Anda di halaman 1dari 10

A Slice of Cake

Hi! I'm Jauzia Sita, student in Universitas Gadjah Mada. Thanks for visiting my blog!

Friday, 16 January 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA “Menentukan Beda Potensial pada Sel Volta”

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA “Menentukan Beda Potensial pada Sel Volta”

Disusun oleh:

Jauzia Sita Nirmala (17/ XII IPA 7)

SMA NEGERI 1 KLATEN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang
telah membantu proses penulisan makalah mengenai hasil praktikum kimia menentukan potensial sel
pada sel volta dari awal hingga akhir, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya bagi kita semua. Penulis sadar masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sel volta banyak sekali digunakan pada kehidupan sehari-hari. Sel volta yang biasa digunakan pada
kehidupan manusia seperti jenis-jenis baterai dan aki (accu). Baterai dan aki sangatlah berbeda,
perbedaan ini dapat dilihat dari setelah pemakaian kedua benda tersebut. Baterai apabila sudah terpakai
tidak dapat digunakan lagi karena sudah tidak ada lagi arus listrik pada baterai tersebut. Sedangkan, aki
apabila arus listriknya sudah habis dapat diisi lagi dengan mengalirkan arus listrik. Melalui proses
percobaan sel volta, kita dapat mengukur potensial sel yang diuji kemudian membandingkan hasil
pengukuran berdasarkan perhitungan.

2. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan beda potensial pada sel volta.

LANDASAN TEORI
· Sel Volta

Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan prinsip pembentukan energi listrik dari reaksi kimia yang
terjadi dalam suatu alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau sel Volta dimana terjadi reaksi oksidasi
dan reduksi yang menghasilkan arus listrik.

Katoda (+) : reduksi

Anoda (-) : oksidasi

Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat kimia menjadi energi listrik. Dalam sel
volta reduktor dan oksidatornya dipisahkan sehingga pemindahan tidak terjadi secara langsung tetapi
melalui kawat penghantar. Zink, tembaga, dan magnesium merupakan elektroda. Terdapat 2 jenis
elektroda yaitu Katode (+) tempat terjadinya reduksi sedangkan pada anode (-) tempat terjadinya
oksidasi.

Potensial elektroda sel dapat ditentukan melalui persamaan :

E° sel = E° reduksi - E° oksidasi

E° sel = E° katode - E° anode

E° sel = E° besar - E° kecil

Prinsip-prinsip sel volta :

1. Di dalam sel volta reaksi kimianya mengandung arus listrik, reaksi terjadi secara spontan.

2. Terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik.

3. Pada anode, terjadi reaksi oksidasi dan bermuatan negatif (-).

4. Pada katode, terjadi reaksi reduksi dan bermuatan positif (+).

5. Elektron mengalir dari anode menuju katode

· Jembatan Garam

Jembatan garam dapat dibuat dengan melarutkan garam-garam yang mudah larut dalam air, pada
larutan agar-agar atau dengan mencelupkan kertas saring pada larutan garam. Fungsi jembatan garam :

1. Menyeimbangkan kelebihan jumlah ion pada kedua elektroda

2. Membuat rangkaian tertutup sehingga terjadi aliran elektron yang melibatkan beda potensial sel
dapat terbaca di voltmeter/avometer
· Elektroda Sel Galvani

Elektroda dalam sel Galvani terbalik dengan elektroda sel elektrolisis. Dalam sel Galvani:

-Anoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi oksidasi (kehilangan elektron). Anoda menarik anion.

-Katoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi reduksi (menerima elektron). Katoda menarik kation.

· Perhitungan Potensial Standar

Potensial listrik standar dapat ditentukan dengan menggunakan tabel potensial standar setengah sel.
Langkah pertama adalah mengetahui logam apa yang bereaksi dalam sel. Kemudian mencari potensial
elektroda standar (E0) dalam volt, dari masing-masing dua setengah reaksi.

· Potensial Sel

Sel volta menjadikan perubahan energi bebas reaksi spontan menjadi energi listrik

Energi listrik ini berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua elektroda (voltase) atau disebut
juga potensial sel (Esel) atau gaya electromotive (emf)

Untuk proses spontan Esel > 0, semakin positif Esel semakin banyak kerja yang bisa dilakukan oleh sel

Satuan yang dgunakan 1 V = 1 J/C

Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi, oleh karena itu potensial sel standar diukur
pada keadaan standar (298 K, 1 atm untuk gas, 1 M untuk larutan dan padatan murni untuk solid).

· Elektroda

Elektroda terbagi menjadi dua jenis yaitu anoda dan katoda.

Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh senyawa teroksidasi (zat pereduksi)
dan meninggalkan sel melalui anoda.

Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron diambil oleh senyawa tereduksi (zat pengoksidasi) dan
masuk sel melalui katoda.

Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn dicelupkan dalam ZnSO4

Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu dicelupkan dalam CuSO4

Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan
positif.

Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu tabung berbentuk U terbalik berisi pasta
elektrolit yang tidak bereaksi dengan sel redoks gunanya untuk menyeimbangkan muatan ion (kation dan
anion)
Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak ikut bereaksi dalam sel volta ini misalnya grafit
dan platinum.

· Notasi Sel Volta

Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati (untuk sel Zn/Cu2+)

Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)

Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah kiri bagian katoda.

Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda (aqueous vs solid) jika fasanya sama
maka digunakan tanda koma.

Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan.

PROSES PENELITIAN

1. Persiapan
Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu kami menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian, yakni:

-Beker Gelas

-Elektroda Cu, Zn, Mg, Pb, Fe

-Avometer

-Amplas

-Kabel dengan penjepit buaya

-Larutan ZnSO4 1M

-Larutan MgSO4 1 M

-Larutan Pb(NO3)2 1 M

-Larutan CuSO4 1 M

-Larutan FeSO4 1 M

2. Langkah Kerja

-Menggosok elektroda Cu dan Zn sampai bersih menggunakan amplas.

-Mengisi beker gelas masing-masing dengan larutan ZnSO4 1 M dan larutan CuSO4.

-Mencelupkan jembatan garam hingga semua tercelup ke dalam larutan NaCl.

-Memasukkan jembatan garam ke dalam beker gelas hingga kedua ujungnya tercelup dalam masing-
masing larutan.

-Menjepit elektroda Zn dan Cu dengan jepitan buaya dan menyambungkannya dengan voltameter pada
skala satu volt.

-Mencatat perubahan tegangan listrik pada voltmeter.

-Mengulangi percobaan dengan larutan dan eletroda yang lain dengan cara yang sama:

Percobaan 2 : larutan MgSO4 dan larutan CuSO4

Percobaan 3 : larutan MgSO4 dan larutan ZnSO4

Percobaan 4 : larutan ZnSO4 dan larutan Pb(NO3)2

Percobaan 5 : larutan MgSO4 dan larutan Pb(NO3)2

Percobaan 6 : larutan FeSO4 dan larutan CuSO4


3. Hasil pengamatan

No.

Percobaan

Hasil Pengamatan

1.

25 ml ZnSO4 25 ml dengan ml larutan CuSO4

Beda potensial = 0,68 volt

2.

25 ml MgSO4 25 ml dengan ml larutan CuSO4

Beda potensial = 0,70 volt

3.

25 ml MgSO4 25 ml dengan ml larutan ZnSO4

Beda potensial = 0,02 volt

4.

25 ml ZnSO4 25 ml dengan ml larutan Pb(NO3)2

Beda potensial = 0,38 volt

5.

25 ml MgSO4 25 ml dengan ml larutan Pb(NO3)2

Beda potensial = 0,34 volt

6.

25 ml FeSO4 25 ml dengan ml larutan CuSO4

Beda potensial = 0,30 volt


PEMBAHASAN

1. Notasi sel untuk:

Percobaan 1 adalah : Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu

Percobaan 2 adalah : Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu

Percobaan 3 adalah : Mg | Mg2+ || Zn2+ | Zn

Percobaan 4 adalah : Zn | Zn2+ || Pb2+ Pb

Percobaan 5 adalah :Mg | Mg2+ || Pb2+ | Pb

Percobaan 6 adalah : Fe | Fe2+ || Cu2+ | Cu

2. Dengan menggunakan potensial elektroda standar , hitung percobaan di atas!

Potensial soal percobaan 1 adalah :

Anode (oksidasi) : Zn → Zn2+ + 2e- E0 = +0,76 V

Katode (reduksi) : Cu2+ + 2e- → Cu E0 = +0,34 V

E0sel = +1,10 V

Potensial soal percobaan 2 adalah :

Anode (oksidasi) : Mg → Mg2+ + 2e- E0 = +2,38 V

Katode (reduksi) : Cu2+ + 2e- → Cu E0 = +0,34 V

E0sel = +2,72 V

Potensial soal percobaan 3 adalah :

Anode (oksidasi) : Mg → Mg2+ + 2e- E0 = +2,38 V

Katode (reduksi) : Zn2+ + 2e- → Zn E0 = -0,76 V

E0sel = +1,62 V

Potensial soal percobaan 4 adalah :


Anode (oksidasi) : Zn → Zn2+ + 2e- E0 = +0,76 V

Katode (reduksi) : Pb2+ + 2e- → Pb E0 = -0,13 V

E0sel = +0,63 V

Potensial soal percobaan 5 adalah :

Anode (oksidasi) : Mg → Mg2+ + 2e- E0 = + 2,38 V

Katode (reduksi) : Pb2+ + 2e- → Pb E0 = -0,13 V

E0sel = +2,25 V

Potensial soal percobaan 6 adalah :

Anode (oksidasi) : Fe → Fe2+ + 2e- E0 = +0,41 V

Katode (reduksi) : Cu2+ + 2e- → Cu E0 = +0,34 V

E0sel = +0,75 V

3. Bagaimanakah harga potensial sel hasil percobaan dibandingkan dengan potensial sel hasil
perhitungan yang berdasarkan potensial elektroda standar?

Harga potensial sel hasil percobaan apabila dibandingkan dengan potensial sel hasil perhitungan yang
berdasarkan potensial elektroda standar berbeda. Hal seperti inidapat terjadi karena beberapa faktor.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa berbeda jenis larutan, berbeda pula beda potensial yang
diperoleh. Pada proses percobaan juga tidak selalu diperoleh hasil yang tepat seperti pada potensial
standar. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:

a. Kurang teliti dalam membuat larutan serta saat penimbangan

b. Larutan yang digunakan tidak tepat 1 M konsentrasinya


c. Larutan sudah bercampur dengan larutan yang lain saat peneliti melakukan percobaan

d. Kurang bersihnya elektroda yang digunakan walaupun telah dilakukan pengamplasan

e. Voltmeter tidak langsung menunjukkan dengan tetap dan jarum diam pada satu angka, namun ada
pergerakan yang terjadi pada jarum sehingga kurang akurat dalam menentukan beda potensialnya.

Jauzia Sita Nirmala at 1/16/2015 03:54:00 pm

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Jauzia Sita Nirmala

View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai