Anda di halaman 1dari 30

Rectifier

I. Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, anda diharapkan dapat :
1. Menggambarkan bentuk gelombang AC / sinusoida

2. membandingkan teori dengan pengukuran tentang :

Tegangan Puncak – puncak ( Vpp )


Tegangan maksimum
Tegangan efektif
3. Membandingkan teori dan pengukuran tegangan keluaran Rectifier
4. penggunaan sifat trafo ideal

E1 N1 I 2
= =
E2 N 2 I1
II. Pendahuluan
Prinsip kerja trafo
Trafo adalah sebuah alat yang dapat memindahkan energi listrik, tidak
menggunakan bagian yang berputar tetapi berdasarkan teorema Fraraday.

Arus lisrik yang mengalir melalui lilitan akan menghasilkan induksi magnetic dan
menghasilkan fluks magnetic ( Φ ) jika arusnya sinusoida maka arus yang dihasilkan akan
sinusoida.

Secara matematik dapat ditulis :

Φ = Φ sin ωt

Fluks yang dihasilkan oleh lilitan I1 di transformasikan ke lilitan 2 dalam keadaan


ideal fluks lilitan 1 sama dengan fluks lilitan 2.

Φ1 = Φ2

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Menurut faraday jika penghantar mendapat fluks magnet yang berubah – ubah
pada lilitan trsebut akan terjadi GGL induksi sebagai berikut.

d1
E1 = - N1
dt
Dan pada lilitan ke 2
d
E2 = - N2 2
dt
Karena
Φ1 = Φ2 = Φ sin ωt

Pada lilitan 1 :

e1 = d
dt
( sin t)
e1 = - N Φ m ω cos ωt
e2 = E maks 1 cos ωt

pada lilitan 2 terjadi ggl induksi sebesar :


e2= - N d 
dt 2

e2 = - N2 d (sin t)
dt
e2= N2 Φ ω cost ωt
e2 = E maks 2 cos ωt

untuk lilitan 1 :
Emaks 1= N1 Φ m ω
Tegangan efektifnya : e1 = N1 Φ m ω
√2

e1 = N1 Φm 2 π f
√2

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
e1 = 4,44 N1Φ mf

untuk lilitan 2 :

Emaks2 = N2Φ m 

Tegangan efektifnya: E2 = N2 Φ m ω
√2

E2 = N2 Φ m 2  f
√2
E2 = 4,44 N2 Φ m f

Sehingga didapat E1 = 4,44 N1 Φ m f = N1


E2 4,44 N2 Φ mf N2

RECTIFIER / penyearah satu fasa

Rectifier satu fasa ½ gelombang

Rectifier 1 fasa gelombang penuh

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
III. Peralatan

Utama : Trafo 1 phasa


Amper meter
Penyearah/ rectifier
Power supply
Kabel penghubung
Tang dan obeng
Pendukung : Osiloskop
Pencacah frekuensi ( Frequency Counter)
Generator Fungsi
Multimeter

IV. Langkah Kerja

1. buatlah rangkaian seperti gambar no 1 diatas dengan menghubungkan ke trafo pada


tegangan 10 Vac.
2. Bila sudah dirangkai periksalah kepada asisten .
3. hubungkan osiloskop chanel 1 pada keluaran trafo ( sekunder trafo ), sebelum
disearahkan (Vac ) dan keluaran osiloskop chanel 2 pada keluaran dioda rectifier ( V
ac ).
4. catat harga Vpp dan bentuk gelombang pada osiloskop ( chanel 1 dan chanel 2 ).
5. ulangi langkah 3 pada tegangan 30 Vac, 50 Vac, 70 Vac, dan 100 Vac.

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
V. Tugas

Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan di atas?

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Daftar Pustaka
1. Pudak Scientific
2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya”, Penerbit Gramedia, Jakarta,
2013

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Pengujian Trafo Beban Nol dan Hubung Singkat
I. Tujuan
Menentukan parameter trafo : Rc ; Xm ; X ek ; R ek.

II. Pendahuluan
Definisi Transformator adalah sebuah alat yang dpat memindahkan sebuah energi
listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian lain berdasarkan hukum faraday.
Dasar kerja hukum faraday :

e = - N d
dt

dari hasil penurunan didapat persamaan trafo ideal rangkaian pengganti trafo sebagai
berikut :

V1 N1 I 2
= =
V 2 N 2 I1

Dan rangkaian pengganti trafo dilihat dari sisi primer.

Keterangan : R1 : tahanan pada pengganti R2 : tahanan pada penghantar


X1 : Impedansi lilitanX2 : impedansi lilitan
Rc : tahanan pada penghantar thd inti besi

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Xm ; impedansi lilitan thd inti besi

Pengukuran Beban Nol

Dengan pengukuran ini parameter yang akan dicari adalah Rc, Zo, rangkaian
pengukuran sebagai berikut :

❖ Ampermeter membaca arus ( I ) yang mengalir ke rangkaian Rc/ Xm


❖ Voltmeter membaca tegangan ( V ) di Rc ./ Xm.
❖ Wattmeter membaca daya ( P ) di Rc.

Maka parameter Rc daXm dapat dicari dari persamaan persamaan sebagai berikut.

| V12 === Rc = V1
P1 =
Rc P1

V1
Zo = = Rc // jXm = Rc. jXm
Io RC + jXm

Pengukuran Hubung Singkat


Pada pengukuran ini ingin dicari parameter
Rek = tahanan ekivalen dan Xek = reaktansi ekivalen

Dilihat dari salah satu sisi ( primer atau sekunder ) dengan rangkaian pengukuran sebagai
berikut ;

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Zek = Rek + JXek

Phs
Re k =
(Ihs)2

Vsh
Zek = = Re k + jXek
Ish

Xek dihitung :

Zek² = Rek ² + j Xek ²

Xek = Zek 2.Re k 2

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
III. Peralatan

Utama : Trafo 1 phasa


Ampere meter
watt meter
volt meter
power supply
kabel penghubung
tang dan obeng
Pendukung : Osiloskop frekuensi tinggi
Frequency counter
AVO Meter

IV. Langkah Kerja

Test hubung terbuka ;


1. buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas
2. bila sudah dirangkai periksalah pada asisten lab.
3. aturlah Voltage regurator pada tegangan 100V catat arus yang ditunjukan
pada voltmeter dan catat pula daya yang ditunjukan pada wattmeter.
4. ulangi langkah 3 untuk tegangan 150 V, 180 v, 200 v, dan 200 v dan catat.
5. hitunglah harga Re, Zo, dan Xm dari data yang telah didapat.

Test hubung singkat ;


1. buatlah rangkaian seperti gambar no 2
2. bila sudah dirangkai periksalah pada asisten lab
3. atur voltage pada regurator tegangan 1000 V. catat arus yang ditunjukan pada
ampere meter, tegangan pada voltmeter dan catat pula daya yang ditunjukan
pada wattmeter.
4. ulangi langkah 3 untuk tegang 150 V, 180 v, 200 V, 220 V, dan catat.
5. hitunglah harga Rek, Zek, dan Xek dari data yang telah didapat.

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
V. Tugas

Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan di atas?

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
12 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Daftar Pustaka
1. Pudak Scientific
2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya”, Penerbit Gramedia, Jakarta,
2013

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
13 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Trafo 3 Fasa
I. Tujuan
Menentukan tegangan dan arus pada hubungan trafo Y dan ∆

II. Pendahuluan
Bentuk hubungan sisi primer atau sisi sekunder trafo 3 phase terdapat 2 cara yaitu
hubungan Y (bintang) dan hubungan ∆ (delta).
Bentuk dari lilitan 3 phase adalah

Hubungan lilitan primer dan lilitan sekunder dapat berupa :


1. Y / Y
2. Y / ∆
3. ∆ / Y
4. ∆ / ∆

Jika diinginkan hubungan bintang ( Y ) maka U V W dihubung singkat

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
14 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Jika diinginkan hubungan delta ( ∆ ) maka

Arus dan tegangan pada masing-masing hubungan


➢ Hubungan Bintang ( Y )

Pada hubungan bintang IR, IS dan IT dinamakan arus kawat ( IL ).Sedangkan IRN, ISN dan ITN
disebut arus phase ( IP ). Pada hubungan ini, arus phase sama dengan arus kawat.

IL = IP

Dan tegangan VRS, VST dan VTR dinamakan tegangan jala-jala ( VL ). Sedangkan tegangan
VRN, VSN dan VTN dinamakan tegangan phase ( VP ). Dapat dibuktikan bahwa :

VL = √3 VP

➢ Hubungan Delta (∆)

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
15 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Menurut Hukum Kirchoff
• Pada titik R
IR + ITR – IRS = 0
IR = IRS – ITR

• Pada titik S
IS - IST + IRS = 0
IS = IST - IRS

• Pada titik T
IT + IST - ITR = 0
IT = ITR - IST

Pada hubungan delta, IR, IS dan IT dinamakan arus kawat ( IL ), sedangkan IR, IST dan
ITR adalah arus phase ( IP ).
Dapat dibuktikan secara teori :

IL =√3 IP

Pada hubungan ini


VRS adalah tegangan phase
VST adalah tegangan phase
VTR adalah tegangan phase

VL = V phase
Pengukuran Trafo Hubung Bintang ( Y )
Menghubungkan trafo dalam bentuk Y
Rangkaian pengukuran

Membandingkan tegangan VL dan VP ( V1 dan V2 )


Pengukuran Trafo Hubung Delta ( ∆ )

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
16 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Rangkaian pengukuran

Membandingkan arus A1 dan A2 ( IL dan IP )

III. Peralatan

Utama : Trafo 3 phase


Amper meter
Volt meter
Power supply
Kabel penghubung
Tang dan obeng
Beban ( berupa lampu )
Voltage regulator 3 phase
Pendukung : Osiloskop 120 Mhz
Frequency counter
AVO Meter
Probe osiloskop dengan impedansi tinggi

IV. Langkah Kerja

1. persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek traformator tiga fasa
2. hubungan regulator pada sumber AC
3. hubungan transformator pada regulator yang telah terhubung ke sumber tegangan
4. setelah terhubung semua sambung atau rangakaian trafoo seseua perintah yang ada
dalam jobsheet dalam merangkai misaal delta dan Y
5. setelah dirangkai sesuia jobsheet, lalu ukurtegangan primer dan tegangan sekunder
pada transformator
6. catat hasil pengukuran dalam tabel

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
17 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
V. Tugas

Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan di atas?

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
18 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Daftar Pustaka
1. Pudak Scientific
2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya”, Penerbit Gramedia, Jakarta,
2013

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
19 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Motor Induksi 3 Fasa
I. Tujuan
1. Mempelajari hubungan frekwensi denga jumlah putaran pada motor induksi.
2. Merubah motor induksi 3 phasa dengan cara merubah susunan input mesin
(R,S,T) menjadi (R,T,S).

II. Pendahuluan
Prinsip kerja motor induksi
Bagian utama motor induksi:
• Stator (bagain yang statis)
• Rotor (bagian yang berputar)

Bagian yang statis (stator) dihubungkan ke sumbeer 3 phase sehingga terjadi medan putar.
Lilitan a Fa = Fa cos 
Lilitan b Fb = Fb cos (  - 1200 )
Lilitan c Fc = Fc cos (  - 2400 )
Dimana
Fa = Fmax cos t
Fb = Fmax cos ( t - 1200 )
Fc = Fmax cos ( t - 2400 )

F (  ,t ) = 3/2 Fmax cos (  - t ).


Ada beberapa prinsip kerja motor induksi :
1. Apabila sumber tegangan 3 phase dipassang pada kumparan stator akan timbul medan
putar dengan kecepatan ns = 120 F/p.
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
3. Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesat : Es = 4,44 f2.N2.
m, Es adalah tegangan induksi pada saat motor berputar.
4. Karena kumparan rotor merupakan rangkain yang tertutup, maka ggl (E) akan
menghasilkan arus (I).
5. Ada arus (I) maka didalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor.
6. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor yang cukup besar untuk
memkul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
7. Seperti telah dijelaskan pada (3) tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang

Praktikum Dasar Konversi Energi


2023
20 Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi diperlukan
perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar
rotor (nr).
8. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s) dinyatakan dengan

9. Bila ns = nr, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan
jangkar motor, dengan demikan tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan ditimbulkan
apabila nr lebih kecil dari ns.
10. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau
a sinkron.

Berubah-ubah kecepatan motor induksi (nr) mengakibatkan berubahnya harga slip dari
1005 pada saat start sampai 0%. Pada saat motor diam (nr = ns) hubungan frekwensi
dengan slip dapat dilihat sebagai berikut :
Bila F1 = frekwensi jala-jala

atau

Pada rotor berlaku hubungan:


f2 = frekwensi arus rotor

Atau

Karena dan

Maka

Pada saat start S = 100% : f2 = f1

Praktikum Dasar Konversi Energi


2023
21 Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
III. Peralatan

Utama : Motor Induksi 3 phase


Power Supplay 3 phase
Variabel frekwensi dan tegangan konstan
Tacho meter
Kabel Penghubung
Tang dan Obeng
Pendukung : Osiloskop
Generator sinyal audio
AVO Meter

IV. Langkah Kerja

Langkah Percobaan 1
1. Berikan input 3 phase dengan tegangan tetap frekwensi yang berubah-ubah 10 cps;
15 cps; 20 cps; 25 cps. 30 cps; 35 cps; 40 cps; 45 cps; dan 50 cps.
2. Baca putaran rotor dengan menggunakan tachometer.
3. Hitunglah kecepatan stator (ns), slipnya dan frekwensi rotor (f2)

F1 (cps) Kecepatan Frekwensi Kecepatan Slip


Frekwensi stator (ns) rotor (f2) rotor (nr)
stator
10
15
20
25
30
35
40
45
50

Praktikum Dasar Konversi Energi


2023
22 Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Langkah Percobaan 2
1. Ubah susunan input R S T menjadi susunan yang lain R T S dengan cara merubah
saklar.

2. Baca putaran rotor dengan menggunakan tachometer.


3. Hitunglah kecepatan stator (ns), slipnya dan frekwensi rotor (f2)

V. Tugas

Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan di atas?

Praktikum Dasar Konversi Energi


2023
23 Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Daftar Pustaka
1. Pudak Scientific
2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya”, Penerbit Gramedia, Jakarta,
2013

Praktikum Dasar Konversi Energi


2023
24 Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Generator Sinkron I
I. Tujuan
1. Mengukur output generator 3 fasa.
• Untuk frekuensi yang berubah-ubah dengan arus medan tetap
• Untuk frekuensi tetap dan arus medan berubah-ubah
2. Membuat grafik antara arus medan terhadap tegangan output pada frekuensi
konstan
3. Menentukan titik saturasi dari If terhadap E output

II. Pendahuluan
Prinsip kerja Mesin Sinkron
Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan
putar pada rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi,
sedangkan kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau
kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk
menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan kerotor melalui cincin.

Apabila kumparan jangkar dihubungkan dengan sumber tegangan 3 phasa akan


menimbulkan medan putar pada stator. Kutub medan rotor yang diberikan penguat arus
searah mendapat tarikan dari kutub medan putar stator sehingga turut berputar dengan
kecepatan yang sama (sinkron). Dilihat dari segi adanya interaksi dua medan magnet,

maka kopel yang dihasilkan motor sinkron merupakan fungsi sudut kopelnya ( ).

T = Br . Bs sin 
Pada beban nol, sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kumparan

medan ( = 0). Setiap penambahan beban membuat medan motor “ tertinggal “ sebentar

dari medan stator, berbentuk sudut kopel ( ) untuk kemudian berputar dengan kecepatan

yang sama lagi. Beban maksimum tercapai ketika  = 90 .


Penambahan beban lebih lanjut mengakibatkan hilangnya kekuatan kopel dan
motor disebut kehilangan sinkronisasi.

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
25 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Reaksi Jangkar
Apabila generator sinkron (alternator) melayani beban, maka pada kumparan
jangkar stator mengalir arus, dan arus ini menimbulkan fluks jangkar. Fluks jangkar yang

ditimbulkan arus (A ) akan berinteraksi dengan yang dihasilkan kumparan medan rotor

(F ), sehingga menghasilkan fluks resultante (R )

(R ) = ( F ) + ( A ) ; jumlah secara vector


Adanya interaksi ini dikenal sebagai reaksi jangkar
Kondisi reaksi jangkar untuk berbagai macam jenis beban adalah sebagai berikut:

(a)

Arus jangkar (I) sefasa dengan ggl (E)


Jenis beban tahanan resistif
A tegak lurus terhadap F

(b)

Arus jangkar (I) terdahulu 90 dari ggl (E)


Jenis beban tahanan kapasitif
A terbelakang dengan sudut 90 - 

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
26 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
(c)

Arus jangkar (I) terdahulu 90 dari ggl (E)


Jenis beban kapasitif murni
A memperkuat F terjadi pengaruh pemagnetan

(d)

Arus jangkar (I) terbelakang 90 dari ggl (E)

Jenis beban kapasitif murni

A memperlemah F terjadi pengaruh pemagnetan

Terlihat bahwa reaksi jangkar pada alternator bergantung pada jenis beban yang
dilayani, dengan perkataan lain bergantung pada sudut fasa antara arus jangkar (I)
dengan tegangan induksi (ggl).

Alternator Tanpa Beban


Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan
(If); tegangan (Eo) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator

Eo = cn

c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
 = fluks yang dihasilkan oleh If
 = B.A

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
27 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
 = r.o.If .N.A ; N = jumlah lilitan
L
(IF ) = K.If L = panjang lilitan

untuk n konstan atau frekuensi konstan


E = c n k If
E = k If

Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya tidak
terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If) diubah-
ubah harganya, akan diperoleh harga Eo seperti yang terlihat pada kurva pemagnetan
gambar dibawah.

Pada celah udara kurva pemagnetan merupakan garis lurus.

AB = Tahanan arus medan yang diperlukan untuk daerah jenuh


Ra = Tahanan Stator
Xa = Fluks bocor
Eo = V (keadaan tanpa beban)
Karena B tidak terus menerus linier

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
28 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Akibatnya jika fluks magnet mengalami saturasi maka akan dihasilkan tegangan
keluaran yang mengalami saturasi pula. Maka tegangan keluaran fungsi dari arus. Dalam
keadaan If konstan atau  konstan dan kecepatan (n) variable

E=cn 

Tetapi harus diingat bahwa generator sinkron mempunyai kecepatan maksimum


yang sudah ditentukan dan E nominal sudah ditentukan.

III. Peralatan

Utama : Generator Set (Motor sebagai penggerak)


Artivar (sumber listrik 3 phasa dengan variable frekuensi)
Sumber tegangan DC variable
Alat Ukur : Voltmeter,Ampermeter,Frekuensi meter dan tachometer
Kabel Penghubung
Tang dan Obeng
Pendukung : Generator sinyal
Osiloskop

IV. Langkah Kerja

Percobaan I
1. Pasang generator set
2. Bila sudah dirangkai hubungi asisten
3. Atur frekuensi atau kecepatan dalam keadaan nominal dan If nol
4. Atur arus medan (If) 0,1 A; 0,2 A; 0,3 A; 0,4 A; 0,5 A; 0,6 A; 0,7 A; catat Eout pada
beberapa keadaan diatas
5. Buat tabel antar If dan Eout
6. Buat grafik fungsi antara tegangan keluaran (Eo) dan arus (If)

2023 Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
29 Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Langkah Percobaan 2

1. Pasang generator set


2. Bila sudah dirangkai hubungi asisten
3. Atur arus medan (If) dan jaga agar If konstan
4. Atur kecepatan dengan mengatur frekuensinya menjadi
100rpm,200rpm,300rpm,400rpm,500rpm,600rpm,700rpm,800rpm,1000rpm,1300r
pm,1500rpm.
5. Buat table antara kecepatan (n) dan tegangan output (Eout)
6. Buat grafik antara tegangan keluaran (Eout) dan kecepatan (n)
n (Rpm) Eout (volt)
100
200
300
400
500
600
700
800
1000
1300
1500

V. Tugas

Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan di atas?

Praktikum Dasar Konversi Energi


2023
30 Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027
Daftar Pustaka
1. Pudak Scientific
2. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya”, Penerbit Gramedia, Jakarta,
2013

Praktikum Dasar Konversi Energi


2023
31 Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Laboratorium Teknik Elektro http://pbael.mercubuana.ac.id/
Meida Suryani - 41418320027

Anda mungkin juga menyukai