Anda di halaman 1dari 5

PRIMA

Volume 8, Nomor 2, November 2011 ISSN : 1411-0296

ANALISIS TEGANGAN TINGGI


PADA PESAWAT SINAR-X

Sujatno, Sigit Bachtiar


PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek - Serpong

ABSTRAK

ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X, Telah dilakukan analisis


terhadap tegangan tinggi pesawat sinar-X. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik
dan konstruksi yang digunakan sebagai pembangkit. Alat yang digunakan untuk
membangkitkan tegangan tinggi bolak balik frekuensi rendah ialah sebuah transformator.
Transformator tegangan tinggi mempunyai perbandingan jumlah lilitan sekunder lebih besar
daripada primernya sehingga tegangan yang dihasilkan dapat mencapai beberapa ratus ribu
Volt (30 kV-500 kV). Agar efisien dan ekonomis maka untuk tegangan tinggi diatas 100 kV
digunakan beberapa trafo yang diseri yang disebut dengan model kaskade. Tegangan tinggi
yang dihasilkan trafo kemudian disearahkan dan dicatukan pada tabung sinar-X. Tegangan ini
akan mempercepat gerak elektron yang dihasilkan oleh filamen di dalam tabung, energi kinetik
elektron digunakan untuk menumbuk anoda, sehingga menghasilkan sinar-X.

Kata Kunci : Sinar-X, Tegangan Tinggi, kaskade, Transformator

ABSTRAC

AN ANALYSIS OF HIGH VOLTAGE X-RAY, It has been done an analysis of the high voltage
X-ray. The objective was to determine the characteristics and construction used as a generator.
A tools that used to generate a high voltage alternating low-frequency is a transformer. The
high voltage transformer has a secunder windings greater than a primer windings, so the
voltage that be generated can reach several hundred thousand volts (30 kV-500 kV). To be
efficient and economical, for a high voltage 100 kV is used several transformers are
constructed in series that called a cascade. The high voltage that is generated then be rectified
as a working voltage on the tube X-rays. This voltage will accelerate the movement of electrons
produced by the filament in the tube, the kinetic energy of electrons is used to strike the anode,
thus producing X-rays.
Keywords: X-rays, High Voltage, cascade, Transformer
tabung dapat bergerak cepat menuju
1. PENDAHULUAN anoda, akibatnya terjadi tumbukan tak
Tegangan tinggi (High Voltage, kenyal sempurna antara elektron
HV) yaitu suatu tegangan listrik yang dengan anoda (anoda sebagai target).
memerlukan perlakuan dan teknik-teknik Adanya tumbukan tersebut terjadilah
khusus. Batasan kapan tegangan dapat peristiwa Bremstrahlung yang
dikatakan tinggi (HV), tinggi sekali (Extra menghasilkan sinar-X. Tinggi rendahnya
High Voltage, EHV) dan sangat tinggi nilai tegangan akan memberikan
(Ultra High Voltage, UHV) dapat kemampuan daya tembus dari sinar-X,
dikategorikan sebagai berikut, yaitu: HV semakin tinggi tegangannya maka daya
dimulai dari 20-200 kV, EHV kira-kira tembus sinar-X terhadap ketebalan
mulai 220 kV dan UHV mulai 765 kV obyek semakin tinggi pula.
keatas. Untuk membangkitkan tegangan
Pada pesawat sinar-X diagnostik, tinggi bolak balik frekuensi rendah
umumnya tegangan tinggi yang diperlukan suatu komponen yaitu
digunakan antara 30 kV sampai 125 kV. transformator (trafo) yang biasanya di
Tegangan tinggi ini akan diterapkan bumikan pada salah satu ujung
antara katoda dan anoda dalam tabung lilitannya, sehingga diperoleh tegangan
sinar-X. Dengan tegangan tinggi dan keluaran yang simetris terhadap bumi.
adanya pemanasan filamen maka Dengan pertimbangnan teknis dan
elektron yang lepas dari katoda dalam ekonomis kini jarang digunakan hanya

99
PRIMA
Volume 8, Nomor 2, November 2011 ISSN : 1411-0296

sebuah trafo untuk membangkitkan


tegangan di atas ratusan kV, tetapi Bentuk tegangan fungsi waktu
digunakan beberapa trafo dengan u(t) untuk tegangan tinggi bolak balik
menghubungkan lilitan tegangan tinggi sering menyimpang dari bentuk sinus.
secara seri atau kaskade. Pada Untuk pengujian tegangan tinggi
susunan kaskade setiap trafo harus besaran U/√2 didefinisikan sebagai
diisolasi terhadap tegangan-tegangan tegangan uji. Pada bentuk sinusoidal
pada tingkat dibawahnya, dengan murni U/√2 = Urms, dengan catatan
demikian lilitan eksitasi trafo pada setiap bahwa penyimpangan bentuk tegangan
tingkat akan bekerja pada potensial tinggi dari bentuk sinus masih dalam
yang tinggi. Untuk tegangan tinggi batas yang diijinkan.
sampai 100 kV banyak digunakan Persamaan Urms adalah :
isolasi resin epoksi, sedangkan untuk
tegangan yang lebih tinggi digunakan Urms = √ 1 ∫ u2 (t) dt (1)
minyak. Isolasi yang umum digunakan T
ialah minyak dengan penghalang isolasi Dimana :
dan kertas yang diresapi minyak trafo. T : Pereode
U : Tegangan
2. TEORI
Transformator untuk pembangkit Kinerja trafo dapat dikaji secara
tegangan tinggi bolak-balik biasanya pendekatan dengan menggunakan
dibumikan pada salah satu ujung lilitan rangkaian ekivalen yang terdiri atas
tegangan tinggi. Dalam impedansi hubung singkat R1 + JωL dan
perkembanganya kini jarang digunakan kapasitansi total C = Ci + Ca pada sisi
sebuah transformator untuk tegangan tinggi. U1” merupakan
membangkitkan tegangan di atas tegangan sekunder yang dihasilkan oleh
beberapa ratus kV. Sebagai transformasi tegangan primer.
penggantinya digunakan beberapa trafo Rangkaian ekivalen ini berlaku untuk
dengan menghubungkan lilitan persamaan trafo berbeban dan berlaku
tegangan tinggi secara seri (kaskade). juga untuk trafo susunan kaskade.
≈ F
H E ≈ H U2 ≈ U1” x 1 (2)
1 - ω2 L C

E Nilai (1 - ω2LC) selalu lebih kecil dari 1,


maka jelas terlihat bahwa resonansi seri
≈ menghasilkan peningkatan kapasitif
(a) (b) terhadap tegangan sekunder. Besar
peningkatan tegangan dapat dihitung
Gambar 1. Trafo Satu Tingkat dari tegangan hubung singkat trafo (Uk)
(a) Terisolasi pada satu kutub sewaktu beban kapasitif C menyerap
(b) Terisolasi penuh arus nominal (In) pada tegangan
Pada trafo susunan kaskade maka nominal Un dan frekuensi nominal.
setiap trafo harus terisolasi terhadap
tegangan pada tingkat dibawahnya. Uk= In ωL = ω2 L C (3)
Trafo susunan kaskade seperti terlihat Un
pada gambar 2 berikut ini. Dimana :
Uk : Tegangan Hubung singkat
Un : Tegangan Nominal
In : Arus nominal
3U L : Induktansi
U 2U C : Kapasitansi

Gambar 2. Trafo kaskade tiga tingkat

100
PRIMA
Volume 8, Nomor 2, November 2011 ISSN : 1411-0296

Untuk mempermudah perhitungan


biasanya dianggap sebagai trafo ideal,
sehingga daya primer sama dengan
daya skundernya, P1 = P2
Daya maksimum pesawat sinar-X ,
P1 = 10 kVA = 10.000 VA
Arus maksimum I2 = 100 mA dan
tegangan maksimum V2 = 100 kV.
Menurut rumus transformator secara
(a) (b) umum adalah :
V1 = N1 = I2
Gambar 3. Kinerja Trafo V2 N2 I1
(a) Diagram rangkaian
(b) Rangkaian ekivalen V1 , N1 , I1 = Teganan, lilitan, arus primer
V2 , N2 , I2 = Tegangan,lilitan,arus
3. TATA KERJA Sekunder
Bahan yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah trafo Jika di ambil cos φ = 1,
tegangan tinggi pada pesawat sinar-X P 1 = V1 x I 1
diagnostik 100 mA / 100 kV, sedangkan I1 = P1 / V1
alat yang digunakan adalah sebuah I1 = 10.000 VA / 220 V
multimeter digital dan tool set. I1 = 45,5 A

URUTAN KERJA N1 x I1 = N2 x I2
Untuk melakukan analisis trafo Jika N1 di ambil = 180 lilitan
tegangan tinggi pada pesawat sinar-X Maka N2 = N1 x I1
maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan I2
antara lain : N2 = 180 x 45,5
1. Mempersiapkan alat dan bahan 0,1
yang akan dianalisa N2 = 81900 lilitan
2. Mempelajari gambar trafo tegangan Karena V1 / V2 = 220/100.000
tinggi pada pesawat sinar-X. Berarti : N1 /N2 = 1 : 460 lilitan
3. Mempelajari teori tentang trafo daya. Jadi untuk pesawat sinar-X dengan
4. Menganalisis trafo sebagai sumber daya 10 kVA, maka dibutuhkan
tegangan tinggi pada pesawat sinar- transformator dengan lilitan primer: 180
X dan lilitan sekundernya 81900.
5. Melakukan perhitungan trafo Untuk transformator 100 kV atau
tegangan tinggi. lebih diusahakan cara pengisolasian
yang ekonomis dan gradien tegangan
METODE yang seragam. Cara menggulung lilitan
Tegangan tinggi merupakan menurut Fortesque gulungan primer
sumber tegangan kerja untuk tabung letaknya terdekat pada inti sedangkan
pesawat sinar-X. Kapasitas pesawat gulungan sekundernya jauh dari inti.
sinar-X diagnostik yang akan dianalisa Secara konsentris dililitkan gulungan
adalah 10 kVA, 100 mA /100 kV. yang rendah tegangannya, kemudian
Bentuk gambar dari trafo dililitkan gulungan tegangan tinggi.
tegangan tinggi adalah sebagai berikut : Untuk mendapatkan gradien potensial
yang seragam dilekatkan bahan
I1 I2 penghantar (misalnya timah) pada
S tabung isolasi yang terletak di antara
P gulungan primer dan sekunder.
S Semakin tinggi tegangan yang
dihasilkan maka semakin tebal isolasi,
Gambar 4. Trafo HV semakin banyak material dan ruangan

101
PRIMA
Volume 8, Nomor 2, November 2011 ISSN : 1411-0296

trafo yang diperlukan. Untuk itu, pada


pemakaian tegangan tinggi diatas 500 120
kV digunakan beberapa trafo yang
dihubungkan secara kaskade. 100

Sekunder (DC kV)


Bentuk tegangan tinggi yang
80
dibutuhkan untuk catu tegangan ke
tabung sinar-X adalah tegangan tinggi 60
searah (DC), untuk itu tegangan
40
keluaran dari trafo disearahkan dengan
menggunakan dioda bridge, rangkaian 20
penyearahan seperti terlihat pada
gambar 5. 0
0 50 100 150 200 250
Primer (AC Volt)

Gambar 6.Gafik Pengujian Trafo

Trafo tegangan tinggi suhunya


akan naik pada saat dioperasikan, maka
dibutuhkan pendinginan, yang lazim
dipakai adalah minyak trafo yang
ditempatkan pada suatu tanki.
Gambar 5. Penyearah Tegangan Trafo dengan isolasi minyak dapat
dirancang dalam berbagai bentuk,
antara lain kontruksi jenis tanki maka
Gambar 5 : Rangkaian penyearahan bagian aktif (inti dan kumparan)
ditempatkan dalam wadah logam,
4. HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga memperbaiki pendinginan.
Hasil analisis dan perhitungan
trafo tegangan tinggi untuk kapasitas 10
kVA atau setara 10 kW dengan
tegangan tinggi 100 kV yang digunakan
pada pesawat sinar-X Diagnostik seperti
terlihat pada tabel. 1

Tabel 1. Hasil perhitungan Trafo


Primer Sekunder Daya
V I L V I L
220 45.5 180 100 100 81900 10 kVA
V A Lt KV mA Lt

Gambar 7: Tanki Trafo HV


Tabel 2. Hasil Pengujian Trafo
No Primer Sekunder 5. KESIMPULAN
AC(Volt) DC(kV) Hasil analisis trafo tegangan
1 10 4,2 tinggi pada pesawat sinar-X diagnostik
2 20 9,1 adalah sebagai berikut :
3 30 12,5 1. Pemakaian daya dari pesawat
4 40 18,2 sebagian besar digunakan untuk
5 50 21,7
pembangkitan tegangan tinggi yang
6 100 45,5
7 220 100,1 korelasi dengan kekuatan daya
tembus sinar-X, sehingga
perhitungan kemampuan trafo
menjadi cukup penting

102
PRIMA
Volume 8, Nomor 2, November 2011 ISSN : 1411-0296

2. Untuk pembangkitan sinar-X pada teknik isolasinya juga sistim


100 mA dengan tegangan tinggi 100 pendinginan trafo untuk membuang
kV, arus dari jaringan yang dipakai panas yang ditimbulkan dalam trafo
dapat mencapai 50 A walaupun saat dioperasikan.
hanya sesaat ketika penyinaran, ini
menjadi pertimbangan perencanaan.
6. DAFTAR PUSTAKA
3. Sebetulnya trafo ideal dalam arti
[1.] ARTONO ARISMUNANDAR,
daya masuk sama dengan daya
Teknik Tegangan Tinggi, Pradnya
yang keluar tidak ada, karena pada Paramita, Jakarta, 1987.
trafo banyak terdapat kerugian- [2.] FRANK.D.PETRUZELLA,
kerugian, misal rugi tembaga, rugi Elektronika Industri, Penerbit Andi.
besi dan sebagainya. Jogjakarta, 1986
[3.] SUMANTO, Teori Transformator,
4. Trafo tegangan tinggi akan efisien Penerbit Andi Jogjakarta, 1996
dan ekonomis, jika menggunakan [4.] THERAJA, B.L, A Texts Book of
lebih dari satu trafo secara kaskade, Electrical Technologi, Bombay,
terutama untuk tegangan tinggi Nirja Contruction and Development-
Co, 1980
diatas 500 kV.

5. Pada konstruksi trafo tegangan


tinggi yang perlu diperhatikan adalah

103

Anda mungkin juga menyukai