Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

ANALISA HIDROLOGI

JEMBATAN BE’E MOS


DILI,TIMOR LESTE
REVIEW OF COMORA MOTA ULUN BRIDGE PLANNING

Chapter 6. Hydrology, Hydraulic and Sedimentation Analysis

ANALISA HIDROLOGI

Karakteristik hidrologi Daerah Aliran Sungai pada lokasi studi dipresentasikan oleh input
curah hujan yang tercatat pada stasiun meteorologi Dili. Dari hasil analisa distribusi
curah hujan dengan menggunakan 4 model distribusi diperlihatkan pada Tabel 1.

Log
T Normal Gumbel Pearson
Normal
2 76.72 72.10 60.69 72.30
5 100.62 97.82 84.84 99.97
10 113.14 114.77 100.83 118.39
25 125.32 134.08 121.04 141.94
50 135.05 151.81 136.03 159.63
100 143.02 168.06 150.90 177.43

Hasil analisa distribusi curah hujan memberikan nilai yang berbeda cenderung sama
dengan hasil analisis sebelumnya. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan metode
yang digunakan. Pada halaman poin 6.4.3 Return periode of rainfall dinyatakan
menggunakan metode Log Pearson Type III namun dalam analisisnya menggunakan
metode Gumbel, selain itu pada jumlah data yang digunakan juga terdapat perbedaan
dimana berdasarkan analisa deskriptif curah hujan menggunakan 17 data, sementara
dalam perhitungan distribusi curah hanya menggunakan 10 data.
ANALISA MORFOMETRI DAS

Berdasarkan informasi yang dinyatakan dalam dokumen terdapat inkonsistensi data terkait karakteristik
morfometri DAS. Pada halaman 68 menyatakan panjang anak sungai Comoro Mota Ulun adalah 11 km
dengan luas 43.25 km2. Adapun pada tabel 6.10 pada halaman 71 panjang anak sungai sepanjang 43.25
km. hal ini mempengaruhi besaran debit yang diperoleh pada Tabel 6.11. Kemungkinan terdapat
kesalahan penginputan data terkait panjang anak sungai. Berdasarkan hal tersebut, maka review
karakteristik morfometri seperti pada tabel berikut.

Karakteristik DAS Anak Sungai Sungai Utama


Luas (A, km2) 43.25 73.72
Panjang sungai (L, km) 11 13.07
Karakteristik DAS (C) 0.4 0.4

Besaran nilai karakteristik tutupan lahan (C) sebesar 0,4 mengasumsikan bahwa kondisi DAS masih
berupa hutan.

ANALISA DEBIT BANJIR

Dalam review ini kami mencoba membandingkan hasil besaran debit banjir kala ulang dengan
menggunakan metode hidrograf satuan sintetik Nakayasu, di mana hasilnya diperlihatkan pada Gambar
1 sebagai berikut :

250 250
Q50 Q50
200 Q100 200 Q100
Debit Banjir (m3/det)

Debit Banjir (m3/det)

150 150

100 100

50 50

0 0
0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Jam) Waktu (jam)

a b

Gambar 1. Hidrograf banjir kala ulang DAS Comoro (a) Anak Sungai (b) Sungai Utama
Debit Puncak Banjir (m3/det)
Uraian A (km2)
Q50 Q100
Sungai Utama 73.72 184.2799 202.8977
Anak Sungai 43.25 121.5099 133.8456
Junction 116.97 305.7898 336.7433

ANALISA HIDROLIKA

Analisa hidrolika aliran perlu dikaji kembali berdasarkan debit rencana untuk menentukan profil muka
air banjir yang terjadi berdasarkan hasil perbaikan perhitungan debit, selain itu perlu
mempertimbangkan potensi gerusan lokal disekitar pilar jembatan berdasarkan debit kala ulang
rencana.

Anda mungkin juga menyukai