Anda di halaman 1dari 24

BALANCE

SCORECARD
- KARINA ASTRIA PARDEDE
- UWAISA QORNIA
Konsep Balanced Scorecard

Konsep Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan


perkembangan pengimplementasian konsep tersebut.
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor
(scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Pada tahap
awal eksperimennya, Balanced Scorecard merupakan kartu
skor yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
eksekutif. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan
eksekutif di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja
sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk
melakukan evaluasi atas kinerja eksekutif.
Balance Scorecard menerjemahkan misi dan
strategi organisasi dalam tujuan operasional
dan ukuran kinerja dalam empat perspektif:
● perspektif keuangan,
● perspektif pelanggan,
● perspektif proses bisnis internal,
● serta perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan
01.
Proses Penerjemaah Strategi
02.
Peranan Ukuran Kinerja
Balance Scorecard bukan hanya suatu
kumpulan ukuran kinerja kritikal. Ukuran kinerja
diturunkan dari visi, strategi, dan tujuan
perusahaan. Ukuran ini harus diseimbangkan
antara ukuran:
● lag dan lead,
● objektif dan subjektif,
● keuangan dan non keuangan,
● serta ukuran eksternal dan internal.
03.
Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan menetapkan tujuan
kinerja keuangan jangka pendek dan jangka
panjang. Perspektif keuangan mengacu pada
konsekuensi keuangan global dari ketiga
perspektif lainya. Jadi, tujuan dan ukuran
perspektif lain harus dihubungkan dengan
tujuan keuangan. Perspektif keuangan
memiliki tiga tema strategis:
● pertumbuhan pendapatan,
● penurunan biaya,
● dan pemanfaatan aset.
04.
Perspektif Pelanggan
Perspektif Pelanggan adalah sumber komponen
pendapatan dari tujuan keuangan. Persepektif ini
mendefinisikan dan memilih pelanggan dan segmen pasar
dimana perusahaan memutuskan untuk bersaing. Perspektif
pelanggan memungkinkan perusahaan menyelaraskan
berbagai ukuran pelanggan penting (kepuasan, loyalitas,
retensi, akuisisi, dan profitabilitas) dengan pelanggan dan
segmen sasaran. Perspektif pelanggan juga memungkinkan
perusahaan melakukan identifikasi dan pengukuran, secara
eksplisit, proporsi nilai yang akan perusahaan berikan
kepada pelanggan dan pasar
sasaran.
D
05.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Pada perspektif proses bisnis internal, para
manajer melakukan identifikasi berbagai proses
yang sangat penting untuk mencapai tujuan
pelanggan dan pemegang saham.
Jadi, perspektif proses mencakup identifikasi
proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pelanggan dan keuangan. Rantai nilai proses
terdiri atas tiga proses:
● proses inovasi,
● proses operasional,
● dan proses pascapenjualan.
06.
Perspektif Pembelajaran dan
Proses
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
adalah sumber kemampuan yang
memungkinkan penyelesaian atau
pencapaian tujuan tiga perspektif lainya.
Yang perlu diperhatikan dalam perspektif ini

1. Employee capabilities

2. Information system
capabilities

3. Motivation, empowerment
and alignment
Tahap Perencanaan Proses Penyusunan
Balanced
Scorecard
Tahap pengembangan
Step 1: Develop objectives for your
Balanced Scorecard.
Step 2: Determine the appropriate
organizational unit
Tahap Perencanaan Step 3: Gain executive sponsorship.
Step 4: Build your Balanced Scorecard
team.
Step 5: Formulate your project plan.
Step 6: Develop a communication plan
for your Balanced Scorecard
Step 1: Gather and distribute
background material.
Step 2: Develop or confirm mission,
values, vision, and strategy
Step 3: Conduct executive interviews
Step 4: Develop objectives and measures
Tahap Pengembangan in each of the Balanced Scorecard
perspectives
Step 5: Develop cause-and-effect
linkages
Step 6: Establish targets for your
measure
Step 7: Develop the ongoing Balanced
Scorecard implementation plan
HUBUNGAN
BALANCE
SCORECARD
DENGAN
PENERAPAN TQM
Manfaat dari Pendekatan Balanced scorecard
● Pertama, BSC membantu organisasi menerjemahkan visi dan strateginya ke
dalam ukuran operasional.
● Kedua, itu mengkomunikasikan strategi ke semua tingkat organisasi.
● Ketiga, BSC dapat menggabungkan perencanaan strategis dan
penganggaran operasional melalui alokasi sumber daya (penganggaran)
untuk inisiatif manajemen dalam rencana strategis.
● BSC memberikan umpan balik dan pembelajaran
Hoque (2003) berpendapat
bahwa penggunaan BSC
adalah tindak lanjut alami
dari implementasi TQM.
Sistem BSC mengintegrasikan berbagai indikator kinerja, keuangan maupun non
keuangan, yang bersama-sama dapat memberikan sinyal berkelanjutan kepada manajer
tentang apa yang paling penting dalam pekerjaan sehari-hari mereka, dan di mana upaya
harus diarahkan.

perusahaan TQM harus menerapkan BSC untuk mengidentifikasi indikator multidimensi,


nonkeuangan dan keuangan yang sesuai sehingga karyawan termotivasi dan dihargai
untuk mencapai hasil yang diinginkan, dan juga didorong dan dihargai untuk memberikan
umpan balik pada area di mana perbaikan dapat di buat.
THANKS!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
Do you have any icons by Flaticon, infographics &
questions? images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai