Anda di halaman 1dari 43

TORSI

TORSI WARPING
Tekuk lokal (atas) Tekuk torsi lateral
KENAPA KITA PEDULI?
• Torsi dapat berperan penting pada desain struktur.
• Torsi sering dijumpai pada balok induk yang memiliki
balok anak dengan bentang yang tidak sama
panjang.
• Teori klasik Torsi dari Saint-Venant, batang dengan
penampang bukan lingkaran, bila dipuntir maka
penampang yang semula datar tidak aka menjadi
datar lagi setelah dipuntir, penampang ini menjadi
terpilin (Warping) ke luar bidang.
Torsi dapat dibedakan menjadi torsi murni (Saint –
Venant’s torsion) dan torsi pilin (warping torsion).
Torsi Murni mengasumsikan bahwa penampang melintang
yang datar akan tetap datar setelah mengalami torsi
dan hanya terjadi rotasi saya. Penampang bulat adalah
satu-satunya keadaan torsi murni.
Torsi terpilin timbul bila flens berpindah secara lateral
selama terjadi torsi.
Torsi Murni (Saint-Venant’s Torsion)
Dalam Torsi murni, Momen M dibagi kekakuan torsi GJ
sama dengan kelengkungan torsi (perubahan sudut puntir
Ф per satuan panjang)


Ms = GJ

Dengan Ms = momen torsi murni


G = modulus geser
J = konstanta torsi
Torsi Terpilin (Warping)
Sebuah balok yang memikul torsi Mz,
maka bagian sayap tekan akan
melengkung ke salah satu sisi lateral,
sedangkan sayap lainnya ke sisi lateral
lainnya. Gamabr berikut memperlihatkan
balok yang puntirannya ditahan di ujung-
ujung namum sayap bagian atas
berdeformasi ke samping sebesar uf.
Lenturan ini menimbulkan tegangan normal lentur (tarik dan tekan)
serta tegangan geser sepanjang sayap.
Secara umum torsi pada balok dianggap sebagai gabungan antara
torsi murni dan torsi terpilin.

= 
2
Komponen momen torsi Mw yang menyebabkan lenturan lateral flens
sama dengan gaya geser flens dikalikan dengan h, sehingga:


Momen torsi total yang bekerja pada balok adalah jumlah Ms dan
Mw

: - E . Cw
Tegangan Torsi
Tegangan geser akibat torsi murni:

Tegangan geser akibat torsi warping:


Sehingga:

Substitusi
TORSI DAN LENTUR

Lentur biaksial

Anda mungkin juga menyukai