Anda di halaman 1dari 62

1

 Sasaran dari rancangan penyaliran suatu


tambang terbuka:
◦ Meminimalkan air yang akan masuk ke dalam pit
dengan cara mencegah limpasan dari luar pit
masuk ke dalam pit
◦ Mengoptimalkan penanganan air yang masuk ke
dalam pit
◦ Mengelola aliran air tambang (mine water
management)
◦ Mengendalikan dampak lingkungan

2
 Karena tambang dapat diklasifikasikan sebagai
“small catchment area”, maka dapat digunakan
rumus rasional:
Q = 0.278 C.I.A
 Dimana:
◦ Q : debit rencana [m3/detik]
◦ C : koefisien limpasan
◦ I : intensitas hujan [mm/jam]
◦ A : luas catchment area [km2]

 Beberapa asumsi dalam penggunaan rumus ini adalah :


◦ Frekuensi hujan = frekuensi limpasan.
◦ Hujan terdistribusi secara merata di seluruh daerah.
◦ Debit maksimal merupakan fungsi intensitas hujan dan tercapai
pada akhir waktu konsentrasi.

3
 Waktu konsentrasi (Kirpich)

t c  0,0195.L0,77 .S 0,382
dengan : tc = waktu konsentrasi
L = jarak terjauh dalam daerah pengaliran ke titk perhitungan (m)
S = gradien/kemiringan

4
Kemiringan Tutupan Koefisien limpasan

< 3% Sawah, rawa 0,2


Hutan, perkebunan 0,3
0,2
Perumahan dengan kebun 0,4
3% - 15% Hutan, perkebunan 0,4
Perumahan 0,5
Tumbuhan yang jarang 0,6
Tanpa tumbuhan, daerah penimbunan 0,7
I
>15% Hutan 0,6
Perumahan, kebun 0,7
Tumbuhan yang jarang 0,8
Tanpa tumbuhan, daerah tambang 0,9

5
Rumus Manning.

Q  1 R 2 / 3 S 1/ 2 A
n

A5 / 3 S 1 / 2
Q
np 2 / 3

dengan : Q = debit
R = jari-jari hidrolik = A/P
S = gradient
A = luas penampang basah
P = keliling basah
n = koeffisien kekasaran Manning, yang menunjukkan kekasaran
dinding saluran

6
Material Manning n Material Manning n
Natural Streams Excavated Earth Channels
Clean and Straight 0.030 Clean 0.022
Major Rivers 0.035 Gravelly 0.025
Sluggish with Deep
0.040 Weedy 0.030
Pools
Stony, Cobbles 0.035

Metals Floodplains
Brass 0.011 Pasture, Farmland 0.035
Cast Iron 0.013 Light Brush 0.050
Smooth Steel 0.012 Heavy Brush 0.075
Corrugated Metal 0.022 Trees 0.15

Non-Metals
Glass 0.010 Finished Concrete 0.012
Clay Tile 0.014 Unfinished Concrete 0.014
Brickwork 0.015 Gravel 0.029
Asphalt 0.016 Earth 0.025
Masonry 0.025 Planed Wood 0.012
Unplaned Wood 0.013
Corrugated Polyethylene (PE) with smooth inner walls a,b 0.009-0.015
Corrugated Polyethylene (PE) with corrugated inner walls c 0.018-0.025
Polyvinyl Chloride (PVC) with smooth inner walls d,e 0.009-0.011

7
a. Penampang segitiga

Sudut tengah = 90° -→ z=1

H
A = h2 P = 2h 2 R=
2 2

b. Penampang segi empat

1
B = 2h A = 2h2 P = 4h R= h
2

c. Penampang trapezium

1
Q = 60 → z =
3


B = 2 z 2 1  z 
h
A = B  zh
h
R=
h
2

8
 Limpasan hujan – merupakan salah satu
sumber air tambang utama di tambang
terbuka di Indonesia:
◦ Paritan (perimeter, bench, ramp, drop structure)
◦ Sumuran (sump)
◦ Pompa & pipa
 Saluran air memenuhi hal-hal sebagai berikut :
◦ Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.
◦ Kecepatan air sedemikian sehingga tidak terjadi
pengendapan/sedimentasi.
◦ Kecepatan air sedemikian sehingga tidak merusak saluran
(erosi).
◦ Kemudahan dalam penggalian.

9
Kriteria Perancangan Saluran
• Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.
• Kecepatan air sedemikian sehingga tidak terjadi pengendapan/
sedimentasi.
• Kecepatan air sedemikian sehingga tidak merusak saluran (erosi).
• Kemudahan dalam penggalian
Tahapan perancangan
• Tentukan catchment area dari saluran
• Hitung debit puncak = kapasitas pengaliran dari saluran
• Tentukan jalur dan hitung kemiringan (kemiringan saluran ~ 2%)
• Tentukan bentuk penampang
• Hitung geometri saluran
 Bench drainage
◦ Tentukan design storm  hitung kapasitas design
dari saluran dengan mempertimbangkan umur
◦ Tentukan konfigurasi saluran pada bench
 Minimasi ‘drop chutes’
 Maksimasi “bench drainage length’
◦ design – struktur pengendali erosi

11
 Bench drainage
◦ Tentukan design storm  hitung kapasitas design
dari saluran dengan mempertimbangkan umur
◦ Tentukan konfigurasi saluran pada bench
 Minimasi ‘drop chutes’
 Maksimasi “bench drainage length’
◦ design – struktur pengendali erosi

12
Bench/side channel

13
Bench drainage

14
 Ramp drainage
◦ Side channel, culvert, energy dissipation structures
◦ Side channels return periode 5 thn
◦ Energy diss. Structure  untuk mengurangi energi
kecepatan air.

15
Ramp

16
 Pit Floor Drainage
◦ Saluran terbuka
 Sumuran (collection sump)
 Pompa
◦ Saluran terbuka  Tr =5 thn
◦ Collection sump dipengaruhi oleh :
 Ketersediaan ruang
 Luas pit
 Tingkat run off
 Acceptable average annuals hours of pit flooding
 Ukuran pompa
 Frekuensi pembersihan dari saedimen
 Design storm; peak discharge
◦ Pompa debit inflow max; waktu pemompaan, static
& friction head

17
Pit floor

18
Pit floor drainage channel

19
 Waste dump drainage
◦ Tujuan utama
 Minimasi erosi
 Mengalirkan air dari permukaan timbunan secepat
mungkin
◦ Dilengkapi dengan settlement dam di bagian hilir
untuk mencegah sedimen hasil erosi masuk ke
sungai.
◦ Perimeter drainage yang memisahkan catchment
daerah timbunan dengan daerah yang tidak terganggu
◦ Drain slopes  0.1-0.5%
◦ Surface slope  1.5%

20
Pembuatan bench drainage channel di timbunan overburden

21
Waste dump

22
 Sediment control
◦ Length to width ratio minimal 3 : 1 (settlement
pond)

 Road Drainage
◦ Side ditch drains; bench drainage in cut & fill;
culverts; catchment diversion drains
◦ Erosion minimization :
 Tidak curam  tidak harusselalu mengikuti
kemiringan yang curam dari jalan.
 Dilengkapi dengan proteksi terhadap erosi.

23
24
25
 Average annual hours of pit flooding
◦ Genangan pada lantai tambang yang masih dapat
ditoleransi dampak terhadap operasi kecil.
◦ Tergantung pada:
 Catchment area
 Volumetric run-off coeff.
 Sump capacity
 Pump capacity
 Groundwater inflow

26
27
28
29
30
31
32
33
34
 Sumber air permukaan
◦ Pemindahan alur sungai
◦ Pembuatan tanggul
 Surface water management
◦ Penentuan catchment & sub-catchment area
◦ Pengaturan arah aliran air
◦ Pengendalian erosi

35
36
37
38
39
Drop structures

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
(SISPAL) SP-20

A B C D

A. Sediment Trap B. Safety Pond


C. Treatment Facilities D. Mud Pond
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI SISPAL
SP-20

Sediment Trap Safety Pond Floating Inlet

Treatment Facilities Flockulator Dosing Chemical


in Flockulator

Mud Pond Outlet


 Hitung surface run-off volume
V =C x CH x A
V = volume;
C = Run-off coeff.
CH = Curah hujan (T tertentu)
A = luas catchment

 Hitung peak inflow discharge


Metode rasional : Qi,
max flow = Q0 = v/retention time
Retention time = f (sediment settling)

 Hitung Storage volume :


(Q0/Qi)=(1-(s/v)  s =v(1-(Q0/Qi)
s = max. Storage volume in the reservoir (m3)

55
Dimensi mine sump (sumuran)
Dimensi sump tergantung pada:
• Karakteristik aliran masuk (inflow) – digambarkan dalam bentuk
hidrograf – untuk metode rasional – bentuk segitiga
• Karakteristik aliran keluar (outflow) – dalam hal ini adalah debit
pemompaan atau overflow
• Ketersediaan ruang, terutama untuk collection sump di dalam pit

Volume sump – ditentukan dengan cara analisis hidrograf:


a) Outflow dengan pompa: Vs/Vr = (1 – QA/QP)2
b) Outflow melalui spillway: Vs = 0,5 tb (QP – QA)
Analisis Hidrograf
a) outflow: pemompaan; b) outflow: spillway

Qp
Inflow hydrograph

Vs
QA s
Outflow hydrograph

tp tb

Qp
Inflow hydrograph

Vs
QA s
Outflow hydrograph

tp tb
Kolam Pengendap
Berfungsi sebagai pengendali air tambang sebelum dialirkan ke badan
perairan alami (baik kuantitas/ retention basin tetapi terutama
kualitas/sedimentation pond) – merupakan infrastruktur penting dari
suatu tambang

Kriteria utama rancangan:


•Fungsi (misalnya pengendali kualitas air)
•Ketersediaan lahan – jarak ke badan perairan alami
•Kemudahan pembuatan maupun perawatan

Faktor yang harus dipertimbangkan, antara lain ukuran dan bentuk


butiran padatan, kecepatan aliran, persen padatan, dsb.
Kolam Pengendap
Ukuran butir yang “settleable” > 0.001 mm
Optimalisasi Sistem Penyaliran
• Pendekatan catchment area dalam perencanaan sistem penyaliran
yang terintegrasi dengan perencanaan tambang (termasuk timbunan)
• Perimeter drainage – memisahkan areal yang tak terganggu dari
daerah yang terganggu
• Drop structure – mengurangi energi aliran supaya tidak meng-erosi
dinding atau dasar saluran
• Minimalisasi daerah terbuka dan kendali erosi
• Perawatan sarana penyaliran sehingga tetap dapat berfungsi secara
optimum
• Pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan terutama yang
dapat ditimbulkan dari air tambang

Anda mungkin juga menyukai