Anda di halaman 1dari 6

Tugas Teknologi Nuklir

Siklotron

Disusun Oleh:
Ahmad Julianto
(03031281823030)

Dosen Pengampu:

ELDA MELWITA, ST, MT, PhD


NIP : 197505112000122001

Universitas Sriwijaya
Indralaya
2020
SIKLOTRON
Siklotron adalah mesin (akselerator) yang mengakselerasi partikel secara
melingkar untuk mendapatkan energi kinetik yang tinggi. Partikel ini dapat berupa
partikel proton atau deuteron. Karena medan magnet dan listrik yang konstan,
siklotron dapat mempercepat partikel. Cyclotron ditemukan oleh Ernest O.
Lawrence pada tahun 1929, dikembangkan oleh mahasiswa di University of
California pada tahun 1930, dan mulai beroperasi pada tahun 1932. [4] Siklotron
terbesar di dunia adalah Universitas British Columbia di Vancouver, Kanada.
Siklotron terbesar memiliki diameter 18 m dan mengandung 4.000 ton magnet.
Siklotron menghasilkan medan magnet 0,46 T, medan listrik 23 MHz, tegangan
94 kV, digunakan untuk mempercepat arus 200μA.

1. Sejarah Siklotron

Siklotron merupakan akselerator partikel yang ditemukan oleh Ernest O.


Lawrence pada tahun 1932, yang mana partikel bermuatan dipercepat keluar dari
pusat sepanjang lintasan spiral. Partikel berada pada lintasan spiral oleh karena
medan magnetic statis dan dipercepat oleh medan listrik (frekuensi radio) yang
divariasi secara acak. Siklotron merupakan teknologi akselerator partikel yang
paling kuat sampai tahun 1950, setelah itu digantikan oleh

Synchrotron, namun masih digunakan untuk memproduksi partikel dalam


fisika dan kedokteran nuklir. Siklotron terbesar dengan magnet tunggal
merupakan Synchrosiklotron dengan ukuran 4.67 meter yang dibangun antaran
tahun 1940 sampai 1946 oleh Lawrence, yang berada pada Universitas California
di Berkeley, yang mana dapat mempercepat proton sampai 730 MeV. Siklotron
terbesar multimagnet merupakan akselerator TRIUMF denan ukuran 17.1 meter,
yang berada pada Universitas British Columbia di Vancouver, British Columbia
yang dapat memproduksi proton yang berenergi 500 MeV.

2. Komponen Siklotron

Komponen utama siklotron adalah sumber ion, sistem vakum tinggi,


sistem pemercepat dan osilasi, sistem transpor berkas dan sistem target.
3. Fungsi Siklotorn

Dalam beberapa dekade terakhir, siklotron telah menjadi sumber energi


tinggi dalam eksperimen nuklir. Siklotron digunakan untuk jenis penelitian ini di
bidang fisika. Ion dalam siklotron dapat digunakan untuk melepaskan proton di
dalam tubuh, sehingga membunuh tumor. Secara umum, mesin siklotron dapat
digunakan untuk produksi radioisotop, analisis material, dan penelitian fisika
nuklir (bergantung pada energi partikel yang dihasilkan). Dalam beberapa dekade
terakhir, siklotron telah menjadi sumber energi. energi tinggi untuk eksperimen
nuklir Siklotron digunakan untuk jenis penelitian fisika ini. Ion dalam siklotron
dapat digunakan untuk melepaskan proton di dalam tubuh, sehingga membunuh
tumor. Secara umum, mesin siklotron dapat digunakan untuk produksi
radioisotop, analisis material, dan penelitian fisika nuklir (bergantung pada energi
partikel yang dihasilkan).

4. Prinsip Kerja Siklotron

Pada Gambar 4 Merupakan sebuah diagram siklotron, dimana terdapat dua


elektroda tembaga yang berbentuk D (Dshaped object) yang disebut dees, dan
ruangan dalam suklotron dibuat vakum (hampa udara). Kedua elektroda
diihubungkan dengan sumber tegangan.

bolak balik dengan frekuensi tinggi. Partikel yang ingin dipercepat diposisikan di
tengah-tengah siklotron. Dees tersebut dicelupkan di dalam medan magnet yang
arahnya keluar bidang. Dengan lintasan yang dapat ditunjukan pada Gambar 5.
Misalkan ada proton-proton bergerak dalam dua bidang setengah lingkaran
yang terpisah oleh suatu celah (dees). Setiap kali proton-proton lewat melintasi
celah diantara kedua bidang setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada
proton-proton yang akan mempercepat protonproton. Percepatan ini
meningkatkan kelajuan proton-proton dan juga jari-jari kelengkungan lintasan
proton-proton. Sekali proton tersebut berada di dalam dee, maka proton disaring
dari medan listrik oleh dinding logam dee, medan magnet tidak disaring sehingga
proton tersebut membelok berbentuk lingkran yang jari-jarinya yang bregantung
pada kecepatan.

Setelah beberapa putara proton-proton memperoleh energy kinetic tinggi


(dalam orde 10 atau 20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar
siklotron. Kemudian protonproton dapat menumbuk suatu sasaran yang
ditempatkan di dalam siklotron atau meninggalkan siklotron dengan bantuan
“magnet pembelok” dan diarahkan ke suatu sasaran eksternal. Tegangan yang
diberikan ke kedua bidang setelah lingkaran ke kanan melintasi celah, bidang
yang kanan haruslah negative dan yang kiri positif (medan listrik E berarah dari
polaritas + ke polaritas _ dan untuk muatan positif seperti proton, besar gaya
pemercepat sebagai berikut;

dan searah dengan arah medan listrik E. Medan magnetic B, yang


diberikan oleh sebuah electromagnet besar, berarah masuk dalam bidang kertas. A
adalah sumber ion. Garis-garis gaya menunjukan medan listrik dalam celah.
Setengah siklus berikutnya, proton-proton bergerak ke kiri melintasi celah,
sehingga bidang kiri haruslah negative supaya medan listrik pada celah tetap
berfungsi mempercepat proton-proton. Partikel bermuatan yang bergerak dengan
kecepatan v tegak lurus terhadap medan meagnetik B menempuh lintasan
melingkar dengan jari-jari r. Gaya sentripental penyebab gerak melingkar berasal
dari gaya Lorentz, sehingga diperoleh;
APLIKASI RADIOISOTOP
Siklotron biasa digunakan dalam terapi partikel untuk pengobatan kanker.
Pancaran ion dari siklotron dapat digunakan seperti pada terapi proton, untuk
masuk ke dalam tubuh dan membunuh tumor oleh dampak radiasinya. Sedangkan
dampak pada jaringan sehat yang dilewati dapat dikurangi. Proton itu selanjutnya
ditabrakkan ke sasaran yang dibuat dari unsur Be untuk memproduksi neutron
dengan energi antara 30–40 MeV. Netron berenergi tinggi ini mampu mencapai
tumor yang bersarang di kedalaman tubuh. Dewasa ini siklotron banyak dipakai di
rumah sakit untuk terapi partikel, seperti Siklotron di Catterbredge mampu
mempercepat proton hingga berenergi 65,5 MeV.

Selain itu Siklotron digunakan untuk memproduksi radioisotop dengan


waktu paro pendek dan sebagai dasar utama penggunaan PET (Positron Emission
Tomography). Penggunaan PET diawali dengan memproduksi radioisotop flour-
18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18 dengan menggunakan
siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan, kemudian segera disuntikkan ke
pasien. Sebaran flour-18 didalam tubuh akan dideteksi detektor elektronik
berbentuk melingkar.
DAFTAR PUSTAKA

Lee S.Y.2004. Accelerator Physics second edition. Indiana University:


Department of Physics.

https://en.wikipedia.org. Particle Accelerator . Diakses tanggal 29


Oktober 2020 pukul 10.17 am

https://en.wikipedia.org. Linear Particle Accelerator . Diakses tanggal


29 Oktober 2020 pukul 12.11 pm

https://en.wikipedia.org. Cyclotron. Diakses tanggal 29 Oktober 2020


pukul 12.14pm

Anda mungkin juga menyukai