Anda di halaman 1dari 28

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd

kata pengantar

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas maka


peningkatan mutu pendidikan adalah suatu keharusan yang tidak bisa dielakan maka
dari itu dalam penyajian materi pada model ini menggunakan pendekatan komunikatif
dan juga contextual teaching yang mengarah kepada keterampilan proses serta pada
kehidupan sehari-hari Disamping itu diperhatikan pula tahap-tahap perkembangan
siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan kebutuhan pembangunan nasional serta
perkembangan ilmu dan teknologi Oleh karena itu dalam Modul ini tidak hanya
disajikan konsep-konsep Fisika beserta rumusnya tetapi disajikan pula petunjuk
penerapan konsep fisika dalam teknologi sederhana.
Penguraian bakteri diberikan secara bertingkat mulai dari muda hingga yang sulit
juga dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami pada penguraian
materi pokok di berikan contoh soal tugas pengayaan dan pada akhir bab diberikan
latihan serta latihan uang hal tersebut dimaksudkan agar apa yang telah dipelajari oleh
siswa tidak hilang dari ingatan karena Proses pengulangan dengan latihan-latihan
bagaimanapun juga sebagai salah satu cara untuk lebih memahami pelajaran fisika.
Dengan segala kerendahan hati dan juga atas Allah SWT saya selaku penulis
menerima saran dan kritik dari semua pihak saya juga mengucapkan terima kasih
kepada ada dosen dan juga teman-teman yang telah memberikan semangat dan juga
motivasi untuk menulis modul ini dan membantu dalam penyusunan modul ini hingga
modul fisika ini bisa memenuhi harapan kita semua

Palembang , 26 April 2021

Indah Kurnia Permata Dewi

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………… I

Bab 2 LISTRIK DINAMIS ………………………………………………………

 PETA KONSEP BAB 2 LISTRIK DINAMIS……………………………..

 Standar kompetensi , kompetensi dasar , dan tujuan pembelajaran……….

 A. sumber Arus Listrik……………………………………………………

 B. Arus Listrik ………………………………………………………..

 C. Beda Potensial …………………………………………………

 D. Gaya Gerak Listrik (GGL)………………………………..

 E. Hukum Ohm ………………………………………..

 F. Rangkaian Listrik………………………………

 Rangkuman……………………………………

 Latihan Soal………………………………

 Daftar Pustaka………………………

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


PETA KONSEP BAB 2 LISTRIK DINAMIS

LISTRIK DINAMIS
Terjadi apabila ada

Mengalirkan

Sumber Arus Jika ada


listrik Arus Listrik Beda Potensial

Terbagi atas Diukur dengan Diukur dengan

Elemen Volta Amperemeter Voltmeter

Berhubungan
Elemen Kering dengan

Akumulator Hambatan
(aki)
Contohnya Berlaku

Hukum Ohm
Baterai V=IXR

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


BAB LISTRIK
2 DINAMIS
Standar kompetensi
Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi dasar
 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus
listrik yang ditimbulkan.
 Menganalis percobaan listrik dinamis dalam suatu
rangkain.

Tujuan pembelajaran
Siswa dapat memformulasikan besaran-besaran listrik
rangkaian tertutup sederhana,mengidentifikasikan
penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-
hari.

Materi dalam BAB


ini

A.Sumber Arus
Listrik
B.Arus Listrik
C.Beda Potensial
D.Gaya Gerak
Listrik (GGL) Dalam kehidupan sehari-hari,kapasitasdan arus listrik
E.Hukum Ohm yang mengalir dalam suatu alat elektronik,seperti radio
F.Rangkaian dan televisi tidak sama.Untuk itu diperlukan resistor
Listrik sebagai pengatur tegangan dan arus listrik yang mengalir
sehingga komponen dalam rangkaian dapat berfungsi
dengan baik.Resistor atau penghambat tersedia dalam
beberapa jenis.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Amatilah air yang sedang mengalir.Coba pikirkan apa yang menyebabkan air
dapat mengalir? Sudah pasti jawabannya adalah karena adanya perbedaan tekanan Air
mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Kamu juga sudah mempelajari konsep kalor. Kalor merupakan salah satu bentuk
energi yang dapat mengalir karena perbedaan suhu. Energi kalor mengalir dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Bagaimana dengan energi listrik?
Perhatikan peralatan rumah tangga yang ada dirumahmu, lampu, radio, televisi,
komputer, atau perlatan lain yang menggunakan energi listrik. Alat-alat tersebut dapat
kita manfaat kan jika terhubung dengan sumber arus listrik. Sumber arus listrik dapat
berupa baterai,aki,atau generator. Sumber arus tegangan litrik. Dari sumber arus
listrik inilah energi listrik dialirkan pada peralatan yang sedang difungsikan.
Pemafaatan energi listrik terutama yang berhubungan dengan sumber arys listrik
yang berasal dari pembangkit listrik harus hati-hati dan perlu adanya pengehemat,
sebab tegangan yang dihasilkan relatif besar. Jaringan listrik dirumah-rumah
penduduk pada tegangan 220 volt termasuk suatu tegangan yang dapat mematikan.
Disamping itu, biaya pengadaan, penyaluran, dan operasional pembnagkit listrik
sangat besar. Untuk itulah perlunya kita hati-hati dan hemat dalam memanfaatkan
energi listrik.

A. Sumber Arus Listrik

Supaya arus listrik dapat mengalir dalam kawat penghantar, antara kedua ujung
kawat itu harus ada beda potensial.
Alat yang berfungsi untuk menimbulakan Arus listrik disebut sumber arus listrik.

(a) (b)
GAMBAR 2.1 (a) Baterai
dan ( b) dinamo sepeda
Sumber arus listrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber arus listrik bolak-
balik dan sumber arus listrik searah.
1. Sumber arus listrik bolak-balik adalah sumber arus listrik yang menghasilkan
arus bolak-balik,dan stopkontak. Pada skema rangkaian listrik,simbol sumber
arus bolak-balik adalah .
2. Sumber arus listrik searah adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus
searah. Acaontohnys, elemen volta, elemen kering (baterai), skumulator, dan
dinamo arus searah. Simbol sumber arus searah adalah .
1. Elemen Volta

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Elemen volta ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 -
1827) : Setiap elemen mempunyai bagian anoda, katoda, dan
elektrolit.
Keterangan Gambar 2.2, sebagai berikut.
1) Anoda adalah kutub yang mempunyai potensial lebih tinggi
dan diberi tanda + (positif). Anoda dipakai lempeng
tembaga (Cu).
2) Katoda adalah kutub yang mempunyai potensial lebih
rendah dan dibberi tanda - (negatif). Katoda dipakai
lempeng seng (Zn).
3) Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
H 2 SO4
listrik. Elektrolit dipakai asam sulfat ( ).
Gambar 2.2 Apabila antara kutub positif dan negatif dihubungkan
Elemen volta dengan kawat penghantar,akan terjadi aliran elektron dari
lempeng seng ke lempeng tembaga. Jika lampu dihubungkan
dengan kedua kutub tersebut, lampu akan menyala.
Kelemahan - kelemahan volta adalah sebgai berikut.
a) Arus yang mengalir hanya sebentar sebab terjadi peristiwa
polarisasi , yaitu peristiwa timbulnya gelembung gas
hidrogen yang menempel pada anoda, yaitu tembaga , dan
menghalangi aliran arus listrik sehingga arus berhenti
mengalir.
b) Beda potensial antara kedua kutub kecilnya, hanya sebesar
1 volt.

TOKOH COUNT ALESSANDRO GIUSEPPE ANTONIO ANASTASIO VOLTA


(1745 - 1827)

Lahir di Como, Italia. Ia seorang fisikawan italia penemu elektroforus,yaitu


alat untuk mengjasilkan muatan listrik dengan cara induksi, kemudian
dikembangkan menjadi kapasitor. Ia juga penemu sel volta, bentuk pertama
baterai. Namanya diabaikan untuk satuan gaya gerak listrik, yaitu Volt.

2. Elemen Kering
Elemen kering dalam kehidupan
sehari-hari disebut baterai. Bagian-bagian
elemen kering adalah anoda, katoda, dan
elektrolit.
1) Anoda memakai batang karbon ( C ) disebelah
atas ditutup dengan kuningan.
2) Katoda memakai lempeng seng (Zn).
3) Elektrolit memakai campuran salmiak, serbuk
arang, dan batu kawi yang berbenuk pasta. Elektrilit dalam bentuk kering inilah
yang meneyebabkan elemen ini disebut
GAMBAR 2.3 Elemen kering
elemen kering. Senyawa salmiak ( NH 4 CL
dan MnO2 ) berfungsi sebagai depolarisator , yaitu meniadakan polarisasi. Oleh
karena itu, elemen kering dapat mengalirkan arus listrik lebih lama dibandingkan
dengan elemen volta. Beda potensial diantara kutub - kutubnya lebih kurang 1,5

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


volt.

PENGAYAAN
1. Menyepuh perak pada sendok (elektroplating)
dengan cara menghubungkan sendok sebagai
katoda ( -) dan perak sebagai anoda ( + ). Ketika
arus mengalir , ion-ion perak melalui larutan
elektrolit akan melapisi permukaan sendok.
2. Dalam industri otomotif modern, telah dilakukan
penyepuhan badan kendaraan dari baja dengan
lapisan logam tipis seperti seng. Badan mobil
(katoda) diberi listrik dan seng (anoda) sehingga
ion-ion seng menetap di permukaan badan mobil.
Dengan cara ini maka badan mobil menjadi tahan
karat.

3. Akumulator
Sumber tegangan yang lain adalah akumulator (aki).
Sebuah akumulator terdiri atas:
1). bejana kecil yang terbuat dari karet keras
atau plastik ;
2) Anoda memakai timbal perioksida ( PbO2 )
warna cokelat ;
3) Katoda memakai timbal berpori (Pb) warna
abu-abu;
4) Elektrolit larutan asam sulfat ( H 2 SO4 ).
Beda potensial anatara kedua kutubnya adalah 2 volt.Gambar 2.4 AKUMULATOR
Pada waktu aki digunakan ,lama-kelmaan kutub-kutubnya mngalami perubahan
sebagai berikut.
1) Kutub positifnya, yaitu timbal perioksida ( PbO2 ) sedikit demi sedikit berubah
menjadi timbal sulfat ( PbSO4 ).
2) Kutub negatifnya, yaitu timbal (Pb) sedikit demi sedikit berubah menjadi timbal
sulfat ( PbSO4 ).
Dengan demikian, antara kutub positif dan negatif mempunyai potensial sama
sehingga aki tidak dapat mengalirkan arus lagi . Dalam keadaan demikian,dikatakan
aki kososng atau habis setrumnya maka perlu diisi atau disetrum.
Cara mneyetrum atau mengisi aki adalah dengan jalan mengalirkan arus searah
(DC) dari sumber arus lain dengan arah yang berlawanan dengan arah arus yang
dihasilkan aki tersebut. Artinya,kutub positif aki dihubungkan dnegan kutub positif
sumber arus dan kutub negatif aki dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus.
Akumulator tergolong elemen sekunder, artinya dapat menyimpan muatan listrik
didalamnya dan apabila habis dapat diisi kembali. Elemen volta dan elemen kering
tergolong elemen primer, artinya elemen yang dapat menghasilkan muatan listrik,
tetapi apabila habis tidak dapat diisi kembali.

Arus Listrik
B.
Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd
Dalam pembahasan listrik statis, kamu tekah mempelajari
pengertian elektron. Elektron adalah pembawa muatan listrik
negatif. Elektron dapat berpindah atau mengalir. Bagaimana
dengan muatan listrik positif ? Untuk memahaminya, perhatikan
Gambar 2.5!
Gambar 2.5(a) memperlihatkan bahwa benda A dan B
bermuatan positif.Benda A kekurangan sedikit
elektron.Dikatakan,benda A memiliki potensial tinggi,
sedangkan benda B memiliki potensial rendah.
Gambar 2.5 (a) Arah arus
Gambar 2.5(b), benda A dan benda B bermuatan
listrik negatif.Benda B lebih banyak kelebihan elektron daripada
dan (b) arah gerak elektron
benda A. Dikatakan potensial Benda B lebih rendah dari pada
benda A. Jika A dan B dihubungkan dengan
penghantar,elektron mengalir dari B ke A. Elektron mengalir
dari tempat yang potensialnya rendah ke tempat yang
potensialnya tinggi.
Selama elektron mengalir, didalam penghantar terjadi arus listrik. Jadi,arus listrik
adalah aliran elektron atau muatan negatif. Andaikan muatan positif dapat mengalir
maka muatan positif mengalir dari tempat yang potensialnya tinggi ke tempat yang
potensialnya rendah.
Sebelum mengenal elektron, para ahli beranggapan bahwa arus listrik mengalir
dari potensial tinggi ke potensial rendah. Oleh karena itu, sekarang disepakati bahwa
arus listrik adalah arah aliran muatan positif,yaitu dari potensial tinggi ke potensial
rendah.

1. Proses Terjadinya Arus Listrik

Pada pembahasan sebelumnya telah disinggung potensial tinggi dan potensial


rendah. Apakah potensial listrik itu?.
Potensial Listrik disebut juga tegangan Listrik atau tekanan listrik, yaitu usaha
yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik positif. Hal ini dapat disamakan
seperti tekanan yang menyebabkan aliran air. Untuk memahaminya,coba kamu
lakukan kegiatan berikut!

KEGIATAN 2.1
TEKANAN MENYEBABKAN AIR MENGALIR
Alat / bahan :
1) Bejana berlubang dibuat dari bekas botol plastik air minum 2 buah
2) Air

Cara Kerja
1) Siapkan dua bejana dengan diberi label A dan B
2) Tutup kedua lubang dengan penyumbat
3) Isi bejana A dengan 400 ml air (2 gelas), dan bejana B dengan 200 ml air.
4)2Bukalah
Bab kedua
Listrik Dinamis penyumbat secara bersamaan! Pada bejana mana air
Indahkpd
memancar paling kuat? Mengapa demikian?
5) Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan diatas ?
Pada kegiatan 2.1 dari bejana A terpancar lebih kuat dari pada bejana B. Hal iu
disebabkan tekanan air di A besar atau potensialnya besar,sedangkan pada bejana B
tekanannya kecil atau potensialnya kecil. Ulangi kegiatan itu, tetapi kedua bejana
dihubungkan dengan selang plastik kecil (Gambar 2.6). Sebelum kedua bejana diisi
air, jepitlah selang plastik dengan penjepit pakaian. Setelah bejana A diisi air, bukalah
penjepit! Ke arah mana air mengalir? Kapan aliran air berhenti? Bagaimana caranya
agar air mengalir terus-menerus?

Gambar 2.6 Air mengalir dari A ke B Gambar 2.7 Pompa air, menjaga agar
dan berhenti setelah tekananya sama tekanan A selalu lebih besar dari pada b

Air mengalir dari bejana A ke bejana B dan akan berhenti apabila tinggi
permukaan air pada bejana A dan B sama atau potensialnya sama. Agar air dapat
mengalir terus-menerus, harus dipasang sebuah pompa untuk memindahkan air dari
bejana B ke bejana A. Perhatikan Gambar 2.7!
Arus listrik dapat digambarkan sebagai aliran air,seperti Kegiatan 2.2. Jadi ,dapat
dinyatakan bahwa:
1) Arus listrik mengalir jika ada beda potensial;
2) Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Arus listrik akan berhenti mengalir apabila tidak ada lagi perbedaan potensial
listrik. Akan tetapi,dengan bantuan alat,arus listrik dpaat mengalir terus-menerus.
Pada rangkaian listrik,alat yang berfungsi seperti pompa air,yaitu mengalirkan arus
listrik secara terus menerus disebut sumber tegangan .
Sumber tegangan berfungsi memindahkan muatan listrik dari potensial rendah ke
potensial tinggi. Didalam rangkaian listrik ,sumber tegangan menjaga agar potensial
ujung penghantar yang satu selalu lebih tinggi dari pada potensial ujung penghantar
yang lain. Dengan demikian,muatan listrik tetap dapat mengalir.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


2. Kuat Arus Tokoh
Andre Marie Ampere
(1775-1836)
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir melalui penampang suatu penghantar setiap sekon.
Alat untuk mengukur kuat arus adalah amperemeter. Ciri
sebuah amperemeter ialah adanya huruf A pada skala alat itu
(gambar 2.10).Cara pemakaiannya,amperemeter dipasang seri Lahir di Polemieux-au-
Mont-d’Or, Prancis. Ahli
dalam suatu rangkaian. Dalam skema rangkaian listrik, fisika dan matematika

amperemeter dilambangkan .

Petunjuk Penggunaan Amperemeter


Untuk menghindari kesalahan dalam melakukan
pengukuran kuat arus dengan menggunakan
amperemeter,Perhatikan petunjuk berikut.
1) Hubungan terminal-terminal dihubungkan dengan polaritas
yang benar.Terminal negatif dihubungkan dengan negatif
sumber, terminal positif dihubungkan dengan positif sumber.
2) Kabel pengujian merah biasanya digunakan untuk kutub positif, kabel hitam atau
biru untuk kutub negatif.
3) Gunakan kisaran atau batas ukur yang sesuai atau lebih tinggi. Misalnya, untuk
mengukur kuat arus 65 mA digunakan amperemeter dengan kisaran 100 mA.

Gambar 2.8(b) menunjukkan amperemeter dengan batas ukur 100 mA. Jarum
menunjukkan skala yang lebih kecil untuk mengetahui besat kuat aruus dalam
rangkaian dalam rangkaian secara lebih teliti.

(a) (b) (c)

Gambar 2.8 (a) Amperemeter Biasa, (b)


ampere meter digital, dan ( c ) petunjuk skala
pada amperemeter

Seringkali amperemeter tidak tersedia dilaboratorium sekolah. Karena itu,


Amperemeter dapat dibuat dengan cara merangkai shunt dan basicmeter. Bagaimana
cara pembacaan skalanya? Untuk mengetahuinya, perhatikan Gambar 2.9!
Pada basicmeter terdapat dua deret skala,yaitu
-5 0 10 20 30 40 50 atau skala -5 -50
-10 20 40 60 80 100 atau skla -10 -100

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


(a) (b)

Gambar 2.9 Rangkaian shunt dan basic meter (a) susunan


rangkaian (b) contoh penunjuk skala

Pada Gambar 2.9 (b), jarum menunjuk 30 pada skala -10-100 atau 15 pada skala
-5-50. Pemilihan skala yang akan dibaca harus disesuaikan dengan batas ukur yang
digunakan. Misalnya, amperemeter dengan batas ukur 1A menggunakan skala -10-
100. Hasil pengukurannya adalah
30
 0,3 A
100 .
Apabila batas ukur amperemeter 5A,skala yang digunakan -5-50.Hasil
15
 1,5 A
pengukurannya adalah 10 .
Untuk menegetahui kuat arus yang melalui suatu penghantar,coba lakukan
kegiatan berikut!

KEGIATAN 2.2
MENGUKUR KUAT ARUS LISTRIK
Alat / bahan :
1) Baterai 2 buah 3) Ampremeter 1 buah
2) Lampu pijar 2,5 volt 1 buah 4) Kabel secukupnya
Cara kerja
1) Susunlah alat-alat seperti Gambar 2.10!

Gambar 2.10 Skema rangkaian


2) Hubungkan kutub-kutub baterai dengan kabel. Sebelumnya tunjukkan pada
gurumu apakah rangkaian sudah sesuai
3) Amati , apa yang terjadi pada jarum amperemeter? Berapa nilai kuat arus
ditunjukkan jarum pada skala amperemeter?
4) Ulangi kegiatan itu dengan menggunakan dua baterai. Apakah nilai kuat arusnya
sama dengan nilai kuat arus pada langkah (3)?

Pada kegiatan 2.2 , nilai skala yang ditunjukkan jarum menyatakan besarnya kuat
arus listrik. Apabila melalui penampang suatu penghantar,selama t detik mengalir
muatan listrik sebanyak Q coulomb, kuat arusnya (I) dapat dihitung dengan
persamaan:

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Q
I .............(2.1)
t
Keterangan :
Q = muatan listrik,satuannya coulomb (C )
t = waktu , satuanya sekon (s)
I = kuat arus listrik , satuannya coulomb/sekon atau Ampere ( A )

coulomb
kuatarus 
Satuan sekon sering disebut ampere, disingkat dengan A. Dari
ampere dapat diturunkan :
1) Miliampere disingkat mA
1 1
 A  3  10 3 A
1000 10
1 mA =

2) mikroampere disingkat μA
1 1
A  6  10 6 A
1.000.000 10
1 μA =

Contoh soal :
1. Dengan melalui sepotong kawat penghantar ,dalam waktu 1 menit muatan
listrik mengalir sebanyak 300 coulomb. Berapa ampere kuat arus yang mengalir
melalui penghantar itu?
Penyelesaian :
Diketahui : t = 1 menit = 60 sekon
Q = 300 C
Ditanya : I = …..A
Q
I
Jawab : t
300coulomb
I
60sekon
I=5A
2. Dalam waktu 3 menit ,pada sepotong kawat penghantar mengalir arus sebesar
20 A. Berapa coulomb muatan listrik yang dipindahkan dalam penghantar itu ?
Penyelesaian :
Diketahui : t = 3 menit = 180 sekon
I = 20A
Ditanya : Q = ….. C
Q
I
Jawab : t
Q=txI
Q = 180 s x 20 A
Q = 3.600 C

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


3. Kuat Arus Dalam Suatu Rangkaian
Apakah yang dimaksud dengan rangkaian tertutup ? Bagaimana kuat arus
dalam suatu rangkaian tertutup?. Kita misalkan arus mengalir dari kurub positif
baterai ke lampu dan dari lampu arus mengalir ke kutub negatif baterai . Didalam
baterai arus mengalir dari kutub negatif kembali ke kutub positif. Jalan arus itu
berkeliling,tidak berpangkal dan tidak berujung. Arus mengalir melalui suatu
rangkaian yang tidak berujung pangkal. Bentuk rangkaian itu disebut rangkaian
tertutup atau rangkaian tidak bercabang.

Kuat arus dalam rangkaian tidak bercabang dimana-mana besarnya sama

4. Sakelar
Untuk memutus atau menyambung aliran listrik pada suatu rangkaian listrik,
kita gunakan alat yang disebut sakelar.
Jenis sakelar ada bermacam-macam, misalnya sakelar tekan, sakelar piasu,
sakelar togel, dan sakelar otomatis. Sakelar tekan, sakelar pisau, dan sakelar
togel disebut sakelar manual karena penggunaannya menggunakan tangan.
Sakelar tekan digunakan pada alat-alat elektronik, seperti radio dan televisi.
Sakelar otomatis digunakan untuk menghidupkan lampu penerangan jalan raya
secara otomatis.

5. Sekring
Sekring atau pengaman terbuat dari kawat pendek dan tipis yang memiliki
titik cair rendah. Kawat tersebut akan cair dan putus jika dilalui oleh kuat arus
yang melewati batas tertentu.
Apabila sekring putus, terputuslah aliran listrik didalam rangkaian dan arus
akan berhenti mengalir. Peristiwa itu akan terjadi apabila terjadi hal-hal berikut.
1) Adanya hubungan pendek (korsleting)
Hubungan pendek terjadi karena sesuatu hal, misalnya isolasi kabel
terbuka dan kawat-kawat kedua kabel saling bersentuhan. Ketika kawat
pada kedua kabel saling bersentuhan ,sebagian besar arus melewati
kabel-kabel tersebut sehingga kuat arusnya sangat besar. Kawat
penghantar menjadi panas dan berpijar, bahkan dapat menghasilkan
percikan api sehingga dapat menimbulkan kebakaran.
2) Adanya kelebihan beban
Apabila pemakaian listrik dirumah terlalu besar atau melebihi daya
yang d itentukan , kuat arus akan melebihi batas maksimal. Jika kuat
arus terlampau besar, akan timbul panas yang tinggi pada penghantar.
Akibatnya, isolasi kabel meleleh dan dapat menyebabkan kebakaran.
Setiap sekring mempunyai nilai yang telah ditentukan, biasanya 1A, 3A,
5A,dan 15A. Misalnya, pada sebuah setrika listrik terdapat tulisan 120V/240W.
Artinya, setrika listrik itu memerlukan arus 2 ampere. Sekring yang digunakan
untuk setrika tersebut adalah 3 ampere, sebab apabila menggunakan sekring 1
ampere, sekring itu akan selalu putus.
Sekring akan terputus dengan sendirinya apabila terjadi hubungan singkat
atau kelebihan beba, sehingga terhindar dari bahaya, misalanya kebakaran.Oleh
karena itu, sekring berfungsi sebagai pengaman.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


C. Beda Potensial
Beda potensial atau tegangan diberi lambang V, singkatan dari voltase yang
artinya tegangan.
Beda Potensial adalah banyaknya energi untuk mengalirkan setiap muatan listrik
dari suatu titik ke titik yang lain dalam kawat penghantar.
energi
Beda Potensial = mua tan
Apabila energi W dan muatan listrik Q, beda potensial (V) dapat dirumuskan:
W
V 
Q ………….(2.2)
Keterangan :
W = energi , satuannya joule (J)
Q = muatan listrik, satuannya coulomb ( C )
V = beda tegangan, satuannya joule/coulomb atau volt (V)

Contoh soal :
1. Untuk memindahkan muatan sebanyak 50 coulomb dari titik P ke titik Q
diperlukan energi sebesar 600 joule. Berapakah besar beda potensial antara titik
p dan titik Q?
Penyelesaian :
Diketahui : Q = 50 C
W = 600 J
VPQ
Ditanya : = …. V
Jawab :
W
V PQ 
Q
600 J
V PQ 
50C
V PQ  12V
2. Muatan sebesar 300 coulomb mengalir pada beda potensial 12 volt.
Tentukanlah energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : Q = 300 C
V = 12 V
Ditanya :W=…J
Jawab :
W =VXQ
W = 12 V X 300 C
W = 3.600 J

Beda potensial antara dua titik penghantar terjadi apabila dua titik penghantar itu
dihubungkan dengan sumber tegangan, misalnya baterai.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Dua titik dikatakan mempunyai beda potensial 1 volt apabila sumber tegangan
itu mengeluarkan energi sebesar satu joule untuk memindahkan muatan listrik
sebesat satu coulomb dari satu titik ke titik yang lain.

Alat yang berfungsi untuk mengukur beda potensial disebut voltmeter. Ciri dari
voltmeter adalah adanya huruf V pada daftar skala alat tersebut. Dalam skema,
voltmeter dilambangkan .

Gambar 2.11 Voltmeter

Petunjuk Penggunaan Voltmeter


Petunjuk dalam menggunakan Voltmeter ialah sebagai berikut.
1. Hubungkan terminal-terminal voltmeter dengan polaritas yang benar. Terminal
negatif dihubungkan dengan positif sumber.
2. Kabel pengujian merah digunakan untuk kutub positif, kabel hitam atau biru
untuk kutub negatif.
3. Gunakan kisaran atau batas ukur yang sesaui atau lebih tinggi. Misalnya, untuk
mengukur tegangan 3 baterai seri, yaitu 4,5 volt, digunakan voltmeter dengan
kisaran 5 volt atau 5 V DC.

Gambar 2.12 skema rangkaianVoltmeter

D. Gaya Gerak Listrik (GGL)

Kita misalkan, pada hasil pengukuran suatu percobaan saat sakelar belum
dihubungkan kuat arusnya 0A, sedangkan beda potensialnya 1,5V. Setelah
dihubungkan, saat kuat arusnya 0,5A ternyata beda potensialnya turun menjadi
1,2V. Hal itu berarti terjadi kehilangan beda potensial sebesar 1,5V-1,2V = 0,3V.
Apabila kuat arus diperbesar lagi, ternyata beda potensial yang hilang pun
menjadi bertambah besar lagi.
Maka dari itu beda potensial dibedakan menjadi dua,yaitu sebagai berikut.
1) Benda potensial antara kutub-kutub elemen sebelum mengalir arus listrik yang
disebut gaya gerak listrik (GGL) elemen . GGL dinyatakan dengan lambang E
atau V sumber.
2) Beda potensial antar kutub-kutub elemen selama mengalirkan arus listrik yang
disebut tegangan jepit atau klem spanning . Tegangan jepit dinyatakan dengan
lambang U.
Karena selalu ada tegangan yang hilang pada saat arus mengalir, ggl selalu lebih
besar dari pada tegangan jepit.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


E. Hukum Ohm

1. Hubungan Kuat Arus dengan Beda Potensial


Pada subbab sebelumnya, kamu telah mempelajari kuat arus dan beda potensial.
Bagaimana sebenarnya hubungan antara kuat arus dan beda potensial ?
1) Semakin besar nilai tegangan (V) semakin besar pula nilai kuat arus (I) atau
V sebanding dengan I (ditulis V ~ I).
Hubungan kuat arus (I) dengan tegangan (V) dapat digambarkan dalam
bentuk grafik berikut .

Gambar 2.13 grafik hubungan I dan V

2) Hasil bagi V dengan I cenderung tetap.


Pada tahun 1826, seorang berkebangsaan Jerman
bernama Georg Simon Ohm (1789-1854). telah
Tokoh
Georg Simon Ohm berhasil menemukan hubungan antara besarnya beda
(1789-1854) potensial dan besarnya kuat arus yang mengalir. Ia
mendapatkan hubungan itu dengan jalan mengadaikan
bahwa sifat-sifat arus listrik serupa dengan sifat-sifat
aliran panas pada suatu penghantar.
Selanjutnya, Georg Simon Ohm
Lahir di Erkangen,
Jerman. Ia adalah ahli Menyimpulkannya dalam suatu pernyataan yang
fisika jerman dan guru kemudian dikenal dengan hukum Ohm.
besar matematika dan
fisika di Universitas
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding
Munich. Ia menemukan
dengan beda
arus listrik potensial
yang lewat antara ujung-ujung penghantar itu jika
suhu penghantar
penghantar tetap.
berbanding
lurus dengan hambatan,
yang kemudian dikenal
dengan hukum Ohm Kalau kesebandingan antara
V dan I tersebut kita jadikan
persamaan,rumusnya dapat ditulis sebagai berikut.
V = I . R ………………… (2.3)
Keterangan :
V = beda potensial , satuannya volt (V)
R = hambatan listrik , satuannya Ohm ( Ω )
I = kuat arus listrik , satuannya ampere ( A )
Pada persamaan (2.3) ,R merupakan faktor pebandingan yang besarnya tetap
untuk suatu penghantar tertentu dan pada suhu tetap. Untuk hambatan penghantar
lainnya, R mempunyai nilai yang berbeda.
Oleh karena iti, untuk beda potensial yang tetap , dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Apabila R diperbesar, kuat arusnya menjadi lebij kecil
2. Apabila R diperkecil, kuat arus menjadi lebih besar.
Faktor tetap R pada suatu penghantar disebut hambatan listrik penghantar
itu.Selanjutnya, Georg Simon Ohm mendefinisikan hambatan sebagai berikut.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Hambatan ( R ) suatu penghantar adalah hasil bagi beda potensial
(V) antara ujung-ujung penghantar dan kuat arus dalam penghantar
itu.
Persamaan (2.3) dapat ditulis :
V
R  .............................(2.4)
I
Dari persamaan (2.4) dapat kita turunkan satuan untuk hambatan Listrik.
V
Satuan R = I
Volt
= Ampere
Volt
Kemudian, Ampere disebut Ohm,sesuai dengan nama penemu hubungan antara
beda potensial dan kuat arus,yaitu Georg Simon Ohm. Satuan ohm sering disingkat
dengan huruf Yunani Ω (dibaca Omega).
Satuan hambatan yang lain adalah
1) kilo ohm = kΩ
3
= 10 ohm
2) mega ohm = MΩ
6
= 10 ohm
Berdasarkan persamaan diatas,dapat disimpulkan sebagai berikut.
Sebuah penghambat disebut mempunyai hambatan satu ohm apabila beda
potensial satu volt diantara ujung-ujung penghantar itu menyebabkan kuat
arus sebesar satu ampere.

Contoh soal :
1. Sebuah penghantar dipasang pada tegangan 24 volt. Arus yang mengalir
melalui penghantar itu sebesar 3 ampere. Berapa besar hambatan dari
penghantar itu?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 24 volt
I=3A
Ditanya : R = …. Ω
Jawab :
V
R
I
24V

3A
=8A
2. Besarnya hambatan pada suatu penghantar 1 kilo ohm dipasang
pada sumber tegangan 6 volt.Berapa miliampere besarnya arus yang
mengalir melalui penghantar itu?
Penyelesaian :
Diketahui : R = 1 kΩ = 1.000Ω
V=6V
Ditanya : I = ….. mA

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


` Jawab
Jawab :
Jawab ::
V
V V
I
I 
R
I
R R
6V6V  6V
I  1000
1.000 1.000
 0,006A 0,006 A
=I 0,006A
=I 6 mA
6mA  6 A

2. Mengukur Hambatan
Untuk mengukur hambatan dapat digunakan beberapa cara,antara lain
dengan ohmmeter dan metode voltmeter - amperemeter.

A. Mengukur Hambatan dengan Ohmmeter.


Dengan ohmmeter besarnya hambatan dapat langsung dibaca
pada skala. Salah satu ciri ohmmeter adalah dengan adanya
tanda Ω pada skala alat itu. Biasanya ohmmeter dipasang
bersama-sama dengan voltmeter dan amperemeter dalam
suatu perangkat alat yang disebut multimeter atau AVO
meter (amperemeter,voltmeter, dan ohmmeter).

Gambar 2.14 Multimeter

B. Mengukur Hambatan dengan Metode Voltmeter-Amperemeter.


Mengukur hambatan dengan metode voltmeter-ampere meter menggunakan
rangkaian. Tegangan listrik dapat dibaca pada voltmeter dan kuat arus dibaca pada
amperemeter. Besarnya hambatan ( R ) dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut ini.
V
R
I
3. Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari
Beberapa tegangan jaringan listrik dari PLN dirumahmu? Alat-alat listrik
dengan tegangan berapakah yang harus dipasang dirumahmu?
Pada umumnya tegangan listrik untuk perumahan dan perkantoran adalah
220 volt. Oleh karena itu, alat-alat listrik yang dipasang di rumah harus
mempunyai nilai tegangan tertentu. Misalnya, sebuah bola lampu pijar
bertuliskan 220-230V, artinya lampu tersebut dapat berpijar atau menyala normal
pada tegangan minimum 220 volt dan maksismum 230 volt. Apabila lampu
dipasang pada tegangan kurang dari 220 volt, lampu menyala redup atau
berkedip-kedip. Begitu juga karena sesuatu hal , tegangan listrik dirumah juga
dapat naik secara mendadak. Apabila melebihi 230 volt, kawat pijar di dalam
bola lampu akan putus dan dengan sendirinya lampu pun mati.
Pada sebuah solder terdapat dua terminal. Terminal A mempunyai nilai
tegangan 110 volt dan terminal B, 220 volt. Jika tegangan listrik disekolahmu 220
volt, terminal mana yang harus dihubungkan? Apa yang terjadi terhadap solder
jika terminal A yang dihubungkan? Coba diskusikan!

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


4. Faktor yang Memengaruhi Hamabatan Penghantar

Faktor apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu penghantar


untuk menjawab pertanyaan tersebut lakukan kegiatan berikut !
Penghantar A dan B terbuat dari bahan sejenis, tetapi panjangnya berbeda.
Penghantar B nilai hambatannya lebih besar dari pada A. Jadi, hambatan
penghantar sebanding dengan panjang penghantar. Artinya, semakin panjang
kawat penghantar, maka hambatannya semakin besar. Sebaliknya, semakin
pendek kawat penghantar maka hambatannya semakin kecil .
Penghantar B dan C terbuat dari bahan sejenis tetapi berbeda besarnya atau
luas penampangnya. Penghantar C nilai yang batangnya lebih kecil daripada B.
Jadi, hambatan penghantar berbanding terbalik dengan luas penampang. Artinya,
apabila kawat penghantar penampang yang besar, hambatannya kecil. Sebaliknya,
apabila kawat penghantar penampangnya kecil, hambatannya besar.
Penghantar C dan D luas penampangnya sama tetapi terbuat dari bahan yang
berbeda ternyata jenis bahan dari tembaga nilai hambatannya lebih kecil jadi
hambatan sebuah penghantar bergantung pada hambat jenis artinya apabila kawat
penghantar hambatan jenisnya besar maka hambatannya jumlah besar sebaliknya
jika hambatan jenis kawat kecil hambatannya juga kecil semakin kecil hambatan
jenis suatu penghantar semakin baik penghantar itu dilalui muatan listrik .
dari uraian itu kita dapat simpulkan bahwa besarnya nilai hambatan kawat
penghantar berbeda-beda ,bergantung pada :
1) Panjang penghantar
2) Luas penampang penghantar
3) Jenis bahan pengantar
Apabila panjang dinyatakan dengan l, hambat jenis dinyatakan dengan 
(dibaca rho), dan luas penampangnya dinyatakan dengan A.Sehingga besarnya
hambatan R menurut pernyataan di atas dapat ditulis dengan persamaan berikut.
xl
R ...............................(2.5)
A
Keterangan :
R = hambatan, dalam ohm (  )
l = panjang penghantar ,dalam satuan meter (m)
2
A = luas panampang, dalam satuan m
 = hambat jenis , dalam satuan ohmmeter ( m )

Hambat jenis sepotong kawat penghantar adalah bilangan yang


menyatakan besarnya hambatan kawat penghantar dengan
panjangnya 1 satuan panjang dan luas penampangnya 1 satuan
luas hambat jenis sepotong kawat penghantar adalah bilangan
yang menyatakan besarnya hambatan kawat penghantar dengan
panjangnya 1 satuan panjang dan luas penampangnya 1 satuan
luas

Hambatan jenis (  ) dapat ditulisakan dengan persamaan berikut ini.


RxA
 ...................................(2.6)
l
2
Dalam teknik listrik ,biasanya satuan untuk: A dinyatakan dalam mm , R

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


dinyatakan dalam ohm, dan l dinyatakan dalam meter.
Tabel Hambat jenis berbagai zat

F. Rangkaian Listrik
1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor) yang
disambungkan secara berturut-turut.Untuk mengetahui hubungan antara
besarnya masing-masing hambatan dengan hambatan penggantinya dalam
rangkaian tersebut dapat menggunakan alat ukur voltmeter. Dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut : 

VAD             = VAB + VBC + VCD ………………………… (2.8)


 I.RAD    = I.R1 + I.R2 + I.R3 ………………………… (2.9)
Rs                    =  R1  +  R2   +  R3  ………….……………… (2.10)

 Dengan :Rs = hambatan pengganti untuk susunan seri


  R  = resistor
Rangkaian Listrik Seri
Rangkaian listrik yang komponen di dalamnya akan disusun secara seri
atau memiliki bentuk yang sejajar. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang
menggunakan rangkaian seri adalah lampu senter yang biasanya akan
memiliki rangkaian seri di dalamnya. Biasanya pada bagian baterai dari lampu
tersebut yang akan disusun secara seri. Sementara pengertian lain dari
rangkaian listri seri adalah input dari suatu komponen di dalam rangkaian
tersebut akan berasal dari output komponen lainnya di dalam rangkaian
tersebut. Oleh sebab itu rangkaian listrik yang dirangkai secara seri ini tentu
bisa menghemat biaya dengan menggunakan sedikit kabel penghubung.
Namun rangkaian listrik seri ini juga memiliki kelemahan selain kelebihan di
penghematan biaya yang sudah disebutkan.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Kelemahannya adalah ketika salah satu komponen dari rangkaian tersebut
dicabut atau mengalami kerusakan seperti habis atau mungkin tidak berfungsi,
maka komponen lain yang terdapat di dalam rangkaian tersebut tidak akan
berjalan dan juga berfungsi dengan baik bahkan dapat menyebabkan mati
total. Seperti contoh pada tiga buah bola lampu yang dirangkai atau disusun
secara seri. Maka input dari lampu tersebut akan dihasilkan dari output lampu
yang lain yang terdapat di rangkaian tersebut. Dan seandainya salah satu
lampu tersebut di cabut dan juga putus atau rusak, tentu lampu yang ada di
rangkaian tersebut bisa ikut padam.
Komponen listrik di atas bisa disebut atau di rangkai secara seri tentunya
memiliki karakteristik tersendiri yaitu :

 Arus listrik di dalam rangkaian tersebut hanya memiliki satu jalur saja.
 Hambatan total dari arus listrik pada rangkaian seri adalah jumlah total dari
tiap hambatan di dalam rangkaian listrik tersebut.
 Energi listrik akan disipasi pada tiap hambatan yang terdapat dalam rangkaian
tersebut. tentu saja jumlah tegangan di setiap komponen listrik akan memiliki
besaran yang sama dengan sumber tegangan.
 Disebabkan hambatan total pada rangkaian listrik seri ini adalah jumlah dari
hambatan pada rangkaian tersebut, maka rangkaian seri biasanya difungsikan
untuk memperbesar hambatan.

1.1 Rangkaian Seri Resistor


Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor
yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini
kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-nBerikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor
Seorang Engineer ingin membuat sebuah peralatan Elektronik, Salah satu nilai
resistor yang diperlukannya adalah 4 Mega Ohm, tetapi Engineer tidak dapat
menemukan Resistor dengan nilai 4 Mega Ohm di pasaran sehingga dia harus
menggunakan rangkaian seri Resistor untuk mendapatkan penggantinya.
Penyelesaian :
Ada beberapa kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :
1 buah Resistor dengan nilai 3,9 Mega Ohm
1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.
Atau
3  buah Resistor dengan nilai 1 Mega Ohm
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 Mega Ohm

2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

2.1  Rangakain listrik paralel


Suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari
sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal
inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan
lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan
tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah
satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya Berikut contoh gambar rangkaian paralel : Contoh
pengaplikasian rangkaian paralel pada 3 buah lampu : Pada umumnya
hambatan(R) yang dirangkaia paralel akan menghasilkan hambatan tota(RT)
yang semakin kecil . Untuk mengetahui hambatan total dari hambatan(RT)
yang dipasang paralel dapat menggunakan perhitungan di bawah:

1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/ R3 ... + 1/Rn RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn) B.

Hubungan Antara Tegangan (V), Arus (I) Dan Hambatan (R) Dan
Hukum Ohm Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila
arus listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama
dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar.
Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan
hambatan (R). Rumus: V = I . R bunyi Hukum Ohm “Besarnya kuat arus (I)
yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda
potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik
dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka”. Arus adalah elektron
yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya melalui penghantar dan diukur

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28 x 10 pangkat 28
elektron / detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran
listrik yang diukur dalam ampere atau elektron / detik. Arus dapat digolongkan
atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).

a.      Arus Searah (DC)


Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan
harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu
arus searah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang
disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).

b.      Arus Bolak-balik (AC)


Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-
balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-
tukar. Juga dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing
(Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah
pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan
generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus
listrik pada sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-
ujung kawat penghantar. Apabila ujung-ujung penghantar tersebut
dihubungkan dengan batere atau generator, maka akan terjadi tegangan. Jadi,
tegangan adalah daya potensial yang tetap ada walaupun tidak ada arus.
Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap ada.
Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada tanpa ada
tekanan dari tegangan-tegangan .

2.2 Rangkaian Paralel Resistor


Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor
yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan
Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan
nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit
dari Rangkaian Seri.
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor
Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :
R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm
Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel
Resistor?
Penyelesaiannya :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56
Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah
27,56 Ohm.
Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah
jika menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan
Resistor (Ohm) akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.
3. Rangkaian Campuran
3.1 Rangkaian listrik Campuran

Rangkaian Campuran adalah gabungan dari rangkaian seri dan


rangkaian paralel. Rangkaian campuran biasanya juga terdapat pada rangkaian
listrik. Untuk dapat mencari besarnya hambatan yang terdapat pada rangkaian
campuran, terlebih dahulu kita harus mencari besaran hambatan pada tiap-tiap
model rangkaian (seri dan paralel), setelah kita menemukan besaran hambatan
pada kedua rangkaian tersebut kemudian kita mencari hambatan dari
gabungan rangkaian akhir yang telah kita dapat.Contoh yang kita peroleh dari
penjelasan di atas adalah model rangkaian seri, sehingga total rangkaian yang
nantinya akan kita cari harus dengan persamaan hambatan pengganti pada
rangkaian hambatan seri. Sedangkan untuk rangkaian paralel, kita harus
mencarinya dengan cara menghubungkan suatu hambatan secara paralel baru
kita akan mendapatkan hasil tersebut.

Berikut ini kami jelaskan masing-masing dari rangkaian seri dan paralel.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang tersusun sejajar (seri). Contohnya
adalah baterai yang t erdapat di dalam senter pada umumnya di susun secara
seri. Rangkaian yang disusun secara seri terdiri dari satu atau lebih rangkaian
yang di hubungkan ke catu daya lewat suatu rangkaian elektronika. Jadi di
dalam rangkaian ini terdapat banyak beban listrik yang tersusun dalam satu
rangkaian.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


Dua buah elemen dalam Rangkaian Campuran yang di susun secara
seri hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen
pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua rangkaian di susun secara
seri maka jaringan tersebut di sebut rangkaian seri, itu di akibatkan arus yang
lewat sama besar pada masing masing elemen.

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang di susun secara


berderet (paralel). Contohnya adalah lampu yang kita pasang di rumah
umumya merupakan rangkaian paralel. Rangkaian paralel merupakan jenis
rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk dapat
mengalirkan arus listrik.

Contoh Rangkaian Campuran yang dapat dihubungkan dengan rangkaian


paralel adalah kendaraan bermotor yang sebagian besar komponennya terdapat
beban listrik yang lebih banyak dari rangkaian seri. Masing masing dari
rangkaian tersebut dapat di hubungkan atau di putuskan tanpa mempengaruhi
rangkaian yang lain. Rangkaian seri dan rangkaian paralel adalah 2 jenis
rangkaian yang di gunakan untuk menghubungkan satu atau lebih komponen
listrik menjadi satu kesatuan rangkaian. Penggabungan kedua rangkaian ini di
sebut dengan Rangkaian Campuran
KESIMPULAN
1. Sumber arus listrik dapat dibedakan atas :

 Sumber arus listrik bolak-balik, yaitu sumber arus listrik yang


menghasilkan arus bolak-balik, misal dinamo sepeda.

 Sumber arus listrik searah, yaitu sumber arus listrik yang menghasilkan
arus searah, misalnya elemen kering (baterai) dan akumulator.

2. Beda potensial antara kutub-kutub elemen sebelum arus listrik yang


dialirkan,disebut gaya gerak listrik (ggl). Sedangkan beda potensial antara kutub-
kutub elemen selama arus listrik mengalir, disebut tegangan jepit (klem spanning).

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


LATIHAN SOAL

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(x) pada huruf a,b,c, dan d!

1. Yang dimaksud dengan arus listrik adalah ……

A. Aliran muatan negatif C. Aliran elektron

B. Aliran muatan positif D. Aliran neutron

2. Dalam waktu 1 menit pada sebuah penghantar mengalir arus sebesar 25 ampere.
Muatan listrik yang dipindahkan dalam penghantar itu adalah …..

A. 0,04 coulomb

B. 85 coulomb

C. 25 coulomb

D. 1500 coulomb

3. Untuk memindahkan 50 coulomb muatan listrik dari titik A ke B dibutuhkan energi


sebesar 750 joule. Beda potensial antara A dan B adalah

A. 0,20 volt C. 700 volt

B. 15 volt D. 37.500 volt

4. Anoda pada elemen kering terbuat dari …

A. Seng C. tembaga

B. Karbon D. Timbal

5. Sebuah sumber arus mempunyai tegangan 4 volt dan kuat arus yang mengalir 5 A
maka besarnya penghambat dalam penghantar itu sama dengan ….

A. 0,8 Ohm C. 9 Ohm

B. 1,2 Ohm D. 20 Ohm

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd


DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Finn. 1980. Fundamental University Physics. New York Addison-Wesley


Ardley, Neil. 1991. My Science Book of Magnet, London: Darling Kindersley
Limited.
Ardley, Neil. 1991 Ilmu Pengetahuan Magnet. Semarang: Mandira
Baker, Wendy dan Andrew Haslam. 1997 Listrik Terjemahan Esther S. Mandjani.
Jakarta: Quality Press.
Baiser, A. 1962. The Mainstream of Physics. New York Addison-Wesley
Fong S.T W dan Yong. LW 1990. Physics Singapore: Longman.
Halliday dan Resnick. 1994. Fisika. Terjemahan Pantur Silaban Erwin S. Jakarta:
Erlangga.
Hamparan Dunia Ilmu Time Life 1996. Energi dan Fisika. Jakarta: Tiara Pustaka
Jendela IPTEK. Listrik. Jakarta: Balai Pustaka.
Kamanjaya et al. 1988. Fisika. Bandung: Ganeca Exact
Kamal, R., Udin Muhammad Singgih. 1982 Manusia dan Antariksa. Jakarta: Tiara
Pustaka
Microsoft Encarta Encyclopedia Deluxe 2004. CD-ROM. 2003
Parsons, Alexandra. 1997. Listrik-Pendekatan Langsung kepada Ilmu Pengetahuan.
Jakarta; Quality Press.

Bab 2 Listrik Dinamis Indahkpd

Anda mungkin juga menyukai