Anda di halaman 1dari 5

RESUME

METODE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK TAMBANG


TERBUKA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah, Teknologi Batubara
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2020 / 2021

Disusun oleh :
Nama :Fungky Suhayadi
NPM : 10070117083
Kelas : B

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2020 M
METODE PENAMBANGAN TERBUKA UNTUK BATUBARA

Penambangan dengan cara tambang terbuka tidak hanya dilakukan untuk


endapan bijih atau mineral. Namun, penambangan dengan tambang terbuka juga
dilakukan pada penambangan batubara. Penambangan batubara dengan cara
tambang terbuka dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :

A. STRIP MINING
Strip mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan baris
yang secara khusus merupakan sistem tambang terbuka atau tambang
permukaan untuk batubara. Sistem penambangan ini pada dasarnya terbagi dua,
yaitu tambang area dan tambang kontur. Pertambangan kupas adalah merupakan
operasi pengupasan tanah atau batuan penutup lapisan batu bara dengan bentuk
pengupasan baris-baris sejajar.

Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara yang


memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem penambangan
yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat. Selain itu
endapan batubaranya harus tebal, terutama bila lapisan tanah penutupnya juga
tebal. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan yang masih
ekonomis anatara jumlah tanah penututp yang harus dikupas dengan jumlah
batubara yang dapat digali (economic stripping ratio).

B. CONTOUR MINING
Sistem penambangan ini biasanya diterapkan untuk cadangan batubara
yang tersingkap di lereng pegunungan atau bukit. Kegiatan penambangan diawali
dengan pengupasan tanah penutup di daerah singkapan (outcrap) di sepanjang
lereng mengikuti garis kontur, kemudian diikuti dengan penggalian endapan
batubaranya. Penggalian kemudian dilanjutkan ke arah tebingsampai mancapai
batas penggalian yang masih ekonomis, mengingat tebalnya tanah penutup yang
harus dikupas untuk mendapatkan batubaranya. Karena keterbatasannya daerah
yang biasanya digali, maka daerah menjadi sempit tetapi panjang sehingga
memerlukan alat-alat yang mudah berpindah-pindah. Umur tambang bisanya
pendek.

Kerugian sistem ini ialah :


i. Keterbatasannya jumlah cadangan yang ekonomis untuk ditambang
karena tebalnya tanah penutup yang harus dikupas.
ii. Tempat kerjanya sempit.
iii. Tebing (highwall) yang terbentuk bisa terlalu tinggi sehingga
menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.
iv. Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah buangan (timbunan
tanah penutup).

C. AREA MINING
Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk endapan batubara yang
letaknya kurang lebih horizontal (mendatar) serta daerahnya juga merupakan
dataran.
Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan tanah penutup dengan cara
membuat paritan besar yang biasanya disebut box cut dan tanah penutupnya
dibuang ke daerah yang tidak di tambang. Setelah endapan batubara dari galian
pertama diambil, kemudian disusul dengan pengupasan berikutnya yang sejajar
dengan pengupasan pertama dan tanah penutupnya ditimbun atau dibuang ke
tempat bekas penambangan atau penggalian yang pertama (back filling digging
method). Demikianlah selanjutnya penggalian demi penggalian dilanjutkan sampai
penggalian yang terakhir. Penggalian yang terakhir akan meninggalkan lubang
memanjang yang di satu sisi lainnya oleh tanah penutup yang tidak digali. Seirama
dengan kemajuan penambangan, secara bertahap timbunan tanah penutup juga
diratakan.

D. AUGER MINING
Untuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng
bukit dapat dipakai auger head miner yang memiliki auger berdiameter 28-36 inchi
(71-91cm). Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin auger yang berdiameter 20-
28 inchi (50-71 cm) dengan kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).
Pada saat penambangan alat ini ditempatkan dibagian pinggir lombong
(stope). Auger yang satu diletakkan di dasar lombong, sedang auger yang kedua
dinaikkan sehingga alat tersebut digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong
diseberangnya dengan ditarik kabel yang diikatkan pada 2 buah jangkar penopang
di kiri-kanan alat. Gerakan kesamping itu dilakukan berulang-ulang sambil diikuti
dengan gerakan maju. Batubara yang tergali diterima oleh chain conveyor
pengumpul untuk diangkat ke luar lombong.

E. BOX CUT MINING


Box cut adalah suatu lubang galian awal pada daerah yang efektif datar
yang tak memiliki daerah pembuangan tanah penutup, sehingga tanah penutup
terpaksa dibuang kesamping lubang galian awal. Kemudian lubang galian awal ini
dikembangkan menjadi kawasan penambangan yang lebih baik dengan berbagai
cara. Pengembangan box cut itu adalah yang disebut advance benching system.
Bila tanah penutupnya lunak, maka dapat dipakai dragline atau back hoe sebagai
alat-gali sehingga box cut-nya dapat diperluas menjadi medan kerja (front) yang
memanjang. Batubara yang telah terkupas kemudian ditambang dengan peralatan
khusus, misalnya dengan pemboran dan peledakan atau penggarukan (ripping),
kemudian dimuatkan ke alat-angkut untuk dibawa keluar tambang.

Anda mungkin juga menyukai