Aditya Maulana
2003035023
Teknik Mesin
BAB II KOMPONEN ELEKTRONIKA
Indikator
2.1. PENGETAHUAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
2.1.1. BESARAN DAN SATUAN
2.1.1.1. SISTIM SATUAN
mega 10 6
hekto 10 2
penta 1015
giga 10 9
kilo 10 3
deka 10 1
2.1.1.5. SATUAN DASAR :
Panjang L Meter M
Massa m Kilogram Kg
Waktu t Detik S
Arus listrik I Ampere A
Suhu T Kelvin K
Kuat cahaya IV candela c
dA Lintasan 1 Elektron
dK
Inti (Ptoton dan netron
Atom terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam berupa inti bermuatan positif dan
pada bagian luar adalah elektron yang bermuatan negatif, dan mengitari inti.
Sedangkan inti terdiri dari proton dan neutron. Satu atom ada yang mempunyai
jumlah proton sama dengan elektron, maka pada bagian luar bekerja listrik yang
netral. Muatan elektron yang sama jenis saling tolak menolak, muatan yang
berlawanan saling tarik menarik.
Penyebab gerakan pada elektron bebas dan ion Untuk menimbulkan tenaga listrik, muatan positif
dan negatif pada semua bahan dipisahkan satu sama lain. Muatan yang terpisah ini berusaha
menyeimbangkan diri.Kecenderungan untuk seimbang antara muatan yang berbeda dinamakan
tegangan listrik.
Tegangan listrik yang berhubungan dengan tekanan elekton bebas merupakan penyebab
bergeraknya elektron tersebut. Tegangan listrik itu terjadi :
a.Antara bagian yang kelebihan dan kekurangan elektron.
b.Antara bagian yang kelebihan elektron banyak dan sedikit.
c.Antara bagian yang kekurangan elektron banyak dan sedikit.
Untuk memindahkan suatu benda dari tempat satu ke tempat lainnya memerlukan suatu
usaha mekanik. Besarnya usaha mekanik tergantung pada berat/massa benda dan jarak
pemindahan.
W= m . s
W = usaha mekanik .................... kgm.
M = massa ................... kg.
S = jarak ................. m.
Usaha mekanik tiap satuan waktu disebut daya mekanik. Artinya semakin besar dayanya,
untuk usaha yang sama, dapat dilakukan lebih cepat. w
𝑊
P=
𝑇
p = daya mekanik ...................... kgm/detik.
W = usaha mekanik ..................... kgm.
T = waktu ..................... detik.
2.1.6.5. KONVERSI DAYA MEKANIK
Yang dimaksudkan adalah konversi daya mekanik menjadi
daya lain yang sering digunakan dalam teknik kelistrikan.
2.1.6.6. PROSES PENYEPUHAN LOGAM
Dengan elektrolisa, menggunakan suatu logam :
1. Tembaga
2. Nikel
3. Krom
4. Perak
5. Emas
Dan larutan logam itu sebagai elektrolitnya, yaitu kita dapat melapisi logam dengan
logam itu.
Misalnya :
1. Cincin, gelang disepuh dengan emas atau perak.
2. Bingkai sepeda disepuh dengan krom.
3. Piala disepuh dengan perak dan benda-benda logam lain yang disepuh
2.1.6.7. TUJUAN PENYEPUHAN
Agar logam tidak mudah berkarat dan menambah keindahan. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar 2.19, menyepuh dengan tembaga.
Gambar 2.19 Penyepuhan Tembaga Galvano Plastik Benda yang bukan logam dapat
dilapisi dengan cara elektrolisa. Contoh : Pembuatan matres ( matrijs ) untuk
percetakan piringan hitam dari benda itu dibuat cetakan gips. Lalau diberi grafit supaya
dapat menghantarkan arus. Dengan cara elektrolisa benda cetakan itu disepuh dengan
tembaga setelah benda cetakan disepuh baru dibuat matres yang sesungguhnya.
2.1.9. PEMBAGI ARUS DAN TEGANGAN
Bila diantara dua tiitk kita hubungkan dengan sepotong penghantar maka arus listrik mengalir lewat penghantar
itu. Arus ini akan mendapatkan didalam penghantar yang disebut tahanan ( R ) dan diukur dalam satuan ohm.
Hal ini menimbulkan pemikiran mengenai hubungan antara tegangan ; arus dan tahanan. Telah ditentukan
bahwa antara kedua tiitk diatas 1 volt dan tahanan penghantar 1 ohm, maka kuat arus yang mengalir 1 ampere.
Jadi tegangan 1 volt itu ialah tinggi tegangan yang dapat mengalirkan arus 1 ampere melalui tahanan 1 ohm.
Hukum ohm memperlihatkan hubungan antara tegangan arus dan tahanan listrik. Pada setiap rangkaian listrik
hukum ohm selalu berlaku.
Bunyi hukum OHM
Pada setiap rangkaian listrik, tegangan adalah perkalian dari kuat arus dengan tahanan. dapat ditulis dengan
𝑈 𝑈
rumus sbb : U = I . R I= R=
𝑅 𝐼
Dimana : I adalah arus dengan satuan Ampere ( A )
U adalah tegangan dengan satuan Volt ( V )
R adalah tahanan dengan satuan Ohm ( W )
Jadi besarnya arus : a. Arus berbanding lurus dengan
tegangan. b. Arus berbanding terbalik dengan tahanan.
Percobaan 1
Keadaan arus, dengan berubahnya tegangan pada tahanan tetap.
Panas dapat dikatakan mengalir dari sebuah benda panas ke benda dingin. Sebuah zat yang
dipanasi mengeluarkan panas ke zat lain melalui ( a ) hantaran ( konduksi ), ( b ) konverksi,
( c ) radiasi. Berbagai jenis pemanas listrik bekerja menurut salah satu atau lebih dari prinsip
tersebut.
A. HANTARAN ( KONDUKSI ). Dalam hantaran, panas dipindahkan melalui suatu zat dari satu titik ke titik
lainnya. Misalnya, di dalam sebuah batang yang dipanasi, energi panas dipancarkan dari molekul melalui
kontak langsung, walaupun tidak ada ada gerakan molekul - molekul itu sendiri. Atom - atom dalam setiap
bahan berada pada getaran yang konstan.
B. KONVERSI. Pemakaian arus konversi mungkin adalah cara yang paling pokok untuk memancarkan energi
panas untuk mendapatkan keduanya, pamanasan ruang dan air. Udara sendiri bukanlah suatu penghantar
yang baik tetapi lapisan udara yang bersentuhan dengan sebuah elemen yang dipanasi diberi energi panas
dan karenanya memuai. Sehubungan dengan pemuaian ini, massa jenis udara berkurang sehingga akan
menjadi lebih ringan dan naik. Lapisan udara yang segar mengisi tempatnya dan pada gilirannya naik .
2.2.1. KONDENSATOR
Kondensator atau disebut juga kapasitor adalah alat / perangkat untuk menyimpan muatan
listrik untuk sementara waktu. Sebuah kapasitor/kondensator sederhana tersusun dari dua
buah lempeng logam paralel yang disekat satu sama lain oleh bahan isolator yang disebut
dielektrikum. Jenis kondensator diberi nama sesuai dengan dielektrikumnya, misal : kertas,
mika, keramik dan sebagainya.
B
-
A
Plat Logam
Jika lempeng kondensator/kapasitor dihubungkan pada sumber tegangan DC, terjadi
perpindahan elektron dari kutub ( - ) lempeng B dan ke kutub ( + ) lempeng A. Hal ini
berlangsung sampai beda potensial antara lempeng A dan lempeng B dengan GGL
sumber tegangan DC. Jika hal ini terjadi artinya kondensator sudah bermuatan penuh.
2.2.1.1. Kuat medan listrik
Kondesator pada dasarnya adalah : Dua keping plat penghantar ( logam ) yang tersekat satu
dengan yang lain . Dua keping tersebut bila dihubungkan dengan tegangan, di dalamnya
akan menghasilkan atau mengakibatkan PENYIMPANAN MUATAN .
Diantara dua keping plat yang bermuatan listrik itu mempunyai KONDISI
PENGISIAN YANG BERBEDA, ini mengakibatkan terjadinya suatu
medan listrik. Medan listrik ini menghasilkan TENAGA ( DAYA ) dan
bukan merupakan PENGHANTAR Sebabnya adalah dia hanya
TEGANGAN yang bermuatan listrik. Setiap tegangan yang bermuatan
listrik menghasilkan sebuah MEDAN LISTRIK. Besarnya medan listrik di
sebut KUAT MEDAN LISTRIK ( E ). .
Prinsip Kerja Kapasitor
2.2.1.2. DIELEKTRIKUM
Dielektrik medium atau disingkat saja “ dielektrik “ , adalah medium penyekat yang
terdapat antara kedua bidang kapasitor . Konstanta dielektrik ( K ) sesuatu medium
ialah perbandingkan kapasitas apabila bidang-bidangnya di sekat dengan medium itu
dan apabila bidang - bidangnya di sekat oleh ruang hampa udara.
2.2.1.3. PERMITIFITAS LISTRIK
Misalkan ruang antara plat logam sejajar, kita isi dengan bahan dielektrik , kemudian satu palt kiat
hubungkan dengan kutub positif, sedang plat yang lain dengan kutub negatif suatu baterai seperti pada
gambar di bawah ini .
Ini juga terjadi di dalam logam , tetapi logam muatan induksi ini akan menghasilkan
muatan listrik, sehingga kuat medan di dalam logam menjadi nol. Dalam dielektrik,
muatan induksi yang timbul pada permukaan dielektrik tak seberapa banyaknya ,
sehingga medan listrik induksi yang ditimbulkannya tidak terlalu besar. Akibatnya
medan listrik di dalam dielektrik menjadi lebih lemah daripada di luar dielektrik,
atau bila tak ada di elektrik. Dipandang dari segi medan listrik dalam logam, dapat
kita katakan logam bersifat dielektrik sempurna. Timbulnya muatan induksi dapat di
terangkan
Permitifitas Listrik
2.2.2.2. TEORI WEBER
Menurut Weber, benda terdiri dari molekul-molekul yang bersifat magnet. Molekul-molekul ini
sering disebut magnekul. Benda magnet mempunyai susunan magnekul yang teratur dan
benda non magnetik mempunyai susunan magnet yang tak teratur
Kurva Transkonduktansi ID - UGSD Mosfet Chanal N Kurva Karakteristik OutputD Mosfet Chanal N
2.2.8.8. E MOSFET
Mosfet jenis Enhancement ( E Mosfet ) atau Mosfet peningkatan hanya bekerja pada bias
Enhancement Mode atau UGS + ( Positif )
Bila UGS 0 tegangan UDD akan memaksa elektron dari Source ke Drain atau
arus listrik dari Drain ke Source . Tapi karena lapisan Substrate menutup
kanal dan bermuatan positif , maka akan menahan / menyekat arus tersebut
dan menyebabkan tidak ada arus mengalir sehingga arus Drain ID0 .
Bila Gate di beri tegangan positif ( UGS + ) maka pada sambungan antara
Subtsrate dan oksida logam ( Si 02 ) timbul muatan elektron ( negatif ) dan
membentuk kanal N ( Umpamakan sebuah Kondensator ) . Melebarnya kanal
akan menyebabkan banyak arus listrik mengalir dari Source ke Drain dan
terjadilah arus listrik mengalir dari Drain ke Source ( ID ) . Tegangan UGS makin
positif arus Drain ( ID ) semakin besar .
4. DESAH MOSFET (NOISE)
Mosfet selain mempunyai tahanan masukan tinggi juga mempunyai Noise /
Desah sangat rendah bila di banding Transistor. Karena struktur bahannya untuk
kanal ( saluran ) terbuat dari satu jenis bahan semikonduktor N atau P saja tanpa
sambungan sebagai jalannya arus Drain (ID) menuju Source.
Struktur Bahan dan Simbol D Mosfet Chanal N Kurva Karakteristik Trnsfer ( Transkonduktansi ) Dmosfet
Cahanal N
SIFAT MOSFET
Untuk memudahkan cara memahami sifat-sifat
kelistrikan tentang mosfet baik nanti
dioperasikan dalam kondisi statis maupun
dinamis , perlu kita tinjau kembali pemahaman
prinsip kerja Mosfet dengan mempelajari
macam -macam karakteristik Mosfet , dan
uraian dasar penguat Mosfet dari parameter-
parameter yang dimiliki Mosfet. Kurva Transkonduktansi
Simbol Simbol