Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 03

TA 3225 SISTEM PENYALIRAN TAMBANG

KELOMPOK 3:
KURNIA SEPTRIADI 12116011
IHSAN RIZALDI ADVIANTO 12116012
EDWIN SUHARDJO 12116033
MUHAMMAD IQBAL 12116049
ARGA PRATYAKSA 12116052
PAMURSITO PRADHANA Y. 12116067
FEBRI WIRATAMA JOSEN 12116070
GIGIH PRASETYA PUTRA 12116073

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
Bagian Penyaliran Tambang Terbuka

Dalam kasus kali ini, adanya catchment area yang masuk ke dalam tambang terbuka sehingga
membutuhkan system penyaliran yang baik. Sehingga untuk mengendalikan air yang masuk
ke dalam tambang perlu ada pengaturan limpasan hujan. Umumnya dalam tambang terbuka
dilakukan pengendalian penyaliran adalah:

1.Paritan (perimeter, bench, ramp, drop structure)


2.Sumuran (sump)
3.Pompa & pipa

Didapat 13 daerah Catchment Area dari data topografi yang sudah tersedia

Catchment Area Alami

Catchment Area Luas (KM2)


1 0.787
2 1.223
3 1.55
4 0.655
5 1.383
6 0.551
7 0.4629
8 0.962
9 0.518
10 0.59
11 1.263
12 1.211
13 0.941
Catchment Area yang mempengaruhi pit

Catchment Area pit yang berada Luas (KM2)


pada Catchment Area alami
1 0.422981
2 0.030429
6 0.551
7 0.4629
9 0.518
10 0.59
13 0.108
Daerah yang tidak dipengaruhi 0.018115

Dalam pembuatan saluran air memenuhi hal-hal sebagai berikut :

1.Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.


2.Kecepatan air sedemikian sehingga tidak terjadi pengendapan/sedimentasi.
3.Kecepatan air sedemikian sehingga tidak merusak saluran (erosi).
4.Kemudahan dalam penggalian.

Dalam merancang saluran adapun beberapa aturan dan kriteria perancangan saluran agar
saluran yang dibuat sesuai target dan rencana awal:

1.Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.


2.Kecepatan air sedemikian sehingga tidak terjadi pengendapan/sedimentasi.
3.Kecepatan air sedemikian sehingga tidak merusak saluran (erosi).
4.Kemudahan dalam penggalian
Adapun dalam merancang saluran air untuk penyaliran pada tambang terbuka memerlukan
beberapa tahap dan langkah:
1.Tentukan catchment area dari saluran
2.Hitung debit puncak = kapasitas pengaliran dari saluran
3.Tentukan jalur dan hitung kemiringan (kemiringan saluran ~ 2%)
4.Tentukan bentuk penampang
5.Hitung geometri saluran

Jikalau dilihat maka cactchment area pada tambang terbuka adalah sebagai berikut:

Di setiap catchment area diperhitungkan berapa besar nilai Q dan Tc dari setiap catchment
area:
Rumus menghitung debit
𝑄 = 0,2718 𝑥 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
C = Koefisien Limpasan
I = Intensitas hujan
A = luas daerah

Slope didapat dari segitiga

L H = elevasi
H L = jarak kemiringan 2 elevasi

S = Slope

S
Rumus menghitung TC dari Kirpich

𝑇𝑐 = 0,0195 𝑥 𝐿0.77 𝑥 𝑆 −0.382

Tc =waktu konsentrasi
L =jarak terjauh dalam daerah pengaliran ke titik perhitungan
S = Gradien/kemiringan

Sehingga catchment yang berpengaruh adalah catchment 1, 2, 6, 7, 9, 10 ,13 dan diperoleh


kurva hidrograf sebagai berikut :
Perimeter Drainage
Daerah yang akan dibuat Perimeter Drainage

Daerah yang akan di buat Perimeter Drainage


Luas

Sehingga jika dilakukan perhitungan untuk menentukkan perimeter drainage dengan


memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Debit saluran dicari dengan rumusan 0.00278 x C x I x A
2. Nilai Q nantinya adalah hasil jumlah Q puncah catchment sekitar
3. Pada hal sebelumya luasan catchment yang mempengaruhi parimeter draimage adalah sebesar
1.718795 hektare
4. Koefisien C sebesar 0.9
5. Intensitas hujan 36.322 mm/2 jam
6. Q yang diperoleh sebesar 0.15625

Desain harus memenuhi :


- Froude Number < 1
- Kemiringan maximum 2%
- Digunakan bentuk 'Trapezoidal'
- Kemiringan trapesium adalah 35 - 45 derajat

Jika, w = 1.755 m
y = 0.4195 m
b = 0.75 m
x = 0.5025 m
konversi satuan = 1
koefisien gesekan GM = 0.025 (Earth channel - Gravelly)
Kemiringan saluran terbuka = 0.015
Hydraulic Radius (Rh) = 0.255161939
Kecapatan rata-rata sectional area = 1.970831749
Froude Number = 0.287061558
Kapasitas Pengaliran = 1.035521808

Sehingga desain dapat diterima.

Skematik dari Perimeter Drainage

w = 1.755 m
y = 0.4195 m
b = 0.75 m
x = 0.5025 m
CULVERT

Culvert adalah struktur untuk mengalirkan limpasan permukaan melalui suatu tanggul, dapat
berbentuk bulat, segi empat, setengah lingkaran, elips atau bentuk lainnya terbuat dari beton,
baja, corrugated metal, polyethylene, atau material lainnya. Culvert juga memiliki kelebihan
dan kekurangan;

Kelebihan Kekurangan
• Kebutuhan perawatan struktur minimal • Endapan perlu dibersihkan secara periodik
• Kapasitas kadang dapat ditingkatkan • Dapat tersumbat oleh sampah
melalui perbaikan inlet • Dapat menghambat lintasan ikan
• Pembuatannya lebih mudah dan cepat • Bahaya abrasi dan korosi
• Gerusan terlokalisir dan mudah
dikendalikan
• Mengurangi peak discharge melalui storage

Kondisi operasi culvert jug harus diperthatikan sebagai standar utama dalam menjadikan batas
dari sebuah culvert. Ada 2 kontrol yang harus diperhatikan yaitu:
Inlet control Outlet control

– Kapasitas barrel culvert lebih besar dari – Aliran dalam culvert terbatas pada debit
kapasitas inlet untuk muka air di aliran keluar (TW)
– Parameter yang menentukan aliran keluar – Tinggi TW = tinggi culvert
adalah penampang dari culvert barrel,
geometri inlet dan ketinggian HW
– Kapasitas culvert tidak ditentukan oleh
kehilangan dari kekasaran dan panjang
barrel

Desain Culvert yang kami pilih adalah culvert berbentuk lingkaran dan terbuat dari concrete
halus dengan nilai e sebesar 0,18 mm. Harga pasaran culvert lingkaran dari concrete adalah
Rp400.000 per meter. Koefisien dari bentuk lingkaran adalah 0,2. Hw ( Ketinggian julang)
adalah 4 meter. Dengan kemiringan culvert 5% kita mendapatkan diameter culvert dengan
rumus:

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas, diameter culvert didapatkan 1 m dengan debit air lolos
sebesar 5,177 m3/s.

Volume air tertahan di depan culvert didapatkan dari hidrograf catchment area alami yang
memengaruhi jalan tambang yaitu catchment area daerah 2. Volume air tertahan didapatkan
sebesar 5343,038 m3.
Dimensi struktur penampung air yang tertahan adalah limas persegi terpancung. Desain
tersebut dipilih karena merupakan struktur paling ideal untuk mengatasi erosi, faktor geoteknik
lereng dan juga dapat menampung volume air terbesar dibandingkan desain lainnya.
Kemiringan struktur penampung air dipilih 45° untuk mendapatkan struktur paling stabil.

Dimensi sturktur didapatkan dari pertimbangan topografi dan volume minimal yang harus
dapat ditampung oleh struktur penampung air di depan culvert. Panjang sisi-sisi struktur
penampung air bagian bawah adalah 47 m dan sisi-sisi bagian atas adalah 55 m. Volume
maksimum air yang dapat ditampung struktur tersebut adalah 10.425,33 m3.

Bench Drainage
◦ Tentukan design storm → hitung kapasitas design dari saluran dengan mempertimbangkan
umur
◦ Tentukan konfigurasi saluran pada bench
 Minimasi ‘drop chutes’
 Maksimasi “bench drainage length’
◦ design – struktur pengendali erosi

Diketahui luasan bench 4 drainage adalah 0.81163 hektare


Untuk koefisien C sebesar = 0.9 dengan intensitas hujan 36.3332 mm/ 2 jam
Maka, Q saluran = 0.07378m^3/s

Desain harus memenuhi :


- Froude Number < 1
- Kemiringan maximum 2%
- Digunakan bentuk 'Trapezoidal'
- Kemiringan trapesium adalah 35 - 45 derajat

Jika, w = 1.755 m
y = 0.4195 m
b = 0.75 m
x = 0.5025 m
konversi satuan = 1
koef gesekan GM = 0.025 (Earth channel - Gravelly)
Kemiringan saluran terbuka = 0.015

Hydraulic Radius (Rh) = 0.255162


Kecapatan rata-rata sectional area = 1.970832
Froude Number = 0.287062
Kapasitas Pengaliran = 1.035522
Skematik dari Bench Drainage

W = 1.755 m
Y= 0.4195 m
b = 0.75 m
x = 0.502 m

Anda mungkin juga menyukai