Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan dan Inovasi

Dosen Pengampu

Andry Yunanto SE. MSA

Disusun Oleh kelompok 2:

UWAISA QORNIA 195020307111088

TARISYA WAHYU PERMATA SARI 195020301111063

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
A. PENDAHULUAN
1. Executive Summary
Kelapa memiliki area perkebunan terluas di Indonesia. selain itu,
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Seluruh bagian
dari kelapa dapat bermanfaat untuk berbagai hal. Selain di dalam negeri,
kebutuhan akan kelapa sangat tinggi di pasar global.
Sabut kelapa merupakan salah satu komponen terbesar dari kelapa,
banyak yang mengira bahwa sabut kelapa hanyalah limbah yang biasanya
dibuang atau dibakar. Padahal, sabut kelapa memiliki manfaat yang beragam. Di
pasar global, sabut kelapa I donesia hanya memenuhi 3% dari total permintaan
kebutuhan global akan sabut kelapa. Sedangkan Indonesia merupakan produsen
kelapa terbesar di dunia. Dengan begitu, kami memanfaatkan peluang yang ada
untuk mengoptimalisasi peluang usaha pengolahan sabut kelapa untuk
memenuhi kebutuhan pasar global.
Di pasar lokal, sabut kelapa dapat digunakan berbagai hal salah satunya
sebagai media tanam dan kerajinan pot. Melihat banyaknya permintaan sabut
kelapa di pasar global dan minat konsumen lokal akan bercocok tanam serta
minat masyarakat dalam mengoleksi pot yang sering digunakan di kafe, meja
kantor, maupun meja belajar untuk hiasan atau furniture. sehingga kami
menangkap peluang yang ada dengan membuat usaha pengolahan sabut kelapa
untuk dihasilkan beberapa produk seperti cocopeat, cocofiber, dan pot dari sabut
kelapa.
2. About Company
PT Jacoco adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan limbah
kelapa (sabut kelapa) yang diolah menjadi produk yang bernilai tambah. Karena
Indonesia merupakan penghasil kelapa terbesar di dunia, sedangkan peminat
sabut kelapa di Indonesia sangat minim. Padahal minat di pasar dunia tergolong
cukup tinggi. Oleh karena itu, kami tertarik untuk mendirikan sebuah perusahaan
sabut kelapa untuk memenuhi pasar dunia.
Nama usaha : JACOCO
Bidang usaha : Manufaktur sabut kelapa
Alamat perusahaan : Desa Plumbangan, Kab. Blitar
Nomor telepon : +625232430594
Alamat E-mail : Jacoco.nut@gmail.com
Mulai berdiri : 1 Desember 2021
Logo :

2.1 Our Vision


Perusahaan pengolahan limbah kelapa yang berinovasi dan peduli lingkungan
2.2 Our Mission
Mengolah limbah kelapa menjadi produk berdayaguna yang unggul untuk
memberi nilai maksimal bagi stakeholder dan lingkungan
2.3 Our Values
Visioner, Integritas, Inovatif, Profesional, Peduli Lingkungan
2.4 Work Culture
Kerja Cerdas, Kerja Keras, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas
3. Company Milestones
2021=> Awal Berdirinya Perusahaan, bernama Jacoco.
2022=> Usaha bergerak normal dari awal produksi. Membangun eksistensi di
pasar global maupun lokal.
2023=> Pendirian pabrik baru dilokasi yang berbeda. Penjualan memasok
seluruh pasar Asia
2024=> Akuisisi perusahaan lokal sejenis dan mampu memasuki seluruh pasar
global
B. INTRODUCTION
1. Background Our Business
Berdasarkan data dari World Atlas, Indonesia merupakan negara
penghasil kelapa terbesar di dunia. Setelah itu disusul Filipina, kemudian India,
Brazil dan Sri Lanka. Akan tetapi, Indonesia hanya memenuhi 3% dari
kebutuhan sabut kelapa dunia. Sebagian besar sabut kelapa terbuang begitu saja
tanpa diolah, bahkan dibakar.
Pemanfaatan kelapa umumnya air dan daging untuk dijadikan kopra,
minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga dan biasanya sabut kelapa
akan dibuang. Padahal sabut kelapa sangat bermanfaat dan dapat diolah untuk
berbagai produk seperti cocopeat untuk media tanam, cocofiber untuk dijadikan
berbagai produk seperti pot, kasur, bantal, dan lain sebagainya.
Kami mendirikan usaha pengolahan sabut kelapa untuk memanfaatkan
barang yang menjadi sampah dan biasanya hanya dibakar saja untuk dijadikan
sebagai produk olahan yang sangat bermanfaat dan tentunya dapat
meminimalisir penggunaan barang-barang dari plastik dan sejenisnya.
Dengan mengolah sabut kelapa menjadi barang yang berdayaguna, tentu
dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat membakar sabut sekaligus
melalui produk pot coco pula dapat mengurangi penggunaan bahan plastik di
kehidupan masyarakat.
2. Business Scope
Ruang lingkup dari peruahaan kami mencakup seputar produk olahan dari
serabut kelapa yang dapat dijadikan berbagai produk barang jadi seperti
cocopeat, cocofiber, dan pot
3. Management & Organization
Struktur organisasi dan manajemen perusahaan kami terdiri atas:
 CEO: Bertanggung Jawab dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan
keberlangsungan perusahaan.
 CFO: Bertanggung jawab dalam bidang keuangan perusahaan.
 CMO: Bertanggung jawab pada bagian pemasaran produk dari pasar lokal
hingga global.
 COO: Bertanggung jawab pada bagian operasional perusahaan mulai dari
pembelian dari supplier, proses produksi hingga finishing produk.
C. PRODUCTION PROCESS
1. Raw Material
Bahan baku yang diperlukan dalam proses kegiatan operasional perusahaan
adalah diantaranya:
 Sabut kelapa
 Lem
 Pewarna
 Kuas
2. Pruduct Facility
Berbagai alat dan fasilitas yang diperlukan perusahaan kami untuk memproses
produk adalah diantaranya:
 Mesin penggiling
 Rotary fibber
 Pres fibber
 Cetakan pot
 Kemasan cocopeat
 Kemasan cocofiber
 Aksesoris pot
 Kemasan pot
3. How to Make Product
Langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat produk adalah sebagai
berikut:
 Kelapa tanpa kopra dimasukkan mesin penggiling
Sabut kelapa diolah menghasilkan
a. coconut peat (serbuk yg digunakan sebagai media tanam),
b. coconut fiber (sabut kelapa)
 Dijemur
 Sabut kelapa dimasukkan rotary fiber untuk diayak, dipisahkan mana
fiber yang kering dan agar sabut bersih dari kotoran
 Setelah bersih, cocofiber dipres dengan tekanan -+1 ton
 Cocopeat dikemas
 Hasil olahan Cocofiber 1/3 dibuat pot, 2/3 diekspor
 Cocofiber untuk pot diberi lem, kemudian dicetak dan diberi pewarna
sesuai bentuk yang diinginkan
 Selanjutnya pot dari cocofiber diberi aksesoris sesuai keinginan
4. Research & Development Product
Rencana inovasi dari kami yaitu membuat kerajinan pot dari cocofiber
yang aesthetic sesuai tren saat ini, seperti:
 Pot bunga dengan desaun berbagai emoticon
 Pot bunga dengan desain karakter lucu
 Pot bunga dengan desain aesthetic dan elegan
D. MARKET ANALYSIS
1. Market Opportunity
Peluang pasar yang ada pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami
adalah diantaranya:
 Coconut Fiber dapat dibuat bahan dasar berbagai produk seperti jok mobil
premium, springbad, matras, dan lain sebagainya.
 Saat ini pemasok cocofiber di berbagai negara dominan dengan negara Sri
Lanka, Filipina, India. Padahal Indonesia memiliki perkebunan kelapa
terbesar di dunia.
 Dengan kemajuan teknologi, negara seperti China, Korea dan Jepang
memiliki permintaan tinggi akan cocofiber. Karena cocofiber digunakan
bahan dasar pembuatan berbagai produk seperti matras, dsb. Mengingat
negara negara tersebut menggemari penggunaan matras dari cocofiber
daripada matras spons dan sebagainya.
 Banyak masyarakat yang menggunakan berbagai pot untuk koleksi dan
hiasan di meja kantor, meja belajar, kafe, dan berbagai tempat lainnya.
Sehingga kami menangkap peluang yang ada untuk membuat produk yang
digemari dan sesuai kebutuhan sekaligus produk yang meminimalisir
pencemaran lingkungan
2. Product Excellence
 Saat ini di indonesia tidak asing lagi dengan produk atau furniture yang
berbahan dasar sabut kelapa, seperti pot bunga, matras, keset, dll) namun
kurang menarik minat konsumen kekinian yang suka produk aesthetics
 Sehingga inovasi produk kami, mengubah tampilan produk berbahan dasar
sabut kelapa yang warna dan teksture monoton menjadi aesthetics
3. Market Segmentation
Psikografis
 Cocopeat: petani lokal, orang yang gemar bercocok tanam, konsumen
luar negeri
 Cocofiber: produsen luar negeri yang membutuhkan cocofiber sebagai
bahan baku produk
 Pot cocofiber: orang Indonesia yang gemar bercocok tanam dan
konsumen internasional

Geografis

 Lokal (dapat dipesan secara online)


 Luar negeri

Demografis

masyarakat umum dan petani lokal dan semua jenis kelamin serta berbagai
kalangan.

4. Competitor Analysis
 Meskipun mulai tahun 2021 pengekspor sabut kelapa cukup banyak,
namun Indonesia baru memenuhi 3% kebutuhan sabut kelapa dunia,
sehingga potensinya masih besar tanpa risau dengan kompetitor lama
dibidang terkait.
 Saat ini pot dari sabut kelapa memang sudah banyak, akan tetapi
dipasaran masih sedikit inovasi sehingga terlihat kuno dan kurang keren.
Padahal minat furniture dari pot aesthetic sangat tinggi seperti hiasan pot
di kafe, di kantor, di meja belajar, dan berbagai tempat sangat tinggi.
Saat ini pot dari sabut kelapa yang dikemas secara aesthetic sangat
minim sehingga peluang pasar kedepannya akan sangat bagus.
5. SWOT Analysis
Strengths
 Bahan baku sangat murah dan terjangkau
 Pengolahan sabut kelapa sangat sederhana
 Harga murah dengan kualitas baik karena berasal dari organic

Weeknesses
 Merek Jacoco belum dikenal masyarakat luas
 Proses produksi tergantung cuaca
 Belum memiliki supplier yang tetap

Opportunity

 Dapat meminimalisir pencemaran akan limbah kelapa yang biasanya


dibakar atau hanya dibuang
 Permintaan global akan cocofiber sangat tinggi
 Pot serabut kelapa memiliki kompetitor yang sedikit

Threats

 Persaingan harga dengan kompetitor lama di pasar global


 Sulitnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan produk
pot dari plastik ke pot yang bisa didaur ulang
 Keterbatasan kontainer sehingga menghambat proses ekspedisi ekspor
E. FINANCIAL PLAN
1. Laporan Laba Rugi

2. Break Event Point


BEP Cocopeat
 BEP Rupiah
= Fixed Cost / (1-Variable Cost/Price)
= Rp 105.000/ (1-Rp 3.600/Rp 4.000)
= Rp 1.050.000

 BEP Unit
= Fixed Cost/ (Price – Varible Cost)
= Rp 105.000 / (Rp 4.000 – Rp 3.600)
= 263 unit

BEP Cocofiber

 BEP Rupiah
= Fixed Cost / (1-Variable Cost/Price)
= Rp 303.000/ (1-Rp 3.300/Rp 3.500)
= Rp 5.050.000
 BEP Unit
= Fixed Cost/ (Price – Varible Cost)
= Rp 303.000/ (Rp 3.500 – Rp 3.300)
= 1.515 unit

BEP Potcoco

 BEP Rupiah
= Fixed Cost / (1-Variable Cost/Price)
= Rp 105.000/ (1-Rp 1.460/Rp 10.00)
= Rp 122.950
 BEP Unit
= Fixed Cost/ (Price – Varible Cost)
= Rp 105.000/ (Rp 10.000 – Rp 1.460)
= 12 unit
3. Profit of Year Prediction
 Cocopeat
Rp 14.895.000 x 12 = Rp 178.740.000
 Cocofiber
Rp 10.834.500 x 12 = Rp 130.014.000
 Pot Coco
Rp 10.570.000 x 12 = Rp 126.840.000
4. Return of Invesment
 Cocopeat
Penjualan = Rp1.800.000.000
Nilai investasi = Rp1.621.260.000
Laba setahun = Rp178.740.000

ROI = ((Penjualan – Nilai Investasi) / Nilai investasi) x 100%


ROI = Rp178.740.000/Rp1.621.260.000
ROI = 11%
Sehingga investasi dinilai layak
 Cocofiber
Penjualan = Rp1.039.500.000
Nilai investasi = Rp909.486.000
Laba setahun = Rp126.840.000

ROI = ((Penjualan – Nilai Investasi) / Nilai investasi) x 100%


ROI = Rp126.840.000 / Rp909.486.000
ROI = 14%
Sehingga investasi dinilai layak
 Pot Coco
Penjualan = Rp150.000.000
Nilai investasi = Rp23.160.000
Laba setahun = Rp126.840.000

ROI = ((Penjualan – Nilai Investasi) / Nilai investasi) x 100%


ROI = Rp126.840.000 / Rp23.160.000
ROI = 5, 47 x 100%
Sehingga investasi dinilai layak
F. MARKETING & PROMOTION STRATEGY
1. Marketing
Perusahaan kami memasarkan produk salah satunya adaah menggunakan media
sosial yang ada, seperti:
 Website
 Instagram
 Facebook
 Linkedin
 Telegram
 Youtube
 Email
2. Market Area
Karena perusahaan kami memasarkan produk tidak hanya di lokal saja,
melainkan juga di pasar global, daerah-daerah tujuan pemsaran dari produk kami
adalah diantaranya:
 Korea
 Jepang
 China
 Seluruh Indonesia
G. RISK ANALYSIS
1. Risk of Prduct
Karena kurang steril dari pathogen, sabut kelapa apabila disimpan terlalu lama
dan terkena air dapat berpotensi menjamur.
2. Risk of Business
 Jumlah persediaan yang terjual kurang dari BEP.
 Karena perusahaan kita merambah ke pasar ekspor, maka peluang untuk
mengalami risiko piutang tak tertagih lumayan tinggi, sehingga
diperlukan strategi tertentu untuk mencegah kejadian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai