shrinkage stoping,
cut-and-fill mining,
square-set mining, dan
longwall mining.
Cut-and-Fill Mining.
Comment.
Cut-and-fill mining mempunyai keleluasan dalam penerapannya, seperti hasil
langsung dari selective mining, perolehan baik, dan dapat diterapkan pada batuan
yang agak lemah dan belum jelas kondisinya. Pengisian secara hidraulik
memperbaiki aspek ekonomi dan teknik dari metode ini, dan cut-and-fill mining
kadang menggantikan metode lain.
Pemakain peralatan modern, peralatan lengkap dan efisien dapat dicapai. Ketika
peralatan yang mobile digunakan, biasanya inclined atau ramp dibuat untuk jalan
masuk ke stope. Peralatan dapat dipindahkan ke lain stope selama dilakukan
pengisian, dan penggunaan alat dengan baik dapat dicapai.
Ciri khas dari cut-and-fill mining adalah bahwa produksi bijih dari stope tidak
kontinu. Hal ini terjadi ketika melakukan distribusi pengisian dalam siklus
produksinya. Meskipun demikian, hydraulic filling mengurangi waktu pengisian
menjadi relatif lebih pendek.
UNDERCUT AND FILL
Keuntungan:
Sangat sedikit keuntungan, merupakan pilihan terakhir untuk
memperoleh bijih dengan nilai ekonomis tinggi (PT. New Broken Hill
Company, ekstraksi timah primer di pulau Belitung)
Kerugian:
Biayanya mahal
Produksinya rendah
Penggunaan material sangat banyak: timber, sand fill
UNDER-CUT AND FILL
UNDER-CUT AND FILL
Square-set Mining.
Metoda tradisonal dari square set mining saat ini sangat terbatas.
Keuntungan utamanya adalah square set mining dapat diterapkan pada
hampir setiap kondisi batuan dan bentuk badan bijih. Meskipun demikian,
square set mining sangat membutuhkan banyak pekerja dan persediaan
kayu.
Metoda ini didasarkan pada sistem penyangga kayu, yang berpola bujur
sangkar (square) dan menyangga area yang tergali. Ruang diantara
penyangga kayu biasanya diisi waste material, hanya meninggalkan
ruangan yang berfungsi sebagai drift, manways, dan orepass. Operasi
penggalian keseluruhan secara manual, dan penanganan kayu dan
pemasangan penyangga adalah operasi laboran.
Square set mining cocok untuk badan bijih kecil dari material kadar tinggi,
yang perolehan yang baik (good recovery) adalah penting dan kadar
mengatasi biaya operasi yang tinggi.
Bekas penambangan secara sistimatis disangga dengan timbering.
Sebuah blok bijih seukuran dimensi square-set diledakkan, dilanjutkan
kegiatan pemasangan timber. Pada setiap sisi timber yang berdekatan
dirangkai supaya saling memperkuat satu dengan yang lain,
membentuk struktur yang menerus.
Development.
Persiapan longwall mining utamanya menyediakan haulage drift untuk
penanganan material galian dan untuk jalan masuk ke area produksi.
Penambangan dilaksanakan sepanjang muka kerja atau muka kerja yang
menghubungankan dua haulage drift.
Lapisan yang seragam atau mineralisasi yang menerus di atas area yang luas,
memungkinkan haulage drift ditata dalam pola yang memberikan muka kerja
berupa dinding yang panjang (longwall) atau berbentuk panel dengan panjang
yang sama.
Production.
Longwall mining pada batuan kuat, bijih dibor dan diledakkan dengan side-
slashing holes. Karena tinggi ruang terbatas, pengeboran dan peledakan biasanya
memerlukan pemakaian mesin yang dioperasikan secara manual.
Ore Handling.
Apabila kondisi batuan kuat, pemindahan bijih dari muka kerja ke haulage drift
untuk pengangkutan selanjutnya, biasanya dilakukan dengan scraper. Tinggi
ruang yang rendah dan stope yang miring mengakibatkan alat mesin yang lain
tidak dipakai. Penanganan material lemah sangat praktis dan efisien; mesin
produksi khusus biasanya terintegrasi dengan sistem penanganan material yang
membawa material hancur keluar dari muka kerja longwall. Chain conveyor biasa
cocok untuk penanganan material dalam penambangan batuan lemah.
Longwall mining merupakan metode ekstraksi yang diterapkan pada
cebakan mendatar, tipis, tabular. Metode longwall ini asalnya
diaplikasikan untuk batubara.
Aplikasi;
•Cebakan tipis (± 2 meter), ketebalan merata, umumya penyebaran
mendatar.
•Batuan kompeten (misal: tambang emas di Afrika Selatan), atau
inkompeten (misal: tambang batubara), karena daerah kerja akan
disangga.
•Kemiringan bijih < 300
Keuntungan:
•Ekstraksi (mining recovery) tinggi
•Cepat berproduksi, pengembalian modal cepat
•Developmen sederhana, hanya sistim haulage drift
Kerugian:
•Headroom rendah, kadang memerlukan unit-uint yang digerakkan
secara manual (sebaliknya untuk batubara dimekanisasi secara penuh)
•Produksinya rendah
•Terjadi bahaya ambrukan atap
•Memerlukan penyanggaan yang sistimatis
Hanya diterapkan untuk lapisan bijih tipis ± 2 meter
STULL STOPING
Fungsi stull:
• Tempat berpijak pekerja
• Peluncur broken ore (ore slides)
• Membentuk corongan dan manway lining
• Penyangga lokal
Aplikasi:
•Ketebalan bijih < 5 – 7 feet
•Kemiringan bijih 500 – 900: pemanfaatan gravitasi
•Kemiringan < 450: memerlukan slusher (scraper)
•Bijih kadar tinggi: lebih mementingkan recovery dibandingkan biaya
penambangan
•Alternatif metode cut and fill bila material filling tidak tersedia, atau
tersedia pasokan timber yang melimpah dan murah
•Batuan dinding cukup kompeten, sehingga rongga bekas
penambangan tidak perlu di-filling
Keuntungan:
•Broken ore dapat disortir didalam stope dan waste ditinggal didalam stope
•Dapat menambang bijih dengan batas tidak jelas
•Relatif memberikan kondisi kerja aman
•Dapat diubah menjadi metode lain, misal: cut and fill
Kerugian:
•Memerlukan penyangaan timber yang banyak
•Dalam jangka lama kekuatan timber berkurang: dinding stope dapat
runtuh dan menimbulkan amblesan
•Labour intensive dan sukar memperoleh buruh terampil