Anda di halaman 1dari 9

Cut And Fill Stoping

Metode ini menggunakan sistem penyanggaan dengan material pengisi


(filling material) dan juga penyanggaan secara sistematis dengan salah satu
material penyangga buatan tersebut diatas. Keduanya membutuhkan biaya yang
tinggi, oleh sebab itu cara penambangan ini menjadi mahal, dan hanya endapan-
endapan bijih yang bernilai tinggi saja yang dapat ditambang dengan cara ini. Bijih
ditambang dalam arah horizontal untuk tiap bloknya/per slice, dimulai dari bagian
bawah stope dan bergerak ke atas. Bijih yang sudah digali/diledakkan lalu dimuat
dan ditransportasikan keluar stope. Ketika satu blok/slice sudah ditambang habis,
volume blok yang kosong kemudian diisi oleh waste material (lihat Gambar 2.1 dan
2.2). Fungsi material pengisi adalah:
a) Tempat berpijak pekerja dalam melakukan pemboran dan persiapan
peledakan untuk melanjutkan penambangan blok/slice di atasnya.
b) Untuk menyangga batuan samping (country rock) di tempat-tempat yang
bijihnya sudah diambil.
c) Untuk menghindari terjadinya amblesan (surface subsidence).
Kemajuan penambangan pada sebagian besar metode cut and fill stoping
dilakukan naik sepanjang badan bijih miring (overhand stoping). Kemajuan
penambangan dilakukan dalam suatu siklus yang meliputi tahapan aktivitas sebagai
berikut :
1) Pemboran dan peledakan, untuk batuan berlapis dengan ketebalan 3 m
dilakukan pemboran pada atap stope.
2) Scalling dan penyanggaan, meliputi pelepasan loose material dari atap dan
dinding stope serta penempatan penyangga. Pemuatan dan pengangkutan
bijih, dimana bijih secara mekanis dipindahkan dari dalam
stope ke ore pass, kemudian jatuh ke jalan
3) pengangkutan oleh gravitasi. Pengisian kembali (backfill). Stope yang telah
kosong diisi kembali dengan material filling.
Aspek penting pada cut and fill stoping adalah penambang bekerja secara
kontinyu dalam stope, dimana seluruh aktivitas produksi dilakukan tepat pada bagian
bawah atap stope. Untuk keberhasilan metode penambangan ini, diperlukan
pemahaman perilaku batuan dengan baik, sehingga pengendalian pada setiap tahap
pekerjaan dapat dilakukan, misalnya dengan melakukan controlled blasting,
mengaplikasikan penyangga bervariasi dengan teknik-teknik perkuatan batuan, serta
pemantuan lubang bukaan stope. Untuk badan bijih yang berbentuk cebakan besar,
badan bijih dibagi manjadi blok-blok stope yang dipisahkan oleh pillar vertikal.
Penggunaan backfill pada cut and fill stoping adalah untuk batuan samping yang
berkekuatan rendah, tetapi badan bijihnya mempunyai kekuatan yang lebih baik.
Kadar mineral barharga dalam bijih harus tinggi agar bisa mengakomodasi
dillution yang dapat terjadi ketika proses backfill. Di pihak lain, metode ini
memberikan fleksibilitas dan selektivitas dalam penambangan. Kondisi ini
mengijinkan kontrol kadar yang baik, karena barren dibiarkan tidak ditambang atau
dihancurkan walaupun tidak dikeluarkan dari stope. Kondisi ini juga memungkinkan
penambangan badan bijih yang tidak teratur dengan melakukan selective mining.
Keuntungan lingkungan yang diperoleh dari cut and fill stoping adalah dengan
digunakannya backfill. Dari sisi lingkungan internal penambangan, pemeliharaan
kondisi massa batuan memberikan pengertian bahwa permeabilitas dan hidrogeologi
tidak mempengaruhi penambangan. Keuntungan metode ini terhadap lingkungan
eksternal penambangan adalah jarang terjadi surface subsidence. Tailing mill sangat
cocok sebagai material backfilingl apabila material tersebut dapat diangkut secara
hidraulik ke stope. Hal ini untuk mengeliminasi kebutuhan material tambahan dalam
pengembangan tambang terutama dalam melakukan backfilling.

Gambar 2.1 Tata letak penambangan cut and fill


Gambar 2.2 Layout metode cut and fill

Jumlah pekerjaan development pada cut and fill relatif sedikit bila
dibandingkan dengan metode open stope. Hal ini disebabkan bijih yang ditambang
juga merupakan medan kerja dan beberapa pembukaan jalan masuk dikembangkan
sebagai kemajuan stope. Di sisi lain, pengembangan praproduksi stope dapat
dibandingkan dengan pengembangan yang dibutuhkan untuk membuka stope. Cut
and fill stoping hanya dapat dimulai setelah pembuatan jalan transportasi, ore passes,
drift dan cross-cut, jalan masuk naik atau miring dan lubang bukaan naik untuk
ventilasi selesai.
Metode ini termasuk agak luwes, artinya jika sifat fisik batuan berubah, maka
cara penambangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, cut and fill bisa
diganti dengan square setting atau bila endapan semakin ke atas semakin rendah
kadarnya dan memakai cut and fill terlalu mahal, maka bisa memakai caving methods
dengan syarat tidak ada permasalahan amblesan (surface subsidence).
Apabila kestabilan bukaan mantap, pillar tidak ditinggalkan, sebab akan
mengganggu penurunan bijih hasil peledakan (broken ore) ke corongan (chute).
Sebaliknya, apabila kestabilan bukaan tidak mantap, beberapa pillar ditinggalkan
sebagai penyanggaa dan untuk menghindari pengotoran (dillution) terhadap bijih,
atau dengan cara meledakkan waste secara terpisah dan dibuang dan diusahakan
tidak bercampur dengan bijih. Cara ini disebut clean mining. Beberapa gagasan untuk
memperbaiki cara penambangan antara lain:
1) Mengisi lombong dengan material pengisi yang basah supaya menyebar ke
segala arah dan bisa lebih padat.
2) Mengadakan sorting baik di dalam maupun di permukaan bumi. Di dalam
stope ruangan sempit, yang bisa dilakukan hanya hand sorting (manual).
Lambat dan kurang sempurna, tetapi jumlah material yang diangkut melalui
shaft menjadi sedikit.
3) Untuk memisahkan filling material dengan broken ore dipakai papan bekas,
lembaran plastik yang tebal, semen tipis, alang-alang atau anyaman daun
kelapa.
2.1.1 Tujuan Cut and Fill
Berikut ini adalah beberapa tujuan cut and fill
1. Mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah
2. Meratakan permukaan tanah
3. Menyangga bebatuan di sekelilingnya agar tidak longsor atau amblas
4. Memberikan akses ke area lain.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses cut and fill
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses cut and fill, salah satunya yaitu
kondisi tanah. Tanah merupakan material yang tediri dari agregat mineral-mineral
padat. Material tersebut tersedimentasi satu sama lain dengan bahan organik serta at
cair dan gas yang akan mengisi ruang antara partikel padat dalam tanah.
Jenis dari tanahpun beragam, ada tanah pasir, tanah lempung, lanau, maupun
lumpur. Semua jenis tanah ini memiliki sifat dan ukuran partikel yang berbeda.
Misalnya saja tanah lempung yang memiliki sifat kohesif dan plastis, sementara tanah
pasir tidak kohesif dan tidak plastis.
Kondisi-kondisi ini lah yang mempengaruhi volume tanah serta proses
pendistribusiannya. Keadaan material tersebut bisa digambarkan kedalam beberapa
kondisi, yaitu:
1. Keadaan Asli
Keadaan asli merupakan kondisi dimana material atau tanah sebelum dilakukan
pengerjaan atau ketika masih dalam ukuran alam. Nah kondisi inilah yang
digunakan sebagai dasar perhitungan volume pemindahan.
2. Keadaan Lepas
Keadaan lepas adalah suatu kondisi tanah setelah dilakukan pekerjaan.
Misalnya tanah yang ada di depan dozer blade atau diatas dump tuck. Dalam
kondisi ini ada penambahan rongga udara di antara butiran-butiran tanah. Hal
ini membuat volume menjadi lebih besar.
3. Keadaan Padat
Kondisi ini didapat ketika material ditimbun dan dilakukan pemadatan, sehingga
terjadi perubahan volume karena adanya penyusutan rongga udara di dalam
partikel-partikel tanah yang membuatnya berubah ukuran meskipun beratnya
tetap.
Volume tanah dapat menjadi lebih besar maupun lebih kecil, hal in bergantung
pada usaha pemadatan yang dilakukan.
2.1.3 Syarat Penerapan
Metode ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a) Kekuatan bijih: kuat dan keras, tetapi di bagian tengah-tengah ada yang
kurang kompak, kadang-kadang perlu temporary support.
b) Kekuatan batuan samping: agak lemah atau kurang kompak.
c) Bentuk endapan: bijih tabular, atau cebakan (endapan) dengan batas kurang
teratur atau banyak batuan “kosong” (barren rock) di antara endapan
bijihnya.
d) Kemiringan endapan: 35o – 90o ; untuk yang berbentuk vein.
e) Ukuran endapan: 4 – 40 m, tetapi yang umum adalah 10 - 12 m.
f) Kadar bijih: tinggi dan mining recovery harus diusahakan tinggi
g) Kedalaman: dangkal atau dalam.
2.1.4 Perencanaan Proses Cut and Fill
1. Meninjau lokasi target
Peninjauan ini bertujuan untuk mengetahui detail lokasi pengerjaan, sepeti
tempat, akses jalan, kondisi lingkungan, kondisi tanah, prasarana dan informasi
pendukung lainnya. Data-data tersebut nantinya akan diolah dan dijadikan
pertimbangan dalam perencanaan pembangunan.
2. Pengukuran lahan
Pengukuran lahan dapat dilakukan menggunakan thedolite atau GPS. Tujuan
dilakukannya pengukuran ini yaitu mengetahui kontur tanah dan batas lahan,
sehingga proses cut and fill dapat direncanakan sebagaimana mestinya.
3. Pengolahan data survei dan perencanaan lahan
Setelah data-data didapat, langkah selanjutnya yaitu mengolah data dan
menyajikannya dalam bentuk visual. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan
progam gambar seperti AutoCad Land Desktop.
2.1.5 Kelebihan Metode Cut and Fill
1) Termasuk metode yang luwes, karena metode ini bisa menambang endapan-
endapan yang tidak teratur bentuknya, pengubahan ke metode penambangan
yang lain tidak begitu sulit, memungkinkan dilakukannya selective mining,
walaupun terbatas.
2) Akibat dari sifat metode ini, maka dapat diusahakan mining recovery yang
tinggi, yaitu mendekati 100%.
3) Dari front atau lombong dapat sekaligus dilakukan prospecting dan eksplorasi.
4) Batuan samping (country rock dan barren rock) yang secara tidak sengaja
pecah dapat dipakai sebagai filling material, sehingga tidak perlu diangkut ke
luar tambang.
5) Karena memakai material pengisi, maka: pemakaian penyangga kayu
6) (timber) bisa dikurangi, surface subsidence dapat dicegah, kemungkinan
kebakaran juga berkurang, dan pembusukan juga berkurang.
7) Ventilasi bisa dihemat atau dikurangi, karena bagian-bagian yang kosong bisa
ditutup dengan material pengisi, sehingga tak ada tempat penyimpanan gas-
gas beracun.
8) Penambangan bisa dilakukan di beberapa lombong sekaligus, sehingga
produksi bisa diatur besar kecilnya.
2.1.6 Kekurangan Metode Cut and Fill
1. Selain harus menambang bijihnya, metode ini juga harus memperhatikan
material pengisi sehingga diperlukan lebih banyak karyawan, terutama jika
material pengisi harus diambil dari jauh.
2. Untuk bentuk endapan bijih yang tak teratur, maka batuan samping harus ikut
digali.
3. Setiap kali akan dilakukan peledakan, maka harus mempersiapkan alat untuk
memisahkan material pengisinya dari bijih (broken ore), berarti terdapat
ongkos tambahan untuk papan, tikar, dan lain-lain.
4. Ongkos penambangannya mahal, jadi hanya endapan-endapan bijih dengan
nilai yang tinggi bisa ditambang dengan metode ini.
2.1.7 Aplikasi Cut and Fill
Penerapan cut and fill untuk endapan yang tipis, tetapi berkadar tinggi disebut
resuing. Endapan bijih yang tipis perlu penambangan yang lebar untuk mendapat
ruang kerja yang leluasa dan nyaman. Konsekuensinya, country rock harus diambil
terlebih dahulu. Batuan samping diambil sebagian sebagai filling material dan sisanya
dibuang melalui ore pass. Badan bijih yang tersingkap dibor dan diledakkan ke arah
atap. Resuing ini cocok untuk endapan bijih yang mempunyai syarat sebagai berikut:
1. Kekuatan bijih: kuat dan keras, tetapi di bagian tengah-tengah ada yang
kurang kompak, kadang-kadang perlu temporary support.
2. Kekuatan batuan samping: agak lemah atau kurang kompak.
3. Bentuk endapan: mempunyai bidang batas yang jelas antara endapan bijih
dan batuan samping
4. Kemiringan endapan: > 700.
5. Ukuran endapan: sangat tipis yaitu < 1 m; dapat berbentuk ore shoot atau
berbentuk cabang dari suatu vein.
6. Kadar bijih: tinggi, sehingga walaupun penambangan bijih hanya sedikit
7. tetapi masih bisa menutupi penambangan.
8. Kedalaman: dangkal atau dalam.
2.1.8 Alat yang Digunakan Pada Metode Cutt and Fill
Biasanya prose cut and fill dilakukan dengan menggunakan alat-alat berat
seperti backhoe, front shovel, dan clamshell. Namun, apabila area tanah tidak terlalu
luas proses tersebut dapat dilaukan secara manual dengan tenaga manusia.
Gambar 2.3 Backhoe

Gambar 2.4 Front shovel


Gambar 2.5 Clamshell

Anda mungkin juga menyukai