Anda di halaman 1dari 64

PERKULIAHAN

METODA PERHITUNGAN CADANGAN

Saeful Aziz, S.T., M.B.A


Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik
Universitas Cordova

MATERI-04 KONSEPDAN
KONSEP DAN POLA
POLA SAMPLING
SAMPLING
PENDAHULUAN
2

Tahapan Utama Pengelolaan Data Untuk Perhitungan


Cadangan :
 Data-Data Dasar

🞑 Metoda sampling dan jenis sample.


🞑 Analisis sample (mineralogi, kadar/kualitas, dll).
🞑 Rekapitulasi dan pengolahan data.
 Verifikasi Data.
 Analisis data spasial.
 Data Olahan
🞑 Konsep statistik & distribusi data.
🞑 Pengelompokan data, plotting, dan interpretasi.
Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING
TUJUAN DAN PENTINGNYA SAMPLING
3

 Tujuan Sampling :
🞑 Untuk mendapatkan suatu nilai kadar yang dapat
mewakili suatu daerah/blok bijih.

 Pentingnya Sampling :
🞑 Volume dari conto hanya merupakan sebagian kecil
dari volume blok yang diwakilinya.
🞑 Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya-Cadangan
didasarkan pada data dan hasil analisis terhadap conto
(sampel).

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


KONDISI YANG HARUS DIPERHATIKAN
4

 Salting,
🞑 Terjadinya penambahan kadar pada sampel yang akan dianalisis.
 Kontaminasi,
🞑 Terjadinya pengotoran sampel sehingga tidak dapat mewakili
kondisi yang sebenarnya.
 Dilution,
🞑 Terjadinya penambahan material asing (non-ore) ke dalam
sampel.
 Hindarilah :
🞑 Melakukan penambahan material dari tempat lain, baik untuk
tujuan mixing atau untuk tujuan lain.
🞑 Menggunakan data dari data-data histori yang akurasinya
diragukan.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


5 Tipe (Jenis) Sampel
Tipe (jenis) sampel berdasarkan bentuk dan
jumlah sampel yang diambil:
 Sampel Point (Titik).
 Sampel Linier (Garis).

 Sampel Bidang (Panel).

 Sampel Ruah (Bulk).

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SAMPEL POINT (TITIK)
6

 Disebut juga sebagai grab sampling.


🞑 Berupa bagian kecil atau pecahan dari batuan
(specimen, hand speciment, rock chip, dll),
🞑 Relatif kecil (sedikit) dan bersifat lokal dengan berat
0,1 s/d 0,2 kg.
 Ditujukan untuk mengetahui karakteristik geologi
atau mineralogi,
🞑 Tidak dapat mencerminkan kadar.
🞑 Tidak dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
cadangan.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SAMPEL POINT (TITIK)
7

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SAMPEL LINIER (GARIS)
8

 Sampel yang diambil dengan memotong bidang badan


bijih.
🞑 Dapat berupa drill core dan channel sampling.
🞑 Dapat berupa suatu deretan chip sampling yang diambil
memotong bidang badan bijih.
🞑 Individual sample dapat berukuran 0,5 s/d beberapa
kilogram.
 Sampel berupa Drill Core umum digunakan sebagai
data dalam perhitungan cadangan,
 Sampel dari Channel Sampling bisa digunakan untuk
perhitungan cadangan dan umum digunakan sebagai
sampel untuk Uji Metalurgi.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SAMPEL LINIER (GARIS)
9

FW HW
900 cm

2.9 m
Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING
SAMPEL LINIER (GARIS)
10

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SAMPEL BIDANG (PANEL)
11

 Dapat berupa :
🞑 Sampling pada suatu bidang bukaan bijih atau
face/wall pada tambang bawah tanah melalui cuttings
lubang-lubang tembak.
🞑 Dapat berupa deretan titik-titik sampling pada
cuttings hasil pemboran untuk peledakan (blast hole).
 Ukuran samples umumnya berkisar 1 s/d 5 kg.
 Sering/umum digunakan dalam keperluan Grade
Control dan Rekonsiliasi.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SAMPEL BIDANG (PANEL)
12

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SAMPEL BIDANG (PANEL)
13

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


BULK (RUAH) SAMPLING
14

 Sampel dalam jumlah yg besar,


🞑 Dapat berasal dari trenching (paritan uji), sumuran uji
(test pit), ROM Stock Pile, dll.
 Biasa digunakan untuk pengujian desain/konstruksi
pabrik pengolahan,
 Dapat digunakan untuk pengujian hasil evaluasi
suatu endapan,
 Dalam hal khusus, jumlah sampel dapat mencapai
100-an ton.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


BULK (RUAH) SAMPLING
15

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


BULK (RUAH) SAMPLING
16

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


17 TEKNIK/CARA SAMPLING
 Channel Sampling.
 Test Pit.
 Trenching.
 Drilling dan Core Sampling.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
18

 Disebut dengan Pemercontohan Alur.


🞑 Umum digunakan dalam uji variasi kadar urat dan variasi kualitas
batubara.
 Channel samples : material berupa pecahan batuan (chip) yang
diambil dari suatu bidang dengan arah memotong bidang endapan.
🞑 Chip samples : pecahan batuan yang diambil dari satu titik atau
lebih dengan pola tertentu.
 Pada endapan yang memperlihatkan bidang atau orientasi, maka
channel atau chip samples dibuat pada alur yang memotong bidang
secara tegak lurus.
 Jika bidang endapan memperlihatkan heterogenitas, maka
disarankan mengambil sample secara terpisah-pisah (sub-channel).
CHANNEL SAMPLING
19

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
20

Channel sampling pada endapan berlapis

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
21

Channel sampling pada vein.


• Pada urat bijih, dapat dibuat
sub-channel (1, 2, 3, 4, 5) untuk
mengetahui lebar bijih.
• Sub-channel 1, 4, & 5
diperkirakan merupakan zona
batas urat (alterasi),
• Sub-channel 2 & 3 diperkirakan
merupakan bidang urat (vein).

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
22

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
23

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
24

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
25

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CHANNEL SAMPLING
26

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


TEST PIT (SUMURAN UJI)
27

 Umum digunakan untuk mengetahui variasi kadar


atau endapan secara vertikal.
 Sering digunakan untuk mendapatkan sampel
dalam jumlah besar (bulk sample).
 Umum digunakan pada endapan laterit.
 Dapat dilakukan pengambilan sampel berupa
channel sampling pada dinding test pit.
🞑 Sub-channel dapat dibuat sesuai dengan perubahan
fisik.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


TEST PIT (SUMURAN UJI)
28

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


TEST PIT (SUMURAN UJI)
29

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


TRENCHING (PARITAN UJI)
30

 Umum digunakan untuk mendapatkan letak bijih


yang berubah secara gradual.
🞑 Secara spesifik dapat digunakan dalam penentuan
zona bijih pada daerah lapukan.
 Sering digunakan untuk mendapatkan sampel
dalam jumlah besar (bulk sample).

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


TRENCHING (PARITAN UJI)
31

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
32

 Diperoleh dari pemboran inti,


 Tingkat ketelitian bergantung pada core recovery,
 Dapat digunakan uji kadar pada kombinasi core-
sludge sebagai pembanding
 Core biasanya dibelah dua; 1 bagian untuk assay
dan 1 bagian untuk dokumentasi geologi,
 Cutting biasanya dikumpulkan melalui pembilasan
lubang dengan fluida bor (sludge).

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
33

diameter core

Core
Sludge

100 - i
100

Core

i
Sludge

diameter lubang bor

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
34

Deskripsi Cuttings

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
35

Kondisi Core

1 2 3

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
36

Penanganan Core

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
37

Perunutan Core
Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING
DRILLING DAN CORE SAMPLING
38

Penyimpanan Core

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
39

Split Core

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
40

 TOTAL CORE RECOVERY (TCR)


 Penting untuk menilai kualitas data pemboran,
 Untuk tujuan analisis kualitas disyaratkan minimal core
recovery pada interval pengambilan sampel adalah 90%.
 Perlu diketahui penyebab core loss.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
41

 SOLID CORE RECOVERY (SCR)


 Penting untuk keperluan geoteknik.
 Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.
 Perlu diperhatikan penyebab patah-nya core, apakah akibat memang
akibat kondisi batuan atau akibat operasi pemboran.
 Parameter yang digunakan sebagai acuan adalah diameter core.
🞑 Sebagai Contoh : Pemboran inti NQ dengan diameter core 47.6 mm. Artinya :
panjang core minimal yang diperhitungkan dalam penentuan SCR harus lebih besar
daripada 47,6 mm.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
42

 ROCK QUALITY DESIGNATION (RQD)


 Penting untuk keperluan geoteknik.
 Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.
 Perlu diperhatikan penyebab patah-nya core, apakah akibat memang
akibat kondisi batuan atau akibat operasi pemboran.
 Parameter yang digunakan sebagai acuan adalah panjang core 10 cm.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
43

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
44

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
45

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
46

Akibat Jika Core Tidak Representatif :


• Kesalahan dalam penentuan kedalaman zona endapan,
• Kesalahan dalam penentuan ketebalan endapan,
• Kesalahan dalam penentuan kadar atau kualitas endapan.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
47

Ply per Ply Sampling

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
48

Contoh Sampling Pada Core Batubara

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
49

Contoh Sampling Pada Core Batubara

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
50

Contoh Sampling Pada Core Batubara

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


DRILLING DAN CORE SAMPLING
51

Contoh Sampling Pada Core Batubara

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


52 REDUKSI JUMLAH SAMPEL
- Coning Quartering
- Splitting

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


MEREDUKSI JUMLAH SAMPEL
53

 Untuk keperluan analisis dan


uji kadar, maka jumlah sampel
yang diperlukan sebagian kecil
dari jumlah sampling yang
diperoleh dari proses sampling.
 Oleh sebab itu :
🞑 Perlu dijaga derajad kepercayaan.
 Metoda :
 Coning dan Quartering
 Splitting

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CONING - QUARTERING
54

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


SPLITTER
55

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


56 POLA PEMBORAN

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


POLA TITIK DATA (PEMBORAN)
57

 Random  relatif tersebar pada luasan tertentu 


mewakili volume tertentu.
 Random stratified  relatif tersebar, tetapi bisa
mewakili suatu blok yg relatif kecil.
 Regular  posisi titik sampel terletak pada suatu
blok-blok yg lebih kecil  grid sampling
 Irregular  tersebar acak dan tidak dapat mewakili
volume tertentu.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


POLA TITIK DATA (PEMBORAN)
58

Random
Random Stratified

Regular Irregular

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


POLA TITIK DATA (PEMBORAN)
59

 Grid density akan lebih besar pada arah tegak lurus arah
bidang kontinuitas geologi yang lebih besar.
 Layout pola pemboran sangat dipengaruhi oleh
kemenerusan geologi dan pola distribusi kadar.
 Pola grid biasanya akan diawali dengan pola yang
mendekati pola bujursangkar maupun pola persegipanjang.
🞑 Evaluasi terhadap trend mineralisasi/endapan akan digunakan
sebagai dasar untuk meningkatkan grid density pada suatu arah
tertentu.
 Infill sampling point
🞑 Dilakukan jika ditemukan indikasi kontinuitas rendah dan/atau
kemungkinan munculnya anisotropi,
🞑 Dilakukan meningkatkan tingkat keyakinan.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


053 051 049
052 050
048
038 054

039 055
CIURUG UTARA AREA SAMPLING DENGAN POLA
047
ACAK (RANDOM)
040 056
037

041
032
031 046
035
042 036 034 033

043 024

025 030
044
026
028
027

023
CKT
029
022

045 021 CIURUG AREA


800

725
001
014 020

015 019 002


011
013
003 010
012
016 004 L-700 Tunnel

018 005 009

017 006
007 L-600 Tunnel
008

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


CUT1
CUT 6 -Dip 33, TD 173.35 m,
CIURUG UTARA AREA -Dip 49, TD 241.15 m
CKT.4
CUT 4
-Dip 60, TD 238.80 m
CUT 3

CUT 2 CUT3
-Dip 42, TD 205.10 m
CUT 1
CKT.2
CKT.3 -Dip 53, TD 225.10 m

CUT4
CKT.5

-Dip 57, TD 238.80 m


CKT.1

-Dip 65, TD 205.95 m

CUT6
-Dip 43, TD 291.40 m
-Dip 55, TD 245.00 m
CIURUG AREA
800

725

CUT7
-Dip 36, TD 200.45 m
-Dip 46, TD 240.25 m
LL.-77000C0iuruT
g unnel

0 250 m
L-600 Tunnel

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


750 750

700 j 700

k
r
l

m s
n
t
650 o 650
p u
q
b
eoh 173.35

c
d

600 e 600
f
g-h v

i x CUT 1 (N 240ºE/49º)
550 CUT 1A (N 240ºE/33º) 550
eoh 241.15m z CUT 1B (N 240ºE/60º)
eoh 238.80 m
X = 9502.065
Y = 8660.626
Z = 744.011
500 500

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


FACTORS AFFECTING THE RELIABILITY OF
RESOURCE ESTIMATES

 Sampling density
🞑 The ability to resolve detail in the geometry of a deposit is directly related to
the sampling density.
 The quality of the sample data
🞑 Poor quality sampling contributes directly to imprecision and bias in global and
local recoverable resource estimates and limits the ability to resolve detail in
the mineralisation geometry.
 The spatial continuity of the grade in the deposit
🞑 Grade continuity in gold deposits tends to be weaker than in most base metal
deposits.
 Cut-off grade
🞑 Variability is usually a function of grade in most mineral deposits and tends to
increase with increasing grade.
 Mining selectivity
🞑 Very high or detailed selectivity in mining usually goes hand in hand with high
cut-off grades and limited spatial continuity of grades.

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING


INTENSITAS TITIK DATA

Metoda Perhitungan Cadangan – Materi 04: KONSEP DAN POLA SAMPLING

Anda mungkin juga menyukai