Anda di halaman 1dari 3

Karena transistor-transistor itu ditempatkan dalam seri, maka tegangan

masing-masing diode emitter sama. Akibatnya setengah tegangan catu daya jatuh pada
setiap transistor, yang berarti tegangan tenang kolektor-emiter ( ) dari masing-
masing transistor yaitu,

=
2
A. Garis beban DC
Semenjak tidak adanya tahanan pada kolektor maupun emitter pada gambar 1.1(b).
Arus DC saturasinya menjadi tak terhingga. Oleh karena itu dalam gambar 1.2. garis
beban dc vertical.

gambar 1. 1 (a) Garis-garis beban (b) Rangkaian ekivalen ac.


Hal ini merupakan situasi yang berbahaya. Yang paling sulit dalam merancang
penguat kelas B adalah menentukan titik Q yang mantap pada titik putus. Penurunan VBE
yang besar karena turunnya suhu dapat menggeser titik Q jauh ke atas pada garis beban
dc sampai pada tingkat arus yang berbahaya. Tetapi, untuk sementara, kita akan
menganggap bahwa titik Q terletak kokoh pada titik putusnya.

B. Garis Beban AC

Garis beban ac yang telah diuraikan masih berlaku. Untuk sebuah pengikut emitter, arus
jenuh ac adalah

() = +

Dan tegangan putus ac adalah : () = +


Karena = 0 dan = RL, maka () = dan () =

Bila sebuah transistor bekerja, titik operasi transistor itu akan berayun ke atas
sepanjang garis beban ac; sementara itu titik operasi transistor yang lain tetap berada titik
putusnya. Tegangan dari transistor yang menghantar dapat berayun dari keadaan putus
sampai keadaan jenuh. Pada setengah siklus yang lain, transistor yang lain melakukan hal
yang sama. Ini berarti bahwa kepatuhan ac kelas B lebih besar dari kelas A, sehingga
besar output peak-to-peaknya adalah,

Grafik titik kerja penguat kelas A,B,AB

1. Disipasi Daya transistor dalam keadaan tenan


Dalam keadaan tak ada isarat atau tenang. Transistor-transistor dari penguat kelas B
berada dalam keadaan tidak jalan. Oleh karena hanya arus yang sangat kecil
melaluinya, sebesar yang diperlukan untuk meniadakan distorsi penyebrangan. Kita
dapat menghitung daya dalam keadaan tenang ini dengan
=
Oleh karena ICQ hanya sampai 1 sampai 5 persen dari IC(sat), maka PDQ ini kecil.

2. Disipasi Daya Transistor Maksimum


Apabila terdapat masukan isarat ac, masing- masing transistor akan mempunyai arus
dan tegangan yang mempunyai ayunan besar, yang menyebabkan kenaikan disipasi
daya. Dalam keadaan yang paling buruk, Disipasi daya transistor mencapai
maksimum sebesar
2
() =
40
Gambar 1.5 memperlihatkan bagaimana disipasi daya transistor berubah dengan
berubahnya tegangan puncak-ke-puncak. Karena disipasi daya pada kasus terburuk
adalah PP2/40RL, setiap transistor pada penguat kelas B harus mempunyai batas
kemampuan daya lebih besar daripada PP2/40RL.

3. Daya Beban
2
=
8
Ket : PL = daya beban ac
VPP = tegangan beban puncak-ke-puncak
RL = resistansi beban
Oleh karena PP menyatakan tegangan beban
maksimum yang tidak terpotong, kita dapat menulis
2
() =
8
Oleh karena dalam gambar 1.4, PP sama dengan 2
VCEQ. Karena PP VCC, Maka rumus lainnya,
2
() =
2

4. Penguras Arus
Penguras arus dc dari penguat dorong-tarik kelas B adalah,
= 1 + 2
Di mana I1 = arus dc yang melalui tahanan-tahanan pemberi tegangan
I2 = arus dc melalui kolektor yang diatas
Bila tak ada sinyal, I2 = ICQ, dan penguras arus menjadi kecil. Tetapi bila ada sinyal, penguras
arus naik karena arus kolektor yang diatas menjadi besar.
Bila semua garis beban ac digunakan, maka transistor yang diatas mempunyai arus
setengah gelombang sinus yang melaluinya dengan harga puncak

() =

Harga rata-rata atau harga dc dari sinyal setengah gelombang adalah
2 = 0,318 ()
Atau
0,318
2 =

5. Daya Input DC
Persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung penguras arus kolektor maksimum.
Daya input dc yang diberikan pada rangkaian ini adalah
=
Persamaan ini dapat diterapkan pada setiap penguat dorong-tarik kelas B dengan catu daya
tunggal VCC. Pada keadaan tanpa sinyal, daya dc kecil karena penguras arus minimum.
Tetapi, bila sinyal menggunakan semua garis beban ac, daya dc yang diberikan ke rangkaian
mencapai maksimum.

6. Efisiensi
()
= 100%
()
Kelas B mempunyai efisiensi tahapan yang lebih besar daripada kelas A karena
menghasilkan jauh lebih banyak daya keluar dengan lebih sedikit daya dc dari catu.
Kenyataannya, dapat ditunjukkan bahwa tahapan dorong-tarik kelas B mempunyai efisiensi
maksimum 78,5 %. Tahapan kelas A dapaat mempunyai efisiensi maksimum 25%
(tergantung RC) atau 50% (gandengan transformator). Dibandingkan dengan kedua kasus itu,
kelas B masih lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai