R
1 R
1
D
2a t
a
Digunakan pada :
Tanah dasar aluvial, sungai tidak membawa batu-batuan besar
Kelemahan tipe ini adalah penurunan lantai yang besar mengakibatkan penggalian yang dalam
Peredam Energi Tipe Schoklitsch
p/2 W
W
aW
pW
S
EW
0.6
Tinggi ambang hilir S = ß q½ ( w/g)¼ 0.4
0.3
(min 0.1 W)
0.2
Parameter = f ( ε ) , = 0,03 - 0,08
0.1
ρ umumnya = 0,15 0.0
0.05 0.1
Peredam energi jenis MDO
Peredam energi jenis MDO
Peredam energi jenis MDO
Peredam energi jenis MDS
Peredam energi cekung masif (bak tenggelam)
hc
H
Peredam energi cekung masif
R min
hc
H
hc
Peredam energi cekung masif
Peredam energi jenis MDL
Peredam energi jenis MDL
Peredam energi jenis MDL
Peredam energi jenis MDL
Bangunan Pengambil & Pembilas
• Bangunan Pengambil/Penyadap:
– menyadap air sesuai
kebutuhan
– dilengkapi pintu/pilar dan
tembok banjir
2m > T ≥ 1/3 hw
T ≥ 1,5d
T ≥ 1m
→ tinggi lubang & elevasi bagian atas pelat pada umumnya
dibuat 1,50 m dari lantai.
Bangunan Pembilas Bawah (undersluice)
Keuntungan pintu di bagi 2 (pintu atas & bawah):
pengoperasian pintu lebih ringan, karena pada saat akan
membilas sedimen hanya pintu atas yang dioperasikan dengan
cara menaikkan pintu sesuai kebutuhan. Sedangkan pada saat
akan membuang benda apung pintu atas dioperasikan dengan
cara menurunkan pintu.
air yang terbuang ke hilir pada saat perlu dilakukan pembuangan
benda apung lebih sedikit, karena hanya pintu atas yang
diturunkan.
Kerugian pintu di bagi 2 (pintu atas & bawah):
biaya pembuatan pintu lebih mahal,
kadang-kadang terjadi kebocoran, apabila pemasangan antara
pintu atas dan pintu bawah kurang baik.
Bangunan Pembilas Samping
(shunt-undersluice)
Pembilas samping: bangunan pembilas bawah yang
penempatannya di luar bentang bersih bendung dan atau
di luar tembok pangkal bendung.
Pembilas tipe ini berbentuk melengkung dan tidak menjadi
penghalang aliran jika terjadi banjir, sehingga pilar dan
bangunan pembilas terhindar dari benturan batu gelundung
atau kayu yang terbawa hanyut pada waktu banjir.
Manfaat tambahan pembilas samping: kapasitas
pelimpahan bendung lebih besar, karena lebar bruto tidak
berkurang oleh adanya pilar pembilas dan seluruh bentang
bendung dapat melimpahkan debit banjir sungai.
Bangunan Pembilas Samping
(shunt-undersluice)
Bangunan Pengambil (intake)
Tata Letak :
Sebaiknya dibuat sedekat mungkin dengan pembilas dan as
bendung atau bendung gerak.
Guna memperkecil masuknya sedimen, lokasi bangunan
pengambil lebih dianjurkan jika pengambilan ditempatkan di
ujung tikungan luar sungai atau pada ruas luar, pada lokasi
kurang lebih ¼ jari-jari tikungan, dengan memanfaatkan prinsip
terjadinya aliran heliciodal pada tikungan sungai.
Selain dari pada pemilihan lokasi pengambilan tersebut, masuknya
sedimen juga dipengaruhi antara lain oleh:
Arah / sudut antara pengambilan dan sumbu sungai,
Ketinggian ambang pengambilan,
Kecepatan aliran masuk yang diijinkan.
Arah Bangunan Pengambil
Parameter Desain Bangunan Pengambil
Q desain .b . a 2 .g .z
dengan:
• : koefisien debit, biasa diambil = 0,8 untuk bangunan
pengambil irigasi
• b : lebar bukaan bangunan pengambil, m
• a : tinggi bukaan bangunan pengambil, m
• g : percepatan gravitasi, m/s2
• z : kehilangan tinggi energi pada bukaan, m
• Kecepatan aliran masuk v 1,0 ~ 2,0 m / s
Bangunan Pengambil
Penentuan bukaan pintu pengmbilan (a):
Kondisi hidraulik aliran pada pintu pengambilan:
• aliran bebas (tidak tenggelam) yang tidak dipengaruhi oleh
fluktuasi muka air di hilir pintu pengambilan (a) atau,
• aliran tenggelam yang dipengaruhi oleh fluktuasi muka air di
hilir pintu pengambilan (b).
Muka air normal di depan pintu pengambilan
Elevasi ambang pengambilan
ta ≈ 0.5m untuk lanau.
ta ≈ 1m untuk pasir & kerikil.
ta ≈ 1.5m untuk batu bongkah, undersluice.
Ambang Pengambil Bebas
1. Rip-rap
2. Bronjong
3. Lempengan beton (concrete slab)
4. Balok beton (concrete beam)
5. Pelat pancang (sheet pile)
6. Pengendali dasar sungai
Pemasangan Rip-Rap
Penempatan Rip-rap
Rip-rap Beton
BRONJONG
BALOK BETON BERKOTAK
Penerapan sebagai ruang olakan ke dua bendung-bendung
lama (Barugbug & Tajum), dengan maksud:
o mengamankan bangunan dari gerusan lokal & degradasi
dasar sungai yang terjadi,
o mengurangi gaya tekan air ke atas (uplift pressure), agar
kerusakan bangunan lama (pecahnya lantai) dapat
dicegah
Spesifikasi:
o bentuk dibuat berkotak-kotak,
o bersifat lulus air (permeable),
o terdiri dari balok-balok beton bersilang memanjang-
melintang,
o kotak-kotak diisi batu lepas Φ 20 cm
BALOK BETON BERKOTAK
PEREDAM ENERGI GANDA
Lokasi bangunan pengendali dasar
sungai (bottom controller)
Perencanaan Struktur Bawah
17.852
+137.00 +137.00
10.00
1: 1
1
Lapisan tahan aus, beton k - 225
:1
Besi L 50. 50. 10 diangker
4.00 4.00 4.00
6.352 +133.50
+133.00 1.768 4.584
+132.60 Rib bertangga
1 : 1
+131.869
1 : 1
Rib bertangga
1 : 1
R=1.25
Water stop dilatation
+129.90
0
0.707
2.5
R=
+129.00 +129.00 1 : 5
0
+128.90
1.0
Water stop dilatation 1.50
1.50
R=
0.50
+128.20 +127.70
+128.00
Rip Rap Batu Ø 0.40 +126.90
1.50
1.00
Geosynthetic clay liner
2.50
Buis Beton + Beton Cyclop Ø 0.8m,
L= 2m dipasang dibawah setiap rib +125.90
0.50
+125.20
1.40
+124.10
:1
+123.90
1
Buis Beton + Beton Cyclop Beton Cyclop + tulangan praktis Buis Beton + Beton Cyclop Ø 0.8m,
0.60 3.00 0.50 4.25 0.50 3.00 L= 2m dipasang dibawah setiap rib
Ø 0.8m, L= 3m dipasang rapat.
0.40
0.50
1.25 1.50 1.50 3.00 1.10 8.252
1.00
1.00
POTONGAN A - A
0 1 5m
SKALA :
Gambar desain umum (lantai udik, struktur utama, lantai hilir dan sayap)
Desain Struktur Bawah Bendung
h-b
h-n
Lv4
Lv3
Lv1
Lh3 Lv2
Lh2 Lh1
• Persamaan umum :
L SF (1,5)
L L
v h
CB
h C B xh
Metode Lane
h-b
h-n
Lv4
Lv3
Lv1
Lh3 Lv2
Lh2 Lh1
• Persamaan umum :
1
v 3 Lh
L
CL
h
Metode Lane
o Bidang miring > 45o dianggap vertikal dan yang ≤ 45o dianggap horizontal.
o Jalur vertikal dianggap memiliki daya tahan terhadap aliran 3 x lebih kuat
dari pada jalur horisontal.
Metode Jaring Aliran (Flow-net analysis)
Nf
q k .h.
Ne
dengan:
1) Pasangan
• Sukar untuk membuat penghubung (joint) → satu kesatuan
(monolith) → struktur dianggap sebagai satu kesatuan
sepanjang pondasi atau
• Apabila tanah fundasi jelek (lempung/lumpur)
ganti lapisan lunak dengan tanah yang lebih kompak
(replacement)
2) Beton
• Dapat dibuat penghubung (joint)→ dua/tiga bagian
→ struktur dibuat terpisah → masing-masing harus stabil
• Apabila tanah fundasi jelek → buat fundasi tiang pancang
Bangunan Penangkap Sedimen
Fungsi
mengendalikan sedimen
yang masuk ke jaringan
pengairan sesuai kebutuhan
( fraksi & jumlah)
Prinsip Kerja:
mengendapkan sedimen pada tempat
tertentu - mengurangi kecepatan aliran
dengan memperdalam dan
memperlebar penampang
menampung sedimen pada tempat
tertentu (kantong)
membilas sedimen pada waktunya
Dimensi Hidraulik - Luas bidang
pengendapan
Q desain
L .B
w
L B8
Dibagi dalam beberapa kompartemen →
L B' 8
Kecepatan endap – Diameter butir
Kecepatan endap – Efisiensi statis
Konfigurasi penangkap pasir tipe PUSAIR
C
9
8
12
2 3 4
F G
H
Bi
E B'
B
t Bsp 11 ke sungai
10
E F L G H
+40.50
5 6
D D 13
1
A
Konfigurasi penangkap pasir tipe PUSAIR
Dinding Pemisah
Pengarah Arus
7 5
8
1 2 3
4
5
Bangunan Pengambil Bebas (Free Intake)
Harus dibuat pada lokasi yang tepat, air cukup dengan
sedimen minimum.
Lokasi yang baik: ujung tikungan luar sungai.
Persyaratan yang harus dipenuhi:
o Debit andalan sungai > debit kebutuhan irigasi, air baku /
kebutuhan lain
o Muka air normal /andalan sungai > muka air kebutuhan
bangunan pengambil
o Jalur air tetap (sungai tidak berjalin/berliku)
Contoh:
• Saringan Bawah Cawitali
• Saringan Bawag Danawarih
• Saringan Bawah Tapak Menjangan
Bagian-bagian bangunan pengambil Tyrol
Bagian-bagian bangunan pengambil Tyrol
Puncak
Penangkap pasir
Mercu Saringan
Lantai udik
Batu bongkah
Tubuh bendung
Potongan melintang
Bendung Gerak (Barrage)
Bendung Gerak
• pintu sorong atau radial
• bukaan pintu dapat
dioperasikan diatur pada
kondisi muka air yang
diinginkan
Masalah :
• harus ada petugas yang
jaga selama 24 jam,
• harus ada listrik & flood
warning system,
• operasi pintu yang salah
mengakibatkan gerusan di
hilir
Bendung Karet (Rubber Dam)
Bendung karet merupakan bendung yang dapat dikategorikan
sebagai bendung gerak, di mana tubuh bendung terbuat dari
bahan karet, dapat mengembang sebagai sarana operasi
pembendungan air dan mengempis sebagai sarana
peniadaan pembendungan air.
Perbedaan utama, bendung karet tidak dapat dioperasikan
pada bukaan sebagian seperti bendung gerak, karena
bendung karet hanya bisa dalam kondisi mengembang penuh
atau mengempis.
Bendung karet dapat berisi udara atau air sebagai media
pengisi tabung karet.
Cara kerja (fungsi utama)
bendung karet
o Meninggikan muka air dalam kondisi bendung karet
mengembang (inflate),
o Melimpahkan debit banjir pada saat diperlukan
dengan kondisi bendung karet mengempis (deflate)
sambil melakukan pembilasan,
o Mencegah intrusi air laut pada saat air laut pasang
dengan mengembangkan kembali badan bendung
karet.
Bendung Karet (Rubber Dam)
Bendung Karet
bahan karet
hanya dapat dioperasikan pada
keadaan mengembang/mengempis
penuh
berisi udara / air
Contoh penerapan:
Bend. Karet Rambatan – Indramayu
Bend. Karet Kumpul Kista - Cirebon
Bend. Karet Menturus - Jatim
Bendung Karet Jatimlerek – Jatim
Potongan Memanjang Bendung Karet
Bendung Gergaji (Saw type - Labyrin weir)
Bendung gergaji: bendung tetap dengan tata letak mercu pelimpah
menyerupai gigi gergaji guna memperoleh lebar efektif pelimpah
yang lebih panjang.
Bendung Gergaji (Saw type - Labyrin weir)
Fungsi
• mendapatkan kapasitas
pelimpahan lebih besar,
• mendapatkan tinggi
tekan yang lebih stabil
akibat perubahan debit
Digunakan sebagai:
• alternatif bendung gerak,
• pelimpah bendungan.
Contoh penerapan:
• bendung Ciwadas - Krawang
• bendung Pejompongan - DKI
• bendung Tami & Kalibumi - Papua
Pompa pengendali banjir
Fungsi
mengendalikan
muka air saat aliran
terhambat karena
muka air hilir lebih
tinggi.
Masalah:
• gaya hidrostatik
dan hidrodinamik
• sifat-sifat air laut,
• sifat buruk air di
kolam pompa.
Pompa (Pump)
Selamat Menempuh Ujian