Anda di halaman 1dari 8

TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

a. Conventional contour mining


Pada metode ini, penggalian awal dibuat sepanjang sisi bukit pada
daerah dimana batubara tersingkap. Pemberaian lapisan tanah penutup
dilakukan dengan pemboran dan peledakan atau menggunakan dozer
dan ripper serta alat muat front end loader, kemudian langsung didorong
dan ditimbun di daerah lereng yang lebih rendah (Gambar 4.21).
Pengupasan dengan contour stripping akan menghasilkan jalur operasi
yang bergelombang, memanjang dan menerus mengelilingi seluruh sisi
bukit.
b. Block-cut contour mining
Pada cara ini daerah penambangan dibagi menjadi blok-blok
penambangan yang bertujuan untuk mengurangi timbunan tanah
buangan pada saat pengupasan tanah penutup di sekitar lereng.
Pada tahap awal blok 1 digali sampai batas tebing (highwall) yang
diijinkan tingginya. Tanah penutup tersebut ditimbun sementara,
batubaranya kemudian diambil. Setelah itu lapisan blok 2 digali kira-kira
setengahnya dan ditimbun di blok 1. Sementara batubara blok 2 siap
digali, maka lapisan tanah penutup blok 3 digali dan berlanjut ke siklus
penggalian blok 2 dan menimbun tanah buangan pada blok awal.

Gambar 4.21. Conventional Contour Mining (Anon, 1979).

TAMBANG TERBUKA IV-22


TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

Pada saat blok 1 sudah ditimbun dan diratakan kembali, maka lapisan
tanah penutup blok 4 dipidahkan ke blok 2 setelah batubara pada blok 3
tersingkap semua. Lapisan tanah penutup blok 5 dipindahkan ke blok 3,
kemudian lapisan tanah penutup blok 6 dipindahkan ke blok 4 dan
seterusnya sampai selesai (Gambar 4.22). Penggalian beruturan ini akan
mengurangi jumlah lapisan tanah penutup yang harus diangkut untuk
menutup final pit.

Gambar 4.22. Block-Cut Contour Mining (Anon, 1979).

c. Haulback contour mining


Metode haulback ini (Gambar 4.23 dan 4.24) merupakan modifikasi dari
konsep block-cut, yang memerlukan suatu jenis angkutan overburden,
bukannya langsung menimbunnya. Jadi metode ini membutuhkan
perencanaan dan operasi yang teliti untuk bisa menangani batubara dan
overburden secara efektif.

TAMBANG TERBUKA IV-23


TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

Gambar 4.23. Teknik Haulback Truck dengan menggunakan Front-End Loader


(Anon, 1979).

Gambar 4.24. Haulback dengan menggunakan kombinasi scraper dan truk


(Chioronis, 1987).

Ada tiga jenis perlatan yang sering digunakan, yaitu :


- Truk atau front-end loader
- Scrapers
- Kombinasi dari scrapers dan truk

d. Box-cut contour mining


Pada metode box-cut contour mining ini (Gambar 4.25) lapisan tanah
penutup yang sudah digali, ditimbun pada daerah yang sudah rata di

TAMBANG TERBUKA IV-24


TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

sepanjang garis singkapan hingga membentuk suatu tanggul-tanggul


yang rendah yang akan membantu menampung porsi terbesar dari tanah
timbunan.

Gambar 4.25. Metode Box-Cut Contour Mining (Chioronis, 1987).

2) Mountaintop removal method


Metode mountaintop removal method ini (Gambar 4.26) dikenal dan
berkembang cepat, khususnya di Kentucky Timur (Amerika Serikat).
Dengan metode ini lapisan tanah penutup dapat terkupas seluruhnya,
sehingga memungkinkan perolehan batubara 100%.

3) Area mining method


Metode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara yang dekat
permukaan pada daerah mendatar sampai agak landai. Penambangannya
dimulai dari singkapan batubara yang mempunyai lapisan dan tanah
penutup dangkal dilanjutkan ke yang lebih tebal sampai batas pit.

TAMBANG TERBUKA IV-25


TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

Gambar 4.26. Mountaintop Removal Method (Chioronis, 1987).

Terdapat tiga cara penambangan area mining method, yaitu :


a. Conventional area mining method
Pada cara ini, penggalian dimulai pada daerah penambangan awal
sehingga penggalian lapisan tanah penutup dan penimbunannya tidak
terlalu mengganggu lingkungan. Kemudian lapisan tanah penutup ini
ditimbun di belakang daerah yang sudah ditambang (lihat Gambar 4.27).

Gambar 4.27. Conventional Area Mining Method (Chioronis, 1987).

TAMBANG TERBUKA IV-26


TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

b. Area mining with stripping shovel


Cara ini digunakan untuk batubara yang terletak 10-15 m di bawah
permukaan tanah. Penambangan dimulai dengan membuat bukaan
berbentuk segi empat. Lapisan tanah penutup ditimbun sejajar dengan
arah penggalian, pada daerah yang sedang ditambang. Penggalian
sejajar ini dilakukan sampai seluruh endapan tergali (lihat Gambar 4.28).
c. Block area mining
Cara ini hampir sama dengan conventional area mining method, tetapi
daerah penambangan dibagi menjadi beberapa blok penambangan.
Cara ini terbatas untuk endapan batubara dengan tebal lapisan tanah
penutup maksimum 12 m. Blok penggalian awal dibuat dengan bulldozer.
Tanah hasil penggalian kemudian didorong pada daerah yang
berdekatan dengan daerah penggalian (Gambar 4.29).

Gambar 4.28. Area mining with stripping shovel (Chioronis, 1987).

TAMBANG TERBUKA IV-27


TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

Gambar 4.29. Block Area Mining (Chioronis, 1987).

4) Open pit Method


Metode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki kemiringan
(dip) yang besar dan curam. Endapan batubara harus tebal bila lapisan
tanah penutupnya cukup tebal.
a. Lapisan miring
Cara ini dapat diterapkan pada lapisan batubara yang terdiri dari satu
lapisan (single seam) atau lebih (multiple seam). Pada cara ini lapisan
tanah penutup yang telah dapat ditimbun di kedua sisi pada masing-
masing pengupasan (Gambar 4.30).
b. Lapisan tebal
Pada cara ini penambangan dimulai dengan melakukan pengupasan
tanah penutup dan penimbunan dilakukan pada daerah yang sudah
ditambang. Sebelum dimulai, harus tersedia dahulu daerah singkapan
yang cukup untuk dijadikan daerah penimbunan pada operasi berikutnya
(Gambar 4.31).
Pada cara ini, baik pada pengupasan tanah penutup maupun penggalian
batubaranya, digunakan sistem jenjang (benching system).

TAMBANG TERBUKA IV-28


TA-2121 SISTEM PENAMBANGAN

Gambar 4.30. Open pit method pada lapisan miring (Hartman, 1987).

Gambar 4.31. Open pit method pada lapisan tebal (Hartman, 1987).

TAMBANG TERBUKA IV-29

Anda mungkin juga menyukai