Anda di halaman 1dari 13

A.

BANGUNAN SIPON
1 Data
Untuk melintasi saluran digunakan sipon atau talang. Pertama-tama
dibahas mengenai alternatif sipon.
Kondisi kondisi batas akan diberikan pada gambar 1

Gambar 1. Profil memanjang perlintasan sungai


Karakteristik saluran adalah :
Qmaks : 2.880 m³/dt
b : 5,77 m
h : 1,65 m
i : 0,14 o/oo
m : 1,5
v : 0,56 m/dt
Sipon persegi akan dibuat dalam beton bertulang. Untuk mencegah
sedimentasi dalam sipon selama debit rendah, diperlukan sipon tipe pipa
dobel, pipa yang satu dapat ditutup selama debit rendah (Q < 0,5 Qmaks)

2 Potongan melintang (luas basah pipa sipon)


Agar sedimen dapat terangkut melalui sipon, maka ditentukan kecepatan
rencana sipon (vr) = 2 m/dt
A = Q/V = 2,88/2 = 1,44 m²
Karena dipakai sipon pipa persegi, dimensinya menjadi :
A = Q/V = 2 x [h x b – 4 {1/2 x (0,25 h)²}
1,44 = 1,75 h²
h = 090 m
Gambar 5.12 Potongan melintang sipon
pipa rangkap
Jika dipakai sipon pipa tunggal,
dimensinya menjadi:
A = (hxb-4 (1/2 x (025h)²))
1,44 = 0,875 h²
h = b = 1,28 m
3. Profil memanjang
Sebelum profil memanjang sipon ditentukan, kondisi-kondisi berikut
harus dipertimbangkan : 6

1. Sipon dalam keadaan kosong harus menahan gaya tekan ke atas,


dengan demikian diperlukan penutup tanah yang memadai. Situasi
kritis untuk gaya tekan ke atas terjadi jika muka air tanah setinggi
pipa sipon.
Gaya tekan ke atas : Fu = ρw g B H (Archimedes)
Gaya Resistens : a. Penutup tanah F1 = ρs . g . hc
b. Sipon beban mati F2 = ρct . g . Vct
di mana,
Fu = gaya tekan keatas, kN
F1 = tekanan tanah, kN
F2 = beban mati, kN
Ρw = berat jenis spesifik, 1000 kg/m³
Ρs = berat jenis tanah, 1700 kg/m³
Ρct = berat jenis beton, 2400 kg/m³
B = lebar total sipon, m
H = tinggi total sipon, m
hc = tinggi penutup tanah
Vct = volume beton sipon
Fs = faktor keamaran 1,5

untuk keseimbangan :
1,5 Fu < F1 + F2
1,5 w ρw g B H < fs g hc + ρct g Vct
1,5 x 1000 x 9,8 x 2,70 x 150 < 1700 x 9,8 hc + 2400 x 9,8 x 1,82
< 16,660 hc + 42,806
hc > 1,00 m
Jadi penutup tanah minimum sipon adalah 1 m

2. Pipa sipon harus ditempatkan cukup dalam di bawah dasar sungai


atau saluran pembuang berhubung adanya kemungkinan degradasi
sungai dan penggerusan lokal akibat dasar sungai yang terganggu.
Jika sipon terlalu dekat dengan permukaan, tanah penutupnya akan
terkikis oleh aliran sungai, karena tanah penutup itu adalah tanah
tak terganggu. Untuk mencegah hal di atas, penutup
sipon_hendaknya dibuat dari bronjong bukan pasir atau keriki|
Gambar 5.13 Potongan memanjang
sipon
5.3.4 Perhitungan hidrolis
Kehilangan energi
1. Gesekan :
Kehilangan energy akibat gesekan dapat dihitung dengan
rumus :
v2 L
ΔHf  2 4/3
k R
di mana,
ΔHf = kehilangan energy akibat gesekan, m
v = kecepatan aliran, m/dt
L = panjang sipon, m
K = koefisien kekasaran Strickler
R = jari-jari hidrolis, m
Beton yang tidak halus k = 70 m /dt
1/3

V = 2 m/dt
A = 1,44/2 = 0,72 m² (dua pipa)
O  4 x 0,5 h  4 2 (0,25 h) 2

= 2 h + 1,4 h = 3,06 m
R = A/O = 0,72/3,06 = 0,23
L = L1 + L2 + L3 = 19,40 + 17,40 + 22,25 = 59,05 m

2,0 2 x 59,05
Hf  = 0,34 m
70 2 0,23 4/3
2. Bagian siku :
Kehilangan tinggi energi pada bagian siku dinyatakan sebagai fungsi
kecepatan 2
v
Hb  Kb .
di mana: 2g
ΔHb = kehilangan energi di bagian siku
Kb = koefisien (andaikan aliran melingkar)
Harga-harga Kb 15° = 0,04
16,5° = 0,042
ΔHb = (0,04 + 0,042). 2,02²/19,6 = 0,017 m
3. Bagian Peralihan:
ξmasuk = 0,20
ξkeluar = 0,40
Bagian masuk : Hmasuk  masuk (va - v1) / 2g
2

= 0,2 x (0,46 – 2,0)²/19,6 = 0,024 m


Bagian keluar : H masuk  masuk (va - v1)2 / 2g
= 0,4 x (2,0 – 0,46)²/19,6 = 0,048 m
di mana va = kecepatan aliran pada pipa
4. Kisi-kisipenjaring :
Hf = c . V²/2g
s = 10 mm
b = 100 mm
δ = 75º
hf = 0,081 x 2,00²/19,6 = 0,016

Jumlah kehilangan tinggi energy :


= ΔH = ΔHf + ΔHb + ΔHmasuk + ΔHkeluar + hf
= 0,34 + 0,017 + 0,024 + 0,048 + 0,016
= 0,445 m, ambil 0,45 m

Muka air di sebelah hulu sipon menjadi :


14,36 + 045 = 14,81 m.
B. BANGUNAN TALANG
Untuk Bangunan perlintasan dapat dipakai Bangunan talang. Untuk
memperkecil biaya pclakasanannnya, kemiringan talang : harus dibuat
setinggi mungkin, tetapi aliran tidak boleh menjadi kurang stabil atau
superkritis (Fr < 0,7).
Dengan mengandaikan kecepatan 1,5 m/dt dengan debit rencana 2,88
m³/dt luas basah menjadi: 1,92 m2
Untuk mengurangi efek pengempangan di ruas saluran hulu, kedalaman
air rencana di dalam talang diambil sama dengan kedalaman air
rencana saluran, yakni : hr = 1,27 m.
Lebar talang dapat dihitung sebagai berikut :

A = b x h = 1,27 x b = 1,92 m²
b = 1,92/1,27 = 1,51 m
Kemiringan yang diperlukan dapat dihitung dengan rumus
Strickler :
k = 70 m/t
v = 1,50 m/dt
R = A/O = 1,92/ (1,51 +2 x 1,27) = 0,47 m

Jadi :

i  v/kR   1,5/70x0,47 
2/3 2 2/3 2
 0,0013
Bilangan Froude ialah :

Fr  v/ gh  1,50/ 9,8x0,85  0,52  0,70  OK

kehilangan tinggi energi pada bagian peralihan dapat diperoleh dengan


rumus sebagai berikut :

ΔHmasuk  ξmasuk v a  v1  /2g


2

= 0,2 x (1,5 – 0,46)²/19,61 = 0,011 m


ΔHkeluar  ξkeluar v2  v a  /2g
2

= 0.4 x (0,46 – 1,5)²/19,62 = 0,022 m


Kehilangan tinggi energi total pada talang adalah :

ΔH  i x L  ΔHmasuk  ΔHkeluar
= 0,0013 x 31 + 0,011 + 0,22 = 0,073 m
gunakan 0,08

Anda mungkin juga menyukai