Anda di halaman 1dari 13

Page |1

BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS

Apa yang dimaksud dengan sumber tegangan listrik?


Apa perbedaan elemen primer dan elemen sekunder?
Bagaimana cara membuat rangkaian listrik?
Bagaimana cara mengukur tegangan dan kuat arus listrik?
Bagaimana hubungan antara tegangan da kuat arus dalam suatu
penghantar?
Faktor apa yang mempengaruhi besar hambatan suatu
penghantar?
7. Bagaimana sifat-sifat aruslistrikdalamsuatu
rangkaian?
8. Apa perbedaan rangkaian seri dan paralel?

Listrik yang kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah listrik


yang mengalir (listrik dinamis), yaitu berupa arus listrik yang sumber utamanya
dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). Listrik tersebut disalurkan kerumah atau
pabrik melalui suatu jaringan
listrik yang tiang-tiang dan
kabelnya banyak kita lihat di
jalanan. Jaringan listrik yang
masuk kerumah, terlebih
dahulu harus melalui sekring
pembatas (S1), lalu ke kWh
meter (M), ke sekring
pengaman (S2), baru kemudian
dialirkan ke berbagai lampu
yang harus terpasang secara
paralel. Untuk keperluan
tambahan, biasanya di setiap
ruangan disediakan stopkontak
sebagai sumber listrik untuk
berbagai peralatan
tambahan
Gambar 1. Skema jaringan listrik di yang memerlukan listrik.

Bahan ajar listrik dinamis


Page |2

1. SUMBER TEGANGAN LISTRIK

Pada saat mempelajari listrik statis kita sudah mengetahui bahwa dua
benda yang memiliki perbedaan tegangan listrik (selisih potensial listrik),
kalau dihubungkan dengan konduktor akan mengalirkan elektron dari
tegangan rendah tegangan lebih tinggi. Setelah tegangan ke dua benda
sama, maka aliran elektron berhenti.
Kalau ada aliran elektron maka ada
arus listrik, tetapi arah arus listrik
berlawanan dengan aliran elektron.
Hal itu disebabkan karena sebelum
mengenal teori atom, arah arus
listrik telah dinyatakan dari
tegangan tinggi ke tegangan yang
GambarPerjanjian
lebih rendah. 2. tersebut sampai sekarang masih tetap dipakai.
Arah arus listrik berlawanan dengan aliran

Agar arus listrik dapat terus mengalir, diperlukan suatu alat yang dapat
menghasilkan perbedaan tegangan atau selisih potensial listrik. Alat yang
dapat menghasilkan perbedaan tegangan listrik disebut sumber tegangan
listrik (sumber listrik). Contohnya adalah batere, aki (akumulator), dinamo
sepeda dan generator, seperti yang terlihat dalam gambar. 3.

Gambar 3. Beberapa sumber tegangan listrik dan arus listrik

Arus listrik yang diperoleh dari dinamo atau generator berbeda dengan
arus listrik yang kita peroleh dari batere dan aki. Dinamo sepeda dan
generator menghasilkan arus listrik bolak-balik atau alternating curent (AC)
dengan tegangan 12 volt dan 220 volt. Sedangkan arus listrik dari batere
dan aki berupa arus listrik searah atau direck curent (DC) dengan
tegangan yang relatif kecil, yaitu 1,5 volt sampai 12 volt. Perhatikan
dengan baik, perbedaan simbol yang diberikan untuk sumber tegangan
DC dan sumber tegangan AC tersebut.
1. Batere (elemen kering)
Coba kalian bongkar sebuah batere, maka akan ditemukan bahwa bagian
luarnya berupa sebuah bejana yang terbuat dari logam seng yang
berfungsi sebagai katoda atau kutub negatip, karena bertegangan lebih
rendah. Di dalamnya berisi zat kimia (elektrolit) dalam bentuk pasta yang
merupakan campuran salmiak (amonium klorida), dengan serbuk karbon
dan batu kawi (mangan dioksida). Sebagai anoda atau kutub positip
(bertegangan lebih tinggi) digunakan batang karbon yang ujungnya telah

Bahan ajar listrik dinamis


Page |3

ditutupi dengan logam kuningan

Pada saat belum digunakan ( tidak ada


arus listrik), antara katoda (seng) dan
anoda (batang karbon) ada selisih
potensial yang disebut gaya gerak
listrik (GGL). Besar GGL batere
sekitar 1,5 volt. Karena tegangan listrik
yang dihasilkan batere berasal dari
reaksi kimia, maka perubahan energi
yang terjadi pada batere adalah dari
Gambar 4. Komponen baterai bentuk energi kimia menjadi energi
listrik. Elektrolit yang digunakan
(amonium klorida) berbentuk pasta,
sehingga batere disebut sebagai elemen kering

2. Aki (akumulator)
Akumulator biasanya terbuat dari sebuah bejana plastik yang relatip kuat
sebagai wadah cairan zat kimia yaitu larutan asam sulfat.
Sebagai katoda digunakan
lapisan timbal berpori,
sedangkan sebagai anoda
digunakan lapisan timbal
dioksida berpori. Akibat reaksi
kimia, maka antara katoda dan
anoda ada GGL sebesar 12
volt. Perubahan energi yang
terjadi pada akumulator, sama
seperti batere yaitu dari bentuk
Gambar 5. Komponen aki
energi kimia menjadi energi
listrik. Karena elektrolitnya
berbentuk cair, maka akumulator disebut sebagai elemen basah.
Kalau GGL akumulator berkurang dan keadaan selnya masih baik, maka
akumulator dapat diisi kembali dengan cara distrum menggunakan arus
listrik. Elemen yang tidak bisa diisi kembali disebut sebagai elemen
primer, sedangkan elemen yang bisa diisi kembali disebut sebagai elemen
sekunder. Dewasa ini sudah banyak jenis batere yang bisa diisi kembali
dengan menggunakan listrik, misalnya batere yang banyak digunakan
pada telepon genggam (hand phone).

3. Dinamo dan generator


Pada prinsipnya dinamo sama dengan generator, yaitu terdiri dari magnet
dan kumparan (gulungan kawat) seperti yang terlihat dalam dalam
gambar.6 berikut

Bahan ajar listrik dinamis


Page |4

Jika kepala dinamoGambar. 6 dinamopada


ditempelkan dan Generator
ban sepeda yang sedang
berputar, maka magnetnya akan ikut berputar. Terjadi perubahan medan
magnet pada kumparan, sehingga di ujung-ujung kumparan timbul GGL
induksi
Cara memutar generator ada bermacam-macam, generator yang kecil
biasanya diputar dengan menggunakan motor listrik. Tetapi generator
besar seperti yang dipakai PLN, ada yang menggunakan tenaga air
sehingga disebut sebagai PLTA (Pembangkit Listrik tenaga air),
menggunakan energi uap disebut PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap),
menggunakan energi panas bumi disebut PLTG (Pembangkit Listrik
Tenaga Geotermal), jika menggunakan energi nuklir disebut PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir).
Perubahan energi yang terjadi pada dinamo dan generator adalah dari
energi gerak (kinetik) menjadi energi listrik. Secara lebih detil cara kerja
dinamo dan generator tersebut akan kita pelajari di bab.berikutnya, yaitu
pada saat membahas materi tentang kemagnetan.
2. KUAT ARUS LISTRIK
Kita telah mengetahui bahwa arus listrik dapat mengalir, jika antara dua
tempat selalu ada perbedaan tegangan listrik. Berarti untuk menghasilkan
arus listrik di dalam suatu rangkaian, maka pada rangkaian tersebut harus
ada sumber tegangan yang berfungsi untuk memberikan perbedaan
tegangan pada ujung-ujung rangkaian. Penggunaan sumber tegangan
pada rangkaian listrik, sama seperti penggunaan pompa air dalam suatu
rangkaian pipa air di rumah. Yaitu berfungsi untuk memberikan perbedaan
tekanan pada ujung-ujung rangkaian pipa air, sehingga air mengalir dati
tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Apakah perbedaan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup?

Tugas percobaan 9-1


Prosedur percobaan :
1. Persiapkan sebuah batere atau power suplay, lampu kecil, sakelar
terbuka dan beberapa kabel penghubung.

2. Rangkaian peralatan tersebutseperti


gambar.

3. Kemudian coba sakelarnya, apakah sudah dapat


berfungsi dengan baik? Maksudnya pada saat sakelar
ditutup (on), arus listrik mengalir (lampu menyala).
Pada saat sakelar di buka (off), tidak ada arus listrik
yang mengalir (lampu padam).

Bahan ajar listrik dinamis


Pertanyaan :
Amati dengan teliti, apa perbedaan antara rangkaian listrik pada saat sakelar ditutup dan dibuka?
Jelaskan!
Page |5

Sakelar adalah alat yang dipergunakan untuk membuka dan menutup


suatu rangkaian listrik. Pada saat sakelar ditutup (on), akan terbentuk
rangkaian tertutup. Artinya kabel yang semula terputus disambung
kembali, sehingga kutub-kutub sumber tegangan yang saling dihubungkan
dengan kedua terminal lampu akan membentuk suatu siklus yang tertutup.
Pada rangkaian yang tertutup akan mengalir arus listrik (lampu menyala).
Harus diperhatikan, jangan langsung menghubungkan kutub-kutub
sumber tegangan dengan menggunakan kabel, sebab dapat menimbulkan
hubungan singkat (konsleting) yang dapat merusak sumber tegangan
tersebut.

Pada saat sakelar di buka (off), sambungan kabel pada sakelar dilepas.
Sehingga kutub-kutub sumber tegangan yang saling dihubungkan dengan
kedua terminal lampu tidak membentuk siklus yang tertutup. Maka
terjadilah rangkaian terbuka. Dalam rangkaian terbuka tidak ada arus
listrik yang mengalir (lampu padam). Itulah sebabnya kalau pada suatu
rangkaian tiba-tiba arus listriknya berhenti, maka yang pertama kali
diperiksa adalah di mana letak terbukanya rangkaian listrik tersebut. Bisa
karena sekringnya yang terputus, lampunya yang putus, sambungan
kabelnya yang terlepas, atau peralatan listriknya yang sudah rusak
sehingga mengakibatkan rangkaiannya menjadi terbuka.
Bagaimanakah cara mengukur kuat arus dan tegangan listrik ?

Alat yang dipakai untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter,
sedangkan alat untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter. Untuk
mengetahui bagaimana cara menggunakan amperemeter dan voltmeter
tersebut, lakukanlah percobaan berikut secara berkelompok

Bahan ajar listrik dinamis


Page |6

Untuk mengukur besar kuat arus amperemeter harus dipasang secara


seri, tetapi untuk mengukur tegangan listrik voltmeter harus dipasang
secara paralel (perhatikan dengan baik gambar dalam percobaan 9-2).
Bagaimana simbol amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian
listrik, perhatikan gambar. 7 berikut. Sedangkan Alat yang sekaligus dapat
dipergunakan untuk mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik,
disebut multimeter.

A V

Gambar 7. Amperemeter, voltmeter dan galvanomater

Karena arus listrik merupakan aliran muatan listrik, maka besar kuat arus
listrik dapat dinyatakan sebagai “banyaknya muatan listrik yang mengalir
setiap detik melalui suatu penghantar”.
Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai berikut :

I=Q
................................................... (1)
t

Dengan :
Q = muatan listrik, satuannya coulomb (C)
T = waktu, satuannya detik (s)
I = kuat arus, satuannya coulomb per detik atau ampere (C.s -1= A )

Berdasarkan pengertian kuat arus tersebut, maka dapat dijelaskan


bahwa jika suatu penghantar dialiri arus listrik sebesar (5 A), berarti di
dalam penghantar tersebut ada aliran muatan listrik (elektron) sebesar 5
coulomb dalam waktu satu detik. Dalam waktu satu menit akan ada
(60x5) coulomb = 300 coulomb, demikian seterusnya.

Dalam sistem metrik, beberapa satuan kuat arus yang sering digunakan
adalah :
1 mA (milliampere) = 10-3 A dan 1 µA (mikroampere) = 10-6 A

Bahan ajar listrik dinamis


Page |7

3. HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK

Jika ujung-ujung suatu penghantar diberikan tegangan (selisih potensial),


maka di dalam penghantar tersebut akan mengalir arus listrik.
Bagaimanakah hubungan antara tegangan dan kuat arus
dalam suatu penghantar listrik ?
Untuk menjawab permasalahan tersebut dengan baik lakukanlah
percobaan berikut secara berkelompok.

Perbandingan antara tegangan dan kuat


arus dalam suatu penghantar, memiliki
kecendrungan yang selalu tetap. Sehingga
grafik hubungan antara tegangan dan kuat
arus dalam suatu penghantar dapat
dilukiskan seperti gambar 8.
Grafik tersebut menunjukkan kepada kita
bahwa semakin besar tegangan yang
diberikan di ujung-ujung suatu penghantar, Gambar . 8. Grafik V-I
maka kuat arus yang mengalir di dalam
penghantar tersebut akan semakin besar.

Bahan ajar listrik dinamis


Page |8

Perbandingan antara tegangan dan kuat arus pada suatu penghantar adalah
selalu tetap. Sesungguhnya hasil percobaan tersebut, telah ditemukan oleh
George Simon Ohm yang kemudian disebut sebagai Hukum Ohm sebagai
berikut :
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar listrik adalah sebanding
dengan selisih potensial ujung-ujung penghantar tersebut” (asalkan suhu
penghantar selalu tetap).
Karena perbandingan selisih potensial dan kuat arus yang mengalir
dalam suatu penghantar selalu tetap, maka dapat di tuliskan :
V
= konstan
I
Konstanta itulah yang kemudian secara fisis ditafsirkan sebagai hambatan
listrik dari penghantar tersebut, diberi simbol R (Resistance). Dengan demikian
bentuk persamaan Hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut :

V
=R
I
Atau : V = I.R ............................................(2)
Gambar 9. Tegangan dan kuat arus

Dengan : V = selisih potensial, satuanya volt (V)


I = kuat arus, satuannya ampere (A)
R = hambatan, satuannya volt per ampere atau ohm(V.A -1 = Ω)

Berdasarkan Hukum Ohm, maka definisi besar hambatan 1 ohm dapat


dinyatakan sebagai berikut :

“Suatu penghantar dikatakan memiliki hambatan sebesar 1 ohm, jika pada


saat ujung-ujung penghantar diberi tegangan sebesar 1 volt, besar kuat arus
yang mengalir dalam penghantar tersebut adalah 1 ampere”

Dalam sistem metrik, beberapa satuan hambatan yang sering dipakai


adalah :
1 kΩ (1 kilo ohm) = 103 Ω dan 1 MΩ (1 mega ohm) = 106 Ω
Beberapa simbol yang banyak dipakai dalam menggambar hambatan
dalam suatu rangkaian listrik, adalah sebagai berikut :

Gambar 10. Beberapa simbol Hambatan

Bahan ajar listrik dinamis


Page |9

Besar-kecilnya hambatan listrik suatu bahan, dapat mempengaruhi sifat


konduktor dan isolator bahan tersebut. Bahan yang memiliki hambatan lebih
kecil, relatif lebih baik sebagai penghantar listrik (konduktor) dibandingkan
dengan bahan yang memiliki hambatan lebih besar.

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besar hambatan kawat ?


Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, lakukanlah penyelidikan
dengan melakukan percobaan berikut secara berkelompok.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan suatu kawat


penghantar adalah panjang kawat, diameter kawat, suhu kawat dan jenis
atau bahan kawat. Bagaimana pengaruhnya, adalah sebagai berikut :
1. Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat, artinya semakin
panjang kawat, hambatannya semakin besar.
2. Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat,
artinya semakin besar luas penampang kawat, hambatannya semakin
kecil
3. Hambatan kawat sebanding dengan suhu kawat, artinya semakin besar
suhu kawat, hambatannya semakin besar.
4. Hambatan kawat bergantung pada jenis atau bahan kawat, artinya kawat
yang panjangnya sama, luas penampangnya sama dan suhunya sama,
tetapi kalau bahan yang berbeda, maka hambatannya akan berbeda.

Bahan ajar listrik dinamis


P a g e | 10

Dari hasil percobaan yang sangat teliti dan menggunakan beberapa jenis
bahan, telah diperoleh besar hambatan setiap panjangnya 1 m dan luas
penampang 1 mm2 dari beberapa jenis bahan kawat tersebut. Besaran itulah
yang kemudian disebut sebagai hambatan jenis suatu penghantar listrik yang
diberi simbul ρ (baca rho). Perhatikan dengan baik besar hambatan jenis
beberapa bahan seperti yang terlihat dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hambatan jenis (ρ) berbagai bahan

Hambatan jenis Hambatan jenis


Jenis bahan Jenis bahan
(Ω.mm2.m-1) (Ω.mm2.m-1)

Air biasa 108 Karet 1014-1019


Raksa 0,958 Mangan 0,43
Alkohol 5 x 1010 Mika 1019
Air suling 109 x 1011 Minyak tanah 1020
Aluminium 0,029 Parafin
1020
Asam sulfat 25 x 103 Perak
0,016
Besi 0,086 Porselen
1018-1020
Ebonit 1019-1022 Tembaga
0,017
Emas 0,023 Timbal
0,21
Kaca 1017-1020 Wolfram
0,056
Karbon 60 Nikelin
0,40
Platina 0,106 Seng
0,059
Bakelit 1011-1016

Sebagai contoh kita ambil hambatan jenis kawat nikelin yang besarnya adalah
0,4 Ω.mm2.m-1. Artinya setiap panjang 1 m kawat nikelin yang luas
penampangnya 1 mm2, memiliki hambatan listrik sebesar 0,4 Ω.
Berapakah habatan kawat nikelin, jika panjang dan luas penampangnya
berubah? Hal itu dapat diketahui dengan mempelajari tabel berikut ini.
Tabel 2
Pengaruh panjang, luas penampang dan jenis kawat terhadap hambatannya

Luas penampang kawat Panjang kawat Hambatan kawat


1 mm2 1m R = 0,4 Ω = ρ
1 mm2 3m R = 3(0,4) Ω = 3ρ

2 mm2 3m 3(0,4) 3
R= 2 Ω = r2
. . .
. . .
L(0,4) L
(A) mm2 (L) m R= =r A
A

Bahan ajar listrik dinamis


P a g e | 11

Berdasarkan pola perubahan yang terlihat dalam tabel tersebut, maka


secara umum dapat dirumuskan hubungan antara hambatan dengan panjang,
luas penampang dan jenis bahan suatu penghantar kawat adalah dalam bentuk
persamaan sebagai berikut :

R=ρ L ............................................... (3)


A

Dengan : L = panjang penghantar kawat, satuannya (m)


A = luas penampang penghantar kawat, satuannya (m atau mm2)
ρ = hambatan jenis penghantar kawat, satuannya (Ωm atau Ωmm 2m-1)

4. HUKUM I KIRCHOFF

Rangkaian listrik yang paling sederhana, adalah rangkaian listrik yang


tidak bercabang. Sebab semua komponen listrik di dalam rangkaian tersebut
dihubungkan secara seri, sehingga membentuk satu garis siklus yang tertutup.
Jika ada komponen listrik yang dipasang secara paralel, maka akan terbentuk
rangkaian listrik yang bercabang.

Bagaimanakah sifat arus listrik pada suatu rangkaian listrik ?


Untuk mengetahui hal itu, lakukanlah percobaan berikut secara berkelompok.

Bahan ajar listrik dinamis


P a g e | 12

Secara umum sifat arus dalam suatu rangkaian dapat dirumuskan


sebagai berikut :

“ Kuat arus dalam suatu rangkaian


yang tidak bercabang di mana-
mana selalu sama besar”
Gambar 11. Rangkaian listrik
I1 = I2 = I3 = I4

“Jumlah kuat arus yang masuk ke


suatu titik cabang, selalu sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar
dari titik cabang tersebut”
ΣI masuk = Σ I keluar ...............................................(4)

Gambar 12. Rangkaian listrik Pernyataan inilah yang dikenal


sebagai “ Hukum I Kirchoff ”.

Contoh Soal dan Jawabannya

Jika pada satu titik cabang A, mengalir besar dan arah kuat arus seperti
gambar, maka berapa besar kuat arus I 4 dan kemana arahnya?
I2 = 3 A
Jawaban :

I3 = 2 A Arus masuk ke titik A kita beri tanda positip,


I1 = 2 A A sebaliknya arus yang keluar dari titik A kita beri
tanda negatip.
I4 = ...? Menurut Hukum Kirchoff I
ΣImasuk = ΣIkeluar

atau : ΣImasuk - ΣIkeluar = 0


maka : I1 - I2 + I3 + I4 = 0
2 – 3 + 2 + I4 = 0
I4 = -1A
(Karena negatip, berarti arah I4 keluar dari titik A)

Bahan ajar listrik dinamis


P a g e | 13

5. RANGKAIAN SERI
Untuk mengatur perbedaan tegangan dan kuat arus dalam suatu rangkaian
listrik, maka beberapa hambatan dan sumber tegangan dapat dirangkaian
secara seri dan paralel. Bagaimanakah sifat-sifat rangkaian hambatan dan
sumber tegangan yang disusun secara seri dan paralel? Untuk mengetahui
hal itu pelajarilah dengan baik uraian materi beriut ini.

a. Rangkaian hambatan secara seri

Hambatan yang disusun secara berurutan (berbaris) sehingga tidak


membentuk rangkaian bercabang, disebut rangkaian hambatan secara seri.

I I I I
A B

V1 V2 V3

Gambar 9-13. Rangkaian Hambatan

Sifat-sifat rangkaian hambatan secara seri adalah :


a. Karena tidak bercabang, maka besar kuat arus yang melalui setiap
hambatan adalah sama.
I1 = I2 = I3 = I...............................(1)
b. Selisih potensial seluruh hambatan seri sama dengan jumlah potensial
masing-masing hambatan.
VAB = V1 + V2 + V3...........................(2)

Karena menurut Hukum Ohm : V1 = IR1 ; V2 = IR2 ; V3 = IR3 dan VAB = IRseri
maka persamaan (2) menjadi :
IRseri = IR1 + IR2 + IR3 Rseri = R1 + R2 + R3 + ...................................... (5)

Bahan ajar listrik dinamis

Anda mungkin juga menyukai