Anda di halaman 1dari 60

KONSEP SAMPLING

SAMPLING
(Pengertian dan Tujuan)

• Sampling = pemercontohan.
• Tujuan sampling : untuk mendapatkan suatu nilai
• kadar yang dapat mewakili suatu badan bijih.
- Volume dari conto hanya merupakan sebagian kecil dari volume
blok yang diwakilinya.
• Kadar rata-rata pada suatu blok bijih adalah hasil analisis terhadap
conto (sampel) yang diambil pada blok bijih tersebut.
- Penentuan kadar rata-rata harus memperhatikan pembobotan
yang sesuai.
SAMPLING
(Beberapa hal yang perlu diperhatikan )

• Salting,
• Kontaminasi,
• Dilution,
• Menambah material dari tempat lain, baik untuk tujuan mixing atau
untuk tujuan lain.
• Menggunakan data dari data-data histori yang akurasinya diragukan.
SAMPLING
(Faktor Kesalahan Utama )
• Salting : Peningkatan kadar akibat masuknya material lain,
--Faktor manusia.
• Dilution : Pengurangan kadar akibat masuknya waste
- Faktor manusia,
-Kondisi endapan.
• Support data yang tidak sesuai :
Sample tidak representatif,
 Pola sampling & grid density.
TIPE-TIPE SAMPLING
• POINT (TITIK).
• LINIER (GARIS).
• BIDANG (PANEL).
• RUAH (BULK).
TIPE SAMPLING
(POINT atau TITIK)
• Berupa hand specimen (chip),
 Untuk karakteristik geologi atau mineralogi,
• Jumlah kecil (0,1 s.d. beberapa kg),
 Diambil dalam jumlah kecil berupa pecahanpecahan.
• Bersifat lokal (grab sampling),
 Umumnya random/tidak berpola
• Tidak dapat mencerminkan kadar.
TIPE SAMPLING
(Linier atau Garis)
• Dapat berupa suatu deretan point (chip) sampling,
 Deretan chip sampling yang memotong bidang perlapisan.
• Dapat berupa channel sampling.
• Dapat berupa core hasil pemboran.
• Individual sample dapat berukuran 0,5 s/d beberapa kilogram,
Diambil sesuai dengan perbedaan kenampakan megaskopis
endapan.
Diambil berupa channel atau core yang utuh.
TIPE SAMPLING
( Linier atau Garis)
TIPE SAMPLING
(Panel atau Bidang)
• Umumnya berupa susunan chip sampling pada suatu bidang bukaan,
 Dapat pada face/wall tambang bawah tanah,
 Dapat pada suatu rangkaian lubang tembak.
 Sampel dapat diambil pada titik-titik lubang tembak yang
mewakili suatu panel/ bidang tertentu.
• Ukuran samples dapat berkisar 1 s/d 5 kg pada setiap titik.
TIPE SAMPLING
(Bulk atau Ruah)
• Pengambilan sampel dalam jumlah yang relatif besar,
 Dapat berasal dari trenching (paritan uji),
 Dapat berasal dari sumuran uji (test pit),
 Dapat berasal dari suatu tumpukan stockpile, hasil peledakan, dll.
• Umum dilakukan untuk pengujian desain/konstruksi pabrik
pengolahan maupun pengujian suatu endapan,
• Dalam hal khusus, jumlah sampel dapat mencapai 100-an ton.
Bulk sampling pada test pit
Channel & Chip Samples

Umum digunakan dalam uji


kadar urat dan kualitas batubara
Channel & Chip Samples
• Channel samples : material yang diambil dari suatu bidang dengan arah
memotong bidang endapan.
• Rangkaian chip samples : pecahan batuan yang diambil dari satu titik atau
lebih dengan pola tertentu.
• Pada endapan yang memperlihatkan bidang atau orientasi, maka channel
atau chip samples dibuat pada alur yang memotong bidang secara tegak
lurus.
• Jika bidang endapan memperlihatkan orientasi heterogenitas, maka
disarankan mengambil sample secara terpisah-pisah.
Channel Sampling
Channel Sampling
• Channel sampling pada endapan berlapis
Channel Sampling
Channel Sampling
Chip and Channel sampling
Channel Sampling
Channel Sampling
CORE SAMPLING

Diperoleh dari pemboran inti.


Drill core & cuttings samples
• Core biasanya dibelah dua; 1 bagian untuk assaydan 1
bagian untuk dokumentasi geologi,
• Cutting biasanya dikumpulkan melalui pembilasan lubang
dengan fluida bor sludge,
• Tingkat ketelitian drill core tergantung pada core recovery.
• Tingkat ketelitian cutting pemboran relatif lebihrendah, baik
kadar akibat salting maupun posisi kedalaman akibat lifting
capacity.
Drill core & cuttings samples
Beberapa sumber kesalahan yang
berhubungan dengan pemboran
• Inklinasi lubang bor yang tidak sesuai dengan kemiringan
lapisan,
• Core recovery yang kurang baik,
• Pemilihan interval pengambilan sampel yang kurang
sesuai,
• Kesalahan dalam preparasi sampel,
• Penanganan core yang kurang baik.
Rock Quality Designation (RQD)

• RQD merupakan modifikasi dari core recovery


• Mengukur derajat rekahan, join dan diskontinuitas
massa batuan
• RQD = jumlah potongan > 100 mm (4 inches) dibagi
total core run
• Umumnya core yang digunakan adalah N (X atau Q)

SN Pemboran dan Logging Lbg Bor 27


Rock Quality
Designation
(RQD)

SN Pemboran dan Logging Lbg Bor 28


Core Recovery
• Core Runs diambil tiap 5- atau 10-foot (1.5- or 3-m).
• Log dari jumlah material yang diperoleh
• Core Recovery = (panjang core didapat/ panjang run) x
100%

SN Pemboran dan Logging Lbg Bor 29


Penyimpanan Core

• Core disimpan dalam kotak kayu atau kotak seng


(corrugated cardboard box).
• Kotak ditandai dengan no pemboran, kedalaman dari
core run, tipe core, tipe bit, core recovery (CR), tipe
batuan, RQD, dan catatan lain.
• Operasi coring harus mencatat :
• Hilangnya cairan, kecepatan, batang bor yang tiba-tiba
melorot, poor recovery dan loss core.

SN Pemboran dan Logging Lbg Bor 30


Penanganan dan penyimpanan core
• Core barrel ditarik ke atas (pakai wire line)
• Keluarkan core dengan hati-hati => ukur panjang core
• Deskripsi core (mineralogi dll.)
• Amati struktur dan tentukan RQD
• Non-natural fracture bisa disebabkan oleh goncangan,
perubahan suhu dan kontak dengan udara/ uap air
• Rutine: rock sample diletakan di box
• Spesial: masukan inti dalam plastik tertutup
• Hindari getaran/ sentakan tiba-tiba pada contoh batuan
• ½ core di”assay”, ½ lagi disimpan untuk referensi
• Diberi label: Lokasi, no. lbg bor, interval kedalaman, tgl

SN Pemboran dan Logging Lbg Bor 31


Core box

SN Pemboran dan Logging Lbg Bor 32


Gudang penyimpanan core (box)

SN Pemboran dan Logging Lbg Bor 33


Core Recovery
Solid Core Recovery (SCR)
ROCK QUALITY DESIGNATION(RQD)
Alternatif penggunaan kombinasi
parameter TCR-SCR-RQD
Alternatif penggunaan kombinasi parameter TCR-SCR-RQD
Tingkat Kepercayaan
Akibat dari kualitas core yang kurang baik
• Kesalahan dalam penentuan kedalaman zona endapan,
• Kesalahan dalam penentuan ketebalan endapan,
• Kesalahan dalam penentuan kadar atau kualitas
endapan.
Penanganan Sampel Core Pada Batubara
Penanganan Sampel Core Pada Batubara
Penanganan Sampel Core Pada Batubara (#1)
Penanganan Sampel Core Pada Batubara (#2)
Penanganan Sampel Core Pada Batubara (#3)
Penanganan Sampel Core Pada Batubara (#4)
Pembuktian anomali
Pengumpulan data untuk membuat model cebakan bijih
Pemboran Permukaan

1. Dua lubang dibuat pada arah down dip dari anomali


geokimia/geofisika
2. Jarak antar drill line 50-100 m
3. NQ
4. Membuat sudut yang maksimum, jika tidak akan
terbentuk sudut lancip sehingga ada kemungkinan
core slip
• True Thickness= intersected thickness (IT) x sin ø
• True Thickness= intersected thickness (IT) x sin (β+α)
• Vertical Thickness=TT/cosβ
• Horisontal Thickness=TT/sinβ
Pemboran bawah tanah
• Jarak antar pemboran 30-60 m di emas 15-30 m atau secara rule of
thumb 10:1 sampai 30:1
• Primary drilling harus memotong ore body dan sedekat mungkin
dengan level penambangan.
• Diusahakan dibuat lubang sebanyak mungkin dari satu posisi untuk
menghindari perpindahan alat
• Jika pemboran dilakukan dari hanging wall diusahakan menembus 5
m dari footwall untuk meyakinkan tidak ada zone ore dan informasi
untuk safety pillar
• Jika pemboran dari footwall maka diusahakan menembus 3 m diatas
hanging wall untuk mencegah spaling dan untuk mengetahui kadar
Harus memotong urat/ vein

Dari satu titik => dibuat


sebanyak mungkin lobang bor
Pemboran dari lobang
bawah tanah/ stope
POLA SAMPLING

Pola dari titik pengambilan


sampel sangat tergantung pada
tipe endapan.
POLA SAMPLING
Secara tradisional :
• Random relatif tersebar pada luasan tertentu mewakili volume
tertentu.
• Random stratified  relatif tersebar, tetapi bisa mewakili suatu blok
yg relatif kecil.
• Regular  posisi titik sampel terletak pada suatu blok-blok yg lebih
kecil grid sampling
• Irregular  tersebar acak dan tidak dapat mewakili volume tertentu.
POLA SAMPLING
POLA SAMPLING
SAMPLING DENGAN POLA ACAK (RANDOM)

Anda mungkin juga menyukai