Anda di halaman 1dari 28

BAB V

MICROMINE

5.1. Dasar Teori Micromine


Micromine adalah aplikasi yang dibuat untuk membantu dalam mengerjakan
hampir seluruh proses dalam industri pertambangan. Mulai dari eksplorasi,
permodelan, penghitungan data, estimasi cadangan, eksploitasi bahkan hingga
merencanakan perhitungan ekonomis. Oleh karena itu banyak perusahaan besar
dalam dunia pertambangan yang menggunakan software ini. Micromine mengalami
perkembangan dari tahun 1997 hingga versi terbaru Micromine yang terbaru adalah
versi 12.5.
(http://geologicsoftware.blogspot.com/Pengenalan Micromine/ 9 September 2020)
Micromine memiliki module:
a. Core
b. Contour
c. Digital Terrain Model (DTM)
d. Display 1 dan display 2
e. Drillhole 1 dan drillhole 2
f. Geology
g. Survey 1 dan survey 2
h. Grade Control
i. Mine Design
j. Open Pit Design
k. Ore Body dan Plotting
l. Statistic
m. String
n. Strip Mine Design dan 3-Dimensi
o. Wireframing
(Bargawa, W.S. 2005. Panduan Software Micromine.)

Micromine 1
5.1.1. Tools Micromine
A. Survey
Adalah ilmu penentuan posisi, dalam tiga dimensi, alami dan fitur buatan
manusia di atas atau di bawah permukaan bumi. Fitur ini dapat diwakili
dalam analog bentuk sebagai peta berkontur, rencana atau grafik, atau dalam
bentuk digital. Survey topografi mencakup berbagai macam survey dan
pemetaan, mulai dari pemetaan udara hingga survey darat dan bawah tanah.
Survey dan pemetaan sebuah proses pengukuran dan analisis langsung yang
dirancang khusus untuk mendokumnetasikan keberadaan, identitas, dan
ukuran dimensi fitur buatan di darat atau udara, luar angkasa, dan air untuk
bertujuan menghasilkan peta yang akurat dan dapat diandalkan, cocok untuk
visualisasi jika di perlukan.

Gambar 5.1
Final Result dari Survey
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
B. Drillhole
a. Inti bor (drill core)
Pada eksplorasi cebakan mineral termasuk batubara data geologi biasanya
didasarkan atas pengamatan dan pendeskripsian conto inti bor.
Macam-macam inti bor:
i. Pengintian Penuh (Full Coring). Pengambilan inti dilakukan secara
penuh dari permukaan sampai kedalaman akhir pemboran. Ini yang
biasa dilakukan dalam eksplorasi untuk cebakan mineral.
ii. Pengintian Setempat (Spot Coring). Pemboran dilakukan sebagai
lubang terbuka (open hole) yang kemudian diikuti dengan pengintian

Micromine 2
hanya dilakukan pada selang kedalaman tertentu yang diinginkan,
misalnya beberapa meter di atas zone cebakan dan beberapa meter di
bawahnya. Untuk ini sering diperlukan lapisan petunjuk stratigrafi
berdasarkan log geofisika dari sumur terdekat yang sengaja dibor
sebagai pilot drill hole, untuk operasi ini sering dilakukan pilot and
part-coring.
iii. Pengintian Sentuh (Touch Coring). Pengintian dimulai segera setelah
matabor mencapai beberapa meter di atas target pengintian (bentuk
pengintian setempat yang kurang dapat dipercayai).
Keuntungan conto inti pemboran:
i. Pengamatan litologi lebih lengkap dan terperinci.
ii. Pengamatan rinci dapat dilakukan terhadap struktur maupun tekstur
batuan dalam 3-dimensi.
iii. Penentuan kedalaman serta selang-selang kedalaman dari berbagai
batas perubahan litologi lebih baik daripada serbuk pemboran.
Kekurangan dari pengambilan conto inti:
i. Operasi pengambilan inti bor sangat memperlambat operasi pemboran,
terutama jika tidak menggunakan wireli corebarrel.
ii. Harus menggunakan matabor dari intan atau baja tungsten yang lebih
mahal daripada matabor jenis lainnya.
b. Data Inputan
Penggunaan software micromine, dapat diaplikasikan untuk merekayasa
model geologi dari pemboran inti. Sebelum melakukan permodelan data
bor, maka harus dilakukan pembuatan database untuk mempermudah
software micromine dalam pengolahan data. Adapun data-data yang
diperlukan untuk pembuatan model data bor antara lain:
i. Data Collar : merupakan data yang berisi tentang informasi nama,
koordinat, bagian dari keseluruhan core dalam suatu lubang bor.
ii. Data Survey : merupakan data yang berisi tentang informasi letak,
inklinasi, arah, dan kedalaman lubang bor.
iii. Data Assay : merupakan data yang berisi tentang informasi kadar
komoditas pada interval kedalaman lubang tertentu.

Micromine 3
iv. Data Structures : merupakan data yang berisi tentang informasi
struktur geologi pada core.
v. Data Lithology : merupakan data yang berisi tentang informasi
litologi batuan.

Gambar 5.2
Final Result dari Drillhole
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
C. Geochem
Adalah salah satu dari metode eksplorasi tidak langsung. Untuk geokimia
sendiri dapat diartikan secara luas sebagai pengukuran jumlah relatif yang
absolut dari unsur-unsur kimia pada bagian – bagian bumi. Tujuannya untuk
mengetahui prinsip-prinsip yang mengatur penyebaran dan migrasi dari
unsur-unsur sepanjang siklus geologi. Pada dasarnya studi geochem
mempelajari tentang jumlah dan penyebaran dari unsur-unsur kimia di
dalam mineral, batuan, cebakan, tanah, airtanah dan di atmosfer serta daur
dari unsur-unsur kimia di alam berdasarkan sifat-sifat atom atau ionnya.
Metoda ini dilakukan agar mendapatkan beberapa dispersi unsur di atas (di
bawah) normal yang disebut anomali, dengan harapan menunjukkan
mineralisasi yang ekonomis. Untuk data inputan, data hasil dari eksplorasi
geokimia bisa kita jadikan data tabular dahulu misalkan kedalam bentuk Ms.
Excel, workbook, dan text file. Kemudian dari data tabular ini lalu kita
Import melalui software Micromine untuk dijadikan data Micromine
sehingga nantinya bisa kita olah.
Selain mengimport dari data tabular kita juga bisa melakukan penginputan
data eksplorasi geokimia langsung dari Software Micromine, jadi tidak perlu

Micromine 4
dijadikan data tabular terlebih dahulu tapi bisa langsung dibuat di
Micromine. Namun jika data sudah tersedia dalam tabular lebih baik
langsung diimport saja.
Data eksplorasi geokimia dapat berisi seperti nama sampel dan urutannya,
nilai dari masing-masing kadar yang terdapat di lapangan misal mineral Au;
Cu; Ag, dan juga koordinat dari sampel yang kita ambil.

Gambar 5.3
Tabulasi Data Geochem
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
D. Geological Modelling
Adalah aplikasi ilmu yang memberikan gambaran komputasi dari bagian
kerak bumi berdasarkan data geofisik dan observasi geologi yang telah
dilakukan di atas dan bawah permukaan bumi. Pemodelan geologi sangat
berhubungan dengan disiplin ilmu geologi seperti geologi struktur,
sedimentologi, stratigrafi, dan diagenesis. Sebuah pemodelan geologi
memiliki nilai numerik tiga dimensi yang dilengkapi deskripsi fisik daerah
penelitian. Hasil dari pemodelan geologi dapat digunakan sebagai data
tambahan yang penting dalam mitigasi bencana geologi dan pengelolaan
sumber daya alam, sebagai contoh dalam industri minyak dan gas bumi,
pemodelan reservoir yang realistik sangat dibutuhkan sebagai input dalam
program simulasi dan memprediksi respon batuan dalam proses eksplorasi,
karena kesalahan yang terjadi pada saat eksplorasi dapat menghambat
produksi hidrokarbon. Penggunaan model geologi dan simulasi reservoir
memberikan kesempatan bagi ahli geologi untuk mengidentifikasi daerah
yang potensial dan ekonomis dengan lebih baik. Geomodelling dilakukan

Micromine 5
untuk membatasi penaksiran kadar pada populasi tertentu supaya kadar
contoh tidak diekstrapolasikan terlalu jauh ke blok-blok di luar batas
mineralisasi. Data penginputan yang dibutuhkan adalah data drillhole, data
hasil analisis kualitas, data topografi serta data survey.

Gambar 5.4
Hasil Geological Modelling
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
5.1.2. Block Model
Suatu tools pada Micromine yang digunakan untuk mengintepretasikan data-data
yang ada di lapangan atau sebagai input data (resource model) dalam suatu model
tertentu sehingga dapat memudahkan dalam melakukan rancangan suatu model
penambangan.
Langkah-langkah:
1. Start Micromine by clicking on the icon on your desktop, or select the
application name from the Start menu.
2. Navigate to File | Project | Attach.
3. Enter Scheduler Training in the Project name field.
4. Double-click and navigate to the location of the scheduling training dataset
folder provided.
5. Press OK to attach the project.
6. Double-click the Block Model form set in the Vizex Forms pane.
Alternatively, you could choose Display | Vizex | Block Model from the
menu.
7. On the Block Model dialog, ensure that Input Data tab is active.

Micromine 6
8. Double click in the Block Model file response and choose BD_BM
_TRAINING .DAT file from the list. Note that East, North and Z fields were
selected automatically.
9. On the Display Options tab, please make sure that the Draw Style is set to
3D Shaded .
10. Navigate to the Hatch tab and select the Use Hatch Field checkbox.
11. Double-click in the Hatch field response and select AU from the list.
12. Double-click in the Hatch set field and select AU (ID 1) form set from the
list.
13. Press Save As... on the right side of the Block Model window to save the
setting as a form set.
14. In the Save Current Values In Open Form As window enter BLOCK
MODEL in the Title field. Also, make sure that the Number is set to 1 . Press
OK to save the form.
15. Press OK to display block model in Vizex.

Gambar 5.5
Block Model
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
5.1.3. Pit Optimisation
Optimasi pit adalah usaha untuk menentukan batas tambang terbaik (ultimate pit
limit) dan mentukan cadangan optimum yang memberikan net present value (NPV)
maksimal.
Terdapat dua klasifikasi algoritma rancangan ultimate pt limit yaitu secara teoritis
dan heuristic. Algoritma teoritis terbagi menjadi algoritma Lerchs-Grossman,
algoritma aliran maksimum network, dan model linier programming. Algoritma

Micromine 7
heuristic terbagi menjadi dynamic programming, algoritma moving cone, dan
pendekatan fungsi parametrik.
Metode Lerchs-Grossman pertama kali di kembangkan oleh Helmut Lerchs and
Ingo F. Grossman dengan papernya yang berjudul “Optimum Design of Open Pit
Mines”. Prosedur dasar dari penggunaan metode ini untuk mendesain batas akhir
pit penambangan (ultimate pit design) dengan terlebih dahulu menentukan betuk
ataupun sudut lereng sebesar satu blok ke kanan/kiri dan satu blok ke atas/bawah
atau 45o dan asumsi nilai awal ekonomik blok (mij). Aplikasi Metode Lerchs-
Grossman untuk mengoptimalkan bentuk dan batas pit untuk memaksimalkan
keuntungan.

Gambar 5.6
Modelling Optimum Mining Limit Teori Lerchs-Grossman
(https://id.scribd.com/doc/Pit-Optimasi/Andry Depari/7 Januari 2015)
Data inputan meliputi:
i. Data Persebaran Cadangan
Data ini merupakan persebaran cadangan batuan yang didapat setelah mengolah
data drillhole sebelumnya.
ii. Data Hasil Analisis Kualitas
Data hasil analisis kualitas merupakan data yang berasal dari laboratorium yang
menyakatan kualitas conto batuan yang diambil. Data ini dapat berupa kadar
bijih, kadar air, komponen conto batuan, dan lain-lain.
iii. Data Topografi
Data topografi merupakan data lunak yang menyimpan tampilan topografi dari
luasan daerah yang diteliti.

Micromine 8
Gambar 5.7
Pit Optimisation Chart
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
5.1.4. Pit Design
Suatu tools dalam micromine yang bertujuan untuk merancang design dari pit yang
ideal, sehingga nantinya pit tersebut aman dan menghasilkan keuntungan saat
dilakukannya penambangan. Disini juga melakukan men-design ramp, karena
menentuan karakteristik jalan tambang (ramp) sangat berpengaruh terhadap
keekonomian sebuah usaha pertambangan. Disini juga dapat membuat flat
switchback, yaitu jalan berliku yang dibuat pada bukaan tambang. Bertujuan untuk
pembuatan jalan pada lereng yang memenuhi kriteria geoteknik.
Kebijakan kemantapan lereng tertuang dalam Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi Nomor 555.K/26/MPE/1995 Tanggal 22 Mei 1995 tentang K3
Pertambangan Umum Pasal 241. Keputusan Menteri (KEPMEN) tersebut yaitu:
1. Kemiringan, tinggi dan lebar teras harus dibuat dengan baik dan aman untuk
keselamatan para pekerja agar terhindar dari material atau benda jatuh.
2. Tinggi jenjang (bench) untuk pekerjaan yang dilakukan pada lapisan yang
mengandung pasir, tanah liat, kerikil, dan material lepas lainnya harus tidak
boleh lebih dari 2.5 m apabila dilakukan secara manual, tidak boleh lebih dari
6 m apabila dilakukan secara mekanik, tidak boleh lebih dari 20 m apabila
dilakukan dengan menggunakan chamsell, dragline, bucket whell excavator
atau alat sejenis kecuali mendapat persetujuan Kepala Inspeksi Tambang.

Micromine 9
3. Tinggi jenjang untuk pekerjaan yang dilakukan pada material kompak tidak
boleh lebih dari 6 m apabila dilakukan secara manual.
4. Dalam hal penggalian dilakukan sepenuhnya dengan alat mekanis yang
dilengkapi dengan kabin pengaman yang kuat, maka tinggi jenjang maksimum
untuk material kompak 15 m, kecuali mendapat persetujuan Kepala
Pelaksanaan Inspeksi Tambang.
5. Studi kemantapan lereng harus dibuat apabila, tinggi jenjang keseluruhan
pada sistem penambangan berjenjang lebih dari 15 m dan tinggi setiap jenjang
lebih dari 15 m.
6. Lebar lantai teras kerja sekurang-kurangnya 1.5 kali tinggi jenjang atau
disesuaikan dengan alat-alat yang digunakan sehingga dapat bekerja dengan
aman dan harus dilengkapi dengan tanggul pengaman pada tebing yang terbuka
dan diperiksa pada setiap gilir kerja dari kemungkinan adanya rekahan.

Gambar 5.8
Design dari Pit
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
5.1.5. Mine Scheduling
Penjadwalan produksi tambang dinyatakan dalam periode waktu tertentu meliputi
data: tonase bijih dan waste (batubara dan overburden), kadar (kualitas) , dan
pemindahan material total dari tambang tersebut. Tujuan dari penjadwalan produksi
adalah untuk memaksimalkan net present value (NPV), Rate of return (ROR), atau
dengan kata lain: dapat menghasilkan sejumlah material dengan biaya semurah
mungkin.

Micromine 10
1. Penjadwalan Produksi Bijih
Selama proses penjadwalan, evaluasi dilakukan terhadap tingkat produksi
bijih, jadwal pengupasan tanah penutup, strategi kadar batas (cut off grade).
Data masukan dalam evaluasi tersebut adalah tabulasi ton dan kadar
perjenjang dari material yang akan ditambang.
Asumsi awal yang diperlukan untuk menentukan penjadwalan produksi
adalah :
a. Tingkat produksi dapat berubah atau meningkat berdasarkan waktu
b. Penjadwalan sering dibuat untuk mengevaluasi strategi cut off grade
yang berbeda.
Dua butir diatas mempengaruhi pula jadwal pengupasan tanah / material
penutup.
2. Penjadwalan Produksi Batubara
Penjadwalan produksi didasarkan pada jumlah cadangan didaerah konsensi
pertambangan setelah dikurangi dengan factor kehilangan yaitu : 3,5% pada
saat penggalian dan pengangkutan, 1% pada tahap crushing, dan 0,5 % pada
saat conveyor loading ke barge dan kontrak penjualan batubara.
Tabel 5.1
Contoh jadwal produksi batubara dan tanah penutup pertahun
No. Tahun Produksi batubara (Ton) Produksi Stripping
Tanah ratio
Roam coal Sale coal penutup (Bcm/Ton)
(Bcm)
1. 1 (prod.awal) 1.051.997 1.000.000 6.311.981 6:1
2. 2 (Jan.-Des) 2.103.994 2.000.000 12.623.961 6:1
3. 3 (Jan.-Des) 2.103.994 2.000.000 12.623.961 6:1
4. 4 (Jan.-Des) 2.103.994 2.000.000 12.623.961 6:1
Total 7.363.979 7.000.000 44.183.864 6:1
Berdasarkan pertimbangan volume tanah penutup yang digali pertahun (table 5.1),
dapat diaplikasikan metode back filling, artinya material hasil penggalian dari suatu
area penambangan, diisikan kembali pada area yang telah ditambang. Penerapan
metode back filling sekaligus diintegrasikan dengan program reklamasi tambang.
Hal ini akan memberikan keuntungan, karena akan mereduksi jarak angkut
overburden dan biaya reklamasi tambang didaerah tersebut.
(https://miningandblasting.wordpress.com/diakses 30 Agustus 2011)

Micromine 11
Tabel 5.2
Jadwal penimbunan material penutup
No. Tahun Material Penutup (Bcm) Produksi
Tanah
Outside Dump Backfilling penutup
(Bcm)
1. 1 (prod.awal) 6.131.981 - 6.131.981
2. 2 (Jan.-Des) 6.491.980 6.131.981 12.623.961
3. 3 (Jan.-Des) - 12.623.961 12.623.961
4. 4 (Jan.-Des) - 12.623.961 12.623.961
Total 12.623.961 31.379.903 44.183.864

Table 5.2 menunjukan tabulasi material overburden diangkut dan ditimbun material
overburden diangkut dan ditimbun di daerah dumping area. Volume overburden
yang ditimbun di dumping area dan yang ditimbun sebagai material pengisi (back
filling).
(https://miningandblasting.wordpress.com/diakses 30 Agustus 2011)
5.1.5.1. Long Term (Jangka Panjang)
Perencanaan jangka panjang adalah suatu perencanaan kegiatan yang jangka waktu
nya lebih dari 5 tahun secara berkesinambungan. Perencanaan jangka panjang ini
digunakan ketika komoditas nya memang benar-benar menguntungkan.
Langkah-langkah dalam Software Micromine:
1. Pilih menu Scheduling > New Schedulling > Buat nama, pilih Long Term.
2. Pada Manage Attributes, pilih Attributes yang dibutuhkan dan sesuaikan
dengan Defenitionts, Reporting dan Units nya.
3. Pada ikon Manage Tasks Type, sesuaikan Deffenitions dari Attribut yang
dipilih, yaitu ke Property (Default Mining Block Attributs), Value, dan
Equations jika diperlukan rumus.
4. Kemudian buat laman kerja dengan meng-klik ikon add multiple task.
5. Kemudian urutkan tahap penambangan mining block secara horizontal
terlebih dahulu dengan memilih ikon Build Horizontal Depedencies, lalu
pilih mining elevasi yang ingin di ururtkan blok semua, lalu pilih blok
penambangan awal. Lakukan pada semua elevasi mining block.
6. Untuk urutan secara vertical, pilih Generate Vertical Depedencies lalu pada
index attributes pilih index.

Micromine 12
7. Pada menu planner tentukan periode yang diinginkan. Dan untuk horizontal
merupakan jumlah dari periode yg ditentukan, lalu pilih start date
penambangan. Pada menu objective tentukan attribute yang ingin diatur lalu
tentukan discount rate nya, atau persen penurunan nilainya. Lalu pada menu
constraints atur sesuai yang diinginkan. Pada solver tentukan persen literasi
yang diinginkan.
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
5.1.5.2. Short Term (Jangka Pendek)
Perencanaan jangka pendek adalah suatu perencanaan aktivitas untuk jangka waktu
kurang dari setahun demi kelancaran perencanaan jangka menengah dan panjang.
Langkah-langkah dalam Software Micromine:
1. Pilih Schedulling > New Schedulling > Buat nama lalu pilih Short Term.
2. Klik ikon Manage Calender untuk mengatur waktu kerja. Pada Working
week, tentukan jam kerja dalam satu minggu. Pada menu exception days,
tentukan jam dan hari libur/off kerja.
3. Input task sekaligus dengan memilih ikon add multiple task, kemudian input
mining block yang sudah dibuat, pada task grupnya atur sesuai RL.
4. Atur penjadwalan dengan me-link task per elevasi terlebih dahulu. Lalu link
task antar elevasi.
(Bargawa, W.S.2020. Panduan Praktikum Perencanaan Tambang.)
5.2. Langkah Kerja Praktikum
5.2.1. Pit Optimisation
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Buka software micromine.
2. Attach project yang akan di optimisasi
3. Load penampang BLOK MODEL dan DTM TOPO.

Micromine 13
4. Lakukan sayatan dengan menggunakan section tool untuk melihat sayatan
dari arah selatan ke utara secara vertikal. Ubah tampilan vizex dalam vertical
mode agar menjadi 2 tampilan layar

5. Klik Vizex bagian kiri bawah > klik kanan properties > lalu mucul
Wireframe: DTM TOPO > lalu klik advanced untuk mengatur smooth
wireframe serta transparency wireframe > Klik apply dan OK.

6. Klik Stats > Show Data Range > Input file Block Model, tipe Data, mode
Normal, report file BLOK_MODEL_DATA > Run. Akan muncul hasil
minimum dan maximum values dari blok model.

Micromine 14
7. Klik Menu Modelling > Reporting > Block Model

 Mengisi pada colom input/output


Input:
File: BLOCK MODEL
Type: DATA
Default density: Sesuai Keadaan
Output:
Pilih Standard
File: BLOCK_MODEL_REPORT
Type: DATA

Micromine 15
*Untuk melihat data block model, dapat klik kanan pada Block_Model
lalu View.

*Untuk melihat jenis data dan jumlah data dari block model dapat
menggunakan panel Descriptive Statistics.
 Option
Report Catagories di centang, Category Fields pilih Class.

Micromine 16
 Estimation
Reporting cut-off: none; Grade Field pilih AU; Grade Unit pilih g/t ;
Mineral Unit pilih Tonnes lalu klik Run.

8. Pit Optimiser > Optimisation Setup


 Model: untuk memasukkan data blok model ke dalam setup pit
optimisasinya.
Input:
Block model file: BLOCK_MODEL
Type: DATA
Model Type: pilih antara pemodelan secara menyeluruh atau ore body-
nya saja.
Centang Use Costum Optimisation Limit untuk membatasi Ultimate Pit
Limit-nya.

 Mining
Mining cost: masukkan harga dari ore dan waste ditambah satuannya.
Mining parameter: masukkan nilai dilusi dari penambangan. Masukkan
juga unit dan satuannya.

Micromine 17
Rock types: berfungsi untuk membedakan block model berdasarkan
tipenya. Dalam contoh ada 3 tipe yaitu indicated, inferred dan
measured. Pada rehabilitation cost masukkan biaya rehabilitasinya.

 Processing
Element Prices : menginput harga dari bijih tersebut.

Processing method: Masukan metode pengolahan yang digunakan.


Masukkan element parameter sesuai dengan pengolahannya. Lalu akan
muncul kotak dialog element parameter dari tipe pengolahan. Masukkan
ketentuan sesuai contoh.

Micromine 18
 Default
Masukkan kembali data sebelumnya sesuai dengan yang diperlukan
pada sub menu ini.

 Pit Slopes
Masukan parameter pit slopes pada menu ini.
Min/max berfungsi untuk membatasi wilayah pit slope dengan
koordinat minimum dan maksimum tertentu.
Use wireframes berfungsi untuk pembatasan pengerjaan pit slope pada
wireframe-nya saja.
Pada slope restriction dibuat new form set dengan set name sesuai angle
slope overall anda.
Akan muncul table baru dimana akan diinput bearing dan slope angle
anda.

 Advance
Precedence Option: masukkan nilai sesuai ketentuan.
 Save form as Pit Optimisation Setup.
9. Ultimate Pit Optimiser
Klik Pit Optimiser > Optimise akan muncul menu Pit Optimisation.

Micromine 19
 Input
 Nested Pit
 Option
 Output (Reporting, Pit Shell Point, Block Model Attributes, Pit Shells)

Save form Pit Optimisation dengan nama Ultimate Pit, Lalu Save dan Run.
Setelah di Run muncul nilai RAF (Revenue Adjustment Factors), untuk pada
contoh nilai RAF nya adala 1.00.

Jika berhasil:

Micromine 20
Hasil Akhir:

5.2.2. Pit Design


Langkah-langkah yang digunakan:
1. Buka aplikasi Software Micromine.
2. Pada vizex forms, klik dua kali pada pit design.

3. Muncul kotak dialog pit design.


a. Input Data
 Buat nama file baru
 Masukkan pit parameter sesuai dengan analisa geoteknik yang telah
dilakukan.
 Pada kotak expand, centang up dan out jika ingin membuat pit dari
toe terendah.
 Contour interval diisi sesuai kontur interval anda.

Micromine 21
 Road and Berm Default Parameters adalah menentukan apa daerah
berm memliki akses untuk dilewati.
 Road Width at Berm Crossing yaitu opsi untuk melebarkan atau
mengecilkan lebar akses ke berm. Centang road centerline untuk
memunculkan garis lurus pada jalan.
 Centang enable automatic cross over repair dan auto fillet.
b. Hasil dari block model dan pit shell yang sudah dibuat pada pit
optimisation dalam bentuk clipping:

4. Pastikan bahwa layer pit design anda sedang aktif.


5. Untuk mengatur properties-nya caranya adalah klik kanan pada layer Block
Model Class > pilih properties.

Micromine 22
Hasilnya:

6. Klik Smooth > Point Honouring (Bezier)

7. Membuat ramp dengan menggunakan tools roller lalu untuk membuat pit
menggunakan Auto Built Pit.

Hasilnya:

Micromine 23
8. Karen string sudah melewati batas topografi maka tidak usah membuat
jenjang lagi.

9. Membuat volume pit data yang dibutuhkan DTM dan pit lalu Run.

Hasilnya volume pit:

8. Menggunakan Surface Merge Min untuk mendapatkan wireframe dari pit


dengan topo-nya.

Micromine 24
5.2.3. Schedulling
Langkah-langkah yang digunakan:
1. Buka aplikasi Software Micromine.
2. Pilih Wireframe > Operations > Create Mining Block, Kemudian input
wireframe dari bagian yang tetambang.

3. Pada menu Cutting Profiles, tentukan size dari blok yang ingin di buat, dan
extensts nya sesuaikan dengan default data otomatis. Pilih Write to File jika
ingin menambah file report.

4. Pada menu Benches dimaksudkan untuk membagi bagian wireframe


menjadi bagian-bagian per elevasi. Pada z values terdapat pilihan Crest,
Mid, dan Toe, pilihlah sesuai dari mana awal design pit, kemudian isi
ketinggian bench, kemudian untuk value nya pilih autofill.

Micromine 25
5. Pada menu output, Type dibuat baru. Pada wireframe attributes
dimaksudkan jika kita ingin membuat set, pilih set all dan by bench. Pada
attributes pilih semua input yaitu: Block Index, Stage, Bench, Row dan
Column lalu sesuaikan dengan output.

Kemudian klok OK, lalu munculkan wireframe mining block nya.

Hasilnya:

6. Pilih Schedulling > Manage Attributes.

Micromine 26
7. Penyesuaian attributes ini dengan definition and reporting.

8. Pilih Schedulling > Manage Task Type.

9. Setiap mining block sudah dicantumkan berdasarkan elevasinya.

10. Pengaturan block-block mulainya penambangan dengan resequence mining


blocks.

Micromine 27
Hasil push back-nya:

Final Resault:

Micromine 28

Anda mungkin juga menyukai