Anda di halaman 1dari 49

KEBUTUHAN AIR

IRIGASI
KEBUTUHAN AIR IRIGASI

Pengertian :

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang


diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi,
kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan
memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam
melalui hujan dan kontribusi air tanah.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN IRIGASI

• Topografi : Keadaan topografi mempengaruhi kebutuhan air


tanaman, untuk lahan miring membutuhkan air lebih banyak
dari pada lahan yang datar, karena air akan lebih cepat
mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang
mengalami infiltrasi, dengan kata lain kehilangan air di lahan
miring akan lebih besar.
• Hidrologi : Jumlah curah hujan mempengaruhi kebutuhan
air, makin banyak curah hujannya maka makin sedikit
kebutuhan air tanaman, hal ini dikarenakan hujan efektif
akan menjadi besar
• Klimatologi : Keadaan cuaca adalah salah satu syarat yang
penting untuk pengolahan pertanian. Tanaman tidak akan
dapat bertahan dalam keadaan cuaca buruk.
LANJUTAN

Dengan memperhatikan cuaca dan cara pemanfaatanya,


maka dapat dilaksanakan penanaman tanaman yang tepat
untuk periode tertentu. Cuaca dapat digunakan untuk
rasionalisasi penentuan laju evaporasi dan evapotranspirasi,
hal ini sangat tergantung jumlah jam penyinaran matahari
dan radiasi matahari.

Untuk menentukan rancangan irigasi harus dikumpulkan, data


curah hujan dengan jangka waktu yang panjang,
evapotranspirasi, kecepatan angin, arah angin, suhu udara,
jumlah jam penyinaran matahari dan kelembaban udara.
LANJUTAN
• Tekstur tanah : Tanah yang baik untuk usaha pertanian
adalah tanah yang mudah dikerjakan dan bersifat produktif
serta subur. Tanah yang baik tersebut memberi kesempatan
pada akar tanaman untuk tumbuh dengan mudah,
menjamin sirkulasi air dan udara serta baik pada zona
perakaran dan secara relatif memiliki persediaan hara dan
kelembaban tanah yang cukup.

KEBUTUHAN AIR TANAMAN

Kebutuhan air tanaman dipengaruhi oleh faKtor-faktor


evaporasi dan transpirasi yang kemudian dihitung sebagai
evapotranspirasi.
A. Penguapan
1. Data iklim
Penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan menurut
metode Penman-Monteith memerlukan data iklim dan letak
stasiun klimatologi
• suhu udara rata-rata dalam satuan derajat celcius (o C)
• kelembaban relatif rata-rata dalam persen (%)
• kecepatan angin rata-rata dalam satuan meter per detik
(m/s)
• lama penyinaran matahari dalam satu hari yang dinyatakan
dengan satuan jam
• tekanan udara di lokasi stasiun dengan satuan kilo pascal
(KPa)
• radiasi matahari di lokasi stasiun dengan satuan mega joule
per meter persegi per hari (MJ/m2/hari)
LANJUTAN

2. Data topografi
 elevasi atau altitude stasiun pengamatan
klimatologi dalam satuan meter di atas
permukaan air laut;
 letak garis lintang lokasi stasiun pengamatan
klimatologi yang dinyatakan dalam derajat,
kemudian dikonversi dalam radian dengan 2 π
radian = 360 derajat.
DEFINISI DAN ISTILAH
• Evapotranspirasi potensial : evapotranspirasi untuk
memenuhi kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman
tanpa sedikit pun kekurangan air
• Panas laten : panas yang diperlukan untuk menguapkan air
sebesar satu gram.
• Tanaman acuan : rerumputan dengan tinggi 12 cm, tumbuh
seragam menutupi permukaan tanah, tanpa kekurangan air.
• Radiasi matahari gelombang pendek netto : radiasi matahari
ekstraterestrial dikurangi pantulan radiasi dari permukaan
bumi.
LANJUTAN

• Radiasi gelombang panjang netto : panas yang dipancarkan


oleh permukaan tanaman dan tanah ditambah panas dari
atmosfer dan awan yang diterima oleh di permukan bumi.
• Radiasi matahari netto : radiasi matahari gelombang pendek
netto dikurangi radiasi gelombang panjang netto.
• Lama penyinaran matahari : jangka waktu matahari bersinar
tanpa dihalangi oleh penutupan awan.
• Koefisien pantulan atau albedo : nilai besaran bagian radiasi
matahari ekstraterestrial yang dipantulkan oleh permukaan
bumi.
Rumus penghitungan evapotranspirasi
tanaman acuan
RADIASI MATAHARI NETO DIATAS TANAMAN

RADIASI GELOMBANG PENDEK


RADIASI MATAHARI

RADIASI MATAHARI EKSTRATERESTRIAL


SUDUT SAAT MATAHARI TERBENAM

JARAK RELATIF MATAHARI DAN

DEKLINASI MATAHARI
LANJUTAN
LANJUTAN

Tahun yang berjumlah 366 hari ini disebut tahun kabisat dan hanya terjadi


empat tahun sekali.
LANJUTAN
FAKTOR PENUTUPAN AWAN (f)

EMISIVITAS
KECEPATAN ANGIN 2 METER DIATAS
TANAH
TEKANAN UAP JENUH (es

TEKANAN UAP AKTUAL (ea )


KEMIRINGAN KURVA TEKANAN UAP
AIR TERHADAP SUHU UDARA
KONSTANTA PSIKROMETRIK
TEKANAN ATMOSFER (P)
PANAS LATEN UNTUK PENGUAPAN
DIAGRAM ALIR PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI
METODE PENMAN-MONTEITH
HUJAN EFEKTIF

B. Hujan efektif (Re)

Curah hujan efektif untuk padi adalah 70% dari


curah hujan setengah bulanan yang terlampaui
80% dari waktu periode tersebut. Untuk curah
hujan efektif palawija ditentukan dengan
periode bulanan (terpenuhi 50%). Rumus-rumus
yang digunakan untuk mendapatkan curah
hujan efektif adalah sebagai
berikut :
CARA 1

Tanaman yang lahannya tidak tergenang curah hujan efektif diperkirakan


berdasarkan

Data curah hujan yang dibutuhkan dalam menghitung curah hujan efektif adalah
curah hujan setengah bulanan. curah hujan diurutkan dahulu dari yang terkecil.
CARA 2
KURVA DURASI HUJAN

Persyaratan data :
• Minimal data 10 tahun untuk mendapatkan probabilitas
keberhasilan lebih kecil atau sama dengan 0.9 dan minimal
20 tahun untuk mendapatkan probabilitas keberhasilan
diatas 0.9
• Datanya cukup baik dan lengkap
LANJUTAN

Rumus yang digunakan :


LANGKAH-LANGKAH

• Susun seluruh data hujan dari besar ke kecil


• Tentukan peringkat data
• Hitung probabilitas setiap data berdasarkan peringkat
dengan menggunakan persamaan waibull
• Buat kurva durasi hujan dengan plot data
LANJUTAN
CURAH HUJAN EFEKTIF YANG TIDAK
DIGENANGI

Curah hujan efektif rata-rata bulanan (Standar Perencanaan Irigasi,


2013)
LANJUTAN

Tanaman yang airnya tidak menggenang seperti


palawija, hujan efektif diperoleh dengan
menghubungkan data curah hujan rerata dan
evapotranspirasi tanaman (Etc) rata-rata bulanan
dalam Tabel diatas. Curah hujan efektif yang
diperoleh adalah curah hujan efektif bulanan,
untuk mendapatkan curah hujan efektif harian,
curah hujan efektif bulanan dibagi periode
pengamatan (hari).
PENYIAPAN LAHAN

C. Penyiapan Lahan (IR)

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan harus diperhitungkan dengan


baik agar tanaman padi mendapatkan tanah yang baik. Rumus untuk
menghitung kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan yaitu :
LANJUTAN

• Kebutuhan air untuk penyiapan lahan untuk tanah


diambil 200 mm, ini termasuk air untuk penjenuhan dan
pengolahan tanah. Pada permulaan transplantasi tidak
akan ada lapisan air yang tersisa di sawah. Setelah
transplantasi selesai, lapisan air di sawah akan ditambah
50 mm. Secara keseluruhan, ini berarti lapisan air yang
diperlukan menjadi 250 mm untuk menyiapkan lahan dan
untuk lapisan air setelah transplantasi selesai (Standar
Perencanaan Irigasi, 2013). Dapat dilihat pada Tabel
dibawah mengenai besarnya kebutuhan air irigasi selama
penyiapan lahan.
LANJUTAN

Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan (Standar Perencanaan Irigasi,


2013)
LANJUTAN

• D. Kebutuhan Air Konsumtif (ETc)

Kebutuhan air untuk tanaman di lahan diartikan sebagai kebutuhan air


konsumtif dengan memasukkan faktor koefisien tanaman (kc) (Triatmodjo,
2008). Kebutuhan air tanaman atau kebutuhan air konsumtif dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
LANJUTAN

• Kebutuhan air konsumtif dibutuhkan selama masa tanam sampai panen,


berbeda jenis tanaman dan usia tanaman berbeda pula koefisien
tanamannya seperti yang tersaji dalam Tabel dibawah ini :

Harga koefisien tanaman padi (Kc ) (Standar Perencanaan Irigasi, 2013)


LANJUTAN

• Koefisien tanaman (Kc) beberapa jenis palawija yang sering


dibudidayakan di Indonesia seperti kedelai, jagung, kacang tanah,
bawang, buncis dan kapas dapat dilihat pada Tabel di bawah :

Harga koefisien tanaman palawija (Kc ) (Standar Perencanaan Irigasi, 2013)


LANJUTAN

• E. Perkolasi (P)
Laju perkolasi sangat bergantung kepada jenis tanah. Pada tanah-tanah
lempung berat seperti di sawah dengan karakteristik pengelolahan yang
baik, laju perkolasi dapat mencapai 1-3 mm/hari. Pada tanah-tanah yang
ringan laju perkolasi bisa lebih tinggi (Standar Perencanaan Irigasi, 2013).

F. Kebutuhan Air untuk Mengganti Lapisan Air (WLR)

Setelah pemupukan, usahakan untuk menjadwalkan dan mengganti


lapisan air menurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu,
lakukan penggantian sebanyak dua kali, setelah satu bulan transplantasi
dan setelah dua bulan transplantasi. Banyaknya air untuk sekali
penggantian air adalah 50mm selama setengah bulan atau sekitar 3,3
mm/ hari (Standar Perencanaan Irigasi, 2013).
Kebutuhan air penyiapan lahan

No. Parameter mm/hari Rumus Keterangan

1 ETo mm/hari dari hitungan Eto


2 Eo mm/hari Eto x koef
3 P mm/hari 2 perkolasi 1-3 mm/hari
4 M mm/hari Eo + P
5 T hari 45 Jangka waktu penyiapan lahan
6 S mm 200 keb. Air penyiapan lahan
7 K (M x T) / K

8 IR mm/hari
LANJUTAN

• G. Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan air irigasi adalah kebutuhan tanaman terhadap air dikurangi


dengan air yang dapat dipenuhi oleh hujan (presipitasi). Rumus-rumus yang
digunakan adalah :
LANJUTAN
LANJUTAN

3. Efisiensi irigasi
Air yang diambil dari sumber air atau sungai
yang dialirkan ke areal irigasi tidak semuanya
dimanfaatkan oleh tanaman. Dalam praktek
irigasi terjadi kehilangan air (penguapan,
rembesan, dll)
LANJUTAN
• Efisiensi pengaliran, Efisiensi pengaliran adalah jumlah air yang
dilepaskan dari bangunan sadap ke areal irigasi mengalami
kehilangan air selama pengalirannya. Kehilangan air ini
menentukan besarnya efisiensi pengaliran.

Air yg sampai di irigasi


efisiensi pengaliran :
Air yang diambil dr bangunan sadap

• Efisiensi pemakaian, Efisiensi pemakaian adalah perbandingan


antara air yang dapat ditahan pada zone perakaran dalam periode
pemberian air, dengan air yang diberikan pada areal irigasi

Air yg dapat ditahan pada zone perakaran


efisiensi pemakaian :
Air yang diberikan sampai areal irigasi
POLA TANAM & SISTEM
PENGGOLONGAN
• Pola tanam, Untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman,
penentuan pola tanam merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan.
a. Tersedia air cukup banyak, Pola tanam : padi – padi –
palawija
b. Tersedia air dalam jumlah cukup. Pola tanam : padi –
padi – bera atau padi – palawija – palawija
c. Daerah yang cenderung kekurangan air, Pola tanam :
padi – palwija – bera atau palawija – padi – bera
LANJUTAN
• Sistem penggolongan, Untuk memperoleh tanaman dengan
pertumbuhan yang optimal guna mencapai produktifitas yang tinggi,
maka penanaman harus memperhatikan pembagian air secara merata
ke semua petak tersier dalam jaringan irigasi. Sumber air tidak selalu
dapat menyediakan air irigasi yang dibutuhkan, sehingga harus dibuat
rencana pembagian air yang baik, agar air yang tersedia dapat
digunakan secara merata dan seadil adilnya.

Pada saat-saat dimana air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan


air tanaman dengan pengaliran menerus, maka pemberian air
tanaman dilakukan secara bergilir.

Dalam sistem pemberian air secara bergilir ini, permulaan tanam


tidak serentak, tetapi bergiliran menurut jadwal yang ditentukan,
dengan maksud penggunaan air lebih efisien.
LANJUTAN
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem giliran
adalah :

 Berkurangnya kebutuhan pengambilan puncak


 Kebutuhan pengambilan bertambah secara berangsung-
angsur pada awal pemberian air (pada periode penyiapan
lahan)

Sedangkan hal-hal yang tidak menguntungkan bila menggunakan


sistem giliran adalah :

 Timbulnya komplikasi sosial


 Eksploitasi lebih rumit
 Kehilangan air akibat eksploitasi sedikit lebih tinggi
KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menentukan


kebutuhan air irigasi pada suatu proyek irigasi. Faktor-faktor
penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk
penyiapan lahan :

 Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan


pekerjaan penyiapan lahan
 Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan
LANJUTAN

Faktor-faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu


penyiapan lahan :

 Tersedianya tenaga kerja


 Tersedianya peralatan
 Kondisi sosial budaya

Rata-rata jangka waktu penyiapan lahan 1.5 bulan, tetapi kalau


penggunaan mesin sudah cukup dominan maka penyiapan
lahan waktunya lebih singkat yaitu sekitar 1 bulan.

Anda mungkin juga menyukai