Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan dan Inovasi
Dosen Pengampu
JURUSAN AKUNTANSI
2021
A. PENDAHULUAN
1. Executive Summary
Kelapa memiliki area perkebunan terluas di Indonesia. selain itu,
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Seluruh bagian
dari kelapa dapat bermanfaat untuk berbagai hal. Selain di dalam negeri,
kebutuhan akan kelapa sangat tinggi di pasar global.
Sabut kelapa merupakan salah satu komponen terbesar dari kelapa,
banyak yang mengira bahwa sabut kelapa hanyalah limbah yang biasanya
dibuang atau dibakar. Padahal, sabut kelapa memiliki manfaat yang beragam. Di
pasar global, sabut kelapa I donesia hanya memenuhi 3% dari total permintaan
kebutuhan global akan sabut kelapa. Sedangkan Indonesia merupakan produsen
kelapa terbesar di dunia. Dengan begitu, kami memanfaatkan peluang yang ada
untuk mengoptimalisasi peluang usaha pengolahan sabut kelapa untuk
memenuhi kebutuhan pasar global.
Di pasar lokal, sabut kelapa dapat digunakan berbagai hal salah satunya
sebagai media tanam dan kerajinan pot. Melihat banyaknya permintaan sabut
kelapa di pasar global dan minat konsumen lokal akan bercocok tanam serta
minat masyarakat dalam mengoleksi pot yang sering digunakan di kafe, meja
kantor, maupun meja belajar untuk hiasan atau furniture. sehingga kami
menangkap peluang yang ada dengan membuat usaha pengolahan sabut kelapa
untuk dihasilkan beberapa produk seperti cocopeat, cocofiber, dan pot dari sabut
kelapa.
2. About Company
PT Jacoco adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan limbah
kelapa (sabut kelapa) yang diolah menjadi produk yang bernilai tambah. Karena
Indonesia merupakan penghasil kelapa terbesar di dunia, sedangkan peminat
sabut kelapa di Indonesia sangat minim. Padahal minat di pasar dunia tergolong
cukup tinggi. Oleh karena itu, kami tertarik untuk mendirikan sebuah perusahaan
sabut kelapa untuk memenuhi pasar dunia.
Nama usaha : JACOCO
Bidang usaha : Manufaktur sabut kelapa
Alamat perusahaan : Desa Plumbangan, Kab. Blitar
Nomor telepon : +625232430594
Alamat E-mail : Jacoco.nut@gmail.com
Mulai berdiri : 1 Desember 2021
Logo :
Geografis
Demografis
masyarakat umum dan petani lokal dan semua jenis kelamin serta berbagai
kalangan.
4. Competitor Analysis
Meskipun mulai tahun 2021 pengekspor sabut kelapa cukup banyak,
namun Indonesia baru memenuhi 3% kebutuhan sabut kelapa dunia,
sehingga potensinya masih besar tanpa risau dengan kompetitor lama
dibidang terkait.
Saat ini pot dari sabut kelapa memang sudah banyak, akan tetapi
dipasaran masih sedikit inovasi sehingga terlihat kuno dan kurang keren.
Padahal minat furniture dari pot aesthetic sangat tinggi seperti hiasan pot
di kafe, di kantor, di meja belajar, dan berbagai tempat sangat tinggi.
Saat ini pot dari sabut kelapa yang dikemas secara aesthetic sangat
minim sehingga peluang pasar kedepannya akan sangat bagus.
5. SWOT Analysis
Strengths
Bahan baku sangat murah dan terjangkau
Pengolahan sabut kelapa sangat sederhana
Harga murah dengan kualitas baik karena berasal dari organic
Weeknesses
Merek Jacoco belum dikenal masyarakat luas
Proses produksi tergantung cuaca
Belum memiliki supplier yang tetap
Opportunity
Threats
BEP Unit
= Fixed Cost/ (Price – Varible Cost)
= Rp 105.000 / (Rp 4.000 – Rp 3.600)
= 263 unit
BEP Cocofiber
BEP Rupiah
= Fixed Cost / (1-Variable Cost/Price)
= Rp 303.000/ (1-Rp 3.300/Rp 3.500)
= Rp 5.050.000
BEP Unit
= Fixed Cost/ (Price – Varible Cost)
= Rp 303.000/ (Rp 3.500 – Rp 3.300)
= 1.515 unit
BEP Potcoco
BEP Rupiah
= Fixed Cost / (1-Variable Cost/Price)
= Rp 105.000/ (1-Rp 1.460/Rp 10.00)
= Rp 122.950
BEP Unit
= Fixed Cost/ (Price – Varible Cost)
= Rp 105.000/ (Rp 10.000 – Rp 1.460)
= 12 unit
3. Profit of Year Prediction
Cocopeat
Rp 14.895.000 x 12 = Rp 178.740.000
Cocofiber
Rp 10.834.500 x 12 = Rp 130.014.000
Pot Coco
Rp 10.570.000 x 12 = Rp 126.840.000
4. Return of Invesment
Cocopeat
Penjualan = Rp1.800.000.000
Nilai investasi = Rp1.621.260.000
Laba setahun = Rp178.740.000