NIM : 102222050
Kelas : ME 2B
Kelompok :5
Anggota Kelompok :
II. PENDAHULUAN
2.1. Tujuan
1. Menentukan arah medan magnet induksi.
2. Menentukan perbedaan arus AC dan DC.
3. Menetukan tegangan dan hambatan rangkaian arus DC.
2.2. Dasar Teori
Sifat arus bolak balik / AC berbanding terbalik dengan arus searah / DC
yang tidak akan berubah seiring berjalanya waktu.[1] Arus bolak-balik atau
alternating current (AC) merupakan arus dan tegangan listrik yang besarnya
berubah terhadap waktu dan mengalir dalam dua arah. Arus bolak balik biasanya
dimanfaatkan untuk peralatan elektronik. Jenis jenis rangkaian dalam rangkaian AC
adalah rangkaian resistor, rangkaian induktor, dan rangkaian kapasitor.
Rangkaian resistor adalah sebuah rangkaian yang berisi resistor yang akan
dialiri arus bolak balik ketika dihubungkan dengan sumber tegangan. Fungsi
rangkaian resistor dalam arus bolak balik ialah untuk menurunkan potensial listrik
dalam rangkaian, atau sebagai pembatas arus listrik masuk.
𝑉𝑅 𝑉𝑚
𝐼𝑅 = = sin 𝜔𝑡 (1)
𝑅 𝑅
Keteranagan :
Keterangan :
Kapasitor yang dialiti arus bolak balik akan timbul resistansi semu atau
biasa disebut dengan reaktansi kapasitif. Besar nilai reaktansi kapasitif bergantung
pada besarnya nilai kapasitansi kapasitor dan frekuensi sudut arus atau dapat
dirumuskan sebagai :
1 𝑉𝐶
𝑋𝐶 = (4) Atau 𝑋𝐶 = (5)
𝜔𝐶 𝐼
Keterangan :
Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
No Alat Jumlah
1. Kumparan 1000 lilitan 1 buah
2. Magnet batang 1 buah
3. Galvanometer 1 buah
4. Poros Jarum 1 buah
5. Multimeter Digital 1 buah
6. Kabel Probe 10 buah
7. Catu daya 1 buah
8. Saklar SPST 1 buah
9. Resistor 100 Ω 1 buah
10. Kapasitor 1 buah
RTeori = 100 Ω
Menentukan tegangan resistor pada arus AC
𝑉𝑅
R=
𝐼
280 𝑚𝑉
R = 3.37 𝑚𝐴
R = 83.08 Ω
Menentukan reaktansi kapasitif pada arus AC
𝑉𝐶
𝑋𝐶 = 𝐼
185 𝑚𝑉
𝑋𝐶 = 3.37 𝑚𝐴
𝑋𝐶 = 54.89 Ω
Menentukan impedansi pada arus AC
𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋𝐶 2
𝑍 = √83.082 + 99.572
𝑍 = 99.57 Ω
3.3. Percobaan Reaktansi Induktif
Tabel 3.2 Data Percobaan Reaktansi Induktif
VSumber VS (V) VR (V) VL (V) I (mA) VTotal (V)
P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
2V DC 0.292 -0.102 0.2 -0.189 0.344 -0.243 17.6 -18 P1 = 0.836
P2 = -0.534
2V AC 0.312 -0.356 0.224 -0.319 0.374 -0.226 16.9 16.9 P1 = 0.910
P2 = -0.901
RTeori = 100 Ω
R = 13.25 Ω
Menentukan reaktansi kapasitif pada arus AC
𝑉𝐶
𝑋𝐶 = 𝐼
374 𝑚𝑉
𝑋𝐶 =
16.9 𝑚𝐴
𝑋𝐶 = 22.1 Ω
Menentukan impedansi pada arus AC
𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋𝐶 2
𝑍 = √13.252 + 22.12
𝑍 = 25.76 Ω
3.4. Percobaan Rangkaian RLC
Tabel 3.2 Data Percobaan Reaktansi Induktif
RTeori = 100 Ω
R = 8.5 Ω
Menentukan reaktansi kapasitif pada arus AC
𝑉𝐿
𝑋L = 𝐼
4.9 𝑚𝑉
𝑋L = 3.18 𝑚𝐴
𝑋L = 1.5 Ω
Menentukan reaktansi kapasitif pada arus AC
𝑉𝐶
𝑋𝐶 = 𝐼
15.8 𝑚𝑉
𝑋𝐶 = 3.,18 𝑚𝐴
𝑋𝐶 = 4.9 Ω
Menentukan impedansi pada arus AC
𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
IV. PEMBAHASAN
Ketika batang kutub utara dimasukan kedalam kumparan maka jarum pada
galvanometer bergerak ke arah kanan atau positif, sedangkan ketika batang magnet
dikeluarkan, jarum pada galvanometer mengarah ke kiri atau negatif. . Lalu ketika
batang magnet diam sejenak maka, jarum galvanometer akan kembali ke nol atau
tidak ada arus yang mengalir. Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi
pengurangan jumlah garis gaya magnetic yang memotong kumparan artinya
galvanometer menyimpang dengan arah yang berlawanan.Faktor yang
memengaruhi pergerakan dari jarum galvanometer adalah cepat lambatnya
pergerakan kutub magnet yang digerakkan ke kumparan.
Pada percobaan reaktansi kapasitif, perbandingan tegangan resistor dan
tegangan kapasitor yang didapat pada arus DC adalah 0 V : 2,37 V dan pada arus
AC adalah 0,34 V : 2,25 V. Sedangkan, berdasarkan perhitungan perbandingan
tegangan resistor dan tegangan kapasitor yang didapat pada arus DC adalah 0 V :
2,37 V dan pada arus AC adalah 0,34 : 2,26 V. Terdapat perbedan 0,01 V antara
nilai tegangan kapasitor pada arus AC dari percobaan dengan nilai tegangan
kapasitor pada arus AC secara teori.
V. KESIMPULAN
1. Sesuai dengan percoban pertama maka arah medan magnet pada percobaan
pembangkit arus bolak balik sederhana adalah ke arah kanan.
2. Arus searah / DC merupakan arus yang mengalir dalam arah yang tetap /
konstan, sedangkan arus bolak balik / AC adalah arus yang mengalir dengan
polaritas yang selalu berubah ubah.
3. Menentukan tegangan dan hambatan pada arus AC dapat dilihat pada dasar teori
rumus 1 – 6. Tegangan dan hambatan saling berhubungan, maka hambatan,
tegangan dan kuat arus dapat dicari dengan mudah.
VI. REFERENSI
VII. LAMPIRAN