Anda di halaman 1dari 62

Rangkaian Listrik 1 / 2022

Rangkaian Listrik - 1
(Satuan Listrik, Tegangan & Arus, AC & DC)

Oleh :

Harrij Mukti K
SATUAN LISTRIK
(1)
KV kv kV kv

AWALAN SATUAN
Kelipatan Awalan Lambang
1018 exa E
1015 peta P
1012 tera T
109 giga G
106 mega M
103 kilo k
102 hekto h
10 deka da
3
Kelipatan Awalan Lambang
10-1 desi d
10-2 centi c
10-3 mili m
10-6 mikro μ
10-9 nano n
10-12 piko p
10-15 femto f
10-18 atto a

4
SATUAN SISTEM INTERNASIONAL DASAR

Singkatan
Besaran Satuan Satuan

Panjang meter m

Massa kilogram kg

Waktu detik s

Arus Listrik ampere A

Suhu kelvin K

Kuat cahaya kandela cd

5
SATUAN SISTEM INTERNASIONAL YANG
DITURUNKAN DENGAN NAMA KHUSUS
Singkatan
Besaran Satuan Satuan
Frekuensi hertz Hz
Gaya newton N
Tekanan pascal Pa
Tenaga, kerja, banyaknya panas joule J
Daya watt W
Muatan Listrik coulomb C
Potensial listrik, beda potensial,
tegangan, gaya gerak listrik volt V
Kapasitansi listrik farad F
Resistansi listrik ohm Ω
Konduktansi listrik siemens S
Induktansi henry H
Fluks magnet weber Wb
Kerapatan fluks magnet tesla T 6
TEGANGAN & ARUS
(2)
Tegangan Listrik (1)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt.

Satu volt : Beda potensial antara dua titik jika diperlukan


usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu
coulomb.

8
Tegangan Listrik (2)
Persamaan tegangan :

W
V
Q
V : Tegangan (V)
W : Usaha (Nm, joule)
Q : Muatan (C)

9
Sumber-sumber Tegangan(1)
1. Prinsip Elektromagnet :
Belitan kawat yang didalamnya
terdapat magnet pemanen, magnet
digerakkan keluar masuk, diujung
belitan timbul tegangan listrik.
Dipakai prinsip generator listrik.

2. Prinsip Elektrokimia :
Dua elektrode bahan pelat
tembaga kutub +, dan pelat seng
kutub -.
Direndam dalam elektrolit asam
sulfurik. Diantara kedua ujung kutub
terjadi beda tegangan. Dipakai
sebagai akumulator, baterai
kering. 10
Sumber-sumber Tegangan(2)
3. Prinsip Thermo-elemen:
Dua logam berbeda panas
jenisnya, dipanaskan pada titik
sambungan logamnya. Diujung
lainnya akan timbul tegangan listrik.

4. Prinsip Foto-elemen:
Bahan semikonduktor bila
terkena cahaya, maka dikedua
terminal yang berbeda timbul
tegangan listrik.
Dipakai sebagai sel surya.

11
Sumber-sumber Tegangan(3)

5. Prinsip Piezo-Kristal:
Bahan piezo-kristal yang diapit
bahan aluminium. Piezo diberikan
tekanan pada ujung berbeda timbul
tegangan listrik.

12
Mengukur Tegangan

Mengukur Tegangan Sumber

Mengukur Tegangan Sumber &


Tegangan Beban

13
SOAL LATIHAN

A
1)

Vs
VL1 VAB = Vs = VL1
B

Keterangan : Lampu

14
A B

2)
C
VL1 VL2
Vs
VL3

F E VL4 D

VAB = VL1 VAC = VAB + VBC


VBC = VL2
VAE = Vs = VL1 + VL2 +VL3 +VL4
VCD = VL3
VDE = VL4
15
C A
3)
VAB = VCD atau
Vs VAB ≠ VCD ?
VL1 VL2
Berikan alasannya
D B

C A
4)
VL3 VAB = VCD atau
Vs VAB ≠ VCD ?
VL1 VL2
Berikan alasannya
D B

16
Arus Listrik (1)

 Arus listrik adalah banyaknya muatan


listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir dalam
rangkaian listrik tiap satuan waktu.

 Arus listrik dapat diukur dalam


satuan coulomb/detik atau ampere.

17
Arus Listrik (2)
If 6,242 x 1018 electrons drift at uniform velocity through the
imaginary circular cross section in 1 second, the flow of
charge,or current, is said to be 1 ampere.

Satu ampere (1 A) adalah sejumlah aliran arus yang


memuat elektron satu coulomb (1 C) dimana muatan
bergerak ke suatu titik dalam satu detik.

Jika sejumlah muatan Q melewati suatu titik dalam penghantar


dalam selang waktu t, maka arus dalam penghantar adalah :

18
 Aliran muatan dari satu tempat ke tempat yang
lain menyebabkan terjadinya arus listrik. Arus
listrik bergerak dari terminal positif ke
terminal negatif.

 Aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran


elektron, arus listrik dianggap berlawanan arah
gerakan elektron.

PENTING !!!

19
Mengukur Arus

20
SOAL LATIHAN
Pertanyaan soal 5-8 : Apakah mengalir arus pada rangkaian tsb &
berikan alasannya ?
5) 6)

Vs = 50 V Vs = 50 V
Vs Vs

7) 8)

Vs
Vs = 0 V Vs = 50 V

21
L2 S2
SOAL LATIHAN
S1 S3 S4
9)
L1 L3 S5 L4
L6
Vs= 50V
L5
L7
L8 S6

Lampu mana yang padam bila :


a. S1 open
b. S3 open
c. S6 open
d. S3 & S4 open
e. S2 & S5 open
f. Vs = 0 V 22
Arus Searah (DC) dan
Arus Bolak-balik (AC)

(3)
DC dan AC
 DC stands for Direct Current," meaning
voltage or current that maintains constant
polarity or direction, respectively, over
time.

 AC stands for Alternating Current,"


meaning voltage or current that changes
polarity or direction, respectively, over
time.

24
DC dan AC

Direct Current (DC) Alternating Current (AC)

25
DC dan AC

+
-

Direct current vs alternating current


26
Sumber DC & AC
1 Sumber DC :
- baterai
- accumulator
- generator DC

2. Sumber AC
- generator AC

27
Sumber DC

28
29
30
31
Solar Cell System Components
Nuclear fusion
generates photons
PV generates
Solar One
electrical current
from solar radiation

Converts direct current (DC) Controls


to alternating current (AC) charging of
batteries

Energy storage

32
Sumber AC

Generator Sinkron
(AC) 3 fasa

33
Hydropower to Electric Power
Main Components and Energy Conversion

Electrical
Energy

Potential
Energy
Electricity

Kinetic
Energy

Mechanical
Energy
34
Single-phase portable generator

35
Arus Searah (DC)

(4)
12 V

12 V / - Hz

VDC = 12 V

Idc = 10 mA

37
Arus Bolak-balik (AC)

(5)
Arus Bolak-balik (AC)
Bentuk gelombang AC secara
umum berwujud bentuk :
sinusoida, gelombang persegi
dan bentuk zig-zag.

Satu periode gelombang adalah


satu siklus penuh, yaitu satu
siklus positif dan satu siklus
negatif.

Gelombang listrik komersial PLN


yang dipakai untuk rumah tangga
dan industri adalah sinusoida
frekuensi 50 Hz.
39
40
Listrik AC satu phasa
memiliki bentuk
gelombang sinusoida
dalam satu siklus
periode memiliki nilai
positif dan nilai
negatif.

41
42
Gelombang Sinusoida
Vmax = Vpeak
= Vpuncak

43
Harga Sesaat

44
45
Contoh Persamaan Nilai Sesaat :

v(t) = Vm sin (ωt + α )


i(t) = Im sin (ωt + β ) BENTUK
UMUM

v(t) = Vm cos (ωt + α )


i(t) = Im cos (ωt + β )
46
Contoh :

i(t) = Im sin (ωt + β )

i(t) = 10 sin ωt A
i(t) = 10 sin (ωt + 30° ) A
i(t) = 10 sin (ωt - 30° ) A

47
i(t) = 10 sin ωt A
10
β = 0°

-10

T =1/f
i(t) = 10 sin (ωt + 30° ) A
β = +30°

-30 0
+30

48
i(t) = 10
i(t)
sin= (ωt
10 sin ωt )AA
+ 30°
10
β = +30°

0 0
-30

-10 Mendahului / Leading

10
β = -30°
Tertinggal / Lagging

0
+30

-10 i(t) = 10 sin (ωt - 30° ) A 49


Harga Rata-rata
Harga rata-rata untuk suatu gelombang sinusoida
sepanjang satu daur lengkap :
T
1
Fratarata   f (t )dt
T 0
Sehingga dapat diperoleh Vrata-rata :
2
1
Vratarata  
2 0
Vm cos(t   )d (t   )

Vratarata  0 50
 Harga rata-rata dari tegangan atau arus bolak
balik diperoleh dengan menghitung rata-rata
harga sesaat, didapat dengan menghitung dari
setengah periode saja.

 
1
Vratarata(1 / 2 daur) 
  V m cos(t   )d (t   )  0,636Vm

51
52
53
Harga Efektif (root mean square/rms)
 Harga efektif dari suatu tegangan/ arus bolak
balik (AC) adalah suatu keadaan dimana arus AC
yang berubah terhadap waktu ini bila
dibandingkan dengan arus DC keduanya
menghasilkan panas yang sama.

 Tegangan PLN 220 V merupakan tegangan


efektif, bukan harga tegangan sesaat dan bukan
pula harga tegangan maksimum.

54
Arus efektif dapat dinyatakan sebagai :

T
1 2
I efektif  
T 0
i (t )dt

2
1 2ft Im
 0 I cos ( 2 t )dt  2  0,707 I m
2 2
I efektif m
2T

55
56
57
58
Rms =0,577 x max

Rms =0,707 x max

Max = √2 x rms

220 V / 50 Hz
rms 59
Direct Current (DC) Alternating Current (AC)

v (volt)
v (volt)
Vmax
220√2

220 Vrms
220

0
20 ms
VDC = 220 V

220 V 220 V / 50 Hz
220 V / - Hz rms
60
Apa bedanya :
 220 V / - Hz

 220 V / 50 Hz

 300 V / 50 Hz

 220 V / 60 Hz

61
62

Anda mungkin juga menyukai