Anda di halaman 1dari 12

Istilah Listrik

Arus

Perpindahan Arus

Gambar 1. Aliran Arus

Apabila anda menyambung sebuah batterei dan lampu dengan menggunakan kabel
tembaga seperti yang digambarkan diatas, lampu tersebut akan menyala. Hal ini disebabkan
karena perpindahan (aliran) listrik dari terminal baterai, didalam kabel tembaga, lampu dan
kembali lagi menuju batterei melalui terminal tembaga.

Ampere (amps)

Merupakan satuan pengukuran dari aliran arus listrik; sama dengan kata amp, huruf “I”,
dan “A” juga dipakai untuk menunjukkan aliran arus.

Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol

Arus I Ampere (amp) A

Tegangan

Kekuatan Listrik (tekanan)

gambar 2. Tegangan – Tekanan Listrik

Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan batterei dan kabel, arus akan mengalir dari
batterei menuju lampu dan lampu tersebut akan menyala.
Hal ini terjadi karena adanya kelebihan muatan negatif pada terminal negatif (-) dan
berkurangnya muatan negatif pada terminal positif (+). Ketidakseimbangan muatan listrik
tersebut menyebabkan tekanan listrik. Tekanan listrik menyebabkan aliran arus pada
rangkaian tersebut.
LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Apabila terjadi ketidakseimbangan muatan listrik, pelepasan menyebabkan tekanan, beban,


atau kekuatan listrik antara muatan positif dan negatif yang mencoba untuk
menyeimbangkan kembali. Sebab kekuatan listrik potensial untuk melakukan pekerjaan
tersebut.

Perbedaan antara muatan listrik dinamakan ‘perbedaan potensial’ atau PD. Satuan
pengukurannya yaitu volt dengan simbol V. Tekanan elektromotif juga dipakai dengan simbol
E atau EMF.

Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol

Perbedaan PD Volt E atau V


potensial
Tekanan EMF
Elektromotif

Tahanan

Perlawanan dari aliran listrik

gambar 3. Filamen lampu bolam memberikan perlawanan aliran arus.

Dalam sebuah rangkaian listrik, komponen seperti lampu bolam, akan membatasi aliran
arus.

Seluruh komponen dan rangkaian listrik mempunyai tahanan yang akan menyebabkan
perlawanan aliran arus.

Bagian tahanan dari tiap-tiap rangkaian dipakai untuk mengubah energi listrik menjadi
bentuk lain.
Contoh: Bola Lampu - Cahaya
Coil - Magnit
Elemen - Panas

Ohm

Satuan pengukuran ini dipakai untuk tahanan aliran arus. Juga diwakili dengan huruf “R”
atau simbol Ω.

Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol

Tahanan R Ohm Ω

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Hukum Ohm

George Ohm dalam experimennya menunjukkan adanya hubungan atara tegangan, arus,
dan tahanan.

Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir pada suatu


rangkaian sebanding dengan tegangan pada rangkaian dan
berbanding terbalik dengan resistansi rangkaian dalam keadaan
konstan.

Diagram berikut ini menunjukkan penjelasan yang lebih mudah dari apa yang telah
diterangkan sebelumnya.

Gambar 4 Perubahan Tegangan.

Apabila kita meningkatkan tegangan dalam sirkuit, arus juga akan meningkat. Apabila kita
menurunkan tegangan didalam sirkuit, arus akan turun juga.

Catatan:
Untuk mempermudah penjelasan, perlu diingat bahwa tahanan lampu tetap konstan.

Gambar 5 Perubahan Tahanan.

Jika kita meningkatkan tahanan dalam sirkuit, arus akan menurun. Jika kita menurunkan
tahanan dalam sirkuit, arus akan meningkat.

Catatan:
Tegangan tetap konstan.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Rumus Hukum Ohm

George Ohm juga menyatakan dalilnya dalam bentuk rumus. Ini merupakan rumus dasar
yang digunakan untuk menghitung nilai listrik. Nilai tersebut bisa dihitung selama dua nilai
lainnya diketahui.

Rumus : I = E
R

Dimana I = Arus listrik diukur dalam ampere.


E = Tekanan listrik diukur dalam Volt.
R = Hambatan/Tahanan diukur dalam Ohm.

Untuk menentukan tegangan jika arus dan tahanan diketahui, kita ubah rumus sebelumnya.
E =IxR

Juga bisa diubah untuk menentukan tahanan jika arus dan tegangan diketahui.

R =E
I

Cara yang mudah untuk mengingat dasar Hukum Ohm yaitu mengingat lingkaran kecil yang
ditunjukkan pada diagram dibawah ini.

Jika anda mengetahui adanya dua nilai dalam sirkuit, anda dapat menentukan salah satu
yang hilang dengan menggunakan rusmus Hukum Ohm dan berikut prosedurnya.

1. Tutuplah hruf yang tidak diketahui nilainya.


2. Gantilah huruf sisanya dengan nilai yang sudah diketahui
3. Pecahkan nilai yang hilang dengan menggunakan Rumus Hukum Ohm.

Gambar 6. Penggunaan Rumus Hukum Ohm.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Mengukur Ukuran Listrik

Pendahuluan

Instrumen percobaan dasar yang digunakan untuk mendiagnosa masalah dalam sirkuit listrik
yaitu Voltmeter, Ohmmeter, dan Ammeter. Supaya cakap dalam memperbaiki kendaraan,
perlu meningkatkan pemahaman meter ini.

Operasi Dasar

Tanpa menggunakan meter listrik tertentu, sebenarnya tidak mungkin dapat mendiagnosa
kesalahan secara akurat dalam kendaraan bermotor, memeperbaiki beberapa komponen,
atau menyesuaikan listrik dari berbagai jenis unit kontrol. Penting sekali bagi anda untuk
mengenal secara lengkap karakteristik dan penggunaan sebuah bentuk instrumen
percobaan. Yang paling banyak digunakan yaitu Voltmeter, Ammeter, dan Ohmmeter.
Ada dua bentuk susunan atau desain meter, analog dan digital. Masing masing alat ukur
tersebut saat ini banyak digunakan dalam industri.

Voltmeter

Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan (tekanan listrik) antara dua titik dalam sirkuit
listrik.
Voltmeter bisa digunakan untuk mengukur tingkat tegangan yang ada dalam batterei.
Voltmeter juga digunakan untuk mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit.

Gambar 7 Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit


yaitu positif ke positif, negatif ke negatif.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Skala Voltmeter

Voltmeter digunakan untuk test otomotif yang mempunyai skala yang menunjukkan lebih dari
satu tingkat tegangan.

Gambar 8. Sambungan Voltmeter

Mengukur Tegangan

Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan mencegah
rusaknya meter tersebut.
Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada
negatif (-) batterei.

Tempatkan skala yang sesuai:


(Skala 0 – 20) (Skala 0 – 50)
Sistem 12 Volt Sistem 24 Volt

Ammeter

Ammeter digunakan untuk mengukur aliran arus dalam sirkuit listrik.


Ammeter dihubungkan seri dengan sirkuit. Putuskan sirkuit, kemudian sambung kembali
dengan Ammeter.

Penggunaan Ammeter
Sirkuit yang akan ditest diatur dalam keadaan “OFF” (putuskan sirkuit dengan batterei atau
pada hubungan dalam rangkaiannya).

Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi.


Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah) pada pada input +supply (sisi baterai)
dan jarum penduga negatif - (hitam) pada sambungan input komponen.
Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum
meter.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar
putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan yang
lebih akurat.

Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan pembagian skala.

Ohmmeter

Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohmmeter juga
dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering untuk mengetahui apakah
terputus serta rangkaian terbuka.
Perubahan skala tidaklah linier.

Catatan :
Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang ditunjukkan
oleh saklar putar)
Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000 kali.

gambar 9. Ohmmeter

Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi dengan
mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes sebuah komponen
atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber power supply harus diputus.

Ohmmeter mempunyai skala range yang menunjukkan lebih dari satu range nilai tahanan.
Untuk menghitung resistansi, pembacaan pada skala dikalikan dengan nilai saklar putar
yang dipilih.

Persiapan Penggunaan Ohmmeter


1. Pilih range yang dikehendaki.
2. “Nolkan” meter.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Untuk melakukannya :

Gambar 10 Hubungkan kedua jarum penduga.

Gambar 11 Gunakan ‘penyesuai titik nol” hingga pembacaan


meter menunjukkan angka nol.

Catatan :
Meter harus disetel pada angka nol setiap kali merubah skala range.

Prosedur Pengoperasian Ohmmeter

PERINGATAN : Untuk melindungi Ohmmeter terhadap kerusakan elektronis yang


permanen ikuti langkah-langkah berikut dengan hati-hati.

Catatan :.
Jangan sekali-kali menghubungkan Ohmmeter pada rangkaian yang beraliran arus.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Putuskan hubungan power supply pada rangkaian.


1. Hubungkan tester pada komponen atau rangkaian yang hendak dites.
2. Pilih skala yang paling sesuai.
3. Agar diperoleh akurasi maksimum nol-kan ohmmeter jika mengganti range.
4. Jika diperoleh pembacaan pada skala range yang sesuai, lihat nilai meter dan hitung
resistansi dengan mengalikannya dengan nilai saklar range.
5. Selalu matikan meter jika tidak digunakan.

Gambar 13. Pengoperasian Ohmmeter

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Multi Meter

Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2) macam, yaitu tipe analog dan tipe
digital. Masing-masing mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat digunakan untuk
mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran arus (ampere).

Meter-meter analog dihubungkan, dirubah skalanya dan diatur (dinolkan) sama seperti meter
analog yang telah disebutkan di muka.

Penggunaan Multimeter Digital

Multimeter digital memiliki penggunaan yang luas. Multimeter digital jauh lebih akurat
daripada multimeter tipe analog. Meter macam ini memiliki pilihan saklar range untuk memilih
kuantitas yang akan diukur (tegangan, arus, resistansi, dan lain-lain).

Meter yang ditunjukkan pada gambar berikut tidak memiliki skala range untuk tiap pilihan
pengukuran. Meter ini autoranging
(tidak perlu diatur range-nya).

Penggunaan Meter

Tombol Range

Gambar 14. Multimeter Digital

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

Pengukuran Tegangan

Pilih DC V(arus searah) pada tombol range, pasang probe/colok merah positif (+) pada
terminal positif baterai. Pasang probe hitam negatif (-) pada negatif baterai. Pembacaan
tegangan akan ditampilkan di layar meter.

Gambar 15. Sambungan Voltmeter.

Pengukuran Arus

Catatan :
Multimeter digital tidak bisa mengukur aliran arus besar, biasanya paling besar 10
ampere.

Pilih Am pada skala range. Lepaskan probe/jarum penduga merah positif (+) dan pasang
pada terminal 10A. Matikan power supply dan putuskan hubungannya pada rangkaian dan
hubungkan probe-probe meter dalam hubungan seri, nyalakan catu daya dan baca nilai yang
ditunjukkan meter.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF


LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR

gambar 16. Sambungan Ammeter

Pengukuran Tahanan
Lepaskan baterai. Pilih skala meter pada Ω (ohm). Hubungkan probe/jarum penduga pada
kedua ujung komponen. Pembacaan akan ditampilkan dalam Ω, KΩ (K=1000), atau MΩ
(M=mega/juta). Selalu matikan meter jika tidak sedang digunakan.

Gambar 17. Ohmmeter.

Hubungkan probe/jarum penduga pengukur seperti yang ditunjukan pada gambar. Satuan
tahanan ditunjukkan pada layar dalam Ω, KΩ atau MΩ.
Yakinkan bahwa alat yang diukur tidak terhubung dengan baterai, jika terjadi maka bisa
timbul kerusakan pada meter.

SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF

Anda mungkin juga menyukai