2
Karena tambang dapat diklasifikasikan sebagai
“small catchment area”, maka dapat digunakan
rumus rasional:
Q = 0.278 C.I.A
Dimana:
◦ Q : debit rencana [m3/detik]
◦ C : koefisien limpasan
◦ I : intensitas hujan [mm/jam]
◦ A : luas catchment area [km2]
3
Waktu konsentrasi (Kirpich)
t c 0,0195.L0,77 .S 0,382
dengan : tc = waktu konsentrasi
L = jarak terjauh dalam daerah pengaliran ke titk perhitungan (m)
S = gradien/kemiringan
4
Kemiringan Tutupan Koefisien limpasan
5
Rumus Manning.
Q 1 R 2 / 3 S 1/ 2 A
n
A5 / 3 S 1 / 2
Q
np 2 / 3
dengan : Q = debit
R = jari-jari hidrolik = A/P
S = gradient
A = luas penampang basah
P = keliling basah
n = koeffisien kekasaran Manning, yang menunjukkan kekasaran
dinding saluran
6
Material Manning n Material Manning n
Natural Streams Excavated Earth Channels
Clean and Straight 0.030 Clean 0.022
Major Rivers 0.035 Gravelly 0.025
Sluggish with Deep
0.040 Weedy 0.030
Pools
Stony, Cobbles 0.035
Metals Floodplains
Brass 0.011 Pasture, Farmland 0.035
Cast Iron 0.013 Light Brush 0.050
Smooth Steel 0.012 Heavy Brush 0.075
Corrugated Metal 0.022 Trees 0.15
Non-Metals
Glass 0.010 Finished Concrete 0.012
Clay Tile 0.014 Unfinished Concrete 0.014
Brickwork 0.015 Gravel 0.029
Asphalt 0.016 Earth 0.025
Masonry 0.025 Planed Wood 0.012
Unplaned Wood 0.013
Corrugated Polyethylene (PE) with smooth inner walls a,b 0.009-0.015
Corrugated Polyethylene (PE) with corrugated inner walls c 0.018-0.025
Polyvinyl Chloride (PVC) with smooth inner walls d,e 0.009-0.011
7
a. Penampang segitiga
H
A = h2 P = 2h 2 R=
2 2
1
B = 2h A = 2h2 P = 4h R= h
2
c. Penampang trapezium
1
Q = 60 → z =
3
B = 2 z 2 1 z
h
A = B zh
h
R=
h
2
8
Limpasan hujan – merupakan salah satu
sumber air tambang utama di tambang
terbuka di Indonesia:
◦ Paritan (perimeter, bench, ramp, drop structure)
◦ Sumuran (sump)
◦ Pompa & pipa
Saluran air memenuhi hal-hal sebagai berikut :
◦ Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.
◦ Kecepatan air sedemikian sehingga tidak terjadi
pengendapan/sedimentasi.
◦ Kecepatan air sedemikian sehingga tidak merusak saluran
(erosi).
◦ Kemudahan dalam penggalian.
9
Kriteria Perancangan Saluran
• Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.
• Kecepatan air sedemikian sehingga tidak terjadi pengendapan/
sedimentasi.
• Kecepatan air sedemikian sehingga tidak merusak saluran (erosi).
• Kemudahan dalam penggalian
Tahapan perancangan
• Tentukan catchment area dari saluran
• Hitung debit puncak = kapasitas pengaliran dari saluran
• Tentukan jalur dan hitung kemiringan (kemiringan saluran ~ 2%)
• Tentukan bentuk penampang
• Hitung geometri saluran
Bench drainage
◦ Tentukan design storm hitung kapasitas design
dari saluran dengan mempertimbangkan umur
◦ Tentukan konfigurasi saluran pada bench
Minimasi ‘drop chutes’
Maksimasi “bench drainage length’
◦ design – struktur pengendali erosi
11
Bench drainage
◦ Tentukan design storm hitung kapasitas design
dari saluran dengan mempertimbangkan umur
◦ Tentukan konfigurasi saluran pada bench
Minimasi ‘drop chutes’
Maksimasi “bench drainage length’
◦ design – struktur pengendali erosi
12
Bench/side channel
13
Bench drainage
14
Ramp drainage
◦ Side channel, culvert, energy dissipation structures
◦ Side channels return periode 5 thn
◦ Energy diss. Structure untuk mengurangi energi
kecepatan air.
15
Ramp
16
Pit Floor Drainage
◦ Saluran terbuka
Sumuran (collection sump)
Pompa
◦ Saluran terbuka Tr =5 thn
◦ Collection sump dipengaruhi oleh :
Ketersediaan ruang
Luas pit
Tingkat run off
Acceptable average annuals hours of pit flooding
Ukuran pompa
Frekuensi pembersihan dari saedimen
Design storm; peak discharge
◦ Pompa debit inflow max; waktu pemompaan, static
& friction head
17
Pit floor
18
Pit floor drainage channel
19
Waste dump drainage
◦ Tujuan utama
Minimasi erosi
Mengalirkan air dari permukaan timbunan secepat
mungkin
◦ Dilengkapi dengan settlement dam di bagian hilir
untuk mencegah sedimen hasil erosi masuk ke
sungai.
◦ Perimeter drainage yang memisahkan catchment
daerah timbunan dengan daerah yang tidak terganggu
◦ Drain slopes 0.1-0.5%
◦ Surface slope 1.5%
20
Pembuatan bench drainage channel di timbunan overburden
21
Waste dump
22
Sediment control
◦ Length to width ratio minimal 3 : 1 (settlement
pond)
Road Drainage
◦ Side ditch drains; bench drainage in cut & fill;
culverts; catchment diversion drains
◦ Erosion minimization :
Tidak curam tidak harusselalu mengikuti
kemiringan yang curam dari jalan.
Dilengkapi dengan proteksi terhadap erosi.
23
24
25
Average annual hours of pit flooding
◦ Genangan pada lantai tambang yang masih dapat
ditoleransi dampak terhadap operasi kecil.
◦ Tergantung pada:
Catchment area
Volumetric run-off coeff.
Sump capacity
Pump capacity
Groundwater inflow
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Sumber air permukaan
◦ Pemindahan alur sungai
◦ Pembuatan tanggul
Surface water management
◦ Penentuan catchment & sub-catchment area
◦ Pengaturan arah aliran air
◦ Pengendalian erosi
35
36
37
38
39
Drop structures
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
(SISPAL) SP-20
A B C D
55
Dimensi mine sump (sumuran)
Dimensi sump tergantung pada:
• Karakteristik aliran masuk (inflow) – digambarkan dalam bentuk
hidrograf – untuk metode rasional – bentuk segitiga
• Karakteristik aliran keluar (outflow) – dalam hal ini adalah debit
pemompaan atau overflow
• Ketersediaan ruang, terutama untuk collection sump di dalam pit
Qp
Inflow hydrograph
Vs
QA s
Outflow hydrograph
tp tb
Qp
Inflow hydrograph
Vs
QA s
Outflow hydrograph
tp tb
Kolam Pengendap
Berfungsi sebagai pengendali air tambang sebelum dialirkan ke badan
perairan alami (baik kuantitas/ retention basin tetapi terutama
kualitas/sedimentation pond) – merupakan infrastruktur penting dari
suatu tambang