Anda di halaman 1dari 8

M.

DAFFA HILMAN

1710952019

Pembangkitan Tegangan Tinggi AC

Dalam keperluan dan percobaan dengan tegangan tinggi ac mensyaratkan nilai


tegangan yang teliti. Oleh karena itu pengukuran tegangan tinggi harus dilakukan
dari sisi tegangan tinggi.

Untuk melihat ketelitian dari tegangan tinggi uji ac u(t) perlu diketahui parameter
penting yang dalam hal ini adalah nilai puncak U^ dan nilai efektif dari tegangan.

Sebagai sumber tegangan tinggi arus bolak-balik biasanya menggunakan sebuah


transformator atau trafo satu fasa. Hal ini disebabkan karena pengujian biasanya
dilakukan untuk setiap fasa, dan setiap kal yang diuji hanyallah satu fasa. Cara ini
akan memudahkan pengukuran dan pengamatan hasil pengukuran. Bentuk
rangkaian belitan dari trafo tenaga satu fasa adalah sebagai berikut: Belitan
tegangan rendah adalah belitan untuk tegangan lebih kecil atau sama dengan
tegangan 1 KV, sedangkan belitan tegangan tingginya mempunyai tegangan mulai
dari 80 KV sampai 400 KV bahkan sudah mencapai 800 KV. Teras (Inti) besinya
diusahakan mempunyai tegangan sama dengan tegangan bumi, karena itu selalu
disambung ke bumi bersama-sama dengan salah satu terminal dari kedua belitan

Untuk menghilangkan penggunaan bushing, maka tangki transformator dibuat


dari bahan isolasi yang berbentuk silinder. Tabung ini diisi dengan minyak
transformator yang bermutu tinggi. Bentuk reka semacam ini mempunyai banyak
keuntungan karena di samping tidak perlu menggunakan bushing, bentuknya juga
ramping (menghemat ruangan). Untuk pembangkitan yang lebih tinggi dari 200
KV, bentuk transformator ini dapat dipasang bersusun dan belitan dapat
disambung satu sama lain. Susunan semacam ini dinamakan susunan cascade. Bila
tegangan tinggi dari masing-masing transformator adalah 100 KV maka susunan
ini dapat menghasilkan tegangan 2 x 100 KV = 200 KV.

Dalam hal ini impedansi hubung singkat untuk setiap belitan pada masing-masing
trafo adalah Xe, Xq, Xt diamana :

Xe = impedansi belitan eksitasi

Xq = impedansi belitan gandengan (coupling)

Xt = impedansi belitan tegangan tinggi

Bila tahanan dan kerugian untuk setiap belitan diabaikan, maka sebagai pengganti
pendekatannya trafo disusun cascade, sehingga impedansi pengganti dari
susunan ini menjadi sebagai berikut :
Secara praktis, untuk menentukan kapasitas dari masing-masing trafo praktis
adalah seperti berikut, anggap semua kerugian di dalam trafo diabaikan.

Untuk trafo tingkat (1) berlaku :

Dengan demikian bahwa daya yang diperlukan trafo tingkat pertama dalam
susunan 2 trafo secara cascade diperlukan daya sebesar 2 kali dari daya trafo
pada tingkat kedua.

Jadi perbandingan antara = T1/T2 = 2/1

Bila dalam susunan cascade terdapat 3 buah transformator maka perbandingan


daya pada tingkat 1 : 2 : 3 adalah 3S : 2S : 1S.

Syarat dari Sumber Tegangan :

Sumber tegangan yang dipakai untuk men-supply transforrnator tegangan tinggi


diperlukan persyaratan :

1. Mempunyai tegangan vang stabil tanpa ada fluktuasi tegangan bila dibebani.

2. Tidak ada gelombang harmonik akibat beban serni konduktor, sebaiknya


berbentuk sinus murni.

3. Energi lebih baik berasal dari transformator yang kapasitasnya besar guna
meminimumkan efek dari beban pada transformator tersebut’

Konstruksi Trafo Penguji


Pembangkitan Tegangan Tinggi dengan Rangkaian Resonansi Seri

Bentuk rangkaian sumber tegangan ini terdiri dari trafo yang dihubungkan secara
seri dengan bebrapa reaktor yang dapat diubah nilai impedansinya dan
dihubungkan secara seri dengan beban yang kapasitif.

Rangkaian pengganti dari susunan diatas adalah seperti berikut :

Keterangan :

L1 dan L2 induktansi bocor dari transformator;

R1 dan R2 tahanan dari belitan transformator;


Lo induktansi pemagnetan;

Ro tahanan pengganti kerugian inti;

La dan Lb reactor yang nilai induktansinya dapat diubah;

C kapasitas beban dan terminal rangkaian.

Bilamana kebocoran dan kerugian trafo diabaikan terhadap nilai reactor, maka
rangkaian dapat disederhanakan menjadi deperti berikut :

Bila induktansi reactor seluruhnya = Ln dan tegangan dari trafo adalah Vn dan
kapasitansi seluruh rangkaian adalah Cn (nilai tinggi dari kapasitas beban), maka
rangkaian tersebut akan mencapai resonansi bila :

XL = XC atau ωL = 1/ωC, maka :

ω = 2πf ; fn = 1/2π ,
nilai Ln diperoleh dari Ln = 1/ ωn . Cn

Bilamana tahanan dari belitan reaktor adalah kecil, R ≤ ω Ln , maka nilainya dapat
diabaikan, sehingga arus yang mengalir pada reaktor menjadi :

Bila kapasitor dari rangkaian beban adalah sebesar C, (tidak sama dengan Cn),
maka frekuensi dari rangkaian tersebut adalah :

Jadi nilai frekuensinya berubah sesuai dengan nilai C dari beban. Dari persamaan
(1.3) dapat digambarkan hubungan antara arus pada saat Ct < Cn .

Ini menunjukkan bahwa arus I selalu lebih kecil dari In untuk nilai Ct < Cn .

Keuntungan menggunakan vara resonansi seri adalah :


Gelombang output dapat dipertahankan dalan bentuk sinus murni.
Daya yang diperlukan untuk pengujian sangat kecil, antara 5% s/d 10% dari daya
diperlukan.
Tidak terjadi arka atau arus surja yang besar bila alat diuji mengalami kegagalan.
Untuk mendapat tegangan yang tinggi dapat disusun secara cascade (bertingkat).
Susunannya sederhana dan kokoh.

Anda mungkin juga menyukai