OLEH
RENI
R1D115136
1. Coburn A W
Menurut Heru Sri Haryanto definisi bencana alam adalah terjadinya kerusakan
pada pola pola kehidupan normal, bersifat merugikan kehidupan manusia, struktur
sosial serta munculnya kebutuhan masyarakat.
3. Kamadhis UGM
4. Diva
Menurut Diva, definisi bencana alam adalah peristiwa yang terjadi di alam
yang berdampak besar bagi populasi perkembangan mahluk hidup, baik manusia,
tumbuhan, ataupun hewan.
Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang
berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya
kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah
berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab
jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi
kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga
mejadi meluber. Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan
hal yang negatif. Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang
merugikan sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan
kerusakan parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang
berada di bantaran sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodic .Pengertian
banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang berlebihan
merendam suatu daratan. Meski kerusakan yang dapat akibatkan bencana banjir dapat
dihindari dengan cara pindah menjauh dari danau, sungai, atau aliran air lainnya,
orang-orang akan tetap menetap serta bekerja dekat daerah-daerah aliran air tersebut
guna mencari nafkah dan juga memanfaatkan biaya murah. Manusia masih terus
menetap di wilayah yang rawan banjir tersebut merupakan sebuah bukti bahwa nilai
menetap di wilayah yang rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya
kerusakan akibat bencara banjir periodik. Adapun penyebab terjadinya banjir yaitu:
1 Kondisi Topografi
Daerah dengan kondisi topografi rendah atau disebut dataran rendah akan
beresiko lebih tinggi dilanda banjir daripada dataran tinggi. Hal ini umum terjadi
karena air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Selain itu, daerah
hilir dari suatu DAS( daerah aliran sungai) cenderung memiliki kemiringan lereng
yang rendah sehingga lebih berpeluang terjadi bencana hidrometeorologi ini.
2 Intensitas Hujan yang Tinggi
Penyumbatan aliran air baik di sungai maupun di selokan karena sampah yang
menumpuk akan menyebabkan terganggunya aliran air. Hal ini tentunya akan
membuat aliran air cepat meluap sehingga menyebabkan bencana hidrometeorologi
ini.
Area peresapan air sangatlah penting untuk meresapkan air yang ada di
permukaan menuju ke dalam tanah. Pada saat ini, area resapan air sangat jarang
ditemukan terlebih di daerah perkotaan. Daerah yang seharusnya menjadi area
peresapan air justru tertutup oleh bangunan aspal ataupun beton sehingga air yang
seharusnya meresap akan menggenang di permukaan.
5 Penggundulan Hutan
Banjir dengan arus yang kuat dapat menyebabkan hanyutnya berbagai macam
material yang berharga bagi pemiliknya. Dalam mengantisipasi adanya kerugian
material selama bencana banjir berlangsung sebaiknya daerah yang rawan terkena
bencana ini melakukan rencana kegiatan-kegiatan mitigasi.
3. Melumpuhkan Aktivitas Sehari-Hari
Banjir menyebabkan lingkungan sekitar menjadi kotor dan kumuh. Air akan
menggenangi tempat-tempat sampah dan membuat sampah berserakan. Hal ini
tentunya akan memicu timbulnya banyak bibit penyakit seperti diare, disentri,
berbagai penyakit kulit (panu, jamur kulit, gatal-gatal), dan lain sebagainnya.
Banjir yang sangat dahsyat dan mendadak akan banyak menimbulkan korban jiwa.
Arus air banjir yang sangat kuat dapat menyebabkan orang hanyut dan tenggelam
sehingga banyak korban meninggal. Rusaknya berbagai sarana dan prasarana publik
pun dapat menyebabkan korban meninggal.
cara- cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bencana banjir bandang:
Salah satu penyebab banjir yang paling ampuh dan sering kita temui adalah
sampah. Sebenarnya di dunia ini pasti sudah memiliki saluran airnya masing- masing,
seperti sungai, parit, selokan dan lainnya. Namun saluran- saluran ini nyatanya tidak
mampu mengalirkan air dengan deras dan kalah dengan desakan air hujan. Salah satu
penyebabnya adalh tumpukan sampah. Kita lihat berita- berita yang menyiarkan
tentang pintu air sungai yang selalu kaya akan sampah yang melimpah, hal itulah
yang menutupi pintu air sehingga air tidak dapat mengalir dan akhirnya meluap
kemana- mana. Air yang datangnya tiba- tiba inilah nanti yang disebut dengan banjir
bandang atau air bah.
2.Melakukan penghijauan
Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan membuat pengaturan tentang
tata kota yang baik. Tata kota yang baik memiliki green open space atau tempat
terbuka hijau. Tempat ini selain untuk berkumpul atau berdiskudi, ternyata juga bisa
menjadi sumber udara sejuk, terutama bagi keluarga. Tata kota yang baik juga
meliputi saluran penggunaan air serta sistem drainase yang baik yang tidak akan
meluap karena banjir.
Sistem drainase atau pengairan adalah satu hal yang sangat memegang peranan dalam
kaitannya dengan pencegahan banjir. Bagaimanapun juga drainase adalah sistem
pengairan berserta tata kelola air ketika turun hujan. Sistem drainase juga termasuk
jalannya air sehingga tidak menggenang apalagi meluap secara tiba- tiba menjadi air
bah.
Mengatur keluarnya debit air juga merupakan salah satu cara untuk mencegah
banjir bandang. Ketika hujan turun dengan deras, kita perlu membuka pintu air sungai
lebih lebar supa tidak terjadi luapan yang pada akhirnya bisa mengenai daerah-
daerah di sekitar ekosistem sungai kemudian daratan yang lebih rendah posisinya.
Apabila hal ini berlangsung secara tiba- tiba maka ini akan menjadi suatu masalah
dan bencana yang berbahaya.
2.Tanah Longsor
1.Erosi tanah
Penyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan oleh erosi tanah.
Erosi tanah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu deras,
sungai- sungai maupun gelombang laut. Erosi tanah ini bisa menyerang bagian kaki-
kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus menerus maka hal
ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang yang kuat di bagian
kaki lerengnya.
2.Gempa bumi
Selanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi. Gempa
bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang berasal dari
gempa bumi bisa merupakan getaran yang kuat, sedang maupun ringan. Namun
getaran yang berasal dari dalam tanah ini mampu menimbulkan tekanan pada
partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang dapat
mengakibatkan longsornya lereng- lereng tersebut.
3.Gunung meletus
4.Getaran
Seperti halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya tanah
longsor ini disebabkan oleh getaran. Selain gempa bumi dan gunung meletus, getaran
ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-
bahan peledak hingga petir.
8.Hutan gundul
Salah satu fungsi dari pepohonan adalah memperkuat struktur tanah. Akar
pohon tidak hanya dapat menyimpan air namun juga dapat memperkuat struktur
tanah. Apabila hutan yang banyak pohonnya ditebangi secara liar maka hal ini
menjadikan tanah lemah strukturnya sehingga ketika hujan lebat akan sangat mudah
bagi tanah tersebut longsor. Hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia.
Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang memiliki lereng dan
tebing yang terjal, maka harus lebih waspada karena tanah longsor dapat mengintai
kapan saja. Proses pembentukan lereng maupun tebing yang terjal adalah melalui
angin dan juga air yang berada di sekitar lereng. Hal ini berdampak pada pengikisan
lereng tersebut. Dengan pengikisan ini maka sangat mudah bagi tanah untuk
mengalami longsor.
Ketika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air
bersih saja tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi buruk.
Itulah beberapa dampak atau akibat dari tanah longsor. Setelah mengetahui akibatnya,
maka kita berkewajiban untuk mencegah terjadinya tanah longsor.
6. Membuat Terasering
Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang
maka sebaiknya buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off
(aliran permukaan) ketika hujan. Jangan lupa atur drainase supaya tidak ada air yang
tergenang di lereng. Dengan demikian semakin jauh potensi terjadinya tanah longsor.
3. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah salah satu jenis bencana alam dimana penyebab
bencana adalah faktor api yang memberikan pengaruh terhadap hutan baik itu dari
ketidaksengajaan (faktor alam) ataupun pengaruh dari manusia yang kurang
bertanggung jawab.Kebakaran hutan juga merupakan jenis bencana yang sangat sulit
penanggulangannya. Apalagi jika sudah membesar, karena memadamkan api di
sebuah lahan penuh tanaman yang mudah terbakar begitu sulit diakibatkan luasnya
serta jauhnya hutan dari daerah penanggulangan bencana.Kebakaran hutan bisa
terjadi diakibatkan dua faktor. Pertama adalah faktor alam yang biasanya diakibatkan
oleh petir yang menyambar ataupun gesekan antar tanaman di musim kemarau yang
sangat panas.Faktor kedua adalah faktor dari ulah manusia yang tidak
bertanggungjawab, Yaitu mereka manusia yang ingin membuka lahan hutan tanpa
harus bersusah payah tetapi tidak memperhitungkan sebab akibat yang terjadi dari
bencana kebakaran hutan tersebut.
Hutan merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam jenis flora dan fauna.
Selain menjadi tempat tinggal, hutan juga menjadi tempat mencari makan dan tempat
berlangsungnya kehidupan flora dan fauna. Jika hutan terbakar maka lingkungan
tempat berkembangbiaknya flora dan fauna akan rusak. Lebih jauh lagi, rusaknya
habitat atau tempat hidup akan mempengaruhi kelangsungan hidup flora dan fauna
yang tinggal di dalam hutan
2.Terjadi erosi tanah
Hutan memang memiliki banyak fungsi. Satu lagi fungsi hutan yaitu menahan
erosi. Bagaimana hutan bisa menahan erosi? Hal ini sekali lagi berhubungan dengan
pepohonan yang tumbuh di hutan. Rimbunnya daun- daun pepohonan dapat menjadi
kanopi alami yang melindungi tanah dari derasnya air hujan. Air hujan yang jatuh ke
bumi mengandung tenaga potensial. Jika tenaga tersebut cukup besar maka bisa
mengikis permukaan tanah. Jika hutan terbakar, maka tidak ada lagi pohon yang
melindungi tanah dari besarnya energi potensial pada hujan sehingga terjadilah
pengikisan oleh air atau lebih dikenal dengan erosi tanah
Seperti yang kita ketahui bahwa hutan merupakan tempat sumber mata air.
Ketika hutan terbakar, pohon- pohon mati dan tidak ada lagi yang bisa menyimpan
cadangan air di dalam tanah. Jika sudah demikian, kuantitas air akan berkurang
drastis dan dapat menimbulkan bencana kekeringan saat musim kemarau. Manusia
akan kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, apalagi air merupakan
sumber kehidupan bagi makhluk hidup
Asap dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh bencana kebakaran hutan akan
memperparah pemanasan global. Karbon dioksida yang dihasilkan asap kendaraan
saja belum diserap secara maksimal oleh pepohonan, tetapi malah diperparah dengan
matinya pepohonan dan produksi gas karbondioksida karena kebakaran hutan. Jika
kebakaran hutan terus menerus terjadi dan meliputi wilayah yang sangat luas maka
akan mempengaruhi iklim global. Perubahan musim menjadi tidak menentu dan
menyulitkan manusia itu sendiri.Begitu buruknya dampak yang timbul akibat
kebakaran hutan. Kita sebagai makhluk yang paling cerdas di bumi seharusnya bisa
mengurangi kebakaran hutan, bukan malah sengaja membakar hutan untuk dijadikan
lahan bercocok tanam. Menjaga hutan berarti menjaga lingkungan dan menjaga
kelangsungan hidup kita sendiri. Hutan harus senantiasa dilindungi agar dapat
diwariskan untuk generasi selanjutnya.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau
lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung
api.Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu
pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi
diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala
yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter
adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur
pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka
mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas,
tergantung pada kedalaman gempa. Adapun dampak yang di timbulkan dari gempa
bumi itu sendiri yaitu:
1.Kerusakan Bangunan
2.Kerusakan Infrastruktur
Gempa bumi bisa menyebabkan saluran listrik tumbang. Ini berbahaya karena
kabel hidup yang terbuka bisa menyetrum manusia atau menyalakan api. Gempa
besar dapat menyebabkan pecahnya jalan, jalur gas, dan jaringan pipa air. Saluran gas
yang rusak bisa menyebabkan gas lepas yang dapat mengakibatkan ledakan dan
kebakaran, yang mungkin sulit ditangani.
Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan
gelombang lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan ini
disebut dengan tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti
pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai
arti ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah lagi, yang dimaksud tsunami adalah
perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara
vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. mengapa nama bencana ini adalah
tsunami yang diambil dari bahasa Jepang? Mungkin karena negara Jepang merupakan
negara yang sangat rawan dengan adanya gempa, sehingga terjadinya gelombang
besar yang merupakan akibat dari gempa biasa terjadi.
4. Kerugian material
Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat materiil,
termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya karena robohnya
bangunan, rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
5. Kerugian spiritual
Selain kerugian yang bersifat material atau yang dapat diukur dengan uang,
bencana tsunami juga dapat menimbulkan kerugian spiritual. Yang dimaksud dengan
kerugian spiritual adalah kerugian yang tidak berupa harta benda, namun lebih ke
jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah setelah mengalami bencana alam
yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu akan
menimbulkan trauma di jiwa anak kecil. Akibatnya anak tersebut harus menjalani
beberapa terapi agar terbebas dari traumanya itu. Bahkan hal seperti ini hanya dialami
oleh anak kecil saja, namun juga orang dewasa dan bahkan lanjut usia.
6.Kekeringan
Suatu daerah yang hanya memiliki sedikit pohon, pasti hanya memiliki
tabungan air yang sedikit pula. Hal ini tidak akan mencukupi bagi masyarakat ketika
sudah memasuki musim kemarau. Maka dari itulah, ketika musim kemarau tiba,
daerah perkotaan akan lebih sedikit mempunyai cadangan air daripada di pedesaan.
Salah satu hal yang menyebabkan ini adalah karena di kota lebih sedikit pohon,
sementara di desa memiliki banyak pohon. Pohon- pohon tidak hanya berfungsi
sebagai penyerap dan penyimpan air saja, namun juga banyak fungsi penghijauan
yang lainnya, seperti mengurangi polusi udara, memperindah pemandangan, sebagai
sumber oksigen, dan lain sebagainya.
Salah satu penyebab dari peristiwa kekeringan adalah penggunaan air yang
berlebihan. Bukankah ada anjuran agama untuk menggunakan sesuatu sewajarnya
saja dan tidak berlebih- lebihan? Hal ini nampaknya sulit untuk dilakukan beberapa
orang. Meskipun kita mengetahui bahwa air mempunyai siklusnya sendiri, yakni air
yang kita gunakan dan kita buang akan meresap kembali ke dalam tanah, melalui
penyaringan dan kemudian muncul sebagai sumber air yang baru, namun penggunaan
air harus tetap dihemat.
Tidak semau air akan meresap ke dalam tanah, bahkan sebagian air akan
menguap karena terkena oleh sinar matahari. Ketia air menguap maka air akan
berubah menjadi uap air, kemudian naik ke atas terbawa oleh angin hingga memasuki
wilayah lain. Kemudian sebagian dari uap air tersebut akan benrubah menjadi hujan
dan inilah proses terjadinya hujan.Hujan yang jatuh tidak semua jatuh ke pemukiman
masyarakat, bahkan hanya jatur di daerah pegunungan atau di gunung yang tidak
digunakan sebagai pemukiman masyarakat. Dengan demikian masyarakat sudah
kehilangan sebagian dari sumber air mereka.
Selain kekurangan sumber air, kekeringan juga dapat disebabkan oleh sumber
air yang jaraknya terlampau jauh. Misalnya dalam suatu kawasan jarak sumber air
yang paling dekat adalah tiga kilometer dan itupun di tempat ynag terpencil (memiliki
akses jalan yang sulit), maka ketika musim kemarau yang terlalu lama datang maka
sumur- sumur menjadi kering. Ketika sumur kering, maka kita tidak mempunyai
alternatif sumber air lain kecuali yang telah disebutkan di atas. Maka mau tidak mau
masyarakat harus menempuh jarak yang jauh dan melewati jalan yang sulit untuk
mencapai kesana.
Dan hal ini cukup menyulitkan masyarakat, belum lagi jika mereka harus
mengantri dan sumber air tersebut tidak lancar. Terkadang di sebuah daerah kita
melihat berita di televisi bahwa masyarakatnya rela menggunakan air yang berwarna
hijau keruh untuk keperluan sehari- hari. hal ini karena satu- satunya sumber air yang
dekat hanya yang demikian. Padahal kita sangat tahu bahwa air yang berwarna keruh
dan hijau sangat tidak baik untuk kesehatan. Namun itulah satu- satunya sumber air
yang mudah dan murah untuk di dapatkan. Sehingga terpaksa mereka harus
menggunakannya.
Di zaman sekarang ini, keberadaan tampungan air merupakan hal yang sangat
penting. Bagaimana air menjadi hal yang sangat penting dan sangat vital bagi
kehidupan di bumi. Maka dari itulah sebagai masyarakat yang merasa penting akan
air, sangat perlu untuk membangun tempat penampungan air buatan, seperti waduk.
Waduk tidak hanya berguna untuk memenuhi kebutuhan petani akan irigasi sawah,
namun juga sangat berguna sebagai penyimpan cadangan air. Daerah yang
mempunyai waduk dengan daerah yang tidak mempunyai waduk pastinya akan lebih
cepat mengurangi kekeringan daerah yang tidak memiliki waduk. Hal ini karena
waduk berfungsi sebagai semacam tabungan air untuk dapat digunakan oleh
masyarakat ketika sedang kesulitan air.
Dampak Kekeringan
Kekeringan sebagai salah satu bencana alam di Indonesia perlu untuk kita
perhatikan secara seksama agar tidak semakin meraja lela. Buntut dari kekeringan ini
sangat luar biasa berbahaya. tidak hanya menyusahkan manusia, namun juga sangat
mudah untuk merenggut nyawa manusia. bahkan bukan hanya manusia saja, namun
juga berujung pada bintang dan tumbuh- tumbuhan. Beberapa dampak kekeringan
dapat kita rasakan langsung maupun tidak langsung. Secara lebih lengkap, berikut ini
merupakan beberapa akibat atau dampak adanya kakaringan di suatu daerah.
Selain kebutuhan akan air minum menjadi kurang, kebutuhan air untuk
memenuhi kebutuhan sehari- hari juga akan kurang. Tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam kehidupan sehari- hari kita sangat membutuhkan air, baik untuk mandi,
memasak, mencuci, buang air, dan sebagainya. Percayalah, manusia tidak akan bisa
hidup tanpa air. Akan sangat sulit bagi manusia untuk menemukan pengganti air
untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Maka masyarakat rela untuk mengeluarkan
sejumlah mahal uang untuk membeli air hanya demi memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Peristiwa kekeringan sungguh benar- benar membuat masyarakat menjadi
mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya.
Salah satu dampak dari kekeringan adalah membuat tanaman di sekitar tempat
tinggal menjadi mati. Matinya tanaman dapat berakibat buruk bagi kehidupan
manusia. pohon mempuyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen, mengurangi
polusi udara, dan lain sebagainya. Begitulah akhirnya bahwa tanaman di sekitar kita
akan mati apabila tidak ada air. Tanaman selain menjadi sumber oksigen, juga
menjadi sumber makanan bagi manusia. Ketika tanaman menjadi mati maka sumber
makanan bagi manusia juga telah hilang. Bukan hanya manusia saja, namun juga
binatang. Beberapa tanaman akan sangat cepat mati karena kekerigan. Namun ada
beberapa tanaman yang bisa bertahan dalam kekeringan, misalnya adalah rerumputan.
4.Kelaparan massal
Dengan matinya tanaman- tanaman tersebut maka manusia akan kehilangan sumber
makanannya dan mereka akan menjadi lapar. Jika di berbagai penjuru negeri telah
mengalami kelaparan, maka lama- kelamaan masyarakat akan mengalami kematian
massal. Hal ini akan menjadi bencana yang sungguh megerikan. Bahkan ada cerita
bahwa di satu negara konflik di Timur Tengah. Ketika banyak pengungsi tidak
mempunyai air untuk minum di tengah padang pasirpara ibu rela mengiris tangan
mereka dan meminumkan darah mereka untuk anak- anak mereka agar mereka tidak
kehausan dan bisa bertahan hidup.
Dampak dari kekeringan yang lainnya adalah lingkungan menjadi kotor. Air
mempunyai fungsi atau manfaat yang sangat banyak, salah satunya membuat
lingkungan menjadi kotor. Salah satu sifat air adalah mengalir yang dapat
meghanyutkan berbagai kotoran. Apabila air saja tidak ada, maka bagiamana untuk
menghilangkan kotoran yang ada di lingkungan? Sebagai contoh jika ada kotoran
hewan di lantai. Jika ada air, maka kita bisa menyiramnya dengan air, kemudian
mengepel lantai hingga lantai menjadi bersih. Nah, apabila air saja tidak ada maka
bagaimana kita akan membersihkan kotoran tersebut? Ini barulah contoh satu, masih
banyak contoh lainnya tentang membersihkan lingkungan dengan air.
Saat kekeringan, beberapa binatang yang aneh dan jarang kita lihat akan
muncul dihadapan kita. binatang- binatang yang biasanya muncul ketika kekeringan
adalah serangga, baik serangga terbang maupun melata. Di Afrika, benua yang tandus
dan paling sering terjadi kekeringan terdapat binatang- biantang serangga yang
mungkin tidak banyak ditemukan di Indonesia. Selain binatang- binatang serangga
terbang, masih banyak lagi binatang yang akan muncul akibat kekeringan.
Itulah beberapa dampak dari kekeringan yang mungkin akan kita rasakan dalam
kehidupan sehari- hari. dampak dari kekeringan tersebut sangat mengerikan dan juga
berbahaya. maka dari itulah sebisa mungkin kita harus mencegah terjadinya
kekeringan. Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi
kekeringan yanencegah terjadinya kekeringan. ada n tersebut sangat meg terjadi, dan
kita akan membahasnya dalam artikel ini.
Beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi kekeringan ini antara
lain adalah sebagai berikut:
2.Membuat bendungan
Dan salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri
adalah menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya alam harus kita
hemat dan penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.
7. Gunung Merapi
Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi
menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma.
Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-
tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan
dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat
keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar gunung
api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-
daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut “cincin gunung
api” (ring of fire).
Adapun penyebab terjadinya gunung merapi yaitu :
Gunung meletus juga dapat terjadi karena adanya lempeng- lempeng Bumi
yang saling berdesakan antara satu sama lain. Hal ini menyebabkan tekanan besar
menekan dan juga mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai
macam gejala tektonik lainnya, vulkanik serta meningkatkan aktivitas geologi dari
gunung. Lempeng merupakan salah satu bagian dari kerak bumi yang terus bergerak
setiap saat. Pegunumgan atau gunung merupakan zona dimana kedua lempeng
tersebut saling bertemu, desakan lempeng bisa juga dapt menjadi penyebab dalam
perubahan struktur dalam gunung berapi.
1.Dampak Negatif
Kerugian materiil
Yang paling mencolok mengenai dampak dari bencana alam adalah kerugian
material atau kekayaan berupa harta. Gunung meletus dapat menyebabkan
masyarakat kehilangan banyak harta bendanya. Memang benar kekayaan seperti
uang, ternah, dan perabotan rumah tangga bisa ikut diungsikan. Namun untuk rumah
misalnya, benda tetap seperti itu tidak dapat dipindahkan sehingga tetap akan menjadi
korban ketika lahar panas melewatinya.
Selain rumah dan juga gedung, yang juga akan rusak adalah lahan pertanian
dan perkebunan masyarakat. Mayoritas masyarakat yang ada di kawasan gunung
berprofesi sebagai petani, baim di sawah maupun di kebun. Ketika lahan pertanian
atau perkebunan mereka terterjang lahar gunung berapi, maka otomatis akan rata
dengan material perut bumi baik pasir maupun bebatuan. Dengan demikian sulit untul
melakukan penanaman sebelum membersihkan material- material tersebut.
Banyak rumah yang hancur
Kerugian tidak hanya dialami oleh manusia saja, namun juga binatang dan
juga tumbuh- tumbuhan. Memang benar bahwa sebelum gunung meletus, binatang
yang ada di gunung (baca: ciri- ciri gunung api mati) akan turun untuk
menyelamatkan diri meteka. Namun tidak semua binatang. Bagi binatang yang
merasa terlalu berbahaya apabila turun ke bawah, mereka akan mati akibat suhu
panas yang terjadi. Apalagi tumbuhan sebagai makhluk pasif, banyak dari pepohonan
yang akan mati.
2.Dampak Positif
Selain dampak negatif, ternyata gunung meletus juga memiliki dampak positif. Apa
dampak positif gunung meletus? Yakni kesuburan tanah menjadi semakin meningkat.
Material yang dikeluarkan gunung berapi mempunyai sifat sangat subur, sehingga
ketika mterial tersebut menutupi permukaan bumi, maka tanahnya juga subur
Efek rumah kaca juga memberikan manfaat bagi bumi serta makhluk hidup
yang ada di bumi, namun jika pemanasan global terlalu berlebihana akan
mengakibatkan efek yang tidak baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi.
Efek hutan yang semakin berkurang adalah cuaca semakin memburuk karena tidak
ada yang membantu karbondioksida menjadi oksigen, pernafasan pun menjadi
terganggu karena cuaca yang kurangnya masukan oksigen sehingga menyebabkan
terjadinya pencemaran udara.
Beberapa dampak atau akibat yang dapat dirasakan akibat pemanasan global antara
lain adalah sebagai berikut:
Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas adalah
mencairnya es yang berada di kutub utara dan juga kutub selatan Bumi. Seperti yang
kita ketahui bersama bahwasanya kutub utara dan kutub selatan Bumi adalah berupa
es Es yang berada di area kutub volumenya lebih besar daripada yang berada di
wilayah bukan kutub Bumi.Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata-
rata yang ada Bumi. Kenaikan suhu ini akan menyebabkan mencairnya es- es yang
ada di Bumi, termasuk juga es yang ada di wilayah kutub Bumi. Hal ini tentu saja
akan mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada di Bumi. Akibat
selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat dan penguapan
air menjadi lebih banyak.
4.Menipisnya lapisan ozon
Pemanasan global ini membuat suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat.
Meningkatnya suhu rata- rata di Bumi ini tidak hanya membuat Bumi menjadi terasa
lebih panas, banyak makhluk hidup yang mati, bahkan juga akan membuat pergantian
musim menjadi tidak stabil. Pergantian musim yang tidak stabil ini membuat musim
yang ada sebelumnya menjadi sulit diprediksi pergantiannya. Terkadang satu musim
lebih lama terjadi daripada musim yang lainnya.Sebagai contoh di Indonesia sendiri.
Musim hujan dan juga musim kemarau pada dasarnya terjadi masing- masing selama
enam bulan. Waktu berlangsungnya musim ini pun sangat tertatur, yakni musim
hujan dari November – Maret dan musim kemarau dari Oktober – April. Namun
adanya pemanasan global terkadang membuat keberadaan musim- musim tersebut
menjadi tidak teratur dan sulit sekali diprediksi kapan terjadinya musim tersebut.
Akibatnya di Indonesia hujan turun di musim- musim yang biasanya berlangsung
musim kemarau dan terkadang musim kemarau berlangsung terlalu lama daripada
biasanya. Hal ini akan membawa berbagai macam dampak buruk kepada manusia dan
juga makhluk hidup lainnya, sebagai contoh adalah bencana kekeringan.
6.Terjadinya ketidakstabilan iklim
Pemanasan global menyebabkan iklim yang ada menjadi tidak stabil dan juga
sulit diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali diprediksi dan tidak seperti kondisi
iklim pada biasanya. Pada kondisi pemanasan global ini kondisi di kutub utara Bumi
lebih panas dan ini menyebabkan salju yang ada di wilayah kutub Bumi menjadi
mencair. Akibat pemanasan global inilah daerah- daerah yang di dekat kutub yang
pada awalnya mengalami hujan salju ringan menjadi tidak lagi mengalami hujan salju
ringan. Hal ini disebabkan karena di wilayah kutub utara Bumi ini mempunyai
lapisan ozon yang berlubang lebih besar daripada kondisi lapisan ozon di kutub
selatan. Karena iklim yang tidak stabil dan lebih mengarah pada meningkatnya suhu
ini, mengakibatkan pada musim dingin suhu lebih meningkat daripada musim dingin
sebelumnya. Hal ini akan berdampak pada penguapan air yang lebih besar dan
menyebabkan banyak wilayah yang mengalami kekeringan yang lebih panjang.
Lama tidaknya curah hujan ini akan mempengaruhi produksi pertanian yang ada.
Misalnya di Kanada, ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di Kanada lebih
panjang daripada biasanya. Sehingga produksi pertanian di Kanada akan melimpah
karena masa tanam yang lebih panjang. Sebaliknya, di daerah Afrika akan mengalami
masa kekeringan dan musim tanam yang lebih pendek. Sehingga hal ini akan
menyebabkan produksi pertanian menjadi menurun. Kenaikan suhu secara global ini
menyebabkan produksi pertanian menjadi turun hingga mencapai 4 persen setiap kali
panen.
Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki suhu yang lebih dingin
memiliki banyak hewan. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan. Banyak tumbuhan yang
mati karena suhu di tempat yang lama sudah memanas. Hal ini menyebabkan
tumbuhan mulai tumbuh di tempat- tempat yang baru yang mempunyai suhu yang
lebih dingin. Kenaikan suhu juga membuat banyak binatang dan tumbuhan yang mati.
Banyak rerumputan dan tumbuhan sebagai produsen yang mati, sehingga makanan
alami yang tersedia pun akan berkurang jumlahnya.
Itulah berbagai macam akibat atau dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari adanya
pemanasan global. Akibat- akibat tersebut merupakan akibat yang dirasakan oleh
Bumi maupun makhluk hidup yang ada di dalamnya. Akibat dari pemanasan global
memang sebagian besar memang merupakan dampak yang bersifat negatif. Selain
dampak yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi dampak atau akibat yang
dapat ditimbulkan oleh pemanasan global ini baik yang kita sadari ataupun tidak kita
sadari.
Jika pemanasan global semakin lama tidak segera ditangani dengan baik, maka hal ini
bisa berbahaya dan bisa semakin memperburuk keadaan Bumi serta makhluk hidup
yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itulah perlu bagi manusia untuk
mengupayakan berbagai cara mencengah pemanasan global ini agar dampaknya tidak
terlalu menyebar luas.
2. Dampak dari terjadinya bencana alam yang terjadi yaitu diantaranya yaitu
terjadinya kerusakan lingkugan yang sangat parah, terjadinya wabah penyakit ,
truamtik yang mendalam dan sebagainya
3.2 Saran
Saran saya agar terus dilakukannya pembinaan dalam mengurangi dampak
dari terjadinya suatu bencana dan melakukan perbaikan infrastruktur