%PO (Sinyal Waktu Laju alir air masuk Tekanan pada %PO (Sinyal Waktu Laju alir air masuk Tekanan pada control
Level air (cm) Level air (cm)
MV) (menit) tangki (cm3/min) control valve (psi) MV) (menit) tangki (cm3/min) valve (psi)
0 0 1 0 5 100 26 1 4592.25 14
25 3 1 529.875 7 75 13.1 1 2313.7875 12
50 7.1 1 1254.0375 10 50 7.7 1 1360.0125 10
75 14.3 1 2525.7375 12 25 3.1 1 547.5375 7
100 26.6 1 4698.225 14 0 0 1 0 5
5000
4500
4000
R² = 0.921918627842042
3500
Laju Alir air Masuk
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120
%PO
A2. Penjelasan tentang kurva linear (dikatakan linear jika R2>0,95) berdasarkan Grafik A1
Dari kurva tersebut, didapatkan nila R2<0.95 yaitu 0.9219, sehingga kurva tersebut tidak termasuk kurva linear.
A3. Jika Grafik A1 menghasilkan R2≤0,95, tentukan jenis kurva karaktekristik dari control valve yang digunakan!
Dari grafik kurva tersebut, dilihat dari bentuknya maka jenis kurva tersebut adalah equal percentage
B1. Grafik laju alir air masuk tangki (MV) terhadap tekanan pada control valve saat %PO (0-100%)
120
100
R² = 0.994360902255639
80
60
MV
40
LETAKKAN GRAFIK LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) TERHADAP TEKANAN PADA CONTROL VALVE SAAT %PO (0-100%) DISINI!
20
0
4 6 8 10 12 14 16
Tekanan pada Control Valve
Hubungan MV dengan PO adalah sebanding, sehingga dapat ditentukan bahwa valve yang digunakan adalah air to open
C1. Grafik laju alir air masuk tangki (MV) terhadap %PO (0-100% dan 100-0% dalam 1 grafik)
5000
4500
4000
3500
Laju Alir Air Masuk
3000
2500
2000
LETAKKAN
1500 GRAFIK LAJU ALIR AIR MASUK TANGKI (MV) TERHADAP %PO (0-100% DAN 100-0% DALAM 1 GRAFIK) DISINI!
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120
%PO
0-100 100-0
Pada grafik tersebut dijelaskan bahwa terdapat hysteresis karena bentuk/arah grafik antara Laju Alir air Masuk terhadap %PO (0%-100%) sama dengan grafik Laju Alir Masuk terhadap %PO (100%-0%)