Anda di halaman 1dari 6

1.

Rumus Hukum Ohm: V = I × R


Keterangan: V = tegangan listrik (volt) I = arus listrik (ampere) R = resistansi
(ohm)
2. Rumus Hukum Kirchhoff: a) Hukum Kirchhoff Pertama (Hukum Node): ΣI = 0
Keterangan: ΣI = jumlah arus yang masuk ke suatu simpul sama dengan jumlah
arus yang keluar dari simpul tersebut.
b) Hukum Kirchhoff Kedua (Hukum Loop): ΣV = 0
Keterangan: ΣV = jumlah penurunan tegangan dalam suatu loop tertutup sama
dengan jumlah kenaikan tegangan dalam loop tersebut.
3. Rumus Daya Listrik (P): P = V × I
Keterangan: P = daya listrik (watt) V = tegangan listrik (volt) I = arus listrik
(ampere)
4. Rumus Hukum Coulomb: F = k × (|q1 × q2|) / r^2
Keterangan: F = gaya elektrostatik antara dua muatan listrik k = konstanta
elektrostatik (8,99 × 10^9 N m^2/C^2) q1, q2 = besarnya muatan listrik pada
dua benda r = jarak antara dua benda
5. Rumus Kapasitansi (C): C = Q / V
Keterangan: C = kapasitansi (farad) Q = muatan listrik (coulomb) V = tegangan
listrik (volt)
6. Rumus Energi Listrik (E): E = 1/2 × C × V^2
Keterangan: E = energi listrik (joule) C = kapasitansi (farad) V = tegangan listrik
(volt)
7. Rumus Hukum Ampere: B = μ₀ × I / (2πr)
Keterangan: B = medan magnet (tesla) μ₀ = permeabilitas ruang hampa (4π ×
10^(-7) T m/A) I = arus listrik (ampere) r = jarak dari kawat penghantar

Melvianoethan22

1. Soal tentang Hukum Ohm: Diberikan sebuah rangkaian listrik dengan resistansi
10 ohm dan arus listrik sebesar 2 ampere. Tentukan tegangan listrik yang
diterapkan pada rangkaian tersebut.
2. Soal tentang Daya Listrik: Sebuah lampu memiliki tegangan 220 volt dan arus
listrik sebesar 0,5 ampere. Berapa daya listrik yang dikonsumsi oleh lampu
tersebut?
3. Soal tentang Hukum Kirchhoff: Dalam suatu rangkaian listrik, terdapat tiga
resistor dengan resistansi 2 ohm, 4 ohm, dan 6 ohm secara berurutan. Arus listrik
yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah 3 ampere. Tentukan tegangan
listrik di setiap resistor.
4. Soal tentang Hukum Coulomb: Dua buah muatan listrik sebesar 2 coulomb dan -
4 coulomb ditempatkan pada jarak 0,5 meter satu sama lain. Tentukan gaya
elektrostatik antara kedua muatan tersebut.
5. Soal tentang Kapasitansi: Sebuah kapasitor memiliki muatan sebesar 4
millicoulomb dan tegangan 50 volt. Hitunglah kapasitansi kapasitor tersebut.
6. Soal tentang Medan Magnet: Sebuah kawat lurus membawa arus listrik sebesar 8
ampere. Jika jarak dari kawat ke titik pengamatan adalah 0,1 meter, hitung
medan magnet di titik tersebut. (Diasumsikan penghantar memiliki panjang yang
cukup.)
7. Soal tentang Energi Listrik: Sebuah kapasitor memiliki kapasitansi 10 microfarad
dan tegangan 100 volt. Berapa energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor
tersebut?
Jawaban:

7.Untuk menghitung energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor, kita dapat
menggunakan rumus berikut:

E = 1/2 × C × V^2

Di mana: E = energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor (dalam satuan joule) C =
kapasitansi kapasitor (dalam satuan farad) V = tegangan kapasitor (dalam satuan volt)

Dalam soal ini, diberikan bahwa kapasitansi (C) adalah 10 microfarad (μF) dan tegangan
(V) adalah 100 volt. Namun, perlu dikonversi ke satuan SI (Sistem Internasional) terlebih
dahulu:

1 μF = 1 × 10^(-6) F 1 F = 1 C/V

Mengganti satuan pada kapasitansi: C = 10 × 10^(-6) F

Selanjutnya, kita dapat menggantikan nilai kapasitansi (C) dan tegangan (V) ke rumus
energi listrik:

E = 1/2 × (10 × 10^(-6)) F × (100 V)^2

E = 1/2 × (10 × 10^(-6)) F × (10000 V^2)

E = 1/2 × (10 × 10^(-6)) F × 10000 V^2

E = 0.00005 joule
Jadi, energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor tersebut adalah sebesar 0.00005 joule
atau 50 microjoule.

6.Untuk menghitung medan magnet di titik pengamatan yang disebabkan oleh kawat
lurus, kita dapat menggunakan Hukum Ampere. Rumusnya adalah:

B = μ₀ × I / (2πr)

Di mana: B adalah medan magnet di titik pengamatan (dalam satuan tesla), μ₀ adalah
permeabilitas ruang hampa (konstanta magnetik, bernilai 4π × 10^(-7) T m/A), I adalah
arus listrik yang mengalir dalam kawat (dalam satuan ampere), dan r adalah jarak antara
kawat dan titik pengamatan (dalam satuan meter).

Dalam soal ini, diberikan bahwa arus listrik (I) adalah 8 ampere dan jarak (r) adalah 0,1
meter. Mari kita hitung medan magnet (B):

B = (4π × 10^(-7) T m/A) × 8 A / (2π × 0,1 m)

B = (4π × 10^(-7) T m) × 8 A / (2π × 0,1 m)

B = 2 × 10^(-6) T

Jadi, medan magnet di titik pengamatan tersebut adalah sebesar 2 microtesla.

5.Untuk menghitung kapasitansi kapasitor, kita dapat menggunakan rumus:

C=Q/V

Di mana: C adalah kapasitansi (dalam satuan farad), Q adalah muatan listrik pada
kapasitor (dalam satuan coulomb), V adalah tegangan pada kapasitor (dalam satuan
volt).

Dalam soal ini, diberikan bahwa muatan (Q) pada kapasitor adalah 4 millicoulomb (4 ×
10^(-3) C) dan tegangan (V) adalah 50 volt. Mari kita hitung kapasitansi (C):

C = (4 × 10^(-3) C) / 50 V

C = 8 × 10^(-5) F
Jadi, kapasitansi kapasitor tersebut adalah 8 microfarad (μF).

4.Untuk menghitung gaya elektrostatik antara dua muatan listrik, kita dapat
menggunakan Hukum Coulomb. Rumusnya adalah:

F = k × (|q1 × q2|) / r^2

Di mana: F adalah gaya elektrostatik antara dua muatan (dalam satuan newton), k
adalah konstanta elektrostatik (dalam satuan newton meter kuadrat per coulomb
kuadrat), dan q1 dan q2 adalah besarnya muatan listrik pada dua muatan (dalam satuan
coulomb), r adalah jarak antara dua muatan (dalam satuan meter).

Dalam soal ini, diberikan bahwa muatan pertama (q1) adalah 2 coulomb, muatan kedua
(q2) adalah -4 coulomb, dan jarak (r) antara mereka adalah 0,5 meter. Konstanta
elektrostatik (k) memiliki nilai 9 × 10^9 N m^2/C^2. Mari kita hitung gaya elektrostatik
(F):

F = (9 × 10^9 N m^2/C^2) × (|2 C × (-4 C)|) / (0,5 m)^2

F = (9 × 10^9 N m^2/C^2) × (8 C^2) / (0,5 m)^2

F = (9 × 10^9 N m^2) × 8 / (0,25 m^2)

F = 9 × 10^9 N × 32

F = 2.88 × 10^11 N

Jadi, gaya elektrostatik antara kedua muatan tersebut adalah sebesar 2.88 × 10^11
newton

3.Untuk menghitung tegangan listrik di setiap resistor dalam rangkaian, kita dapat
menggunakan Hukum Ohm. Rumusnya adalah:

V=I×R

Di mana: V adalah tegangan listrik (dalam satuan volt), I adalah arus listrik yang mengalir
dalam rangkaian (dalam satuan ampere), R adalah resistansi resistor (dalam satuan
ohm).
Dalam rangkaian ini, diberikan bahwa arus listrik (I) adalah 3 ampere, dan terdapat tiga
resistor dengan resistansi 2 ohm, 4 ohm, dan 6 ohm secara berurutan. Mari kita hitung
tegangan listrik di setiap resistor:

1. Tegangan pada resistor pertama (2 ohm): V1 = I × R1 = 3 A × 2 Ω = 6 V


2. Tegangan pada resistor kedua (4 ohm): V2 = I × R2 = 3 A × 4 Ω = 12 V
3. Tegangan pada resistor ketiga (6 ohm): V3 = I × R3 = 3 A × 6 Ω = 18 V

Jadi, tegangan listrik di setiap resistor adalah 6 volt, 12 volt, dan 18 volt secara
berurutan.

2.Untuk menghitung daya listrik yang dikonsumsi oleh sebuah lampu, kita dapat
menggunakan rumus:

P=V×I

Di mana: P adalah daya listrik (dalam satuan watt), V adalah tegangan listrik (dalam
satuan volt), I adalah arus listrik (dalam satuan ampere).

Dalam kasus ini, diberikan bahwa tegangan (V) adalah 220 volt dan arus (I) adalah 0,5
ampere. Mari kita hitung daya listrik yang dikonsumsi oleh lampu tersebut:

P = 220 V × 0,5 A = 110 W

Jadi, daya listrik yang dikonsumsi oleh lampu tersebut adalah 110 watt

1.Untuk menghitung tegangan listrik yang diterapkan pada sebuah rangkaian, kita dapat
menggunakan Hukum Ohm. Rumusnya adalah:

V=I×R

Di mana: V adalah tegangan listrik (dalam satuan volt), I adalah arus listrik yang mengalir
dalam rangkaian (dalam satuan ampere), R adalah resistansi rangkaian (dalam satuan
ohm).

Dalam kasus ini, diberikan bahwa resistansi (R) adalah 10 ohm dan arus (I) adalah 2
ampere. Mari kita hitung tegangan listrik yang diterapkan pada rangkaian tersebut:

V = 2 A × 10 Ω = 20 V
Jadi, tegangan listrik yang diterapkan pada rangkaian tersebut adalah 20 volt.

Anda mungkin juga menyukai