Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Prioritas Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Kegiatan.................................................................................................1
1.4 Manfaat Kegiatan...............................................................................................2
1.5 Luaran................................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA..........................................3
2.1 Keunikan Produk................................................................................................3
2.2 Potensi Jenis Limbah dari Rokok.......................................................................3
2.3 Pangsa Pasar.......................................................................................................3
2.4 Gambaran Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar.........................................3
2.5 Lokasi Usaha......................................................................................................4
2.6 Flow Chart..........................................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN..................................................................6
3.1 Pengamatan Lingkungan....................................................................................6
3.2 Pembuatan Planning Usaha................................................................................6
3.3 Strategi Pemasaran.............................................................................................6
3.4 Produksi.............................................................................................................6
3.5 Persiapan Usaha dan Memulai Usaha................................................................7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................8
4.1 Anggaran Biaya..................................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN..........................................................................................................11
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing..............................11
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan............................................................17
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas...................18
Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.....................................................19
Lampiran 5.Surat Transfer Satuan Kredit Semester……………….……….........20

i
1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dizaman yang serba mudah seperti ini, dalam mengakses pembelian
dan mendapatkan rokok sangat mudah. Rokok merupakan salah satu barang
wajib yang harus dibawa bagi sebagian orang di Indonesia. Dari mulai remaja
hingga orang tua, pejabat hingga pedagang kaki lima, bahkan anak kecil
sudah ada yang menjadi pecandu rokok. Hal ini tentunya menyebabkan
berbagai macam masalah, dari kesehatan sampai masalah lingkungan akibat
perokok.
Masalah kesehatan yang diakibatkan oleh rokok tentunya sudah sering
kita dengar, bahkan dikemasan bungkus rokok sudah tertera jelas
bahwasannya rokok sangatlah tidak baik untuk kesehatan. Namun, minim
sekali pengetahuan tentang akibat merokok untuk lingkungan. Padahal, rokok
menjadi salah satu faktor terbesar dalam pencemaran lingkungan.
Indonesia merupakan negara kedua yang paling besar menyumbang
sampah dilautan setelah negara Cina. Dan faktanya puntung rokok menjadi
sampah paling banyak yang ada dilautan. Hal ini diperkuat oleh The Ocean
Concervancy, yang setiap tahun mendanai International Coastal Cleanup
(ICC), yaitu sebuah kegiatan bersih-bersih badan air di seluruh dunia.
Sampah terbanyak yang dikumpulkan oleh ICC setiap tahunnya adalah
puntung rokok. Dalam 25 tahun terakhir, relawan ICC mengumpulkan 53 juta
puntung rokok.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan yang mendorong kami untuk
membuat sebuah kreativitas yang menjadikan puntung rokok menjadi barang
bernilai jual. Hal tersebut tentunya membutuhkan banyak pertimbangan,
karena bukan hanya bagaimana cara kami membuat sebuah benda bernilai
jual. Melainkan juga harus mempertimbangkan bagaimana cara kami
mengumpulkan puntung rokok tersebut ditengah masyarakat yang kurangnya
pengetahuan tentang hal ini dan bagaimana cara kami menjadikan puntung
rokok tersebut aman digunakan untuk dijadikan sebuah barang yang nyaman
digunakan dan memiliki nilai jual.
1.2 Prioritas Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas bahwa puntung rokok ini dapat
didaur ulang kembali menjadi barang yang berniali jual. Namun disisi lain,
masih terdapat beberapa kendala, yaitu :
1) Bagaiamana cara merubah putung rokok tersebut menjadi barang
bermanfaat yang memiliki nilai jual?
2) Bagaimana cara agar puntung rokok aman digunakan saat dijadikan
sebagai barang yang dapat digunakan dalam sehari-hari?
3) Apa saja barang yang dapat dihasilkan dari putung rokok yang sudah
didaur ulang menjadi benda yang bernilai jual?
1.3 Tujuan Kegiatan
1. Untuk meminimalisir sampah putung rokok yang dapat membahayakan
bagi lingkungan.
2. Untuk turut berpartisipasi dalam mewujudkan gerakan dalam menjaga
lingkungan.
3. Memicu kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan dan
pentingnya memiliki kretivitas.
2

1.4 Manfaat Kegiatan


1. Untuk menjaga lingkungan agar tetap asri dan bersih.
2. Dapat menjadikan barang tak bernilai menjadi barang penunjang yang
nyaman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Menimbulkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan dan
pentingnya memiliki kreativitas.
1.5 Luaran
1) Produk Usaha Daur Ulang limbah Puntung Rokok
Produk yang dihasilkan dari daur ulang limbah puntung rokok adalah
bantal leher, bantal mobil, bros dan juga gantungan kunci. Mungkin kita
sudah banyak menemukan produk tersebut tetapi produk yang kami
produksi pada project ini berbeda, karena berbahan dasar daur ulang
limbah puntung rokok.
2) Manfaat Produk Daur Ulang Limbah Puntung Rokok
Adapun manfaat dari produk daur ulang libah puntung rokok ini, yaitu:.
1. Bantal Leher
 Dapat dijadikan bantal yang berfungsi sebagai penyangga disaat tidur.
 Dapat mengurangi nyeri pada leher.
 Dapat digunakan untuk beristirahat saat melakukan perjalanan.
2. Bantal Mobil
 Sebagai aksesoris atau sandaran pengemudi.
 Sebagai sandaran kepala ketika ada keadaan darurat dimana kita tidak
membawa bantal untuk tidur di suatu tempat.
3. Bros
 Sebagai aksesoris dalam berpakaian.
 Sebagai penambah aksen berbusana dalam dunia fashion.
4. Gantungan Kunci
 Digunakan agar kunci tidak mudah hilang, karna bentuk kunci yang
lumayan kecil.
 Berfungsi juga untuk menggantungkah kunci pada benda lainnya
seperti tas, rantai kecil, atau tempat yang biasa untuk menaruh kunci.
5

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Keunikan Produk


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, produk yang kami buat
memiliki sebuah keunikan dan ciri khas. Keunikan dan ciri khas ini terletak
pada bentuk produk yang unik, serta bahan dasar yang kami gunakan. Yaitu,
limbah puntung rokok yang sudah melewati berbagai macam proses sehingga
aman dan layak digunakan.

2.2 Potensi Jenis Limbah dari Rokok


Indikasi jenis limbah puntung rokok yang digunakan dalam produk kami :
1) Filter Rokok : digunakan dalam bahan utama produk yang kami buat.
2) Kertas Pembungkus Rokok : digunakan untuk membuat pupuk tanaman.
3) Sisa Tembakau : sebagai campuran kertas pembungkus rokok untuk
dijadikan pupuk tanaman.
Metode pengelolaan puntung rokok hingga steril dan dapat digunakan :
1) Dipasahkan dari kertas pembukus rokok
2) Lalu proses perendaman di air bersih selama 24 jam
3) Lalu melewati proses perebusan untuk membunuh kuman
4) Lalu direndam kembali di air pewangi
5) Lalu setelah itu dijemur hingga kering
6) Lalu disuwir kecil kecil
7) Setelah melewati semua tahapan, barulah daur ulang puntung rokok
dapat digunakan.
8)
2.3 Pangsa Pasar
Bantal leher, Bantal mobil, bros, dan gantungan kunci merupakan
barang yang banyak digunakan oleh setiap orang. Oleh karena itu, target
pasar kami adalah semua kalangan baik usia tua maupun muda. Untuk
merealisasikannya, maka kami menentukan strategi penjualannya melalui
online dan penjualan secara langsung. Penjualan seacara online, kami lakukan
karna dijaman seperti saat ini yang serba mudah dan canggih, kebanyakan
orang lebih suka belanja melalui digital. Sedangkan penjualan secara
langsung ditargetkan untuk kalangan orang tua yang kurang mengerti tentang
pembelian secara online.

2.4 Gambaran Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar


Hasil riset yang dilakukan peneliti Universitas Georgia, Jenna
Jambeck yang dirilis pada 2015, menunjukkan bahwa Indonesia menjadi
negara kedua penyumbang sampah di laut setelah China. Setidaknya, ada
187,2 juta ton sampah dari Indonesia ada di laut. Faktanya, dari jumlah
tersebut sampah puntung rokok menjadi sampah terbanyak di laut. Hal ini
diperkuat data dari The Ocean Conservancy, yang setiap tahun mensponsori
International Coastal Cleanup (ICC), kegiatan bersih-bersih badan air di
seluruh dunia. Sampah terbanyak yang dikumpulkan saat ICC setiap tahun
adalah puntung rokok. Dalam 25 tahun terakhir, relawan ICC mengumpulkan
sekitar 53 juta puntung rokok.(https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-
6

intim/1189364-indonesia-penyumbang-limbah-puntung-rokok-terbesar-
kedua-di-dunia).
7

Perokok aktif di Indonesia bertumbuh dengan pesat. Berdasarkan data


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi perokok di atas usia 15
tahun mencapai 33,8 persen dan penduduk usia 10-18 tahun meningkat dari
7,2 persen di tahun 2013 menjadi 9,1 persen di tahun 2018 .Dengan jumlah
sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan perokok aktif terbesar ke 3
di dunia.
Fakta-fakta menarik yang tercantum dalam jpnn.com, di Indonesia
saat ini perokok aktif telah mencapai 65,7 juta orang. Jumlah tersebut
menggambarkan bahwa perokok di Indonesia menghisap rokok sebanyak 10
batang per hari. Dari kondisi tersebut,
produk kami memiliki manfaat untuk
mengurangi limbah rokok di indonesia
dan produk kami memiliki target dan peluang
pasar yang besar. Dari kalangan anak muda
maupun orang dewasa pasti tertarik dengan
produk ini.
(https:// www.google.com/amp/s/
m.jpnn.com/ amp/news/data-
mengejutkan- tentang-perokok-di-
indonesia- sungguh-mengkhawatirkan).

2.5 Lokasi Usaha


Lokasi usaha mempakan suatu hal yang
sangat penting dan sangat menunjang bagi
berkembang atau tidaknya suatu usaha
nantinya. Dalam menentukan lokasi usaha,
berikut ini adalah beberapa hal yang kami
pertimbangakan:
1) Penjualan Secara Langsung :
 Lokasi yang dekat dengan sekolahan dan
pasar.
 Lokasi yang sering dikunjungi,
contohnya : Konter, Tempat fotocopy, dan
beberapa Toko dipasar.
2) Penjualan Secara Online :
 Melalui media platform, Contoh : Facebook,
Instagram, Twiter, Dan WhatsApp.
 Melalui E commerce, Contoh :
Shoope, TokoPedia, BukaLapak.

2.6 Flow Chart


8

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Pengamatan Lingkungan


Sebagai awal dari pendirian suatu usaha, hal yang pertama dilakukan
adalah melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar kita.
Tujuan dari dilakukannya pengamatan lingkungan sekitar adalah untuk
mencari peluang usaha yang sekiranya nanti bisa berkernbang dengan baik ke
depannya.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan disekitar lingkungan tempat
tinggal kami didapatkan bahwa hampir sebagian besar masyarakat
membutuhkan produk yang kami produksi. Terlebih untuk mayoritas
masyarakat yang gemar berpergian dan juga yang sering berkendara
menggunakan mobil.

3.2 Pembuatan Planning Usaha


Langkah selanjutnya setelah mendapatkan ide untuk mendirikan suatu
usaha adalah membuat planning usaha. Di dalam planning usaha ini
dijelaskan tentang latar belakang usaha, jenis usaha, lokasi usaha, strategi
pemasalahan jadwal kegiatan, sumber dana, estimasi biaya yang diperlukan,
penerimaan, dan keuntungan yang akan didapatkan. Di samping itu, juga
dicantumkan analisa kelayakan usaha yang akan kami jalankan. Usaha
direncanakan berbentuk usaha dagang kerajinan. Lokasi rumah produksi
direncanakan disalah satu rumah anggota kami didaerah Cibubur. Adapun
alat yang digunakan yaitu: mesin jahit, jarum, gunting, ember, nampan, gas,
panci, dll. Dengan pendanaan yang terurai dalam bab.IV dengan nominal
sebesar Rp.1.596.000

3.3 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah melalui online dan
penjualan secara langsung (offline). Penjualan seacara online, kami lakukan
karna dijaman seperti saat ini yang serba mudah dan canggih, kebanyakan
orang lebih suka belanja melalui digital. Sedangkan penjualan secara
langsung ditargetkan untuk kalangan orang tua yang kurang mengerti tentang
pembelian secara online.
1. Melakukan Promosi Melalui Social Media.
Penjualan secara online kami dilakukan melalui media sosial dan E-
Commerce. Contohnya seperti : Facebook, Instagram, Twitter,
WhatsApp, Shoope, TokoPedia, BukaLapak, dan lainnya.
2. Penjualan Secara Langsung (offline).
Target pasar yang kami lakukan dalam penjualan secara langsung
(offline) merupakan lokasi yang dekat dengan sekolah, pasar, dan lokasi
yang sering dikunjungi. Contohnya seperti Konter, Fotocopy, dan
beberapa Toko dipasar yang menawarkan produk secara langsung.

3.4 Produksi
Adapun proses produksi yang kami lakukan, dalam membuat Bros,
bantal mobil, dan bantal leher dari bahan mentah hingga menjadi barang
tersebut yaitu pertama kita harus memisahkan kertas pembungkus rokok,
9

lalu proses perendaman di air bersih selama 24 jam, setelah melewati proses
perendaman kita akan melewati proses perebusan untuk membunuh kuman,
setelah direbus direndam kembali di air pewangi, lalu setelah itu dijemur
hingga kering, setelah filter rokok yang terlah disterilisasi selesai, filter
rokok disuwir kecil kecil, setelah melewati semua tahapan, barulah daur
ulang puntung rokok dapat digunakan untuk membuat barang seperti bros,
bantal mobil, dan bantal leher.
Setelah filter puntung rokok selesai disterilisasi dan disuwir suwir,
maka filter rokok akan dicampur dengan dakrom dan kain perca. Setelah
bahan tercampur maka kita akan membuat pola pada kain velboa untuk
membuat bros, bantal mobil, dan bantal leher. Setelah itu,pola akan
dipotong sesuai dengan ukurannya,setelah melewati proses pemotongan
maka kain velboa akan dijahit hingga menyisakan rongga untuk
memasukkan bahan bakunya. Setelah kain velboa terisi dengan sempurna,
kain velboa akan dijahit kembali hingga tertutup rapat. Khusus untuk
pembuatan bros maka ada proses tambahan yaitu menempelkan peniti bros.

3.5 Persiapan Usaha dan Memulai Usaha


Persiapan usaha yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan segala
peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pendaur ulangan limbah
puntung rokok menjadi barang brnilai jual, termasuk di dalamnya adalah
bagaimana merancang media promosi yang akan digunakan.
Setelah semua persiapan diatas sudah dilakukan dengan baik, barulah
usaha pemanfaatan daur ulang limbah putung rokok menjadi barang
berharga bisa dimulai.
10

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Besaran
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Dana (Rp)
Bahan habis pakai (contoh: ATK, kertas, Belmawa Rp.1.422.00
bahan, dll) maksimal 60% dari jumlah Perguruan Tinggi -
1 dana yang diusulkan Instansi Lain (jika -
ada)
Sewa dan jasa (sewa/jasa alat; jasa Belmawa Rp.300.000
pembuatan produk pihak ketiga, dll), Perguruan Tinggi -
2 maksimal 15% dari jumlah dana yang Instansi Lain (jika -
diusulkan ada)
Belmawa Rp.500.000
Transportasi lokal maksimal 30% dari Perguruan Tinggi -
3
jumlah dana yang diusulkan Instansi Lain (jika -
ada)
Lain-lain (contoh: biaya komunikasi, Belmawa Rp.325.000
biaya bayar akses publikasi, dll) maksimal Perguruan Tinggi -
4 15% dari jumlah dana yang diusulkan Instansi Lain (jika -
ada)
Jumlah Rp.2.547.000

Belmawa -
Perguruan Tinggi -
Rekap Sumber Dana Instansi Lain (jika -
ada)
Jumlah -
11

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab
1 2 3 4
1 Persiapan proposal usaha Jagad Gumelar
Survey lokasi usaha dan
2
bahan baku Muhammad Iqbal T.A
3 Pengadaan peralatan Adib Zulfa Fakhruddin
4 Pengadaan media promosi Putri Lestari
5 Menjalankan usaha Eko Kurnianto
6 Pemasaran usaha Putri Lestari
12

DAFTAR PUSTAKA

https://oceanconservancy.org/trash-free-seas/international-coastal-cleanu
https://www.dw.com/id/puntung-rokok-jadi-produk-material-bernilai-jual/
(diakses pada 23 November 2021)
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1189364-indonesia-
penyumbang-limbah-puntung-rokok-terbesar-kedua-di-dunia (diakses pada 23
November 2021)
https://www.dw.com/id/puntung-rokok-jadi-produk-material-bernilai-jual/
(diakses pada 23 November 2021)
13

LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
14
15
16
17
18

Biodata Dosen Pembimbing


19

Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
N Harga Jumlah Nilai
Jenis Pengeluaran Volume
o Satuan (Rp) (Rp)
1 Belanja Bahan
Mesin Jahit 1 Unit Rp. 500.000 Rp. 500.000
Jarum Jahit 3 Unit Rp. 2.000 Rp. 6.000
Gunting 2 Unit Rp. 10.000 Rp. 20.000
Ember 1 Unit Rp. 15.000 Rp. 15.000
Nampan 2 Unit Rp. 15.000 Rp. 30.000
Gas 3 kg 1 Unit Rp. 21.000 Rp. 21.000
Panci 1 Unit Rp. 180.000 Rp.180.000
Puntung Rokok 4 Kg
Kain Velboa 10 Meter Rp. 30.000Rp. 300.000
Dakrom 3 Kg Rp. 25.000Rp. 75.000
Peniti Bros (2,5 cm) 3 Lusin Rp. 3.000 RP. 9.000
Benang 5 Pcs Rp. 2.000 Rp. 10.000
Kain Perca 3 Kg Rp. 10.000Rp. 30.000
Sarung Tangan Karet 10 Unit Rp. 15.000Rp. 150.000
Karet Elastis (4 cm) 1 Kg Rp. 50.000Rp. 50.000
Plastik OPP Lem (8x10 cm) 1 Unit Rp. 12.000Rp. 12.000
Plastik OPP Lem (20x27 cm) 1 Unit Rp. 14.000Rp. 14.000
Rp.
SUB TOTAL 1.422.000
2 Perjalanan Lokal
Transportasi Rp. 300.000
Kegiatan Penyiapan Bahan Rp. 400.000
SUB TOTAL Rp. 700.000
3 Lain-lain
Publikasi Media Promosi 1x Rp. 300.000 Rp. 300.000
Pajak E-commerce 4 Bulan
Rp. 75.000 Rp. 300.000
SUB TOTAL Rp. 600.000
Rp.
GRAND TOTAL 2.722.000
GRAND TOTAL (Dua Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Dua Ribu Rupiah)
20

Alokasi
No NAMA/NIM Program Bidang Waktu Deskripsi Uraian
Studi Ilmu (jam/ Tugas Tugas
minggu)
1 Jagad Gumelar Teknik Mesin 12 Jam  Survey kebutuhan Ketua
(1903035059) dan lokasi Pelaksana
 Membuat
proposal dengan rincian
biaya yang akan
dikeluakan
2 Muhammad Iqbal Tri Teknik Informatika 10 jam  Survey tempat Anggota 1
Atmojo (1903015207) sekaligus menyiapkan
desain tempat yang akan
digunakan
3 Adib Zulfa Fakhruddin Teknik Mesin 10 Jam  Menganalisa Anggota 2
(2003035038) usaha
 Menyediakan
alat-alat
4 Eko Kurnianto Teknik Informatika 10 Jam  Membuat Anggota 3
(1903015087) lampiran
 Menyiapkan
produk serta quality
contol
5 Putri Lestari Teknik Informatika 10 Jam  Menyadiakan Anggota 4
(2003015088) bahan baku
 Memasarkan
produk
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
21

Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


22
23
24

Anda mungkin juga menyukai