Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS START MOTOR DC SHUNT DAN MOTOR DC SERI DENGAN THYRISTOR

CONTROLLER SESUAI DENGAN RESPON ARUS START

MOHAMMAD ANAS RIFAI

2141150027
Analisis Start Motor DC Shunt Dan Motor DC Seri dengan Thyristor Controller sesuai dengan respon
arus start.

Latar Belakang

Pada tahun 1890, sistem tenaga AC mulai mendominasi penggunaan dibandingkan sistem tenaga DC.
Meskipun demikian, motor DC tetap menjadi pilihan yang signifikan, terutama dalam komersialisasi
mesin setiap tahunnya sejak tahun 1960. Ada beberapa alasan mengapa motor DC tetap populer
meskipun sistem tenaga DC jarang digunakan. Pertama, sistem tenaga DC sering digunakan dalam
kendaraan seperti mobil, truk, dan pesawat terbang. Ketika kendaraan menggunakan sistem tenaga
DC, penggunaan motor DC menjadi lebih logis. Selain itu, motor DC tetap menjadi pilihan utama
dalam situasi yang membutuhkan variasi kecepatan yang luas. Saat penggunaan rectifier-inverters
belum tersebar luas, motor DC menjadi pilihan utama untuk aplikasi pengaturan kecepatan. Bahkan
tanpa sumber tenaga DC, rangkaian penyearah dan chopper digunakan untuk menghasilkan tenaga
DC yang diinginkan, dan motor DC digunakan untuk memberikan pengaturan kecepatan yang
diinginkan.

Namun, penggunaan motor DC seringkali dihadapkan pada tantangan arus start yang sangat besar
pada rangkaian armatur. Hal ini disebabkan karena saat motor dihidupkan, belum terjadi putaran
sehingga tidak ada gaya balik yang dihasilkan (Eb = 0), menyebabkan tahanan internal motor DC
sangat rendah. Tahanan yang rendah ini dapat menghasilkan arus yang sangat besar pada motor DC
(hingga 20 kali arus nominal), yang dapat mengakibatkan meleburkan sekering dan bahkan merusak
komutator, sikat motor, dan komponen lainnya. Untuk mengatasi masalah arus start yang besar ini,
tahanan tambahan seringkali diberikan pada motor DC yang terhubung secara seri dengan armatur.
Namun, tahanan tambahan ini tidak dapat diberikan secara permanen karena dapat menyebabkan
kerugian tambahan dan mengurangi karakteristik torsi-kecepatan motor DC. Oleh karena itu,
diperlukan metode starting yang efektif agar motor dapat mengurangi arus start yang sangat besar
tersebut.

Dalam konteks ini, penulis memilih untuk menggunakan metode start motor DC shunt dan motor DC
seri dengan thyristor controller dalam tugas akhir ini. Thyristor controller diharapkan dapat
mengurangi tahanan tambahan secara otomatis seiring dengan batasan arus terendah dan tertinggi
yang diinginkan. Selain itu, thyristor controller juga diharapkan dapat mengurangi tahanan tambahan
secara otomatis sesuai dengan respons arus start. Dengan demikian, penggunaan thyristor controller
diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan arus start yang besar
pada motor DC.

Anda mungkin juga menyukai