Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM

MERDEKA PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu:

Dra. Yudrik Jahja, M.Pd

Disusun Oleh:

Ludio Andro Kiko – 1104622051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................1
1.2 PERUMUSAN MASALAH.......................................................................................................2
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN...............................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................................3
2.1 TEORI.........................................................................................................................................3
2.2 ANALISA TEORI......................................................................................................................3
2.3 KESIMPULAN ANALISIS.......................................................................................................3
BAB III........................................................................................................................................................4
METODELOGI PENULISAN..................................................................................................................4
BAB IV.......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
4.1 PEMECAHAN MASALAH.......................................................................................................5
BAB V........................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
5.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................9
5.2 SARAN.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru yang diperkenalkan oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai upaya
mengatasi krisis pembelajaran (learning loss) yang terjadi selama pandemi COVID-
19. Kurikulum ini memiliki paradigma baru dan berdiferensiasi yang memungkinkan
anak didik untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing.
Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah mempersiapkan anak masuk
sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, 1. Anak harus bisa membaca, menulis dan
berhitung sampai usia 5-6 tahun, 2. Anak tidak memiliki kebebasan dalam belajar
karena sistem drill memaksa anak untuk mengingat dengan cepat dan segera, 3.
Anak membutuhkan kebebasan dan kemandirian dalam belajar, maka pendidik
menggunakan sistem pembelajaran dan kurikulum mandiri yang disesuaikan
dengan kebutuhan anak.
Pembelajaran abad 21 merupakan suatu proses pembelajaran yang
menekankan student center. Di abad ini, guru harus melakukan aktivitas kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan berbagai metode, model, media, bahan ajar
dan sumber belajar yang dapat menarik minat belajar siswa.Salah satu model
pembelajaran yang bagus digunakan adalah pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai
individu. Atau bisa dikatakan juga bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah
pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan
peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar,
minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda.

1
1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Apa saja konsep pembelajaran berdiferensasi ?


2. Apa tujuan pembelajaran berdiferensasi dalam kurikulum merdeka bagi anak
usia dini ?
3. Bagaimana mewujudkan pembelajaran berdiferensasi ?
4. Apa saja ciri-ciri pembelajaran berdiferensasi ?
5. Apa saja prinsisp-prinsip pembelajaran berdiferensasi ?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan pembelajaran berdiferensiasi yang
memeberi kebebasan anak untuk belajar tanpa ada paksaan dan tekanan. Melalui
pembelajaran diferensiasi anak menjadi pusat pembelajaran dan pendidik menjadi
fasilitator yang mampu memahami anak dalam kesiapan belajar, minat anak, dan
gaya belajar anak yang berbeda-beda. Pendidik mengunakan cara, metode dan
strategi yang menarik dalam pembelajaran diferensiasi yaitu melalui bermain sambil
belajar.
Kurikulum merdeka menjadi bahan ajar yang menarik untuk anak dalam
merdeka belajar melalui bermain. Anak menjadi pusat pembelajaran dan diberi
kebebasan berkreasi dalam pembelajaran. Pembaruan kurikulum merdeka di
jenjang PAUD yang mulai digunakan diberbagai sekolah menjadi sesuatu yang
menarik untuk diteliti.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 TEORI

Pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada anak usia dini


bertujuan untuk mengoptimalkan potensi belajar anak melalui pengenalan
karakteristik dan kebutuhan masing-masing anak. Pembelajaran berdiferensiasi
memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan
dan kemampuan setiap anak.

2.2 ANALISA TEORI

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pendidikan yang sadar


menghargai setiap perbedaan yang terkait dengan perbedaan kemampuan anak.
Pendidik merancang pembelajaran yang berpusat pada anak yang menarik dan
menarik melalui permainan mandiri, implementasi dalam pembelajaran mandiri
tentang isi, proses dan produk pembelajaran yang dapat digunakan untuk menilai
Kemampuan dan tahapan perkembangan anak usia dini. Bermain bebas berarti
anak bebas untuk terlibat dalam permainan yang bermakna tanpa tekanan dan
paksaan dari orang lain untuk menyambut kesiapan materi baru, minat atau
kemampuan anak, dan gaya belajar anak.

2.3 KESIMPULAN ANALISIS

Dalam implementasinya, pembelajaran ini membagi dan mengelompokkan siswa


ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan karakteristiknya. Selain itu, siswa juga
dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuannya, apa yang
disukai, dan termasuk sesuai kebutuhan masing-masing. Dengan begitu, siswa
tidak merasa frustasi dan gagal dalam proses belajarnya.

3
BAB III

METODELOGI PENULISAN

Penelitian ini ditulis menggunakan teknik penyusunan sistematis agar


memudahkan langkah-langkah dalam penelitian yang menggunakan metode studi
literatur. Studi literatur mencari referensi teori-teori dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut memuat hal tentang: (a) konsep
pembelejaran berdiferensiasi di paud, (b) karakteristik pembelajaran
berdiferensiasi, (c) prinsip pembelajaran berdiferensiasi, (d) implementasi kurikulum
merdeka dalam pembelajaran berdiferensiasi. (e) tujuan pembelajaran
berdiferensiasi pada anak usia dini.
Data yang didapat dari studi literatur ini akan digunakan sebagai acuan dalam
penulisan penelitian. Berdasarkan sifat dan spesifikasi yang diangkat mengenai
penelitian ini maka peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
menggunakan data sekunder.

4
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil artikel yang dikumpulkan dan analisa penulis didapatkan


bahwa referensi mengenai pembelajaran diferensiasi dalam kurikulum merdeka
masih sangat minim digunakan khususnya pada pendidikan anak usia dini.
Perkembangan pembelajaran diferensiasi mulai digunakan diberbagai jenjang
pendidik di Indonesia selelah adanya kebijakan baru mengenai sistem pendidikan
yang menggunakan kurikulum merdeka sebagai tahap uji coba sebelum serentak
digunakan pada tahun 2024 mendatang. Model pembelajaran diferensiasi mulai
digunakan pendidik diberbagai jenjang pendidikan termasuk pada pendidikan anak
usia dini. Konsep pembelajaran diferensiasi pada PAUD antara lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran diferensiasi terdapat keunikan tersendiri yaitu pembelajaran yang


berpusat pada anak, pendidik hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik memiliki kemampuan
yang beragam satu sama lain, sedangkan konsep pembelajaran diferensiasi
salah satunya yaitu menghargai perbedaan peserta didik dalam setiap
kemampuan yang dimilikinya. Sehingga pembelajaran diferensiasi sangat cocok
digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung di PAUD.

2. Tujuan dilaksanakannya model pembelajaran berdiferensiasi ini adalah untuk


menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik atau keunikan
peserta didik (kesiapan, minat, dan gaya belajar) sehingga peserta didik
berkembang sesuai potensi bakat dan minatnya.

3. Ketersediaan lingkungan belajar yang menawarkan pilihan. Oleh karena itu,


pendidik atau satuan PAUD di lembaga pendidikan tersebut perlu menyiapkan

5
lingkungan belajar yang berbeda agar anak dapat memilih tempat bermain yang
ingin mereka mainkan.
4. Ada beberapa karakteristik dasar yang jadi ciri khas dari pembelajaran
berdiferensiasi, yakni sebagai berikut :
a. bersifat proaktif Artinya guru secara aktif mengantisipasi kelas yang
diajarnya dari awal hingga akhir pembelajaran. Anda dapat mencapainya
dengan merencanakan pelajaran yang berbeda untuk setiap siswa.
b. Menekankan kualitas daripada kuantitas. Dalam pembelajaran
berdiferensiasi kualitas tugas lebih disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Jadi bukan berarti anak yang pintar akan mendapatkan tugasnya setelah
melakukan tugas tambahan yang sama, tetapi akan mendapatkan tugas lain
yang dapat meningkatkan keterampilannya.
c. Berakar pada asesmen atau penilaian. Dalam pembelajaran
berdiferensiasi, guru selalu membuat penilaian yang berbeda-beda untuk
mengetahui keadaan dan tingkat pemahaman siswa dalam setiap
pembelajaran. Nantinya, hasil evaluasi ini dijadikan umpan balik bagi para
guru, agar bisa menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa.
d. Menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran. Didalam
pembelajaran berdiferensiasi, ada empat unsur yang dapat disesuaikan
dengan tingkat kesiapan siswa dalam mempelajari materi, minat dan gaya
belajar mereka, yakni konten / materi (apa yang dipelajari), proses
(bagaimana mempelajarinya), produk (apa yang dihasilkan setelah
mempelajarinya) dan lingkungan belajar (iklim belajarnya).
e. Berorientasi pada peserta didik. Tugas yang diberikan kepada siswa
disesuaikan dengan tingkat pengetahuan awal mereka terhadap materi yang
akan diajarkan, sehingga guru harus merancang pembelajaran yang sesuai
dengan tingkat kebutuhan dan karakteristik siswanya.
f. Bersifat hidup. Ada kolaborasi terus-menerus (kontinu) antara guru dengan
siswa, termasuk dalam hal menyusun tujuan kelas maupun individu. Guru

6
mengawasi bagaimana pelajaran dapat cocok dengan siswa dan bagaimana
penyesuaiannya.
5. Dalam pembelajaran diferensiasi ada lima prinsip dasar yang harus diinggat
oleh guru dalam penerapannya yaitu :
a. Lingkungan belajar
Lingkungan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
membangun kompetensi siswa. Lingkungan belajar digunakan sebagai
sarana kreativitas dan desain sesuai dengan keinginan siswa. Dalam
lingkungan belajar yang kondusif, guru lebih mudah mengembangkan
kemampuan belajar, minat, dan gaya belajar siswa yang berbeda.
Lingkungan belajar yang menarik membuat siswa tertarik untuk bersekolah
dan belajar. Lingkungan sekolah dirancang berdasarkan kebutuhan siswa
agar selama berada di lingkungan sekolah dapat memenuhi kebutuhan
sekolah yang tidak dapat diperoleh di rumah.
b. Kurikulum yang berkualitas
Kurikulum yang berkualitas memiliki tujuan pembelajaran yang jelas.
Pembelajaran berdiferensiasi memberi anak kebebasan untuk
mengembangkan keterampilan mereka sendiri. Kurikulum yang
diperkenalkan di Indonesia pada berbagai jenjang, termasuk pendidikan
anak usia dini, merupakan kurikulum mandiri yang mendorong peserta didik
untuk belajar secara mandiri agar kemampuan anak dapat berkembang
secara optimal. Pembelajaran yang berdiferensiasi berlangsung sesuai
dengan kurikulum mandiri, yang memandang guru sebagai pelatih dan siswa
aktif menyerap materi yang diberikan siswa. Pada saat yang sama, guru
merangsang siswa dalam posisi yang lebih lemah dan membantu mereka
meringankan kesulitan mereka.
c. Asesmen berkelanjutan
Penilaian pertama yang dilakukan guru adalah penilaian yang dilakukan di
awal pembelajaran sebelum topik pelajaran dibahas. Tugas asesmen awal
adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

7
atau topik yang dipelajarinya (prior knowledge) dan juga untuk mengukur
kesiapan/kedekatan siswa dengan tujuan pembelajaran.

d. Pengajaran yang responsif


Pengajaran responsif artinya melalui penilaian formatif, guru menyadari
kelemahan yang dimilikinya dalam membimbing siswa untuk memahami
pembelajaran. Dengan pengetahuan ini, guru bereaksi dan mengubah
metode pengajaran mereka untuk berinovasi sesuai dengan kebutuhan
siswa. Dalam konsep diferensiasi, guru memodifikasi RPP dengan
menggunakan metode yang berbeda dengan metode yang digunakan
sebelumnya.
e. Kepemimpinan dan rutinitas di kelas
Guru yang baik adalah guru yang dapat mengelola kelas dan mengondisikan
siswa tanpa memaksa atau mengancam. Untuk memungkinkan guru agar
membimbing siswa mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran dalam kondisi yang menguntungkan.

8
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pendidikan yang sadar


menghargai setiap perbedaan yang terkait dengan perbedaan kemampuan anak.
Pendidik merancang pembelajaran yang berpusat pada anak yang menarik dan
menarik melalui permainan mandiri, implementasi dalam pembelajaran mandiri
tentang isi, proses dan produk pembelajaran yang dapat digunakan untuk menilai
Kemampuan dan tahapan perkembangan anak usia dini. Bermain bebas berarti
anak bebas untuk terlibat dalam permainan yang bermakna tanpa tekanan dan
paksaan dari orang lain untuk menyambut kesiapan materi baru, minat atau
kemampuan anak, dan gaya belajar anak. Bermain bebas dalam pelajaran mandiri
merupakan satuan yang cocok digunakan dalam satuan pendidikan khususnya
pada pendidikan anak usia dini yang sistem pembelajarannya dicapai melalui
bermain.

5.2 SARAN

Ada hal penting yang perlu disadari oleh guru ketika merancang media
pembelajaran yaitu siswa yang berada dalam satu kelas memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Perbedaan itulah yang akhirnya memunculkan pembelajaran model
baru, yakni pembelajaran diferensiasi atau berdiferensiasi. Pembelajaran ini bisa
jadi salah satu pilihan guru saat memilih model pembelajaran yang akan digunakan
di kelas. Apalagi, pembelajaran diferensiasi ini dianggap cocok dengan
pembelajaran di abad 21 yang menekankan pada student center atau fokus pada
siswa.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

ASTUTI, V. W. (30 juni 2021). Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di


Kelas. kemendikbut.go.id.

JATENG, P. (January 15, 2022). Pembelajaran Berdiferensiasi PAUD (Differentiated


Instruction). PAUD.ID.

JaTeng, P. (September 5, 2022). 12 Ciri-Ciri & Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi.


paud.id.

Maulana, H. (Februari 10, 2023). Pembelajaran Berdiferensiasi : Pengertian, Prinsip,


Ciri-ciri, Strategi dan Implementasinya. SARIKSA.COM.

NoorHayati, Y. (28 Maret 2023). Penerapan Kurikulum Merdeka terhadap Pembelajaran


Berdiferensiasi di Sekolah Menengah . kompasiana.

Nur Cahyati Ngaisah, M. R. (2023). PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN


BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI. scholar.

11

Anda mungkin juga menyukai