LISTRIK II
JOB 1
“RANGKAIAN RLC”
Disusun oleh :
Asisten Dosen
RANGKAIAN R-L-C
Tujuan
Mempelajari sifat resistif pada rangkaian R.
Mempelajari sifat capasitif pada rangkaian RC.
Mempelajari sifat induktor pada rangkaian RL.
Menghitung besarnya frekuensi pada rangkaian RLC.
Dasar Teori
Di dalam rangkaian listrik dikenal elemen pasif dan elemen aktif. Elemen aktif
adalah elemen yang mampu menyediakan daya rata-rata lebih besar dari nol selam
interval waktu yang tak berhingga kepada suatu alat luar, sebagai contoh sumber
ideal.Elemen pasif didefinisikan sebagai elemen yang tidak dapat menyediakan daya
rata-rata lebih besar dari nol selama interval waktu yang tidak terhingga. Contoh dari
elemen pasif adalah kapasitor, resistor, dan induktor.
Hubungan tegangan dan arus dapat ditulis di dalam persamaan berikut :
V = R.I
Dimana harga R dinyatakan sebagai resistansi, selalu konstan selama tidak terjadi
perubahan suhu, dinyatakan di dalam satuan Ohm. Harga V dinyatakan dalam Vollt dan harga I
dinyatakan di dalam Ampere.
Dengan grafik seperti berikut:
Grafik 1 Rangkaian Resistif
dv
I=C d
dimana harga C disebut sebagai kapasitansi dan dinyatakan di dalam satuan Farad.
Kapasitor dibuat dari dua buah plat penghantar parallel yang luasnya A dan
berjarak d, satu sama lainnya memiliki harga kapasitansi :
A
C=d
Grafik dibawah menunjukkan perubahan arus terhadap tegangan per satuan waktu :
dv/dt
Dengan persamaan tersebut maka sebuah tegangan konstan melalui
kapasitormemerlukan arus nol melalui kapasitor tersebut. Jadi kapasitor adalah rangkaian
terbuka untuk DC. Sedangkan bagi tegangan AC merupakan rangkaian tertutup karena dV/dt
memiliki harga tiap nilai.
Pada rangkaian ideal yang mengandung indukator, indukator menimpa energi
medan magnet selama satu periode waktu dan mengembalikannya selama periode yang lain.
Dan tegangan pada indukator adalah sebanding dengan rata-rata perubahan arus yang
melewatinya. Konstanta kesebandingan antara tegangan dan perubahan arus itu disebut
dengan induktansi.(dengan v = L . (di/dt) ).
Meteodologi Praktikum:
A. Rangkaian Resistif
0,707 x vm
Vrms =
hz
0,707 x 2,5
=
10000
= 1,76 x 10−4 V
Meteodologi Praktikum
B. Rangkaian Capasitif
50,53nF
47K Ω
f : 30000Hz
c : 50,53nF
R : 47KΩ
Menghubungkan power supply dengan stop kontak jangan dinyalakan dulu!.
Merangkai komponen seperti rangkaian diatas.
Mengatur oscilloscope channel 1 pada Y1 dan channel 2 pada Y2, atur time/div pada 1
ms/cm. . Sebelumnya atur variable Y pada oscilloscope agar gelombangnya ditengah / nol
volt.
Foto bentuk gelombang dan catat volt/div, time/div dan menunjukkan posisi
keduanya.
Pembahasan
Analisis perhitungan :
kapasitif Resistor 47k
C = 50,05 nf R = 47K
vpp vpp
Vm = Vm =
2 2
0,005 v 5v
= =
2 2
= 0,0025v = 2,5v
0,707 x vm 0,707 x vm
Vrms= Vrms=
hz hz
gambar gelombang
pada Osciloscope.
Meteodologi
praktikum
C.Rangkaian induktor
(RL)
vpp R = 47K
Vm =
2
vpp
Vm =
0,4 v 2
=
2
5v
=
= 0,2v 2
0,707 x vm = 2,5v
Vrms =
hz
0,707 x vm
Vrms =
0,707 x 0,2 v hz
=
10.000hz
0,707 x 2,5 v
=
10.000hz = 1,76 x 10−4V
Meteodologi Praktikum
C = 50,5 nf C = 1,064mh
vpp vpp
Vm = Vm =
2 2
6v 0,8 v
= =
2 2
= 3v = 0,4v
0,707 x vm 0,707 x vm
Vrms= Vrms=
hz hz
Resistor: Induktor
R = 47k
Vpp = 0,04v
Vpp = 0,4v
vpp L = 50,05 nf
Vm =
2
vpp
o,4 v Vm =
= 2
2
= 0,2v 0,04 v
=
2
0,707 x vm = 0,02v
Vrms =
hz
0,707 x vm
Vrms=
0,707 x 0,2 hz
=
10000
0,707 x 0,02 v
=
10.000hz
= 1,41 x 10−4 V
= 1,41 x 10−5 V
kapasitif 0,02 v
=
2
Vpp = 0,02v = 0,01v
C = 50,05 nf
0,707 x vm
vpp Vrms =
hz
Vm =
2
0,707 x 0,01 v = 7,0x 10−6 V
=
10.000hz
Gelombang pada osiloscope
2. Percobaan rangkaian RLC kita dapat menganalisa gelombang pada layar osilator.
.
3. Kita dapat mengamati berdasarkan nilai besaran yang didapat.
Daftar Pustaka