Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ECO FRIENDLY CLOTHES

BIDANG KEGIATAN : PKM - K

Diusulkan Oleh :

Ananda Julia Hikma Putri 2009919

Muhammad Rafi Muzakki 2005237

Muhammad Raihan Hafizin 2004008

Zahra Aulia Rahmah 2006991


Fauzan Fajarrahman Zulfikri 1705103

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
BAB 1 2
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Tujuan 3
1.3 Luaran 3
1.4 Manfaat 3
BAB 2 3
2.1 Daur Ulang Limbah Tekstil Error! Bookmark not defined.
2.2 Keunikan Produk Usaha Error! Bookmark not defined.
2.3 Pangsa Pasar Error! Bookmark not defined.
2.4 Analisis SWOT Error! Bookmark not defined.
BAB 3 8
3.1 Tahapan Pengerjaan 8
3.2 Teknik Pembuatan Produk Error! Bookmark not defined.
3.3 Teknik Pemasaran…………………………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini dunia kita masih seringkali memiliki masalah, terutama dalam limbah
yang ada sekarang. Bermacam-macam limbah bekas produksi terus dihasilkan
setiap harinya dengan jumlah yang tidak sedikit, termasuk juga limbah tekstil yang
seringkali kita temukan.

Dari tahun ke tahun jumlah limbah tekstil terus meningkat diiringi dengan
jumlah konsumennya, hingga akhirnya limbah tekstil harus memiliki tempat
pembuangan. Seperti yang terjadi di Accra, Ghana memiliki tempat pembuangan
limbah tekstil dan merupakan salah satu pasar pakaian bekas terbesar di dunia.
Setiap minggunya, hampir 15 juta limbah tekstil dikirim ke sana, dan sisanya

2
3

dibuang ke tempat pembunangan yang nantinya akan dibakar ataupun tersapu oleh
air.

Tahun 2022 memiliki kejadian yang memprihatinkan, terdapat beberapa


ilmuwan yang ditangkap karena melakukan unjuk rasa mengenai perubahan iklim
yang sudah parah ini. Limbah tekstil tentu saja memberikan dampak terhadap
lingkungan dan khususnya permasalah perubahan iklim ini.

Permasalahan ini tidak dapat kita biarkan begitu saja, oleh karena itu kami
menemukan sebuah ide untuk menggunakan kembali limbah tekstil tersebut untuk
digunakan sebagai bahan dasar pakaian yang baru. Pakaian tersebut nantinya akan
dijadikan menjadi baju ataupun jenis pakaian lainnya yang pastinya akan
menyesuaikan dengan peluang pasar yang ada.

Hal tersebut sudah menjadi salah satu keunikan dari produk yang akan kami
tawarkan, dengan menggunakan limbah tekstil sebagai bahan dasarnya. Tentunya
dengan alat dan keahlian memadai, maka bahan dasar tersebut setidaknya akan
menjadi bahan dasar yang sama bagusnya dengan yang biasanya dipasarkan.
Kualitas akan menjadi pokok utama bagi kami dalam menjadikanya sebagai
pakaian yang baru. Target pasar yang akan difokuskan berada di dalam negeri
terlebih dahulu, tetapi tidak menutup kemungkinan kami akan memasarkan
produknya secara internasional.

1.2 Tujuan

Agar mensejahterakan segala sektor yang terlibat dan berkampanye untuk lebih
peduli terhadap lingkungan kita dengan pengembangan usaha yang lebih kreatif dan
inovatif.

1.3 Luaran

Luaran yang diharapkan dari usaha ini berupa produk pakain seperti kaos, dan
lain-lainnya tetapi akan difokuskan terlebih dahulu di jenis pakaian berupa kaos
yang berbahan baku limbah tekstil berupa pakaian-pakaian yang sudah tidak
terpakai dan dibuang. Selain itu, usaha ini juga akan menghasilkan sebuah artikel
tentang kewirausahaan

1.4 Manfaat

Dengan menghasilkan produk berupa kaos yang berbahan dasar limbah tekstil,
diharapkan memiliki beberapa manfaat yang dapat mempengaruhi kehidupan kita
seperti mengurangi limbah tekstil yang dibuang dan menumpuk di mana-mana.

3
4

Kaos yang terbuat dari limbah tekstil juga bisa menjadi salah satu upaya untuk lebih
peduli kepada lingkungan kita, dengan cara sedikit demi sedikit mengurangi limbah
yang dihasilkan dari tekstil.

Maka dari itu kami akan memulai sebuah usaha di mana usaha ini cukup
menjanjikan dengan basis eco friendly nya dengan menimalisir limbah tekstil yang
sudah menumpuk.

BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Daur Ulang Limbah Tekstil

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi
sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi
penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca
jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah
satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas

4
5

pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga
dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).

Daur ulang bertujuan mengembalikan limbah - limbah atau bahan - bahan yang
sudah tidak berguna menjadi berguna kembali. Hal ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan seluruh bahan atau bahan tertentu saja yang akan diolah kembali.
Dengan membuangnya begitu saja, barang - barang yang sudah tidak terpakai lagi,
maka kita akan mengotori lingkungan. Selain itu, hal ini juga pemborosan terhadap
persediaan bahan - bahan mentah bumi yang sangat berharga. Daur ulang
merupakan suatu penyelesaian yang tepat atas masalah tersebut.

Suatu industri dalam melakukan suatu kegiatan terutama proses produksi pasti
menghasilkan suatu limbah. Hal ini juga terjadi pada limbah industri tekstil. Industri
tekstil merupakan salah satu penyumbang jumlah timbunan limbah yang cukup
tinggi di Indonesia. Hal ini tentunya perlu dicermati bersama mengapa limbah
tekstil menjadi perhatian sehingga limbah industri pakaian tidak mencemari
lingkungan dan aman dibuang ke badan air. Limbah Industri Tekstil adalah limbah
yang dihasilkan oleh suatu suatu industri yang bergerak dibidang garmen dengan
mengolah kapas atau serat sintetis menjadi kain melalui beberapa tahapan proses,
yaitu dimulai dari proses menyeleksi sumber daya atau bahan dasar, proses
pemintalan kapas, proses pewarnaan kain (garmen) hingga saat produk selesai
dikemas dan dikirim kepada konsumen.

2.2 Keunikan Produk Usaha

Menyadari bahwa limbah tekstil membawa dampak buruk bagi lingkungan,


lewat usaha ini kami berkomitmen untuk mulai melakukan pergerakan untuk
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan lebih lanjut yaitu dengan
mempertimbangkan program daur ulang dan mengaplikasikan konsep sustainable
sebagai acuan utama. Kaos berbahan dasar limbah ini merupakan sebuah inovasi
baru karena menggunakan bahan-bahan daur ulang dari limbah tekstil

5
6

2.3 Pangsa Pasar

Kaus dari limbah mengedepankan prinsip daur ulang dan berorintasi kebersihan
lingkungan, dan juga kami turur berpartisipasi aktif dalam kampanye Go Green
demi mengurangi limbah yang ada di bumi. Oleh karena itu target pasar kami
adalah semua kalangan baik usia tua maupun muda, anak anak, pelajar, karyawan,
mahasiswa, dan lain sebagainya. Untuk merealisasikannya, maka kami menentukan
lokasi outlet kami nantinya haruslah berdekatan dengan tempat keramaian dan
sering dilalui atau menjadi akses bagi banyak orang.

2.4 Analisis SWOT

a. Strenght*
1. Bahan
Bahan cenderung mudah didapatkan dengan harga yang murah
apabila dibeli dengan jumlah besar, bisa juga mengambil di sisa
pabrik tekstil.
2. Model
Model relatif simpel dan sederhana sehingga cara pembuatan dan
penjahitan pun tidak memakan waktu lama.
3. Inovasi
Desain yang berbeda dengan baju pada biasanya membuat keunikan
produk tersendiri

b. Weakness
1. Modal
Modal yang kurang untuk membuat pakaian dari limbah untuk
pakaian yang kami jual, fasilitas yang belum komplit. Seperti kain
perca dan alat untuk menjahit.
2. Pembukuan
Pembukuan yang masih manual belum menggunakan aplikasi
online.

6
7

3. Pesaing
Adanya beberapa pesaing yang sudah terlebih dahulu berdiri juga
menjadi hal yang menjadi kelemahan bisnis baju dari limbah.

c. Opportunity*
1. Persaingan
Persaingan yang masih sedikit. Dengan jumlah pesaing yang sedikit,
bisnis yang kami mulai memiliki kesempatan yang besar untuk
menguasai pasar.
2. Kreativitas
Dengan adanya kreativitas dan inovasi desain baju yang kami
lakukan, bisnis baju ini bisa menjadi sukses.
3. Event
Adanya event lingkungan di mana banyak masyarakat yang
menyuarakan kampanye kampanye cinta lingkungan membuat
produk kami bisa dijual di acara event.

d. Threats
1. Tindak Kriminal
Ancaman tindak kriminal, huru-hara dan ancaman-ancaman lain
yang berasal dari luar yang dapat mengganggu bisnis kami.
2. Keuangan
Risiko dalam mengelola keuangan bisnis. Proses keuangan manual
dalam pengembangan bisnis bisa menjadi ancaman karena risiko
seperti salah hitung, estimasi, dan juga kehilangan.

3. Ancaman Persaingan
Ancaman ini berupa produk pesaing yang lebih memberikan
manfaat atau bahkan melakukan kampanye yang tidak sehat dalam
persaingan.

7
8

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1. Tahapan Pengerjaan

Dalam menyiapkan bahan yang mampu dijadikan untuk membuat ulang


komoditas baju yang baru, terdapat syarat khusus, yaitu bahan yang dapat didaur
ulang/recyclable. Adapun bahan yang dapat digunakan, antara lain:

1. Botol plastik
2. Jaring Nilon
3. Bahan sisa tenun
4. Bahan sisa sutra
5. Bahan sisa wool

8
9

6. Bahan sisa kapas


Kemudian, dalam melakukan proses produksi dari bahan yang telah
tersedia, diperlukan beberapa peralatan khusus, antara lain:

1. Tempat penyimpanan (Storage)


2. Mesin perobek (Feeder)
3. Mesin mobilisasi (Conveyor)
4. Mesin pemotong (Cutter/Shredder)
5. Mesin pemisah (Pneumatic Conveying)

3.2. Teknik Pembuatan Produk

Dalam hal pembuatan produk, peran mesin otomatis menjadi pelaku pokok bagi
berjalannya proses produksi secara optimal. Berikut adalah proses produksi yang
dijalankan melalui beberapa mesin yang terpisah, yaitu:

1. Bahan tidak terpakai yang sebelumnya telah dikumpulkan, dipisahkan


berdasarkan jenis bahan dan warnanya. Pemisahan warna dilakukan agar
dapat menghasilkan kain dengan warna yang konkret, dan tidak
memerlukan pewarnaan ulang.
2. Kemudian, tekstil ditarik menggunakan mesin, sehingga menjadi serat atau
benang. Serat atau benang ini biasanya hanya terdiri dari satu bahan, tetapi
tidak terkecualikan juga adanya pencampuran dari bahan lainnya.
3. Selanjutnya, benang tersebut kemudian dibersihkan dan dipisahkan
melalui proses carding, agar dapat terjamin kemurnian benangnya.
4. Lalu, benang yang telah dibersihkan kemudian dipintal kembali, untuk
selanjutnya siap digunakan.
5. Terakhir, bahan baku benang tersebut dapat digunakan untuk membuat
komoditas produk yang bervariasi, seperti baju, sweater, selimut, hingga
tas.

3.3. Teknik Pemasaran

Inovasi untuk memulai gerakan daur ulang limbah sebagai komoditas baru
merupakan langkah yang tepat, baik dalam segi pelestarian lingkungan maupun segi

9
10

ekonomis produksi. Meskipun begitu, terdapat kekhawatiran apabila industri yang


bergerak dalam bidang ini masih belum mampu untuk bersaing dan tampil unggul
dari pesaing yang sudah terbiasa menggunakan bahan baku non-daur ulang. Selain
karena industrinya yang masih berada di tahap awal pengembangan, masih
sedikitnya peminat menjadi tantangan yang perlu diberikan fokus lebih bagi upaya
peningkatan eksistensi industri ini. Oleh karena itu, telah disusun analisis dalam
konteks strategi pemasaran yang dapat memungkinkan untuk pengenalan industri
terhadap calon konsumen dalam skala massif. Strategi pemasaran tersebut terbagi
menjadi 2, yaitu:

1. Melalui Media Sosial


Media sosial merupakan sebuah saluran dimana para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, membagikan, dan menciptakan isi dalam bentuk blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Pendapat lain mendefinisikan bahwa
media sosial merupakan saluran online yang memungkinkan adanya interaksi sosial
dengan memanfaatkan teknologi berbasis web yang mampu mengubah komunikasi
menjadi dialog interaktif (Cahyono, 2016). Melalui media sosial, dapat dilakukan
suatu upaya untuk mempromosikan industri daur ulang ini, dengan mengutamakan
efisiensi. Maksudnya adalah, kegiatan promosi ini dapat dilakukan dengan mudah,
dan mampu mencapai calon konsumen dalam skala besar. Untuk mencapai hal
tersebut, sebelumnya akan dilakukan analisis terkait bagaimana pola perilaku
pengguna dari beberapa platform, seperti Facebook, Instagram, dan Tiktok. Setelah
didapatkan data mengenai pola perilakunya, akan dilakukan sesi penentuan terkait
bentuk promosi yang akan digunakan, tentunya dengan mempertimbangkan sisi
kreatifitas, atraktifitas, dan informatifitas dari bentuk promosi tersebut. Selain itu,
dapat pula dilakukan sutau upaya untuk menjalin kerja sama dengan komunitas
peduli lingkungan online, terutama yang bergerak dalam bidang kegiatan daur
ulang. Apabila hal tersebut dapat tercapai, maka komunitas tersebut dapat turut
berpartisipasi dalam kegiatan promosi, khususnya mengenai urgensi dan nilai lebih
dari industri daur ulang, sehingga akan lebih banyak menarik minat calon
konsumen.

2. Melalui Kerja Sama dengan Pemerintah

10
11

Untuk langkah ini, promosi yang dilakukan secara khusus berbentuk kerja
sama dalam hal finansial. Maksudnya adalah, industri daur ulang akan berupaya
untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah agar bersedia dalam pembangunan
kawasan wilayah yang akan digunakan untuk proses produksi dan pemasaran itu
sendiri. Di samping itu, pengajuan kerja sama dengan pemerintah ini pun dapat
menghasilkan situasi dimana pemerintah akan menjadi pihak ketiga atau penyalur
bagi komoditas daur ulang untuk kemudian dipromosikan pada bidang usaha
maupun institusi yang membutuhkan komoditas tersebut. Untuk mencapai hal
tersebut, industri daur ulang dapat melakukan analisis terlebih dahulu mengenai
regulasi serta tahap birokrasi yang perlu dilakukan guna mencapai kesepakatan
dengan pemerintah. Selain itu, industri daur ulang perlu untuk mendeterminasi
aspek pemerintahan mana yang sesuai bagi perjanjian kerja sama ini.

11
12

Daftar Pustaka

Cahyono, A. (2016). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN


SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA.

12

Anda mungkin juga menyukai