Anda di halaman 1dari 14

SEMESTER GANJIL 2019/2020

DASAR-DASAR LISTRIK, RANGKAIAN LISTRIK,


KAWAT PENGHANTAR DAN RUGI-RUGI LISTRIK

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Palembang, 05 dan 07 November 2019
PENGANTAR KELISTRIKAN
SETIAP PABRIK KIMIA MEMBUTUHKAN LISTRIK UNTUK PENGOPERASIAN BERBAGAI PERALATAN
PROSES DAN PENERANGAN PABRIK.

PERALATAN YANG PALING BANYAK DIPAKAI ADALAH MOTOR LISTRIK DAN LAMPU PENERANGAN
SERTA SEBAGIAN KECIL HEATER/PEMANAS YANG MENGGUNAKAN KAWAT.

SELAIN PERALATAN YANG MENGGUNAKAN LISTRIK BEBERAPA PABRIK JUGA MEMILIKI PERALATAN
YANG MENGHASILKAN LISTRIK.

PERTANYAAN:
1. SEBUTKAN CONTOH PERALATAN PABRIK YANG MENGGUNAKAN LISTRIK ATAU YANG
MENGHASILKAN LISTRIK YANG ANDA KETAHUI!
2. TULISKAN SIMBOL-SIMBOL LISTRIK DALAM PABRIK KIMIA!
3. PADA PABRIK KIMIA SISTEM KELISTRIKAN DIGAMBARKAN DALAM BENTUK DIAGRAM APA?
4. PADA RANGKAIAN LISTRIK DIKENAL SUMBER LISTRIK 1 FASA, 2 FASA DAN 3 FASA, JELASKAN
PERBEDAANNYA DAN PEMAKAIANNYA!
PENGANTAR KELISTRIKAN
http://gemasaint
SUMBER ENERGI LISTRIK PABRIK: 1. BERASAL DARI INTERNAL (PEMBANGKIT SENDIRI) ifika.blogspot.co
2. DARI PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) m/2011_12_01_a
rchive.html

Contoh Perusahaan yang menggunakan Pembangkit Listrik sendiri dan dari PT. PLN:?????

Di Indonesia PLN dapat menghasilkan listrik dari berbagai jenis pembangkit listrik yaitu :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3. Pembangkit Llistrik Tenaga Uap (PLTU)
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
7. Pembangkit Listrik Tenaga Surya/Matahari (PLTS), lokal
8. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Lokal Sumber:
9. Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu, http://www.nippc.org/technology/index.t
10. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, Dsb. pl?cntid=105475498113479 (diunduh: 6
Oktober 2012)

Pembangkit tersebut diatas berfungsi untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik
menggunakan generator listrik yang bekerja berdasarkan prinsip seperti dinamo (yaitu ada
stator dan rotor) dimana dari sini akan dihasilkan medan elektromagnetik yang selanjutnya
menjadi listrik.
DASAR-DASAR LISTRIK
Variabel dasar dalam kelistrikan adalah:
a. Arus (I), merupakan jumlah muatan yang mengalir persatuan waktu, satuan ampere.
b. Tegangan atau voltase (V), merupakan driving force energi listrik, satuan volt.
c. Tahanan (R), satuan ohm

Hubungan ketiga variabel diatas dikenal Hukum Ohm yaitu: V = I x R (1)


Daya yang dihasilkan oleh energi listrik dinyatakan dalam persamaan: P = V x I = I x R
2 (2)
Satuan daya J/s, watt atau VA. Persamaan (1) dan (2) berlaku untuk listrik arus searah (DC) dan arus
bolak-balik (AC)

Arus bolak-balik mempunyai tegangan yang berfluktuasi yang umumnya dinyatakan sebagai fungsi
sinusoidal dengan frekuensi tertentu, Di Indonesia, frekuensi listrik adalah 50 Hz (50 cps, cycle
persecond)
Tegangan sesaat : V(t) = Vmaks.sin (2ft)
Vmaks = tegangan maksimum, amplitudo
f = frekuensi (Hz), t = waktu
V(t)
2ft = dalam radian, 2 = 360
Dalam praktek pengukuran dan perhitungan daya
Vmaks listrik sehari-hari, tegangan dan kuat arus bolak-
balik dinyatakan dalam nilai efektifnya (root mean
Waktu (t) square), bukan nilai sesaat.
V= Vmaks / 2 dan I= Imaks / 2
(1/50) s = 360
Jadi kalau tegangan sumber listrik terukur 220 V,
Gambar 1 Kurva tegangan sesaat arus bolak- berarti sumber tersebut memiliki amplitudo
balik 50 Hz tegangan sebesar: V= 220/ 2 = 308 volt
INDUKTANSI DAN KAPASITANSI
Jika dalam suatu rangkaian listrik bolak-balik terdapat induktor atau kumparan, arus akan
terlambat dari tegangan (Gambar 2). Hal ini diakibatkan dari sifat induktor yang selalu melawan
perubahan aliran arus. Sifat induktor ini disebut induktansi.

V(t) V(t) = Vmaks.sin (2ft)


I(t) I(t) = Imaks.sin (2ft-)
 = sudut keterlambatan I(t) terhadap V(t)
Vmaks Imaks
Tahanan akibat induktansi dinyatakan sebagai
Waktu (t) tahanan induktansi (XL): XL = 2f.L
Dengan XL = tahan induktansi (ohm)
 L = Induktansi (H, Henry)
360 Gambar 1 Kurva tegangan dan arus sesaat akibat induksi
Pada rangkaian listrik dengan kapasitor, arus akan mendahului tegangan (Gambar 3). Hal ini akibat
dari sifat kapasitor yang menimbun muatan ketika ada aliran, dan melepaskannya kembali ketika
tidak ada aliran. Rangkaian dengan kapasitor mengakibatkan efek yang berlawanan dengan
induktansi I(t)
V(t) V(t) = Vmaks.sin (2ft)
I(t) = Imaks.sin (2ft+)
I(t) mendahului V(t) dengan 
Imaks Vmaks
Tahanan yang ditimbulkan akibat kapasitansi
dinyatakan sebagai tahanan kapasitansi (XC):
Waktu (t) XC = 1/2f.C
Dengan XC = tahan kapasitansi (ohm)
360  C = Kapasitansi (F, Farad)
Gambar 2 Kurva tegangan dan arus sesaat akibat kapasitansi
RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian Listrik
Rangkaian tahanan lsitrik bermacam-macam tergantung pada keperluan. Pada pabrik kimia,
rangkaian tahanan listrik yang umum digunakan adalah:
a. Tahanan murni, misalnya pemanas listrik.
b. Tahanan induktansi kapasitor, terutama motor listrik.
c. Tahanan kapasitansi kapasitor, biasanya untuk memperbaiki faktor daya suatu motor listrik
1. Rangkaian Tahanan Murni
a. Rangkaian Seri adalah rangkaian di mana input suatu
komponen berasal dari output komponen
lainnya. Rangkaian seri ini dapat menghemat biaya,
karena sedikit menggunakan kabel penghubung.
Rangkaian seri memiliki suatu kelemahan, yaitu jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka
komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya.
b. Rangkaian Listrik Paralel adalah rangkaian di mana
semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Komponen ini tersusun secara paralel satu sama
lain. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel
dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih
banyak. Kelebihan dari susunan ini adalah jika salah
satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen
yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

c. Rangkaian Listrik Seri-Paralel yaitu gabungan antara rangkaian listrik seri dan paralel
CONTOH SOAL 1
CONTOH SOAL 2
2. Diketahui suatu rangkaian listrik terdiri atas
lampu (L1 = 40 Watt), kulkas (L2= 100 Watt)
dan pompa air (L3 = 1000 watt) tersusun
pararel :
Pertanyaan:
Hitung kuat arus total rangkaian listrik disamping
CONTOH SOAL 3
CONTOH SOAL 3
CONTOH SOAL 4
RANGKAIAN LISTRIK
1. Rangkaian listrik yang paling banyak ditemui pada pabrik kimia adalah
Rangkaian R-L seri dan rangkaian R-C paralel.
2. Rangkaian R-L-C seri adalah rangkaian tiga komponen listrik (resistor,
induktor dan kapasitor) yang disusun seri dan dihubungkan dengan sumber
listrik bertegangan V
3. Sifat Rangkaian R-L-C seri bergantung pada besaran hambatan yang
dihasilkan oleh induktor dan kapasitor.
4. Penyelesaian rangkaian R-L-C melibatkan perbedaan sudut antara tegangan
dengan kuat arus.
5. Rangkaian R-L-C biasanya untuk menyatakan rangkaian dalam motor listrik.
A. Rangkaian R-L Seri
B. Rangkaian R-C Paralel
C. Rangkaian R-L-C Motor Listrik
RANGKAIAN LISTRIK

1. Hambatan 2. Rangkaian Listrik


a. Resistor (R) a. Rangkaian Listrik Seri
b. Reaktansi Induktif (XL)
XL = 2 𝝅 f L
L = Induktansi Z1 Z2
c. Reaktansi Kapasitif (XC) Z = Z 1 + Z2
𝟏
Xc=
𝟐𝝅𝒇𝑪
C = kapasitansi b. Rangkaian Listrik Paralel
d. Impedansi (Z) Z1

XL Z
Z2

𝜃
R 1/Z = 1/Z 1 + 1/Z2

Xc
UCAPAN TERIMA KASIH
Handout ini sepenuhnya diambil dari Buku Sistem Utilitas di Pabrik Kimia
(Prof. Dr. Ir. Herri Susanto)

Anda mungkin juga menyukai