Dalam perencanaan retarding pond, debit banjir rencana yang akan digunakan
menggunakan debit banjir 5 tahunan karena sesuai dengan peraturan Dinas Pekerjaan
Umum yang berlaku yang ditunjukkan oleh tabel 5.1, menunjukkan bawha kota Tegal
masuk dalam kelompok kota sedang berdasarkan luas daerah tangkapan. Tabel 5.1
dapat dilihat seperti di bawah ini :
114
6.1.1 Metode Rasional
Perhitungan debit banjir rencana dengan metode rasional menggunakan
formula 5.1 sebagai berikut ;:
1
Q C I A
3,6
……. (5.1)
Keterangan :
Q : Debit aliran
C : Koefisien pengaliran (run off)
I : intensitas
A : luas daerah tangkapan
Untuk koefisien run off disesuaikan dengan kondisi daerah pengaliran. Harga
koefisien run off dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut ;
115
1). Pada Daerah Tangkapan Kali Gung Lama
Contoh Perhitungan:
Mencari kemiringan sungai
Luas daerah aliran sungai (A) = 12,600 km2
Panjang sungai (L) = 11,585 km
ΔH = 4.5 m
Kemiringan sungai (S) = ΔH / Panjang sungai
= 4.5 / 11585
= 0,0003884
2
24
3
139 . 343
= *
24 8 . 99
= 11,166 mm/jam
1
Debit banjir (Q) = C I A
3,6
1
= 0 , 70 11 . 166 12 , 600
3,6
= 27.356 m3/dt
Perhitungan debit banjir rencana dengan metode rasional selengkapnya
disajikan dalam Tabel 5.3 dan Tabel 5.4 sebagai berikut :
116
Tabel 6.3 Perhitungan debit dengan metode rasional
pada daerah tangkapan Kali Gung Lama
Periode
Ulang R24 I Q
(T) (mm) (mm/jam) (m3/dt)
2 112.746 9.034 22.134
5 139.343 11.166 27.356
10 151.633 12.150 29.769
25 163.046 13.065 32.009
50 169.405 13.575 33.258
100 174.399 13.975 34.238
200 178.441 14.299 35.032
1000 186.051 14.908 36.526
Qt = α . β . qn . A
117
Dimana :
; Koefisien Run off
β ; Koefisien Reduksi
Contoh Perhitungan :
Koefisien run off ( )
1 0 , 012 f
0 ,7
1 0 , 75 f
0 ,7
1 0 , 012 x 12 , 6
0 ,7
1 0 , 075 x 12 , 6
0 ,7
= 0,7426
Waktu konsentrasi ( t )
= 7,4887 jam
Koefisien reduksi ( )
0,4t
t 3 , 7 x 10
3/4
1 f
1 x
2
t 15 12
0 , 4 x 7 , 4887
3 , 7 x 10
3/4
1 7 , 4887 12 , 600
1 x
2
7 , 4887 15 12
β = 0,9445
Intensitas hujan
Untuk t < 2 jam
tR 24
Rn 2
t 1 0 . 0008 ( 260 R 24 )( 2 t )
118
tR
Rn
24
t 1
Rn 0 . 707 R 24 t 1
tR
Rn
24
t 1
= 122,925(mm/hari)
Rn
qn
3,6 t
122 , 925
3 , 6 x 7 , 4887
= 4,561 (m3/det.km2)
Debit banjir rencana
Qt . . q n A
= 40,30 m3/det
119
Tabel 6.5 Perhitungan debit rencana dengan metode haspers
pada daerah tangkapan Kali Gung lama
Periode
No Ulang R24 A α β Rn qn Q
1 2 112.75 12.6 0.7426 0.944509 99.462 3.690 32.61
2 5 139.34 12.6 0.7426 0.944509 122.925 4.561 40.30
3 10 151.63 12.6 0.7426 0.944509 133.767 4.963 43.86
4 20 163.05 12.6 0.7426 0.944509 143.836 5.336 47.16
5 50 169.40 12.6 0.7426 0.944509 149.445 5.544 49.00
6 100 174.40 12.6 0.7426 0.944509 153.850 5.708 50.44
7 200 178.44 12.6 0.7426 0.944509 157.417 5.840 51.610
8 1000 186.05 12.6 0.7426 0.944509 164.130 6.089 53.812
120
1). Pada Daerah Tangkapan Kali gung Lama
= 1 m3/dtk.inchi
Ordinat-ordinat hidrograf satuan dihitung dengan persamaan :
𝑄 𝑡 (1−𝑋)2
𝑌= 𝑋=
𝑇𝑝 𝑌 = 10−𝑎 𝑋
𝑄𝑝
𝑄𝑝∗𝑇𝑝
Dengan : α = 1,32*𝜆2 + 0,15*𝜆 + 0,045 𝜆 = ℎ∗𝐴
21 , 29 x 4 , 392 3600
λ =
1 25 , 4 1000 21 ,185
λ = 0,626
α = 1,32.(0,626)2 + 0,15.(0,626) + 0,045
α = 0,656
0,7641187 (1 x )
2
x
Y = 10
t = Tp.X
Q = Qp.Y
121
Tabel 6.7 Unit hidrograf satuan snyder
pada daerah Tangkapan Kali Gung Lama
t Q 3.80 0.05 22.70 0.02
X Y 3
(jam) (m /dtk) 3.90 0.05 23.30 0.02
0.10 0.00 0.60 0.00 4.00 0.04 23.90 0.01
0.20 0.01 1.19 0.00 4.10 0.04 24.50 0.01
0.30 0.10 1.79 0.03 4.20 0.03 25.09 0.01
0.40 0.28 2.39 0.10 4.30 0.03 25.69 0.01
0.50 0.49 2.99 0.17 4.40 0.02 26.29 0.01
0.60 0.68 3.58 0.24 4.50 0.02 26.89 0.01
0.70 0.83 4.18 0.30 4.60 0.02 27.48 0.01
0.80 0.93 4.78 0.33 4.70 0.02 28.08 0.01
0.90 0.98 5.38 0.35
1.00 1.00 5.97 0.35
1.10 0.99 6.57 0.35
1.20 0.95 7.17 0.34
1.30 0.91 7.77 0.32
1.40 0.85 8.36 0.30
1.50 0.79 8.96 0.28
1.60 0.73 9.56 0.26
1.70 0.66 10.16 0.24
1.80 0.60 10.75 0.21
1.90 0.54 11.35 0.19
2.00 0.49 11.95 0.17
2.10 0.44 12.55 0.16
2.20 0.39 13.14 0.14
2.30 0.35 13.74 0.12
2.40 0.31 14.34 0.11
2.50 0.28 14.94 0.10
2.60 0.25 15.53 0.09
2.70 0.22 16.13 0.08
2.80 0.19 16.73 0.07
2.90 0.17 17.33 0.06
3.00 0.15 17.92 0.05
3.10 0.13 18.52 0.05
3.20 0.12 19.12 0.04
3.30 0.10 19.72 0.04
3.40 0.09 20.31 0.03
3.50 0.08 20.91 0.03
3.60 0.07 21.51 0.02
3.70 0.06 22.11 0.02
122
Hidrograf Satuan Snyder
1.2
Q (m3/dtk) 0.8
0.6
0.4
0.2
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47
Waktu
Perhitungan Infiltrasi :
Untuk menghitung besarnya infiltrasi (resapan) digunakan rumus Horton :
fp = fc + (fo – fc).e-kt
dimana :
fo = kapasitas infiltrasi permulaan tergantung dari hujan sebelumnya, dapat
diperkirakan 50 – 80% dari curah hujan total. Diambil 80% dari hujan
sebelumnya.
fc = harga akhir dari infiltrasi
fp = kapasitas infiltrasi pada waktu t
k = konstanta (k=1)
t = waktu sejak hujan dimulai
Penjelasan terhadap nilai fc dan fo dapat disajikan pada Tabel 5.8 dibawah ini :
123
Soil Type fc (mm/dt) fo (mm/dt)
Find sandy irams 7-12 75-120
Silt irams 5-10 75-120
Silty irams 1-7 30-75
Heavy irams 1-5 25-40
Heavy clay 0,1-2 10-20
(Sumber : Loebis 1987)
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah kodisi tanah di daerah studi rencana lokasi
pembangunan Retarding Pond adalah jenis tanah lumpur karena daerah tambak (silt).
Dengan demikian pada perhitungan infiltrasi diambil f c = 8 mm/dt dan fo = 100
mm/dt dan untuk fo berikutnya diambil dari 80 % fo sebelumnya. Perhitungan
infiltrasi dapat dilihat pada Tabel 5.9 dibawah ini.
Tabel 6.9 Perhitungan infiltrasi
Jam fc fo fp
Ke- (mm/dtk) (mm/dtk) (mm)
1 8 100,00 41,84
2 8 80,00 17,74
3 8 64,00 10,79
4 8 51,20 8,79
5 8 40,96 8,22
6 8 32,77 8,06
7 8 26,21 8,02
8 8 20,97 8,00
9 8 16,78 8,00
10 8 13,42 8,00
11 8 10,74 8,00
12 8 8,59 8,00
13 8 6,87 8,00
14 8 5,50 8,00
15 8 4,40 8,00
16 8 3,52 8,00
17 8 2,81 8,00
18 8 2,25 8,00
19 8 1,80 8,00
20 8 1,44 8,00
21 8 1,15 8,00
22 8 0,92 8,00
124
23 8 0,74 8,00
24 8 0,59 8,00
125
6 6 8,06 0,00
7 6 8,02 0,00
8 4 8,00 0,00
9 2 8,00 0,00
126
0.009 0.004 0.088 0.101 2.570
0.003 0.088 0.091 2.311
0.088 0.088 2.244
30.000
25.000
20.000
debit m3/dt
15.000
Series1
10.000
5.000
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
waktu (jam)
Gambar 6.2 Grafik hidrograf banjir periode ulang 5 Tahun pada daerah
tangkapan Kali Gung Lama
t Q
X Y
(jam) (m3/dtk)
0.10 0.00 0.60 0.00
0.20 0.01 1.20 0.01
0.30 0.10 1.79 0.07
0.40 0.28 2.39 0.21
0.50 0.49 2.99 0.38
0.60 0.68 3.59 0.52
0.70 0.83 4.19 0.64
0.80 0.93 4.78 0.71
0.90 0.98 5.38 0.75
1.00 1.00 5.98 0.77
1.10 0.99 6.58 0.76
1.20 0.95 7.17 0.73
127
1.30 0.91 7.77 0.69
1.40 0.85 8.37 0.65
1.50 0.79 8.97 0.60
1.60 0.73 9.57 0.56
1.70 0.66 10.16 0.51
1.80 0.60 10.76 0.46
1.90 0.54 11.36 0.42
2.00 0.49 11.96 0.38
2.10 0.44 12.56 0.34
2.20 0.39 13.15 0.30
2.30 0.35 13.75 0.27
2.40 0.31 14.35 0.24
2.50 0.28 14.95 0.21
2.60 0.25 15.55 0.19
2.70 0.22 16.14 0.17
2.80 0.19 16.74 0.15
2.90 0.17 17.34 0.13
3.00 0.15 17.94 0.11
3.10 0.13 18.53 0.10
3.20 0.12 19.13 0.09
3.30 0.10 19.73 0.08
3.40 0.09 20.33 0.07
3.50 0.08 20.93 0.06
3.60 0.07 21.52 0.05
3.70 0.06 22.12 0.05
3.80 0.05 22.72 0.04
3.90 0.05 23.32 0.04
4.00 0.04 23.92 0.03
4.10 0.04 24.51 0.03
4.20 0.03 25.11 0.02
4.30 0.03 25.71 0.02
4.40 0.02 26.31 0.02
4.50 0.02 26.91 0.02
4.60 0.02 27.50 0.01
4.70 0.02 28.10 0.01
128
Hidrograf Satuan Snyder
1.2
Q (m3/dtk) 0.8
0.6
0.4
0.2
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47
Waktu
129
Tabel 6.15. Perhitungan debit rencana periode 5 Tahun
pada daerah tangkapan kali Sibelis
Q Base Q total Q total
T Q UHS Hujan efektif
Flow (inchi) (mm)
Jam
(m3/dtk) 1.78 0.40 0.284 0.087 (m3/dtk) (m3/dtk) (m3/dtk)
Ke-
0 0 0.000 0.077 0.077 1.960
-
1 -0.014 0.00 0.077 0.053 1.335
0.025
-
2 0.122 0.217 0.000 0.077 0.289 7.339
0.01
-
3 0.379 0.673 0.05 0.000 0.077 0.796 20.211
0.004
-
4 0.660 1.174 0.15 0.035 0.077 1.437 36.508
0.001
5 0.863 1.535 0.27 0.108 0.011 0.077 1.996 50.710
6 0.842 1.497 0.35 0.187 0.033 0.077 2.143 54.424
7 0.696 1.238 0.34 0.245 0.057 0.077 1.957 49.720
8 0.493 0.876 0.28 0.239 0.075 0.077 1.549 39.339
9 0.345 0.613 0.20 0.198 0.073 0.077 1.160 29.468
10 0.233 0.414 0.14 0.140 0.061 0.077 0.830 21.093
11 0.153 0.272 0.09 0.098 0.043 0.077 0.584 14.824
12 0.099 0.175 0.06 0.066 0.030 0.077 0.410 10.415
0.04 0.043 0.020 0.077 0.181 4.586
0.028 0.013 0.077 0.118 3.008
0.009 0.077 0.086 2.177
Q total
60.000
50.000
debit m3/dt
40.000
30.000
20.000 Q total
10.000
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1213 14 15 16
waktu (jam)
130
Perhitungan sistem selanjutnya menggunakan flood routing, dalam flood routing
dibutuhkan data debit tiap jamnya, sehingga dipilih metode debit banjir rencana yang
menghasilkan output hidrograf banjir (HSS Snyder).
Dari ketiga metode diatas, debit banjir rencana yang diambil adalah
menggunakan metode synder karena pada metode synder tersaji hidrograf banjir
yang diperlukan yang dapat digunakan untuk perhitungan flood routing. Sehingga
pada DAS Gung Lama menggunakan debit banjir banjir rencana yaitu 27,964
m3/detik. Sedangkan untuk DAS Sibelis menggunakan debit banjir rencana 54,424
m3/detik.
131
6.2 VOLUME TAMPUNGAN
Retarding pond berfungsi untuk menampung atau sebagai retensi pada saat terjadi
banjir lokal akibat air permukaan (air tawar). Di samping itu sebagai tempat
penampungan sementara terutama pada saat air pasang dimana air permukaan (air
tawar) secara gravitasi tidak bisa mengalir ke laut. Apabila daya tampung retarding
pond itu tidak mencukupi menampung air permukaan (air tawar) terutama pada saat
kondisi air laut pasang, maka diperlukan sistem pompa yang dibuat berseri agar tidak
terjadi banjir pada kawasan studi tersebut. Dan apabila air laut saat surut, maka pintu
klep otomatis akan terbuka dengan sendirinya sehingga volume retarding pond akan
berkurang dan juga sekaligus kerja pompa otomatis akan menyesuaikan.
Untuk perencanaan volume storage yang dibutuhkan digunakan metode flood
routing dengan memanfaatkan hidrograf banjir yang telah didapatkan dari metode
synder. Berikut volume tampungan /storage yang dibutuhkan pada retarding pond 1 dan
retarding pond II.
6.2.1 Volume Tampungan Retarding Pond 1 (dekat muara sungai Gung Lama)
Dalam perhitungan flood routing, kita terlebih dahulu harus mengetahui
kapasitas penampang sungai agar bisa diketahui luapan yang terjadi akibat debit banjir
yang direncanakan. Sebagai acuan kita mengambil titik pada ruas 7 (KA 25-KA 29)
dengan profil penampang sebagai berikut ;
- lebar bawah 9 m
- lebar atas 9 m
- Tinggi 2.44 m
- F (Luas Penampang Basah) 21.96 m2
- P (Keliling Penampang Basah) 15.90136218 m
- R = (F/P) 1.381013761 m
- n (Koefisien Manning) 0.025
- I (Kemiringan Sungai) 0.000388433
Q (Debit/Kapasitas Penampang
Sungai) 21.46920201 m3/dtk
Dari debit penampang yang sudah diketahui maka kita bisa melanjutkan ke
perhitungan flood routing. Berikut tabel perhitungan flood routing ;
132
Tabel 6.18 Perhitungan Flood Routing Pond 1
Q inflow = Qinflow Vol.Inf = Q Q Q out Vol. out = Qout Storage Storage
jam Δt Asumsi elevasi Δh Keterangan
Q banjir rata2 rata2 * t outflow rata2 rata2 *t Normal komulatif
Muara
Pasang
1 2 3 6 7 Gung 10 11 12 13 14 15 16
Surut
Lama
0 4,178 -0.143 -0.201 0.04 aliran gravitasi 4,031 0
3600 4,178 15040,899 4,031 14510,87 530,031
1 4,178 -0.125 -0.231 0.04 aliran gravitasi 4,031 530,031
3600 5,284 19023,543 5,202 18727,28 296,261
2 6,391 -0.245 -0.345 0.1 aliran gravitasi 6,373 826,292
3600 11,722 42200,387 11,153 40151,47 2048,917
3 17,054 -0.119 -0.425 0.625 aliran gravitasi 15,933 2875,209
3600 21,848 78652,278 13,467 48479,62 30172,657
pompa
4 26,642 -0.10 +0.425 0,525 11 33047,866
dinyalakan
3600 28,270 101771,171 11 39600 62171,171
pompa
5 29,898 -0.05 +0.703 0,753 11 95219,037
dinyalakan
3600 29,013 104445,948 11 39600 64845,948
pompa
6 28,128 -0.114 +0.503 0,617 11 160064,985
dinyalakan
3600 25,534 91923,518 11 39600 52323,518
pompa
7 22,941 -0.115 +0.455 0,57 11 212388,503
dinyalakan
3600 20,432 73556,213 11 39600 33956,213
pompa
8 17,924 -0.117 +0.355 0,472 11 246344,716
dinyalakan
3600 15,801 56883,648 11 39600 17283,648
pompa
9 13,678 -0.121 +0.255 0,376 11 263628,363
dinyalakan
3600 12,103 43571,000 10 36000 7571,000
133
pompa
10 10,528 -0.125 +0.201 0,326 9 271199,364
dinyalakan
3600 9,429 33944,766 9 32400 1544,766
pompa
11 8,331 -0.127 +0.19 0,317 9 272744,130
dinyalakan
3600 7,587 27311,966 8,938 32178,44 -4866,471
12 6,843 -0.107 -0.301 0.194 aliran gravitasi 8,877 267877,659
3600 5,923 21323,683 8,737 31454,81 -10131,123
13 5,004 -0.141 -0.323 0.182 aliran gravitasi 8,598 257746,536
3600 4,754 17114,047 8,502 30608,78 -13494,731
14 4,504 -0.224 -0.398 0.174 aliran gravitasi 8,407 244251,805
3600 4,375 15748,916 8,443 30394,71 -14645,793
15 4,245 -0.226 -0.403 0.177 aliran gravitasi 8,479 229606,012
3600 4,212 15161,994 8,491 30567,66 -15405,663
16 4,178 -0.325 -0.503 0.178 aliran gravitasi 8,503 214200,350
3600 3,056 11001,650 8,193 29495,25 -18493,598
17 1,934 -0.55 -0.703 0.153 aliran gravitasi 7,883 195706,751
Dari tabel perhitungan flood routing diatas, volume retarding pond yang paling maksimum adalah 195706,751 m3 . Kedalaman retarding pond
direncanakan 4,5 m. Sehingga luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan retarding pond adalah 4,15 Ha
134
6.2.2 Volume Tampungan Retarding Pond 2 (dekat Kali Sibelis)
Untuk sungai sibelis karena daerah muara sungai sampai jembatan di jalan belanak
tidak bisa ditutup karena untuk arus pelayaran para nelayan sekitar, maka direncanakan
dibuat sudetan sungai sibelis ke arah retarding pond 2. Berikut ilustrasi situasi yang
dimaksud dapat dilihat pada gambar 6.5 dibawah ini ;
135
Tabel 6.19 Perhitungan Flood Routing Retarding Pond 2
136
pompa
9 42.098 45.874 -0.2 -0.407 -0.207 0.207 26.20 536941.280
dimatikan
3600 37.911 136478.690 26.48 95329.20 41149.49
pompa
10 33.723 45.874 -0.344 -0.56 -0.216 0.216 26.76 578090.768
dimatikan
3600 30.589 110118.691 26.26 94525.00 15593.69
aliran
11 27.454 45.874 -0.38 -0.58 -0.200 0.2 25.75 593684.462
gravitasi
3600 25.250 90898.247 25.43 91532.84 -634.60
aliran
12 23.045 45.874 -0.39 -0.59 -0.200 0.19 25.10 593049.864
gravitasi
3600 20.131 72470.632 24.77 89154.15 -16683.52
aliran
13 17.216 45.874 -0.46 -0.64 -0.180 0.18 24.43 576366.348
gravitasi
3600 16.427 59137.243 23.37 84117.68 -24980.44
aliran
14 15.638 45.874 -0.51 -0.66 -0.150 0.15 22.30 551385.913
gravitasi
3600 15.222 54800.999 21.92 78925.03 -24124.03
aliran
15 14.807 45.874 -0.54 -0.68 -0.140 0.14 21.55 527261.878
gravitasi
3600 14.698 52914.339 21.15 76153.13 -23238.79
aliran
16 14.590 45.874 -0.56 -0.69 -0.130 0.13 20.76 504023.091
gravitasi
3600 13.610 48995.329 20.35 73276.29 -24280.96
aliran
17 12.630 45.874 -0.58 -0.703 -0.123 0.12 19.95 479742.134
gravitasi
Dari perhitungan flood routing diatas, dapat diketahui bahwa volume tampungan adalah 479742,13 m 3. Volume tampungan direncanakan
mempunyai kedalaman 4,5 m sehingga didapatkan kebutuhan lahan sebesar 10,6 Ha
137
6.3 KAPASITAS POMPA
Air yang ditampung di Retarding Pond tentunya akan dibuang ke hulu atau ke laut
Jawa. Namun air yang akan dibuang seringkali tidak mengalir sesuai dengan debit yang
direncanakan karena kelandaian sungai dari hulu ke hilir yang kecil dan naiknya muka
air laut ketika pasang. Oleh karena itu, perlu digunakan pompa untuk membantu proses
pembuangan air dari retarding pond tersebut dengan kapasitas tertentu.
Dalam perencanaan perhitungan kapasitas pompa yang dibutuhkan, maka dapat
diperoleh dari hasil perhitungan flood routing yang telah dilakukan. Berikut penjelasan
lebih lanjut mengenai perhitungan pompa dari hasil flood routing ;
138
6.3.2 Pompa di dekat muara kali Sibelis
Dari hasil perhitungan flood routing pada tabel 6.19 diatas, pompa digunakan saat
jam ke 4,5,6,dan 7 dengan kapasitas 30 m3/dtk .Agar kapasitas pompa bisa dibagi
maka digunakan 6 pompa dengan masing-masing kapasitas 5 m3/dtk.
139
Gambar 6.6 Penampang Muara Gung Lama (Kali Anyar) Section KA 38 +38
140
Pintu Pasang Surut
Kemiringan pintu direncanakan menggunakan α = 60
H lubang = Elevasi muka air pasang tertinggi – elevasi dasar muara sungai
(KA 38+38)
= (0.703) - (-2.46 m)
= 3,163 m + spelling 1 m (diambil 4,2 m)
H pintu efektif = H lubang/ sin α
= 4.8 m
Perhitungan Lebar Pintu Pasang Surut
Formula yang akan digunakan untuk menghitung dimensi pintu air bergantung
pada kondisi aliran di pintu pasang surut yaitu aliran tenggelam dan aliran
bebas. Sedangkan kondisi aliran tergantung pada beda tinggi antara muka air
di bagian hulu (air permukaan muara sungai Gung Lama KA 38+38) dan hilir
(HHWL air laut). Syarat untuk aliran tenggelam adalah ▲h < 0,333 H.
Sedangkan untuk aliran bebas adalah ▲h > 0,333 H. Berikut kondisi aliran
pada muara Gung Lama ;
Gambar 6.7 Kondisi aliran Muara Sungai Gung Lama terhadap Pasang
Tertinggi
142
PINTU PASANG SURUT
Gambar 6.8 Kondisi Pintu Pasang Surut Terhadap Muka Air Pasang dan
Air Permukaan
143
Gambar 6.9 Pemodelan Tanggul Laut
144
Elevasi Puncak Tanggul = (HHWL – Elevasi dataran) + Tinggi Jagaan
= (+0.703 – (-0.02)) + 1 m
= 1,723 m diambil 1,8 m
-0.02
145