TRANSFORMATOR 1 FASA
Disusun oleh:
X1 H1
I2= Is
SUMBE R BEBAN
V1=Vp V2=Vs
H2
X2
Bila salah satu sisi, sisi tegangan tinggi atau sisi tegangan rendah
dihubungkan dengan sumber tegangan maka sisi tersebut disebut sisi primer,
sedangkan yang lain disebut sisi sekunder. Jika sisi belitan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan AC maka fluks bolak-balik akan
dibangkitkan pada inti sebesar Ømm atau Ømw. Fluks tersebut akan
melingkar dan menghubungkan belitan kawat primer dengan belitan kawat
sekunder yang akan menghasilkan tegangan induksi (EMF=GGL) baik pada
belitan primer maupun pada belitan sekunder.
Besarnya tegangan yang dihasilkan pada sisi primer dan sekunder
1. Sisi primer:
E1 = 4,44 x f x Np x Ømm x 10-8 Volt
atau
E1 = 4,44 x f x Np x Ømw x Volt
2. Sisi sekunder:
E1 = 4,44 x f x Ns x Ømm x 10-8 Volt
atau
E1 = 4,44 x f x Ns x Ømw x Volt
Dimana:
Np : jumlah lilitan primer ;
Ns : jumlah lilitan sekunder
IP IS
VS = ES
VP
EP
ES
Vs L
R
I s
AC R1 R2 A2
~ V1
Variabel
Dik : V1 = 60 V
V2 = 26 V
Penyelesaian :
𝑣2
a=
𝑣1
26
=
60
a = 0,43
Rata-rata
120
100
Tegangan primer
80
60
40
20
0
0.46 0.45 0.47 0.47 0.47 0.48
Arus primer
= √9,522 − 11,332
= 6,14
b. Menghitung rugi-rugi tembaga pada rangkaian percobaan hubung
singkat.
Sebagai contoh perhitungan maka kami mengambil contoh dari
data pertama dari percobaan hubung singkat.
Dik : I1 = 0,42 A
I2 = 0,02 A
R1(primer) =1Ω
R2(sekunder) = 2 Ω
Rata-rata
10
9
8
7
6
Vhs
5
4
3
2
1
0
0.39 0.47 0.6 0.65 0.72
Ihs
Rata-
0,09 0,13 0,26 80,42 109,86
Rata
2.5
Poutput(Watt)
1.5
0.5
0
125 125 125 103,3 103,3 77,5
η(%)