistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5% per derajat
celcius); oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
Sensor suhu rangkaian terpadu / IC, menggunakan chip silikon untuk
elemen yang merasakan (sensor). Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus.
Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 derajat celcius), tetapi
menghasilkan output yang sangat linier.
Tabel 5.1 Tabel Perbedaan antar komponen sensor suhu

Termokopel RTD Termistor IC Sensor


Simbol
Linieritas

V R V atau I
R

T T T T

   
Kekuatan

Self powered Paling stabil Output tinggi Paling linier


 Sederhana  Paling akurat  Cepat  Output paling
 Kasar  Lebih linier  Mengukur ohm tinggi
 Murah dibandingkan dua kawat  Murah
 Banyak macamnya termokopel
 Range suhu luas
   
Kelemahan

Tidak linier Mahal Tidak linier T < 200 C


 Tegangan rendah  Memerlukan  Range suhu  Memerlukan
 Memerlukan suplai daya terbatas suplai daya
referensi  Perubahan R  Rentan  Lambat
 Kurang stabil kecil  Memerlukan  Self heating
 Kurang sensitif  Tahanan suplai daya  Konfigursi
absolut  Self heating terbatas
rendah
 Self heating

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 57


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
5.2 Pengendalian / Otomatisasi di Industri
Bagian ini menyajikan ulasan jenis fungsi pengendalian / otomatisasi yang umum
digunakan di industri. Dalam bagian ini ulasan hanya difokuskan kepada sistem
pengendalian secara diskrit (wired logic) dan pengendalian secara terprogram (PLC).

5.2.1 Otomatisasi Sistem Diskrit


Perkembangan pengendalian proses atau otomatisasi suatu sistem di industri
dimulai dari pengendalian menggunakan komponen relai elektromagnetik. Peralatan ini di
beri pengawatan untuk melakukan suatu fungsi khusus, seperti pengendalian pergerakan
konveyor, lamanya waktu pengepresan, pengendalian level permukaan cairan dan lain
sebagainya. Kemudian ketika transistor muncul, penggunaan solid state relay diterapkan
untuk menggantikan relay elektromagnetik untuk kontrol dengan kecepatan tinggi. Kedua
sistem ini kita sebut otomatisasi diskrit atau wired logic.
Seperti sudah dijelaskan bahwa pengendalian menggunakan sistem diskrit adalah
menggunakan relai sebagai peralatan utamanya. Tetapi sebenarnya komponen –
komponen lain juga digunakan dalam sistem ini seperti timer coil, counter, latching coil dan
lainnya yang mendukung otomatisasi sistem diskrit.

INPUT CONTROLLER OUTPUT

Coil M

Push button Relay Motor

Limit switch Latching Coil Solenoid

TIM

Thumbwheel sw Timer coil LED display

CN Heat
T er

Level Switch Counter Heater

Flow Switch Lampu

Gamb.5.24 Tipikal Control Diskrit

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 58


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Dalam sistem diskrit peralatan – peralatan di atas umumnya hanya digunakan untuk satu
tugas tertentu. Sehingga ketika terjadi perubahan sistem (penambahan input atau output),
peralatan diskrit tadi tidak dapat digunakan atau bila masih dapat digunakan maka
penambahan peralatan akan sulit dilakukan. Perhatikan gambar 5.25, ini merupakan suatu
proses otomatisasi untuk mematikan dan menyalakan lampu secara sederhana
menggunakan tombol push button. Ketika tombol PB 1 ditekan maka koil relai akan bekerja
(mendapat energi) sehingga menutup kontak yang ada pada relai (NO menjadi NC), kontak
relai ini kemudian digunakan untuk mempertahankan aliran arus ketika saklar PB 1
dilepaskan dan juga untuk menyalakan lampu yang ada. Sistem baru akan dapat dimatikan
bila saklar PB 2 di tekan.

Gamb. 5.25 Contoh Pengendalian Menggunakan Sistem Diskrit

Untuk contoh lain yang lebih kompleks ditunjukkan dalam gambar 5.26. Disini operasi dari
sistemnya adalah untuk menggerakkan konveyor secara bolak – balik (forward and reverse)
yang diulangi secara terus menerus. Proses ini menggunakan dua buah saklar limit untuk
menyediakan pengendali motor otomatis. Masing – masing saklar limit (LS1 dan LS2)
mempunyai dua perangkat kontak, satu normaly open dan yang lain normaly closed.

Part
Motor pembalik F R
fase
Start

Stop

Maju

LS 1 LS 2 Mundur

Gamb. 5.26 Layout Umum Sistem

Start
Stop

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 59


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

CR1
CR1 OL

CR 2
F

LS 1
F
R2
LS 2
F1

LS 2
R
LS 1 R1 F2

Gamb. 5.27 Skema Rangkaian Kontrol

Operasi rangkaian dapat diringkas sebagai berikut:


1. Tombol tekan STOP dan STARTT digunakan untuk mengawali dan mengakhiri
pengendalian otomatis dari motor oleh saklar limit.
2. Kontak CR 1 digunakan untuk mempertahankan rangkaian pada relai kontrol selama
rangkaian bekerja
3. Kontak CR 2 digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan rangkaian listrik
utama pada kontrol forward dan reverse
4. Dengan menggunakan relai kontrol dan tombol STARTT dan STOP nya juga
menyediakan perlindungan tegangan rendah.
5. Kontak NC dari saklar limit LS 2 bertindak sebagai STOP untuk pengontrol forward
dan kontak NO dari saklar limit LS 1 bertindak sebagai kontak startt untuk pengontrol
forward. Kontak pembantu dari pengasut (motor startter) forward (F) dihubungkan
paralel dengan kontak NO dari saklar limit LS 1 untuk mempertahankan rangkaian
selama motor berputar pada arah forward.
6. Kontak NC dari saklar LS 1 dihubungkan sebagai kontak stop untuk pengasut
reverse, dam kontak NO dari saklar limit LS 2 dihubungkan sebagai kontak startt
untuk mengasut reverse. Kontak pembantu pada pengasut reverse dihubungkan
paralel dengan kontak NO dari saklar limit LS 2 untuk mempertahankan rangkaian
selama motor berputar balik.
7. Interlocking listrik dicapai dengan tambahan kontak NC seri dengan tiap pengasut
dan dioperasikan oleh pengasut untuk arah putaran motor berlawanan.
8. Pembalikan arah putaran motor disediakan dengan aksi dari saklar limit. Ketika
saklar limit LS 1 dipindahkan dari posisi normalnya, kontak NO menutup memberikan
energi kumparan F dan kontak NC membuka dan melepaskan kumparan R. Aksi
pembalikan dilakukan oleh saklar limit LS 2, jadi menyediakan pembalikan pada
salah satu arah.
9. Tombol tekan forward (F) dan reverse (R) menyediakan sarana pengasutan motor
pada forward atau reverse agar saklar limit dapat menggantikan kontrol otomatis.

5.2.2 Otomatisasi Sistem Programmable

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 60


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Kini persaingan industri semakin meningkat, efisiensi produksi umumnya dianggap
sebagai kunci sukses. Efisiensi produksi meliputi area yang luas seperti:
1. Kecepatan dimana peralatan produksi dan line produksi dapat di set untuk
membuat suatu produk.
2. Menurunkan biaya material dan upah kerja dari suatu produk
3. Meningkatkan kualitas dan menurunkan barang rusak (reject)
4. Meminimalkan downtime dari mesin produksi
5. Biaya peralatan produksi murah.

Oleh karena tuntutan tersebut, maka pengontrolan menggunakan peralatan diskrit sudah
tidak memadai, apalagi apabila ditambah dengan tuntutan untuk adanya suatu sistem
pemrosesan data dan sistem monitor terpusat, kontrol logika yang konvensional / diskrit
tidak dapat memenuhi tuntutan – tuntutan tersebut dan lahirlah sistem otomatisasi baru yaitu
Programmable Controller.
Tabel 5.2 Perbedaan Wired Logic dengan Programmable

Programmable
Spesifikasi Wired Logic
Controller
Peralatan yang dikontrol Tujuan khusus Tujuan umum
Skala kontrol Kecil dan sedang Sedang dan besar
Pengubahan / penambahan
Sukar Mudah
pada spesifikasi
Perawatan Sukar Mudah
Ketahanan uji Tergantung desain Sangat Tinggi
Keuntungan pada operasi
Keuntungan pada operasi
Efisiensi dari segi ekonomi skala kecil, sedang dan
skala kecil
besar.

Gamb. 5.28 Pengontrol Logika yang Dapat Diprogram

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 61


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan
Pengontrol yang dapat diprogram menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan
jenis pengendali relai konvensional. Relai harus diberi pengawatan kuat untuk melakukan
fungsi khusus. Ketika sistem memerlukan perubahan, pengawatan relai harus diubah, dan
dimodifikasi yang memerlukan waktu.

O
I U Lampu
Saklar
N UNIT T Motor
Sensor P P
PEMROSES Dll
Dll U U
T PUSAT T

Gamb. 5.29 Diagram Blok PLC


Unit pemproses pusat (CPU) adalah jantung dari sistem PLC. Unit pemroses pusat
merupakan unit yang didasarkan kerja microprocessor yang mengganti relai pengendali,
pencacah, timer dan pembuat urutan pada sistem diskrit. Disini CPU akan menerima input
dari berbagai alat, mengeksekusi program pemakai dan mengirimkan perintah output tepat
untuk mengendalikan peranti.
Modul input dan output adalah peranti yang menghubungkan dunia luar dengan PLC,
sehingga PLC dapat menterjemahkan setiap masukan ataupun menggerakkan keluaran.
Ketika sistem kerja berubah (penambahan input atau output), maka pemakai tidak perlu
mengubah keseluruhan, tapi cukup mengubah program dari CPU.
Untuk mendapatkan ide bagaimana mengoperasikan PLC, pertimbangkan aplikasi
kontrol proses sederhana seperti dilukiskan pada gambar 5.30. Disini motor mikser
digunakan untuk mengaduk cairan secara otomatis pada tong ketika suhu dan tekanan
mencapai nilai yang diatur sebelumnya. Pengoperasian manual langsung juga disediakan
melalui station tombol tekan terpisah. Proses dimonitor dengan saklar sensor suhu dan
tekanan yang menutup kontak masing – masing ketika kondisi mencapai nilai yang disetel
sebelumnya.
Peranti yang akan digunakan dalam proses ini (saklar tekanan, saklar suhu, dan
tombol tekan) diberi pengawatan kuat pada alamat modul input dari PLC. Juga digunakan
peranti output yaitu kumparan motor startter. Peranti ini diberi pengawatan kuat pada alamat
modul output PLC yang tepat sesuai format alamat pembuat.
Selanjutnya, diagram logika kontrol tangga PLC di kontruksi dan diprogram pada
memori CPU PLC. Format yang digunakan sama dengan susunan tata letak dari rangkaian
tangga relai. Untuk mengoperasikan program, pengontrol ditempatkan pada mode RUN,
sekarang PLC akan menjalankan proses persis seperti apa yang kita inginkan.

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 62


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

Saklar sensor Saklar sensor


Motor tekan suhu

Tombol tekan
manual
Saklar Saklar
sensor sensor
tekanan suhu

Diagram Relai
Saklar sensor Saklar sensor
tekan suhu
011

001 002
003
Diagram
Tangga PLC
Tombol tekan
manual

Gamb. 5.30 Aplikasi Kontrol Proses

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 63


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

TUGAS-TUGAS PRAKTEK
PRAKTEK 1

Konsep Dasar EMF, Arus dan Tegangan


1. Jelaskan apa itu listrik ?, berikan contoh manfaat dari listrik ?
2. Tuliskan simbol dan satuan dari arus ?
3. Apakah yang dimaksud dengan Elektromotif Force (EMF) atau ggl ? dan apa
bedanya dengan Tegangan ?
4. Tuliskan simbol dan satuan dari EMF ?
5. Jelaskan apa itu resistansi ?
6. Benar atau Salah. Jika penghantar diberi tegangan yang sama, maka penghantar
yang mengalirkan arus besar adalah yang memiliki resistansi besar.
7. Besarnya resistansi suatu bahan tergantung pada, kecuali ?
a. Suhu c. Tegangan
b. Luas penampang d. Panjang penghantar

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 64


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 2

Hubungan Arus, Tegangan dan Resistansi (Hukum Ohm)


1. Rangkailah sesuai dengan gambar di bawah ini:

2. Lakukan percobaan seperti pada tabel berikut untuk harga R : 330 ohm
V input (V) I (A) pengukuran I (A) Perhitungan
0
1
2
3
4
5

3. Lakukan juga percobaan untuk tabel di bawah ini dengan harga R : 1 Kohm
V input (V) I (A) pengukuran I (A) Perhitungan
0
1
2
3
4
5

4. Dari dua percobaan di atas, bagaimana hasil pengukuran arus terhadap perhitungan
arus ?
5. Buatlah grafik hubungan antara V (tegangan) terhadap I (arus, pengukuran)
6. Jika tegangan yang diberikan meningkat, maka arus dalam rangkaian akan ……?
7. Bagaimana hubungan tegangan, arus dan resistansi dari percobaan di atas ?

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 65


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 3
Daya Listrik

1. Jelaskan pengertian daya listrik ?

2. Satuan dari daya adalah ?

3. Berapakah arus dari rangkaian di bawah ini !

PRAKTEK 4
Bahan – bahan Listrik
1. Jelaskan pengertian dari Konduktor, Isolator dan Semikonduktor
2. Diantara ke-lima bahan di bawah ini tentukanlah yang mana sebagai konduktor,
isolator dan semikonduktor
a. Aluminium
b. Karbon
c. Germanium
d. Tembaga
e. Kertas
3. Yang manakah dari bahan-bahan di bawah ini yang masih dapat menghantarkan
arus listrik
a. Germanium b. Gelas c. Mika d. Plastik
4. Dari bahan di bawah ini, manakah yang memiliki resistansi paling rendah ?
a. Besi b. karbon d. Silikon d. karet

PRAKTEK 5
Arus Bolak-balik dan Arus Searah (AC / DC)
1. Sinyal di bawah ini menunjukkan:

20

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 66


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

2. Sebutkan contoh contoh sumber arus DC !


3. Mengapa arus AC sangat menguntungkan dalam pentransmisian listrik ?
4. Apakah perbedaan antara harga maksimum, harga efektif (rms) dan harga rata-rata
dari sumber AC ?
5. Tentukanlah harga efektif dari sinyal berikut ini

294

-294

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 67


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 6
Bahaya Potensial Listrik
1. Sebutkan bahaya –bahaya potensial yang dapat diakibatkan oleh listrik ?
2. Mengapa pada tubuh yang terluka atau basah dapat menimbulkan ssengatan listrik ?
3. Sebutkan 4 langkah dalam pengamanan yang berkaitan dengan penanganan listrik ?
4. Apa yang harus dilakukan bila kita melihat seseorang sedang terkena ssengatan
aliran listrik:
a. Melepaskan pegangan tangannya dari aliran listrik
b. Mematikan saluran listrik utamanya
c. Meminta bantuan ke teknisi yang mengetahui tentang listrik
d. Tidak dapat menolong karena mustahil untuk dapat ditolong

PRAKTEK 7
Istilah – istilah dalam Mengoperasikan Rangkaian Listrik
1. Apakah yang dimaksud dengan Rangkaian / sirkuit ?
2. Jelaskan fungsi dari sumber listrik ?
3. Apa yang dimaksud dengan beban (load) dan sebutkan jenis – jenis beban ?
4. Jelaskan arti tentang beban lebih (overload) pada suatu rangkaian ?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan rangkaian terhubung singkat (short circuit) ?
6. Mengapa arus hubung singkat dipertimbangkan lebih merusak dibandingkan dengan
arus beban lebih ?

PRAKTEK 8
Saklar dan Alat Proteksi (Switch and Protection Devices)
1. Apakah fungsi dari saklar ?
2. Jelaskan fungsi dari alat proteksi ?
3. Jelaskan cara kerja sekering dan rangkaian pemutus ?
4. Berapakah ukuran dari sekering untuk dapat menjalankan alat pemanas 2 KW ?
5. Betul atau Salah. Sekering yang ditetapkan bekerja pada 600 V, harus tidak
digunakan pada rangkaian 240 V
6. Perhatikan gambar di bawah ini, apakah sekering akan putus bila semua beban di
nyalakan secara bersamaan !

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 68


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 9

Rangkaian Seri
1. Rangkailah seperti gambar di bawah ini!

2. Lakukan percobaan seperti pada tabel berikut:

V input V1 di 2.2 Kohm V2 di 1 Kohm Arus rangkaian V1 + V2


2.5 Volt
5 Volt
7.5 Volt
10 Volt
15 Volt

3. Hitunglah arus dan tegangan pada resistor 2.2 Kohm dan 1 Kohm bila v input adalah
10 volt, bandingkan hasilnya dengan percobaan di atas ?
4. Hitunglah daya pada masing – masing resistor dari hasil percobaan di atas dan
bandingkan dengan perhitungan pada soal no. 3?
5. Kesimpulan apa yang dapat di tarik dari rangkaian seri dikaitkan dengan arus,
resistansi dan tegangan rangkaian ?

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 69


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 10
Rangkaian Paralel
1. Rangkailah seperti pada gambar di bawah ini:

2. Lakukan percobaan seperti pada tabel berikut:

V input I1 di 560 ohm I2 di 2.2 Kohm I3 di 1 Kohm Arus total


2.5 Volt
5 Volt
7.5 Volt
10 Volt
15 Volt

3. Hitunglah arus dan tegangan pada resistor 2.2 Kohm dan 1 Kohm bila v input adalah
10 volt, bandingkan hasilnya dengan percobaan di atas ?
4. Hitunglah daya pada masing – masing resistor dari hasil percobaan di atas dan
bandingkan dengan perhitungan pada soal no. 3?
5. Tariklah kesimpulan dari percobaan di atas mengenai arus, tegangan dan resistansi
dari rangkaian paralel!

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 70


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 11
Rangkaian kombinasional
1. Rangkailah seperti gambar di bawah ini!

Gunakanlah lampu LED


bila tidak
memungkinkan tetapi
dengan sumber
tegangan 5 volt
maksimum

2. Yang manakah yang menyala paling terang, jelaskan kenapa hal itu terjadi !
3. Yang manakah yang menyala paling redup, jelaskan kenapa hal itu terjadi !
4. Dari harga-harga di atas berapakah sebenarnya resistansi dari masing-masing
lampu ?
5. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini ?

PRAKTEK 12
Sistem daya satu fasa dan tiga fasa
1. Jelaskan perbedaan sistem satu fasa dan tiga fasa ?
2. Gambarkan gelombang tegangan yang dibangkitkan oleh satu fasa dan tiga fasa ?
3. Berapakah tegangan antara 2 kawat beraliran pada gambar di bawah ini

100 v

?
100 v

4. Sebutkan keuntungan – keuntungan sistem 3 fasa ?

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 71


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

5. Jelaskan perbedaan antar system 3 fasa 3 kawat dengan 3 fasa 4 kawat ?


6. Gambarkan hubungan 3 fasa 3 kawat dalam hubungan bintang dan delta ?
7. Berapakah tegangan antara kawat netral dan kawat beraliran pada hubungan 3 fasa
empat kawat hubungan bintang bila tegangan antar kawat beralirannya adalah 100
volt !

PRAKTEK 13
Sistem Distribusi Daya Listrik
1. Betul atau Salah. Penghantar dengan diameter lebih besar digunakan pada sistem
transmisi listrik.
2. Mengapa tegangan tinggi digunakan ketika transmisi daya listrik melalui jarak jauh ?
3. Pembatasan – pembatasan apa (keterbatasan) yang ada untuk menggunakan
sistem transmisi tegangan tinggi ?
4. Sebutkan tiga bagian pokok dari substation / unit gardu induk ?
5. Substation / unit gardu induk berisi …………………… yang akan menurunkan
tegangan.
6. Betul atau salah. Papan saklar adalah bagian dari sistem distribusi pabrik yang
mengambil blok yang besar dari daya listrik dan membagi – bagi dalam blok – blok
yang lebih kecil.
7. Betul atau Salah. Papan saklar di suplai dengan daya dari papan panel.
8. Apakah fungsi dari Raceaway ?
9. Apakah fungsi dari Panel distribusi ?
10. Penentuan tegangan transmisi daya listrik disesuaikan dengan rekomendasi dari ?
11. Apakah fungsi dari isolator ?
12. Sebutkan jenis jenis isolator ?

PRAKTEK 14
Pentanahan
1. Apakah fungsi dari pentanahan ?
2. Terangkan bagaimana sistem pentanahan yang benar sehingga menyediakan
perlindungan kesalahan ?
3. Sebutkan 2 bahaya dari pentanahan ?

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 72


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 15
Saklar
1. Apa yang dimaksud dengan alat pengendali ?
2. Betul atau Salah. Tombol tekan NC menghubungkan rangkaian apabila ditekan dan
kembali ke pada posisi membuka ketika tombol dilepaskan.
3. Apa perbedaan antara saklar togel dan saklar geser ?
4. Jelaskan cara kerja saklar limit ?

PRAKTEK 16
Relai
1. Apakah fungsi dari relai ?
2. Buatlah definisi istilah kontak normally open dan kontak normally closed seperti yang
berlaku pada relai ?
3. Jelaskan prinsip kerja relai elektromagnetik ?
4. Betul atau Salah. Kumparan dan kontak dari relai umumnya tidak dipisahkan secara
listrik satu sama lain.
5. Betul atau Salah. Relai dapat digunakan untuk mengontrol rangkaian beban arus
tinggi dengan rangkaian kontrol arus rendah.
6. Betul atau Salah. Relai elektromagnetik dan SSR melakukan fungsi yang sama.
7. Pada SSR yang dirangkaia secara optis, output dipisahkan dari input dengan ?
8. Sebutkan keuntungan SSR dibandingkan relai elektromagnetik ?
9. Relai yang memiliki konstruksi sangat kecil (seukuran IC) adalah relai jenis ?
10. Benar atau Salah. Relai hanya mampu dilewati oleh sinyal DC saja.

PRAKTEK 17
Kontakor Magnetis, Startter Motor, Kontaktor Solid State dan Peralatan Beban Lebih
1. Apakah kesamaan antar kontaktor magnetis dengan relai elektromagnetik ?
2. Keuntungan kontaktor dibandingkan relai ?
3. Sebutkan keuntungan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang
dioperasikan secara manual ?
4. Startter motor / pengasut motor adalah kontaktor dengan ditambah ? dan fungsinya
adalah ?
5. Dengan menggunakan cara apa kontaktor solid state bekerja ?
6. Jelaskan prinsip kerja SCR ?
7. Apakah fungsi dari peralatan beban lebih ?
8. Jelaskan secara singkat prinsip kerja dari empat jenis relai beban lebih ?

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 73


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
Lembaran Praktek Rangkaian Listrik dan Kemagnetan

PRAKTEK 18
Detektor, Sensor
1. Apakah fungsi dari detektor ?
2. Apakah fungsi dari sensor ?
3. Betul atau Salah. Sensor proximity dapat mendeteksi adanya objek tanpa kontak
fisik.
4. Sebutkan karakteristik sensor proximity ?
5. Jelaskan perbedaan antara jenis sensor proximity induktif dan kapasitif ?
6. Sebutkan fungsi dari sensor fotolistrik ?
7. Sebutkan karakteristik sensor fotolistrik ?
8. Jelaskan perbedaan antara sensor fotolistrik jenis reflektif dan jenis sorotan.
9. Sebutkan jenis – jenis sensor suhu ?
10. Dari ke empat jenis sensor suhu yang manakah yang memiliki kelinieran paling
tinggi?
11. Apakah fungsi dari isolator ?
12. Sebutkan jenis – jenis isolator ?

PRAKTEK 19
Pengendalian / otomatisasi di Industri
1. Apakah perbedaan antara pengendalian sistem diskrit dengan sistem
programmable?
2. Sebutkan komponen utama otomatisasi dalam sistem diskrit ?
3. Apakah kelemahan dari sistem diskrit ketika terjadi perubahan sistem di industri ?
4. Jelaskan secara sederhana fungsi sistem dalam diagram skematik di bawah ini ?

6. Sebutkan efisiensi – efisiensi yang menjadi tuntutan dalam dunia industri ?


7. Keuntungan dalam otomatisasi menggunakan programmable controller ?
8. Gambarkan dan jelaskan diagram blok dari PLC ?

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 74


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

Anda mungkin juga menyukai