Anda di halaman 1dari 26

IV.2.1.

1 METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metodologi Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti mencoba melakukan pengujian perbandingan terhadap
model geologi dan faktor keamanan hasil penelitian (Muhammad Kemal Ghifari, 2019). Pada
penelitian tersebut model geologi dihasilkan dengan metode pembobotan banyak lapisan
menjadi 7 lapisan pada litologi batuan yang telah dimodeling dengan software minescape dan
tetap menjadikan batubara sebagai lapisan yang utuh, sedangkan untuk menentukan nilai
faktor keamanan menggunakan metode Elemen Hingga 3 dimensi. Didalam melakukan
pengujian model geologi peneliti menggunakan metode Interpolasi bor geoteknik (Gaussian,
Inverse Distance dan Linear/Triangulation) untuk membandingkan dari ketiga metode
tersebut hasil model geologi yang paling mendekati dengan model geologi peneliti terdahulu.
Pada penentuan nilai faktor keamanan lereng peneliti menggunakan metode Kesetimbangan
Batas 3 dimensi dan membandingkan hasilnya terhadap peneliti terdahulu, sehingga
diharapkan dapat melakukan cross check/back analysis terhadap hasil peneliti terdahulu.
Berdasarkan data yang digunakan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data
yang digunakan berupa angka. Penelitian ini adalah penelitian jenis komparasi dikarenakan
dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap nilai suaru variabel satu dengan variabel
yang lain.

III.2 Jenis Data Penelitian


Data yg dipakai pada penelitian ini memakai data sekunder. Data sekunder merupakan
data yg dibutuhkan dalam suatu penelitian yang didapat dari sumber tertentu dan bukan
merupakan data yang didapat dari hasil pengujian. Dalam penelitian ini data yang digunakan
merupakan data yang diperoleh dari Penelitian Muhammad Kemal Ghifari (2019). Pada
penelitian Muhammad Kemal Ghifari dilakukan Analisa kestablian lereng dengan model 3D
yang memiliki banyak lapisan atau multi-layer menggunakan metode elemen hingga, analisis
menjadi sulit dilakukan karena banyaknya lapisan sehingga kinerja perangkat lunak yang
menjadi terlalu berat. Untuk itu dilakukan simplifikasi dengan cara pembuatan komposit,
yaitu dengan menyatukan beberapa lapisan material menjadi satu lapisan dengan nilai
properties yang ditentukan dengan cara pembobotan berdasarkan ketebalan lapisan setelah
disatukan. Dalam penelitian ini lapisan batubara dipisahkan dan dijadikan satu lapisan
tersendiri.
III.3 Analisis Kestablian Lereng 3D Metode Kesetimbangan Batas
Analisis Kestabilan Lereng secara 3D menggunakan Metode Kesetimbangan Batas
memakai bantuan perangkat lunak (software) Rocscience Slide3.
Berikut adalah cara penggunaan software Slide3:
1) Buka Software Slide3
2) Klik Create New Project.
3) Pilih menu project setting, pilih metode Bishop Simplified.
4) Import geometri dari pit yang akan dianalisis.
5) Import geometri kontur struktur dari tiap lapisan.
6) Pilih menu Create external from surface dan buat kedalaman hingga mencapai lapisan
yang paling bawah.
7) Create external box dan sesuaikan ukuran volumenya.
8) Klik 3D boolean untuk melakukan intersect dari volumenya dan kondisi volume harus
dalam kondisi clear external.
9) Klik set as external untuk membuat volume.
10) Klik 3D boolean lalu pilih menu devide all geometry untuk membagi tiap lapisan
kontur struktur kedalam external volume.
11) Klik menu Define Material, input semua material properties yang akan digunakan.
12) Klik menu Surface, pilih Surface Options.
13) Klik Search Method, pilih Define Search Grid
14) Klik Interpolation Method, pilih Gaussian, OK
15) Klik Compute, tunggu hingga selesai
16) Ulangi Langkah 1-15 dengan mengganti Interpolation Method: Inverse Distance, dan
Linear/Triangulation.
III.4 Tahapan Penelititan
Tahapan penelitian adalah langkah-langkah aktivitas yang dilakukan peneliti pada saat
melakukan penelitian. Tahapan ini meliputi langkah-langkah analisan untuk penyelesaian
masalah penelitian sehingga mendapatkan hasil analisa dan dapat ditarik kesimpulan.
Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan sebelum penelitian dimulai untuk mencari referensi sebagai
sarana yang dapat menunjang penelitian baik dari perusahaan atau instansi terkait
referensi dan acuan dapat berupa buku, jurnal, ataupun paper dari penelitian yang telah
ada sebelumnya.

2. Pengumpulan Data
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh sumber data yang akan digunakan didalam
penelitian ini. Pada penelitin ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
Muhammad Kemal Ghifari, 2019.

3. Pengolahan Data
Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak yang
sebagian besar dilakukan menggunakan software Slide3 yang dikembangkan oleh
perusahaan Rocscience. Perangkat lunak ini digunakan untuk melakukan analisis
kestabilan dengan metode kesetimbangan batas. Data yang didapat selanjutnya diolah
dengan software

4. Pembahasan
Hasil model geologi yang didapat dengan metode interpolasi bor geoteknik (Gaussian,
Inverse Distance, LinearTriangulation) dan nilai faktor keamanan yang didapatkan
menggunakan software Slide3 selanjutnya akan digunakan sebagai parameter untuk
pembahasan.

5. Kesimpulan Dan Saran


Dari hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan apakah ada pengaruh dari
interpolasi lubang bor terhadap kestabilan tingkat kestabilan lereng.
III.5 Diagram Alir Penelitian

Studi Literatur

Pengumpulan
Data Sekunder

Topo Existing Desain Pit 2020 Data Survey dan


Litologi Lubang Bor

Geometri Lereng

Model Pit Plan 2020

Metode Interpolasi Bor Geoteknik

Gaussian Inverse Distance Linear/Triangulation

Model Penampang

Data Sifat Fisik Data Sifat Mekanik

Bobot Isi Batuan: Kohesi,Sudut


Kering, Natural, Gesek Dalam, dan
dan Jenuh Kuat Tarik Batuan

Analisa Kestabilan Lereng


Metode Kesetimbangan Batas

 Nilai FK
 Posisi Longsoran
 Waktu Komputasi

Membandingkan Model Penampang Interpolasi


dengan Model Composite 7 Lapisan

 Pembahasan
 Posisi Longsoran

Kesimpulan dan Saran
IV.2.1.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Penelitian


Data-data yang dipakai didalam penelitian merupakan sebagai berikut:
1. Data Bor Geoteknik dan Open Hole
Pada penelitian ini, Dilakukan 2 jenis pemboran guna mencari tahu perlapisan batuan
dalam wilayah penelitian. Pemboran yang dilakukan mencakup 10 pemboran open hole
(DH_003, DH_10, DH_13, DH_55, DH_58, DH_69, DH_92, DH_97, DH_100, DH_118),
pemboran open hole dilakukan dalam membantu pembuatan model geologi dan 6 pemboran
geoteknik (DH_01, DH_03, DH_32, DH_34, DH_43, DH_47). Dari uji sifat fisik dan
mekanik conto batuan, diperoleh data berupa bobot isi batuan pada kondisi kering, natural,
juga jenuh, kohesi, sudut geser dalam, modulus elastisitas serta poisson ratio yang nantinya
data ini dipakai untuk analisa kestabilan lereng memakai metode kesetimbangan batas. Inti
bor output menurut pemboran open hole dilakukan guna mengetahui perlapisan batuan dalam
daerah penelitian yang diakukan menggunakan logging lubang bor yang dilakukan guna
menghubungkan perlapisan yang diperoleh lubang bor. Sedangkan untuk pemboran
geoteknik pada hal ini dilakukan guna kepentingan hubungan perlapisan dan output
pemboran geoteknik yang berupa inti bor dipakai menjadi conto pada pengujian sifat fisik
dan mekanik batuan.

Gambar IV. 1 Peta Lubang Bor (Muhammad Kemal Ghifari,2019)


2. Data 3D Permukaan Geologi
Data Permukaan Geologi 3D digunakan untuk menentukan model geologi pada slide3

Gambar IV. 2 3D Geological Surface

3. Data Penampang
Data bor yang mencakupi pada area penampang A-B yakni OH0118, RDE100 dan
FC80013

Gambar IV. 3 Penampang 2D


4. Data Desain Pit 2020
Data Desain pit 2020 dipakai untuk memilih geometri lereng yang selanjutnya sebagai
dasar pada pembuatan permodelan pit plan. Data ini dibentuk menggunakan aplikasi
pernagkat lunak (software) minescape 5.7.

Gambar IV. 4 Pit Plan 2020 ( Muhammad Kemal Ghifari, 2019)

5. Data Topografi Existing DXF


Dalam hal ini data kontur topografi situasi dipakai untuk proses triangulasi pada
proses pemotongan permukaan kontur topografi terhadap pit plan digunakan untuk
permodelan

Gambar IV. 5 Peta Topografi Existing (Muhammad Kemal Ghifari, 2019)


6. Data Hasil Pengujian Lab Mekanika Batuan
Data yang didapatkan berdasarkan hasil pengujian laboratorium mekanika batuan
merupakan data sifat fisik dan mekanik batuan. Data ini berupa bobot isi batuan pada kondisi
kering, natural, juga jenuh, kohesi, serta sudut geser dalam. Data sifat fisik dan mekanik
batuan ini dipakai menjadi data parameter pada analisis kestabilan lereng menggunakan
metode kesetimbangan batas, memakai software Slide3.
Data sifat fisik dan mekanik batuan diperoleh menurut pengujian terahadap beberapa
conto batuan. Untuk itu, nilai menurut data yang dipakai merupakan nilai secara keeluruhan
menurut data yang diperoleh. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa persebaran
data yg diperoleh merupakan normal, sebagai akibatnya dilakukan penentuan nilai mean
menurut jumlah semua data terhadap jumlah data yang diperoleh. Berikut ini merupakan data
yang diperoleh menurut pengujian laboratorium mekanika batuan, berupa sifat fisik serta
mekanik batuan. Data sifat fisik & mekanik ini dihasilkan menurut penelitian Muhammad
Kemal Ghifari (2019).

Tabel IV. 1 Rata-Rata Nilai Kohesi (Muhammad Kemal Ghifari, 2019)

No Lithologi Peak (Mpa) Residual (Mpa)

1 Mudstone 0.06 0.03

2 Sandstone 0.12 0.06

3 Sandymudstone 0.07 0.05

4 Siltstone 0.09 0.04

5 Muddysandstone 0.09 0.04

6 coal 0.19 0.11


Tabel IV. 2 Rata-Rata Nilai Sudut Gesek Dalam (Muhammad Kemal Ghifari, 2019)

No Lithologi Peak (o) Residual (o)


1 Mudstone 18.12 15.49

2 Sandstone 30.12 20.13

3 Sandymudstone 21.88 16.89

4 Siltstone 22.56 15.79

5 Muddysandstone 26.39 17.04

6 coal 43.06 23.97

Tabel IV. 3 Nilai Rata-Rata Bobot Isi (Muhammad Kemal Ghifari,2019)

No Lithologi Kering(gr/cm3) Natural(gr/cm3) Jenuh(gr/cm3)


1 Mudstone 2.03 2.10 2.16
Tabel IV. 4
2 Sandstone 2.17 2.30 2.37
Rata-Rata
3 Sandymudstone 2.06 2.16 2.22 Nilai Kuat
4 Siltstone 2.03 2.11 2.19 Tarik

5 Muddysandstone 2.13 2.26 2.34 (Muhammad


Kemal
6 coal 1.29 1.38 1.41
Ghifari,2019)

No Lithologi Peak (Mpa) Residual (Mpa)

1 Mudstone 0.14 0.10

2 Sandstone 0.26 0.15

3 Sandymudstone 0.16 0.15

4 Siltstone 0.20 0.12

5 Muddysandstone 0.21 0.12

7. Sifat Fisik dan


6 coal 0.40 0.21
Mekanik Setelah
Pembobotan
Data yang ditampilkan dalam tabel-tabel diatas adalah data sebelum dilakukanya
suatu metode penyederhanaan menurut contoh geologi menggunakan banya perlapisan
sebagai beberapa komposit. Metode ini dilakukan menggunakan cara pembobotan terhadap
properties mekanik & fisik batuan dari ketebalan. Penentuan ketebalan dilakukan
menggunakan cara membagi total kedalaman menggunakan jumlah composite yg diinginkan.
Pada penelitian Muhammad Kemal Ghifari (2019) melakukan pembobotan sifat fisik &
mekanik batuan dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:

( n1 xt 1 ) + ( n 2 Xt 2 ) + ( n 3 Xt 3 ) … ..(nixti)
composite=
t 1+t 2+ t 3 … .ti

Dimana n merupakan nilai properties batuan & t adalah ketebalan lapisan. Data
properties batuan yang telah dibobotkan ini adalah data yang telah tersedia menurut peneliti
terdahulu. Berikut merupakan tabel nilai properties batuan output pembobotan 7 lapisan yg
dilakukan dalam penelitian Muhammad Kemal Ghifari (2019).

Tabel IV. 5 Data Sifat Fisik dan Mekanis Hasil Pembobotan (Muhammad Kemal Ghifari, 2019)
Nomor C Cred  red  red E  Unit
Komposit Weight
(Mpa) (Mpa) (Mpa) (Mpa) (º) (º) (Mpa)
(gr/cm3)

1 0,07 0,04 0,15 0,11 19,19 15,85 20,28 0,31 2,13

2 0,07 0,05 0,17 0,13 21,10 16,50 21, 0,30 2,12

3 0,09 0,06 0,20 0,14 23,94 17,48 23,26 0,30 2,05

4 0,08 0,05 0,19 0,13 23,26 17,22 22,09 0,30 2,06

5 0,09 0,05 0,23 0,14 27,11 18,40 24,62 0,28 2,12

6 0,10 0,05 0,20 0,13 24,41 17,66 26,67 0,27 2,27

7 0,07 0,05 0,17 0,14 22,26 16,98 19,90 0,29 2,14


8. Data Survey Pemboran
Data yang ditampilkan pada tabel dibawah ini merupakan data koordinat lubang bor,
elevasi, dan kedalaman setiap lubang bor.

Hole Name Easting Northing Elevation Total Depth


GFC17003 525986,079 402210,386 62,259 150,5
GFC17001 526778,638 402898,135 62,429 150,1
GFC40032 524941,484 403955,649 60,281 150,2
GFC40034 524939,438 402562,193 63,196 150,5
GFC40043 526163,321 403913,614 61,746 150,05
GFC40047 526550,42 402569,712 62,344 150,2
RED003 525846,167 404238,772 68,04 150
DDE010 526576,387 403919,898 61,052 142,5
RDE100 525890,32 403623,566 65,554 130
FC80013 525548,696 402924,323 62,827 150,1
RDE092 527072,713 403611,23 60,37 130
OH0118 526278,921 403169,273 63,336 150
RDE097 526470,726 403619,37 63,99 150
IRD055 526893,786 402410,109 61,209 120
RED069 526852,865 403194,816 62,693 123
IRS558 526872,364 404349,407 64,81 150

9. Data Litologi Bor


Ketebalan(Meter) Rata-Rata
No. Lithology
X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Ketebalan
1 MS1 15,22 25,4 35,27 31,86 17,34 8 22,18
2 A_02 0,99 0,91 1,15 0,51 0,27 0,15 0,66
3 MS2 2,62 2,32 2,59 1,18 0,69 0,44 1,64
4 ST1 0,23 0,27 0,38 0,16 0,07 0,03 0,19
5 A_01 0,54 0,69 0,51 0,25 0,18 0,12 0,38
6 MS3 4,66 5,45 5,19 2,4 1,51 1,02 3,37
7 SMS1 2,16 2,8 2,81 1,69 2,08 3,27 2,47
8 MS4 1,2 1,87 2,47 1,07 0,56 0,38 1,26
9 SMS2 0,36 0,78 0,67 0,29 0,17 0,1 0,40
10 MS5 1,42 3,17 2,64 1,18 0,74 0,47 1,60
11 SS1 0,45 0,38 0,3 0,17 0,16 0,21 0,28
12 MS6 1,03 2,04 3,66 1,5 0,66 0,35 1,54
13 ST2 0,13 0,25 0,46 0,18 0,08 0,04 0,19
14 MS7 1,01 2,04 3,64 1,49 0,63 0,31 1,52
15 SMS3 0,52 1,15 1,25 0,53 0,29 0,15 0,65
16 MSS1 0,29 0,41 0,37 0,28 0,33 0,32 0,33
17 MS8 1,15 2,35 3,65 1,56 0,85 0,62 1,70
18 ST3 0,13 0,25 0,45 0,19 0,08 0,04 0,19
19 MS9 0,13 0,25 0,45 0,19 0,08 0,04 0,19
20 ST4 0,13 0,25 0,45 0,19 0,08 0,04 0,19
21 MS10 0,45 0,9 1,62 0,66 0,28 0,14 0,68
22 A0 2,23 2,95 3,29 2,9 1,92 0,92 2,37
23 MS11 3,15 2,76 2,3 1,1 0,62 0,35 1,71
24 SMS4 0,61 0,89 0,72 0,47 0,46 0,38 0,59
25 MS12 14,21 12,51 7,87 3,86 2,8 1,91 7,19
26 SS2 0,48 0,25 0,09 0,05 0,06 0,07 0,17
27 MSS2 0,02 0,03 0,04 0,05 0,11 0,16 0,07
28 SMS5 1,36 0,67 0,22 0,09 0,05 0,03 0,40
29 SS3 0,1 0,15 0,2 0,3 0,58 0,89 0,37
30 MS13 1,03 0,62 0,38 0,39 0,71 1,04 0,70
31 SMS6 0,91 0,45 0,15 0,06 0,04 0,02 0,27
32 MS14 2,35 1,17 0,38 0,16 0,09 0,06 0,70
33 SMS7 0 0 0 0 0 0 0,00
34 A1 1,94 2,82 3,38 3,96 3,56 2,7 3,06
35 MS15 3,51 7,56 8,5 4,16 3,05 2,36 4,86
36 SMS8 0,42 0,43 0,62 1,32 1,54 1,59 0,99
37 SS4 1,53 1,12 0,43 0,23 0,17 0,12 0,60
38 ST5 0,13 0,26 0,45 0,19 0,08 0,04 0,19
39 MS16 4,72 6,52 10,97 13,41 9,52 4,8 8,32
40 SMS9 0,1 0,16 0,34 0,72 1,93 3,86 1,19
41 MS17 0,23 0,39 0,72 1,28 2,71 3,24 1,43
42 SS5 0 0 0 0 0 0 0,00
43 SMS10 0,06 0,1 0,2 0,46 1,29 2,79 0,82
44 MS18 0 0 0 0 0 0 0,00
45 A2 3,2 3,4 3,65 3,4 3,41 3,47 3,42
46 SMS11 0,02 0,04 0,07 0,17 0,46 1,01 0,30
47 MS19 6,21 6,85 6,18 5,42 4,98 4,15 5,63
48 SMS12 2,19 1,97 1,29 0,94 1,05 1,32 1,46
49 MSS3 0,02 0,03 0,07 0,12 0,25 0,29 0,13
50 SS6 0,21 0,41 1,15 2,97 2,46 1,36 1,43
51 MSS4 0,07 0,13 0,33 0,8 0,83 0,63 0,47
52 SMS13 0,02 0,03 0,05 0,09 0,2 0,22 0,10
53 MS20 2,8 1,81 0,89 0,72 0,76 0,76 1,29
54 MSS5 0,09 0,12 0,17 0,26 0,51 0,78 0,32
55 SMS14 0,12 0,19 0,33 0,67 1,71 3,34 1,06
56 MS21 0,07 0,09 0,11 0,15 0,29 0,43 0,19
57 SS7 0 0 0 0 0 0 0,00
58 MS22 0 0 0 0 0 0 0,00
59 A3 3,36 2,44 2,41 3,93 3,44 2,6 3,03
60 MS23 20,71 13,99 7,8 5,32 5,21 4,57 9,60
61 SMS15 2,71 3,24 3,42 2,18 2,39 2,84 2,80
62 MS24 1,1 0,85 0,85 0,65 1,09 1,93 1,08
63 SMS16 0,59 1,28 1,45 0,92 1,27 2,27 1,30
64 MS25 0,28 0,46 0,72 0,46 0,6 0,95 0,58
65 MSS6 0,26 0,54 0,67 0,62 0,79 0,74 0,60
66 MS26 0,77 1,54 2,34 1,8 2,62 2,8 1,98
67 MSS7 0,54 1,16 1,3 0,56 0,29 0,16 0,67
68 SMS17 0,31 0,64 0,79 0,48 0,69 1,25 0,69
69 MS27 0,5 1,02 1,47 1,18 2,12 4,19 1,75
70 SS8 0,36 0,51 0,91 1,31 0,98 0,44 0,75
71 MS28 1,49 2,65 5 7,93 5,6 2,57 4,21
72 A4 1,55 1,78 1,85 1,95 1,95 1,87 1,83
73 MS29 2,65 2,81 3,59 5,24 5,41 5,45 4,19
74 ST6 0,03 0,04 0,08 0,15 0,3 0,35 0,16
75 SMS18 2,34 2,62 2,6 1,84 1,81 2,03 2,21
76 MS30 1,21 1,4 2,21 1,02 1,21 1,37 1,40
77 SMS19 0,12 0,15 1,18 0,2 0,37 0,57 0,43
78 MSS8 2,21 1,75 0,47 0,74 0,53 0,46 1,03
79 SS9 2,66 2,97 3,31 3,17 3,75 3,69 3,26
80 SMS20 0,01 0,02 0,13 0,09 0,17 0,19 0,10
81 MSS9 0,47 0,81 0,18 0,7 0,45 0,26 0,48
82 SS10 0,33 0,57 2,56 3,39 3,05 2,2 2,02
83 SMS21 0 0 0 0 0 0 0,00
84 MS31 2,34 1,69 0,88 0,77 0,71 0,72 1,19
85 MSS10 0,95 2 1,06 8,34 6,24 2,83 3,57
86 SMS22 0,85 0,4 0,03 0,07 0,05 0,03 0,24
87 MSS11 0,36 0,84 0,05 0,31 0,18 0,11 0,31
88 SS11 0,02 0,02 0,27 0,05 0,1 0,15 0,10
89 SMS23 0 0 0 0 0 0 0,00
90 ST7 0 0 0 0 0 0 0,00
91 MS32 0,79 0,36 0,02 0,06 0,04 0,03 0,22
92 MSS12 0,02 0,03 0,28 0,05 0,1 0,15 0,11
93 A5 6,38 4,02 5,06 2,14 3,13 4,49 4,20
94 SMS24 0,15 1,04 4,76 0,82 2,1 4,22 2,18
95 MSS13 0,05 0,04 0,09 0,09 0,14 0,15 0,09
96 SMS25 0,22 0,13 0,3 0,33 0,45 0,46 0,32
97 MSS14 0,07 0,06 0,15 0,4 0,38 0,27 0,22
98 SS12 0,15 0,34 1,47 0,8 1,08 1,47 0,89
99 MSS15 0,18 0,15 0,49 0,71 0,7 0,65 0,48
100 ST8 0,34 0,25 0,91 1,24 1,2 1,15 0,85
101 MS33 8,54 9,87 6,08 7,88 5,36 5,19 7,15
102 MSS16 5,1 0,53 1,38 6,82 2,39 1,81 3,01
103 ST9 0,18 0,17 0,57 0,02 0,76 0,74 0,41
104 SS13 13,66 6,04 3,59 3,78 4,77 4,06 5,98
105 MSS17 0 0,01 0,02 0 0,03 0,04 0,03
106 ST10 0,01 0,07 0,25 0,02 0,32 0,32 0,17
107 MSS18 0 0,02 0,04 0 0,05 0,06 0,04
108 MS34 3,4 1,32 1,17 1,9 1,47 1,3 1,76
109 MSS19 0 0,1 0,33 0 0,37 0,41 0,30
110 SMS26 1,28 1,33 1,67 6,75 2,39 2 2,57
111 MS35 0,55 2,04 2,46 0,5 2,7 2,68 1,82
112 SMS27 0,05 0,22 0,79 0,05 0,96 0,95 0,50
113 SS14 4,4 6,14 7,77 4,42 7,34 8,89 6,49
114 MS36 0,07 0,02 0,02 0,04 0,13 0,02 0,05
115 A6 2,19 2 1,81 2,01 2,08 1,72 1,97
116 MS37 7,77 7,54 7,25 12,39 8,23 6,35 8,26
117 SMS28 8,71 23,25 7,31 24,92 25,11 17,38 17,78
118 MS38 0 0 0 0 0 0 0,00
119 SS15 0 0 0 0 0 0 0,00
120 SMS29 0 0 0 0 0 0 0,00
204,2 228,0 231,1 231,9 202,4 177,8
Total 7 9 4 1 8 8 212,75

10. Data Model Composite 7 Lapisan


Data model composite 7 lapisan digunakan untuk optimasi model geologi hasil dari
metode interpolasi. Data Model Composite 7 Lapisan dengan nilai FK 1,19 didapatkan dari
penelitian Muhammad Kemal Ghifari (2019).
IV.2 Pengelolaan Data
IV.2.1 Buka Slide3

IV.2.2 Klik Project Setting Pada Menu Bar


- Sesuaikan satuan unit dan koordinat

IV.2.3 Klik Menu Methods


- Pilih menu Bishop (karena longsoran busur)
IV.2.4 Klik Menu Boreholes
- Tentukan Metode Interpolasi yang akan digunakan

IV.2.5 Klik Menu Geometry pada menu bar, Lalu klik import geometry
- Tahap ini dilakukan untuk memasukan data geometri lereng 3D (tinggi, lebar,
sudut)
IV.2.6 Klik Material Pada Menu Bar, Lalu Klik Define Material
- Pada tahap ini dilakukan untuk memasukkan data Kohesi, Sudut Gesek Dalam
serta Bobot Isi batuan atau tanah
- Pada tahap ini dilakukan untuk memasukan data karakteristik properties batuan
atau tanah

IV.2.7 Klik Material Pada Menu Bar, Lalu Klik Boreholes Manager
- Masukan data (nama bor, koordinat bor, dan litologi bor)
- Pada tahap ini dilakukan untuk memasukan data-data hasil pemboran
IV.2.8 Klik Geometri Pada menu bar, Lalu klik 3D Boolean Geometry setelah itu klik
Divide All Geometry
- Pada tahap ini dilakukan untuk mensimulasikan model geologi (pemotongan
geometri lereng terhadap geometri batuan hasil interpolasi pemboran)

IV 2.9 Klik Surface Pada menu bar, Lalu klik surface options
- Pilih tipe longsoran (circular) dan metode pencarian bidang gelincir (Grid Search)
IV 2.10 Klik Analysis ada menu bar, Lalu klik Compute
- Pada tahap ini dilakukan untuk perhitungan model geoteknik

IV.3 Hasil Model 3D dan Garis Section A-B


Berikut adalah model 3D yang dihasilkan pada analisa kestabilan lereng Slide3. Hasil
analisis kestabilan lereng 3D berupa: Nilai FK, Posisi Area Longsoran, dan Waktu
Komputasi. Garis section digunakan untuk membentuk penampang 2D.
IV.3.1 Interpolasi Gaussian

Gambar IV. 6 Hasil Komputasi Gaussian High Resolution dan Garis Section A-B

IV.3.2 Interpolasi Inverse Distance

Gambar IV. 7 Hasil Komputasi Inverse Distance High Resolution dan Garis Section A-B
IV.3.2 Interpolasi Linear/Triangulation

Gambar IV. 8 Hasil Komputasi Linear/Triangulation High Resolution dan Garis Section A-B

IV.4 Hasil Model Penampang 2D


Berikut adalah model penampang pit yang dihasilkan Slide3 untuk digunakan dalam
optimasi model penampang 2D hasil metode interpolasi terhadap model penampang 2D
acuan.
IV.2.1 Interpolasi Gaussian

Gambar IV. 9 Model Penampang 2D Gaussian High Resolution


IV.2.2 Interpolasi Inverse Distance

Gambar IV. 10 Model Penampang 2D Inverse Distance High Resolution

IV.2.3 Interpolasi Linear/Triangulation

Gambar IV. 11 Model Penampang 2D Linear/Triangulation High Resolution


IV.5 Hasil FK dan Waktu Komputasi

Low Medium High


Metode Interpolasi Nilai Waktu Nilai Waktu Nilai Waktu
FK Komputasi FK Komputasi FK Komputasi
(s) (s) (s)
Gaussian 1,561 622,66 1,563 666,738 1,55 673,5
9
Inverse Distance 1,561 750,506 1,57 795,541 1,55 802,152
4
Linear/ 1,577 591,819 1,581 601,709 1,59 636,126
Triangulation 1
Tabel IV. 6. Nilai Fk dan Waktu Komputasi

Berdasarkan pada tabel diatas, hasil komputasi dengan waktu komputasi paling lama
yaitu pada metode interpolasi inverse distance (high) (13,37 menit), sedangkan untuk waktu
komputasi yang paling cepat yaitu pada metode interpolasi linear/triangulation (low) (9,86).
Untuk hasil komputasi dengan nilai faktor keamanan (FK) yang paling tiinggi yaitu pada
metode interpolasi linear/triangulation (high) (1,591), sedangkan untuk nilai fk yang paling
rendah yaitu pada metode interpolasi inverse distance (high) (1,554)

IV.6 Grafik Hubungan Nilai FK terhadap Waktu Komputasi

Gambar VI. 1 Diagram Perbandingan Nilai FK terhadap Waktu Komputasi Metode Interpolasi
Gaussian
Gambar VI. 2 Diagram Perbandingan Nilai FK terhadap Waktu Komputasi Metode Interpolasi Inverse
Distance

Gambar VI. 3 Diagram Perbandingan Nilai FK terhadap Waktu Komputasi Metode Interpolasi
Linear/Triangulation

Berdasarkan pada diagram perbandingan nilai faktor keamanan (FK) terhadap waktu
komputasi metode Interpolasi Gaussian (Gambar VI.1) menunjukan semakin tinggi resolusi
yang digunakan maka semakin turun nilai faktor keamanan (FK) yang dihasilkan dan
semakin lama waktu komputasi yang dilakukan maka semakin turun nilai fk yang dihasilkan.
Pada diagram perbandingan nilai faktor keamanan (FK) terhadap waktu komputasi metode
Interpolasi Inverse Distance (Gambar VI.2) menunjukan semakin tinggi resolusi yang
digunakan maka semakin turun nilai faktor keamanan (FK) yang dihasilkan dan semakin
lama waktu komputasi yang dilakukan maka semakin turun nilai faktor keamanan (FK) yang
dihasilkan. Pada diagram perbandingan nilai faktor keamanan (FK) terhadap waktu
komputasi metode Interpolasi Gaussian (Gambar VI.3) menunjukan semakin tinggi resolusi
yang digunakan maka semakin naik nilai faktor keamanan (FK) yang dihasilkan dan semakin
lama waktu komputasi yang dilakukan maka semakin naik nilai faktor keamanan (FK) yang
dihasilkan

IV.7 Pembahasan
Dalam penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa setiap metode interpolasi yang
digunakan menghasilkan model penampang 2D serta factor keamanan yang berbeda-beda.
Sedangkan untuk daerah posisi longsoran yang dihasilkan sama. Hasil yang dicari adalah
permodelan dari metode interpolasi yang paling optimal dengan nilai FK serta Model
Penampang yang paling mendekati dengan penelitian acuan.
Metode Interpolasi Gaussian merupakan metode interpolasi dengan interpretasi
kemenerusan lapisan yang dihasilkan yaitu kemenerusan lapisan yang tidak lurus atau non
linear. Pada percobaan simulasi yang telah dilakukan pada metode ini, untuk metode
Gaussian dengan kualitas komputasi Low waktu komputasi yang dihasilkan selama 10 menit
serta nilai faktor sebesar 1,561. Metode Gaussian dengan kualitas komputasi Medium, waktu
komputasi yang dihasilkan selama 11 menit serta nilai faktor keamanan sebesar 1,563. Pada
Metode Gaussian dengan kualitas komputasi High, waktu komputasi yang dihasilkan selama
11 menit serta nilai faktor keamanan sebesar 1,559.

Metode Interpolasi Inverse Distance merupakan metode interpolasi dengan interpretasi


kemenerusan lapisan yang dihasilkan yaitu kemenerusan lapisan yang tidak lurus atau non
linear. Pada percobaan simulasi yang telah dilakukan pada metode ini, untuk metode Inverse
Distance dengan kualitas komputasi Low waktu komputasi yang dihasilkan selama 12 menit
dan nilai faktor keamanan yang didapat sebesar 1,561. Metode Inverse Distance dengan
kualitas komputasi Medium, waktu komputasi yang dihasilkan yaitu selama 13 menit dan
nilai faktor keamanan yang didapatkan sebesar 1,57. Pada metode Inverse Distance dengan
kualitas komputasi High, waktu komputasi yang dihasilkan selama 13 menit dan nilai faktor
keamanan syang didaapatkan sebesar 1,554.
Metode Interpolasi Linear/Triangulation merupakan metode interpolasi dengan
interpretasi kemenerusan lapisan yang dihasilkan yaitu kemenerusan lapisan yang tegas lurus
atau linear. Pada percobaan simulasi yang telah dilakukan pada metode ini, untuk metode
Linear/Triangulation dengan kualitas komputasi low waktu komputasi yang dihasilkan yaitu
selama 9 menit dengan nilai faktor keamanan sebesar 1,557. Metode Linear/Triangulation
dengan kualitas komputasi medium, waktu komputasi yang dihasilkan yaitu selama 10 menit
dengan nilai faktor keamanan sebesar 1,581. Metode Linear/Triangulation dengan kualitas
komputasi High, waktu komputasi yang dihasilkan yaitu selama 10 menit dengan nilai faktor
keamanan sebesar 1,591.
Hasil pengolahan data pada tiap metode interpolasi baik pada metode interpolasi
gaussian, inverse distance, dan linear/tringaulation menghasilkan model geologi 3D dengan
nilai faktor keamanan yang berbeda pada tiap resolusi yang digunakan. Area longsoran yang
dihasilkan pada tiap resolusi masing-masing metode interpolasi adalah sama yaitu pada barat
daya pada area pit ditunjukan pada area merah. Interpretasi kemenerusan lapisan yang
dihasilkan oleh metode interpolasi gaussian dapat dilihat pada model penampang seperti
diatas. Lalu setelah dibandingkan dengan penampang composite 7 lapisan. Dapat dilihat pada
lapisan ke-2 yaitu batubara, kemenerusan bidang perlapisan batubaranya terputus di pembatas
lapisan pertama (upper). Pada metode Interpolasi Gaussian, interpretasi kemenerusan lapisan
yang dihasilkan gaussian dapat dilihat pada model penampang seperti diatas. Lalu setelah
dibandingkan dengan penampang composite 7 lapisan. Dapat dilihat pada lapisan ke-2 yaitu
batubara, kemenerusan bidang perlapisan batubaranya terputus di pembatas lapisan pertama
(upper). Interpretasi kemenerusan lapisan yang dihasilkan oleh metode interpolasi
linear/triangulation dapat dilihat pada model penampang seperti diatas. Lalu setelah
dibandingkan dengan penampang composite 7 lapisan. Dapat dilihat pada lapisan ke-2 yaitu
batubara, kemenerusan bidang perlapisan batubaranya terputus di pembatas lapisan ketiga
(lower A2).

Anda mungkin juga menyukai