Anda di halaman 1dari 12

Tugas

Kelompok
Disusun 0leh
Anggota
kelompok

Tigi Chago Haiva


Nadila Deanesta
Marizka Adira Fasya
HUKUM OHM

Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan
tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan
rangkaian”. Hukum Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm (1787-
1854). Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik,
atau kuat arus dalam rangkaian listrik.

Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan
hukum dasar pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak
hanya dapat menghitung, tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil
tegangan pada rangkaian dan juga untuk memperoleh nilai resistansi atau hambatan
yang diperlukan.

SIMBOL HUKUM
OHM
Tambahkan Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk
voltase atau tegangan listrik yang diukur dalam satuan volt, R untuk
resistansi atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm (Ω), dan I
untuk arus listrik yang diukur dalam satuan ampere.
Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung
besar voltase listrik menggunakan rumus:

V=I X R
Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai
kembali sehingga:
I=V/R

Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan hambatan:


R = V/I
Hambatan
Jenis-jenis Hambatan
Hambatan dapat dibagi menjadi dua jenis, dua jenis itu dibedakan sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing. Yaitu:

Resistor Tetap
Resistor tetap umumnya terbuat dari karbon atau nikrom tipis. Nilai dari resistor
tetap ini digambarkan dengan warna-warna yang ada di sekitar luaran resistor.
Setiap warna di dalam suatu resistor memiliki arti sesuai dengan urutan letaknya.

Resistor Variabel
Resistor variabel masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu tipe bergeser dan
berputar. Pada dasarnya dua resistor itu memiliki cara kerja yang sama, hanya
saja yang membedakan adalah cara mengurangi hambatannya, yaitu dengan
menggeser atau memutar. Resistor variabel ini dapat ditemui pada alat-alat
elektronik, terutama yang memiliki sistem volume, seperti radio, speaker,
Gambar

Resistor Tetap Resistor Variable


Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik merupakan lintasan yang dilewati oleh arus listrik yang dimulai dari sumber tegangan, dan kemudian kembali lagi. Dengan
kata lain, semua bagian harus menghantarkan listrik dan saling berhubungan.

Pada dasarnya, rangkaian listrik terdiri menjadi dua jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Seri disusun secara horizontal
bersebelahan. Contoh alat yang memanfaatkan rangkaian seri adalah senter. Sedangkan rangkaian paralel disusun secara vertikal
berjajar.

Cara penghitungan Hukum Ohm di dalam setiap rangkaian itu sendiri berbeda, berikut penjelasannya.

Resistor Seri
Resistor seri ini disusun secara berjajar bersebelah-sebelahan secara horizontal atau disebut secara seri. Untuk dapat menghitung
hambatan pada resistor seri adalah dengan menjumlahkan semua besaran hambatan pada resistor seri.

Resistor Paralel
Dalam rangkaian resistor paralel, cara menghitungnya adalah mengacu pada besar kuat arus masuk ke dalam cabang rangkaian sama
besar dengan arus yang keluar.

Kapasitor Seri
Nilai dari kapasitor seri dapat dihitung dengan cara yang mirip dengan resistor paralel, yaitu satu per total jumlah kapasitor.

Kapasitor Paralel
Nilai dari kapasitor paralel dapat dihitung seperti resistor seri dimana seluruh kapasitor yang ada di dalam rangkaian hanya tinggal
dijumlahkan
Gambar

Resistor Seri dan Paralel


LDari gambar di samping, kita dapat mengingat rumus dengan
mudah dengan cara menutup salah satu huruf untuk mencari
rumusnya. Contoh jika kita ingin mencari nilai tegangan listrik,
tutup huruf V pada segitiga diatas, maka didapat rumusnya
adalah IR, dan begitu pula untuk mencari rumus lainnya
caranya sama.
Komponen dalam rangkaian listrik masing-masing digambarkan
dengan simbol khusus dan berbeda satu sama-lain. Ini
dimaksudkan agar komponen dan koneksi dapat digambarkan
dengan jelas. Pada diagram komponen sederhana dibawah ini,
dapat dilhat berbagai simbol yang dipakai pada komponen
listrik. Gambar diagram rangkaian dibuat untuk memudahkan
dan menyederhanakan komponen listrik sesungguhnya.
Makin besar resistansi atau hambatan dalam
rangkaian, makin kecil arus yang mengalir. Begitu
pula sebaliknya, jika sumber daya yang diberikan
terlalu besar, maka beban juga harus mampu
menerima daya yang besar. Jika beban menerima
daya diatas kemampuannya, maka dapat terjadi
kerusakan komponen pada alat tersebut
(overload). Jika arus yang mengalir pada
rangkaian terlalu besar untuk dapat diterima
beban, maka dipakai satu komponen listrik yang
bernama resistor. Resistor merupakan salah satu
komponen listrik yang menyebabkan tegangan
listrik turun.
Contoh Soal

Tambahkan 1. Pada suatu


rangkaian listrik memiliki
tegangan sebesar 30 Volt.
Sedangkan kuat arus yang
mengalir pada rangkaian
tersebut adalah 0,5 ampere.
Tentukanlah nilai hambatan
listrik rangkaian tersebu
SEKIAN
TERIMA KASIH
Sesungguhnya Allah
Selalu Mempermudah
Urusan Makhluknya

Anda mungkin juga menyukai