Q = Cd . 2 2 1, 5
g . Be . H
3 3 Cd = C0. C1. C2
1
Q2
H = hu +
(hu + p ) Bb 2 g
2
Koefisien pilar & tembok pangkal
◼ Nilai koefisien pilar (Kp)
• Pilar persegi: Kp = 0,02
• Pilar bulat Kp = 0,01
• Pilar runcing Kp = 0
◼ Nilai koefisien tembok pangkal (Ka)
• Bersudut 900 Ka = 0,2
• Bersudut bulat 0,5 H > r > 0,15 H Ka = 0,1
• Bersudut miring 450 dengan r > 0,5 H Ka = 0
Nilai Koefisien C0
Nilai koefisien C1
Nilai koefisien C2
Peredam Energi Tipe Vlugter
H H'
hc = 2/3 H
Z
R
1 R
1
D
2a t
a
Kelemahan tipe ini adalah penurunan lantai yang besar mengakibatkan penggalian yang dalam
Peredam Energi Tipe Schoklitsch
p/2 W
W
aW
pW
S
EW
0.6
0.5 0.6
Tinggi ambang hilir S = ß q½ ( w/g)¼
0.3 0.4
0.2 0.3
(min 0.1 W) 0.1
0.2
Parameter = f ( ε ) , = 0,03 - 0,080.0
0.1
0.05 0.1
ρ umumnya = 0,15 0.0
0.05 0.1
Peredam energi jenis MDO
Peredam energi jenis MDO
Peredam energi jenis MDO
Peredam energi jenis MDS
Peredam Energi Tipe USBR
Tipe ini dikembangkan di Laboratorium Hidraulika :
United States Bureau of Reclamation (USBR), ditentukan
berdasar nilai bilangan Froude di kaki bidang hilir bendung
Peredam energi USBR dapat dilengkapi dengan balok
muka/miring/ambang hilir, dengan fungsi masing2 bagian:
1. Balok miring (chute blocks): untuk menaikkan
pancaran dari lantai ruang olakan dan menstabilkan
loncatan air.
2. Balok tengah (floor blocks/baffle blocks): membantu
memecah pancaran yang menabraknya dan
menambah kekasaran lantai.
3. Ambang hilir (end sill): mengurangi panjang lantai,
untuk kecepatan tinggi masih dapat memecah sisa
pancaran yang sampai pada ambang ini.
Ruang olakan dengan balok muka, balok lantai ambang
bergigi tidak cocok untuk sungai yang mengangkut batu.
Peredam Energi Tipe USBR
Peredam Energi Tipe USBR
Peredam Energi ini kurang sesuai untuk peredam energi
bendung yang relatif rendah, karena:
◼ Lokasi perhitungan loncatan awal (kedalaman konjugasi)
hc
H
Peredam energi cekung masif
R min
hc
H
hc
Peredam energi cekung masif
Peredam energi jenis MDL
Peredam energi jenis MDL
Peredam energi jenis MDL
Peredam energi jenis MDL
Bangunan Pengambil & Pembilas
• Bangunan Pengambil/Penyadap:
– menyadap air sesuai
kebutuhan
– dilengkapi pintu/pilar dan
tembok banjir
2m > T ≥ 1/3 hw
T ≥ 1,5d
T ≥ 1m
→ tinggi lubang & elevasi bagian atas pelat pada umumnya
dibuat 1,50 m dari lantai.
Bangunan Pembilas Bawah
Keuntungan pintu di bagi 2 (pintu atas & bawah):
▪ pengoperasian pintu lebih ringan, karena pada saat akan
membilas sedimen hanya pintu bawah yang dioperasikan dengan
cara menaikkan pintu sesuai kebutuhan.
▪ sedangkan pada saat akan membuang benda apung pintu atas
dioperasikan dengan cara menurunkan pintu.
▪ air yang terbuang ke hilir pada saat perlu dilakukan pembuangan
benda apung lebih sedikit, karena hanya pintu atas yang
diturunkan.
Kerugian pintu di bagi 2 (pintu atas & bawah):
▪ biaya pembuatan pintu lebih mahal,
▪ kadang-kadang terjadi kebocoran, apabila pemasangan antara
pintu atas dan pintu bawah kurang baik.
Bangunan Pembilas Bendung
Bangunan Pembilas Samping
❑ Pembilas samping: bangunan pembilas bawah yang
penempatannya di luar bentang bersih bendung dan atau
di luar tembok pangkal bendung.
❑ Pembilas tipe ini berbentuk melengkung dan tidak menjadi
penghalang aliran jika terjadi banjir, sehingga pilar dan
bangunan pembilas terhindar dari benturan batu gelundung
atau kayu yang terbawa hanyut pada waktu banjir.
❑ Manfaat tambahan pembilas samping: kapasitas
pelimpahan bendung lebih besar, karena lebar bruto tidak
berkurang oleh adanya pilar pembilas dan seluruh bentang
bendung dapat melimpahkan debit banjir sungai.
Bangunan Pembilas Samping
Bangunan Pengambil
Tata Letak :
▪ Sebaiknya dibuat sedekat mungkin dengan pembilas dan as
bendung atau bendung gerak.
▪ Guna memperkecil masuknya sedimen, lokasi bangunan
pengambil lebih dianjurkan jika pengambilan ditempatkan di
ujung tikungan luar sungai atau pada ruas luar, pada lokasi
kurang lebih ¼ jari-jari tikungan, dengan memanfaatkan prinsip
terjadinya aliran helicoidal pada tikungan sungai.
Selain dari pada pemilihan lokasi pengambilan tersebut, masuknya
sedimen juga dipengaruhi antara lain oleh:
▪ Arah / sudut antara pengambilan dan sumbu sungai,
▪ Ketinggian ambang pengambilan,
▪ Kecepatan aliran masuk yang diijinkan.
ARAH BANGUNAN PENGAMBIL
Parameter Desain Bangunan Pengambil
1) Rip-rap (batu/beton)
2) Bronjong
3) Lempengan beton (concrete slab)
4) Balok beton (concrete beam)
5) Pelat pancang (sheet pile)
6) Pengendali dasar sungai
Pemasangan Rip-Rap
Penempatan Rip-rap
Rip-rap Beton
BRONJONG
BALOK BETON BERKOTAK
Penerapan sebagai ruang olakan ke dua bendung-bendung
lama (Barugbug & Tajum), dengan maksud:
o mengamankan bangunan dari gerusan lokal & degradasi
dasar sungai yang terjadi,
o mengurangi gaya tekan air ke atas (uplift pressure), agar
kerusakan bangunan lama (pecahnya lantai) dapat
dicegah
Spesifikasi:
o bentuk dibuat berkotak-kotak,
o bersifat lulus air (permeable),
o terdiri dari balok-balok beton bersilang memanjang-
melintang,
o kotak-kotak diisi batu lepas Φ 20 cm
BALOK BETON BERKOTAK
PEREDAM ENERGI GANDA
Lokasi bangunan pengendali dasar
sungai
Perencanaan Struktur Bawah
17.852
+137.00 +137.00
10.00
1 : 1
1
Lapisan tahan aus, beton k - 225
:1
Besi L 50. 50. 10 diangker
4.00 4.00 4.00
6.352 +133.50
+133.00 1.768 4.584
+132.60 Rib bertangga
1 : 1
+131.869
1 : 1
Rib bertangga
1 : 1
R=1.25
Water stop dilatation
0.707 +129.90
0
2.5
R=
+129.00 +129.00 1 : 5
+128.90
0
1.0
Water stop dilatation 1.50
1.50
R=
0.50
+128.20 +127.70
+128.00
Rip Rap Batu Ø 0.40 +126.90
1.50
1.00
2.50
Buis Beton + Beton Cyclop Ø 0.8m, Geosynthetic clay liner
L= 2m dipasang dibawah setiap rib +125.90
0.50
+125.20
1.40
+124.10
:1
+123.90
1
Buis Beton + Beton Cyclop Beton Cyclop + tulangan praktis Buis Beton + Beton Cyclop Ø 0.8m,
0.60 3.00 0.50 4.25 0.50 3.00 L= 2m dipasang dibawah setiap rib
Ø 0.8m, L= 3m dipasang rapat.
0.40
0.50
1.25 1.50 1.50 3.00 1.10 8.252
1.00
1.00
POTONGAN A - A
0 1 5m
SKALA :
Gambar desain umum (lantai udik, struktur utama, lantai hilir dan sayap)
Desain Struktur Bawah Bendung
h-b
h-n
Lv4
Lv3
Lv1
Lh3 Lv2
Lh2 Lh1
• Persamaan umum :
CB =
L
SF (1,5) =
L + L
v h
h C B xh
Metode Lane
h-b
h-n
Lv4
Lv3
Lv1
Lh3 Lv2
Lh2 Lh1
• Persamaan umum :
1
Lv + 3 Lh
CL =
h
Metode Lane
o Bidang miring > 45o dianggap vertikal dan yang ≤ 45o dianggap horizontal.
o Jalur vertikal dianggap memiliki daya tahan terhadap aliran 3 x lebih kuat
dari pada jalur horisontal.
Metode Jaring Aliran (Flow-net analysis)
Nf
q = k .h.
Ne
dengan:
1) Pasangan
• Sukar untuk membuat penghubung (joint) → satu kesatuan
(monolith) → struktur dianggap sebagai satu kesatuan
sepanjang pondasi atau
• Apabila tanah fundasi jelek (lempung/lumpur)
ganti lapisan lunak dengan tanah yang lebih kompak
(replacement)
2) Beton
• Dapat dibuat penghubung (joint)→ dua/tiga bagian
→ struktur dibuat terpisah → masing-masing harus stabil
• Apabila tanah fundasi jelek → buat fundasi tiang pancang
Bangunan Penangkap Sedimen
o Fungsi
l mengendalikan sedimen
yang masuk ke jaringan
pengairan sesuai kebutuhan
( fraksi & jumlah)
o Prinsip Kerja:
• mengendapkan sedimen pada tempat
tertentu - mengurangi kecepatan aliran
dengan memperdalam dan
memperlebar penampang
• menampung sedimen pada tempat
tertentu (kantong)
• membilas sedimen pada waktunya
Cara Pembilasan
◼ Cara-cara pembilasan yang mungkin dilakukan:
• pembilasan hidraulik yang mengandalkan
energi air (tinggi tekan yang tersedia),
• penggalian/pembuangan endapan dalam
keadaan kantong kering yang dapat dilakukan
dengan tenaga manusia atau tenaga
mekanik/mesin,
• penggalian/pembuangan endapan dalam
keadaan kantong basah yang dapat dilakukan
dengan pompa hisap atau kapal keruk,
Syarat Pembilasan Hidraulik
◼ Tinggi tekan (perbedaan muka air antara udik dan
hilir bangunan) yang tersedia cukup untuk melakukan
operasi pembilasan. Apabila tinggi tekan yang
tersedia kurang, dapat dipertimbangkan kemungkinan
untuk menaikkan elevasi mercu bendung.
◼ Elevasi dasar/lantai saluran pembuang harus lebih
tinggi daripada elevasi dasar sungai hilir,
◼ Tersedianya debit bilas (kebutuhan debit bilas
minimum 120% dari kebutuhan pengambilan)
◼ Tersedianya tempat untuk pembuangan endapan di
sungai bagian hilir,
◼ Tidak terjadi turbulensi selama operasi pembilasan.
Dimensi Hidraulik - Luas bidang pengendapan
Q desain
L .B =
w
L B8
Dibagi dalam beberapa kompartemen →
L B' 8
Kecepatan endap – Diameter butir
Kecepatan endap – Efisiensi statis
Keuntungan Dibagi 2 Kompartemen atau lebih
C
9
8
12
2 3 4
F G
H
Bi
E B'
B
t Bsp
11 ke sungai
10
E F L G H
+40.50
5 6
D D 13
1
A
Konfigurasi penangkap pasir tipe PUSAIR
Dinding Pemisah
Pengarah Arus
6
POTONGAN F - F
7 5
8
1 2 3
4
5
POTONGAN A - B
Pemeriksaan Kinerja dan Nilai Fungsi
◼ Efisiensi pengendapan bangunan penangkap
sedimen adalah kemampuan untuk mereduksi
konsentrasi endapan dalam kantong.
• Grafik Camp
• Kriteria Shinohara Tsubaki
• Vlugter
◼ Efektivitas pembilasan bangunan penangkap
sedimen adalah kemampuan untuk membilas
endapan yang ada dalam kantong endapan.
• Grafik Shield
• Kriteria Shinohara Tsubaki
Grafik Shield
Bangunan Pengambil Bebas (Free Intake)
Harus dibuat pada lokasi yang tepat, air cukup dengan
sedimen minimum.
Lokasi yang baik: ujung tikungan luar sungai.
Persyaratan yang harus dipenuhi:
o Debit andalan sungai > debit kebutuhan irigasi, air baku /
kebutuhan lain
o Muka air normal /andalan sungai > muka air kebutuhan
bangunan pengambil
o Jalur air tetap (sungai tidak berjalin/berliku)
Contoh:
• Saringan Bawah Cawitali
• Saringan Bawag Danawarih
• Saringan Bawah Tapak Menjangan
Saringan Bawah (Tyrol - Bottom Intake)
Tubuh Bendung
Saringan
Tembok pangkal Tembok sayap hilir
Pintu pengatur debit
A
Penangkap pasir
De na h
Bagian-bagian bangunan pengambil Tyrol
Puncak
Penangkap pasir
Mercu Saringan
Lantai udik
Batu bongkah
Tubuh bendung
Potongan melintang
Bendung Gerak (Barrage)
❑ Bendung Gerak
❑ Masalah :
• harus ada petugas yang
jaga selama 24 jam,
• harus ada listrik & flood
warning system,
• operasi pintu yang salah
mengakibatkan gerusan di
hilir
Bendung Gerak (Barrage)
Bendung gerak pada umumnya dibangun di daerah
pedataran, dengan maksud:
o Mengurangi daerah genangan di udik,
Digunakan sebagai:
• alternatif bendung gerak,
• pelimpah bendungan.
◼ Contoh penerapan:
• bendung Ciwadas - Krawang
• bendung Pejompongan - DKI
• bendung Tami & Kalibumi –Papua
Pompa - pengambilan/pengendali banjir
◼ Fungsi
mengendalikan
muka air saat aliran
terhambat karena
muka air hilir lebih
tinggi.
◼ Masalah:
• gaya hidrostatik
dan hidrodinamik
• sifat-sifat air laut,
• sifat buruk air di
kolam pompa.
Selamat Menempuh Ujian