Diusulkan Oleh :
BANDUNG
2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
BAB 1 2
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Tujuan 3
1.3 Luaran 3
1.4 Manfaat 3
BAB 2 3
2.1 Daur Ulang Limbah Tekstil Error! Bookmark not defined.
2.2 Keunikan Produk Usaha Error! Bookmark not defined.
2.3 Pangsa Pasar Error! Bookmark not defined.
2.4 Analisis SWOT Error! Bookmark not defined.
BAB 3 8
3.1 Tahapan Pengerjaan 8
3.2 Teknik Pembuatan Produk Error! Bookmark not defined.
3.3 Teknik Pemasaran…………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….10
BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini dunia kita masih seringkali memiliki masalah, terutama dalam limbah
yang ada sekarang. Bermacam-macam limbah bekas produksi terus dihasilkan
setiap harinya dengan jumlah yang tidak sedikit, termasuk juga limbah tekstil yang
seringkali kita temukan.
Dari tahun ke tahun jumlah limbah tekstil terus meningkat diiringi dengan
jumlah konsumennya, hingga akhirnya limbah tekstil harus memiliki tempat
pembuangan. Seperti yang terjadi di Accra, Ghana memiliki tempat pembuangan
limbah tekstil dan merupakan salah satu pasar pakaian bekas terbesar di dunia.
Setiap minggunya, hampir 15 juta limbah tekstil dikirim ke sana, dan sisanya
2
3
dibuang ke tempat pembunangan yang nantinya akan dibakar ataupun tersapu oleh
air.
Permasalahan ini tidak dapat kita biarkan begitu saja, oleh karena itu kami
menemukan sebuah ide untuk menggunakan kembali limbah tekstil tersebut untuk
digunakan sebagai bahan dasar pakaian yang baru. Pakaian tersebut nantinya akan
dijadikan menjadi baju ataupun jenis pakaian lainnya yang pastinya akan
menyesuaikan dengan peluang pasar yang ada.
Hal tersebut sudah menjadi salah satu keunikan dari produk yang akan kami
tawarkan, dengan menggunakan limbah tekstil sebagai bahan dasarnya. Tentunya
dengan alat dan keahlian memadai, maka bahan dasar tersebut setidaknya akan
menjadi bahan dasar yang sama bagusnya dengan yang biasanya dipasarkan.
Kualitas akan menjadi pokok utama bagi kami dalam menjadikanya sebagai
pakaian yang baru. Target pasar yang akan difokuskan berada di dalam negeri
terlebih dahulu, tetapi tidak menutup kemungkinan kami akan memasarkan
produknya secara internasional.
1.2 Tujuan
Agar mensejahterakan segala sektor yang terlibat dan berkampanye untuk lebih
peduli terhadap lingkungan kita dengan pengembangan usaha yang lebih kreatif dan
inovatif.
1.3 Luaran
Luaran yang diharapkan dari usaha ini berupa produk pakain seperti kaos, dan
lain-lainnya tetapi akan difokuskan terlebih dahulu di jenis pakaian berupa kaos
yang berbahan baku limbah tekstil berupa pakaian-pakaian yang sudah tidak
terpakai dan dibuang. Selain itu, usaha ini juga akan menghasilkan sebuah artikel
tentang kewirausahaan
1.4 Manfaat
Dengan menghasilkan produk berupa kaos yang berbahan dasar limbah tekstil,
diharapkan memiliki beberapa manfaat yang dapat mempengaruhi kehidupan kita
seperti mengurangi limbah tekstil yang dibuang dan menumpuk di mana-mana.
3
4
Kaos yang terbuat dari limbah tekstil juga bisa menjadi salah satu upaya untuk lebih
peduli kepada lingkungan kita, dengan cara sedikit demi sedikit mengurangi limbah
yang dihasilkan dari tekstil.
Maka dari itu kami akan memulai sebuah usaha di mana usaha ini cukup
menjanjikan dengan basis eco friendly nya dengan menimalisir limbah tekstil yang
sudah menumpuk.
BAB 2
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi
sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi
penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca
jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah
satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas
4
5
pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga
dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Replace).
Daur ulang bertujuan mengembalikan limbah - limbah atau bahan - bahan yang
sudah tidak berguna menjadi berguna kembali. Hal ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan seluruh bahan atau bahan tertentu saja yang akan diolah kembali.
Dengan membuangnya begitu saja, barang - barang yang sudah tidak terpakai lagi,
maka kita akan mengotori lingkungan. Selain itu, hal ini juga pemborosan terhadap
persediaan bahan - bahan mentah bumi yang sangat berharga. Daur ulang
merupakan suatu penyelesaian yang tepat atas masalah tersebut.
Suatu industri dalam melakukan suatu kegiatan terutama proses produksi pasti
menghasilkan suatu limbah. Hal ini juga terjadi pada limbah industri tekstil. Industri
tekstil merupakan salah satu penyumbang jumlah timbunan limbah yang cukup
tinggi di Indonesia. Hal ini tentunya perlu dicermati bersama mengapa limbah
tekstil menjadi perhatian sehingga limbah industri pakaian tidak mencemari
lingkungan dan aman dibuang ke badan air. Limbah Industri Tekstil adalah limbah
yang dihasilkan oleh suatu suatu industri yang bergerak dibidang garmen dengan
mengolah kapas atau serat sintetis menjadi kain melalui beberapa tahapan proses,
yaitu dimulai dari proses menyeleksi sumber daya atau bahan dasar, proses
pemintalan kapas, proses pewarnaan kain (garmen) hingga saat produk selesai
dikemas dan dikirim kepada konsumen.
5
6
Kaus dari limbah mengedepankan prinsip daur ulang dan berorintasi kebersihan
lingkungan, dan juga kami turur berpartisipasi aktif dalam kampanye Go Green
demi mengurangi limbah yang ada di bumi. Oleh karena itu target pasar kami
adalah semua kalangan baik usia tua maupun muda, anak anak, pelajar, karyawan,
mahasiswa, dan lain sebagainya. Untuk merealisasikannya, maka kami menentukan
lokasi outlet kami nantinya haruslah berdekatan dengan tempat keramaian dan
sering dilalui atau menjadi akses bagi banyak orang.
a. Strenght*
1. Bahan
Bahan cenderung mudah didapatkan dengan harga yang murah
apabila dibeli dengan jumlah besar, bisa juga mengambil di sisa
pabrik tekstil.
2. Model
Model relatif simpel dan sederhana sehingga cara pembuatan dan
penjahitan pun tidak memakan waktu lama.
3. Inovasi
Desain yang berbeda dengan baju pada biasanya membuat keunikan
produk tersendiri
b. Weakness
1. Modal
Modal yang kurang untuk membuat pakaian dari limbah untuk
pakaian yang kami jual, fasilitas yang belum komplit. Seperti kain
perca dan alat untuk menjahit.
2. Pembukuan
Pembukuan yang masih manual belum menggunakan aplikasi
online.
6
7
3. Pesaing
Adanya beberapa pesaing yang sudah terlebih dahulu berdiri juga
menjadi hal yang menjadi kelemahan bisnis baju dari limbah.
c. Opportunity*
1. Persaingan
Persaingan yang masih sedikit. Dengan jumlah pesaing yang sedikit,
bisnis yang kami mulai memiliki kesempatan yang besar untuk
menguasai pasar.
2. Kreativitas
Dengan adanya kreativitas dan inovasi desain baju yang kami
lakukan, bisnis baju ini bisa menjadi sukses.
3. Event
Adanya event lingkungan di mana banyak masyarakat yang
menyuarakan kampanye kampanye cinta lingkungan membuat
produk kami bisa dijual di acara event.
d. Threats
1. Tindak Kriminal
Ancaman tindak kriminal, huru-hara dan ancaman-ancaman lain
yang berasal dari luar yang dapat mengganggu bisnis kami.
2. Keuangan
Risiko dalam mengelola keuangan bisnis. Proses keuangan manual
dalam pengembangan bisnis bisa menjadi ancaman karena risiko
seperti salah hitung, estimasi, dan juga kehilangan.
3. Ancaman Persaingan
Ancaman ini berupa produk pesaing yang lebih memberikan
manfaat atau bahkan melakukan kampanye yang tidak sehat dalam
persaingan.
7
8
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
1. Botol plastik
2. Jaring Nilon
3. Bahan sisa tenun
4. Bahan sisa sutra
5. Bahan sisa wool
8
9
Dalam hal pembuatan produk, peran mesin otomatis menjadi pelaku pokok bagi
berjalannya proses produksi secara optimal. Berikut adalah proses produksi yang
dijalankan melalui beberapa mesin yang terpisah, yaitu:
Inovasi untuk memulai gerakan daur ulang limbah sebagai komoditas baru
merupakan langkah yang tepat, baik dalam segi pelestarian lingkungan maupun segi
9
10
10
11
Untuk langkah ini, promosi yang dilakukan secara khusus berbentuk kerja
sama dalam hal finansial. Maksudnya adalah, industri daur ulang akan berupaya
untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah agar bersedia dalam pembangunan
kawasan wilayah yang akan digunakan untuk proses produksi dan pemasaran itu
sendiri. Di samping itu, pengajuan kerja sama dengan pemerintah ini pun dapat
menghasilkan situasi dimana pemerintah akan menjadi pihak ketiga atau penyalur
bagi komoditas daur ulang untuk kemudian dipromosikan pada bidang usaha
maupun institusi yang membutuhkan komoditas tersebut. Untuk mencapai hal
tersebut, industri daur ulang dapat melakukan analisis terlebih dahulu mengenai
regulasi serta tahap birokrasi yang perlu dilakukan guna mencapai kesepakatan
dengan pemerintah. Selain itu, industri daur ulang perlu untuk mendeterminasi
aspek pemerintahan mana yang sesuai bagi perjanjian kerja sama ini.
11
12
Daftar Pustaka
12