Anda di halaman 1dari 42

TUGAS MITIGASI BENCANA ALAM

( Dampak Terjadinya Bencana Alam )

OLEH
RENI
R1D115136

Jurusan Teknik Pertambangan


Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Kendari
2019
Daftar isi
Sampul
Daftar isi
………………………………………………………………………………… i
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah
…………………………………………………………….1
1.3 Tujuan
………………………………………………………………………....1
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Bencana
Alam……………………………………………………..2
2.2 Klasifikasi Bencana
Alam……………………………………………………..2
2.3 Macam- macam Bencana Alam Dan
Dampaknya…………………………….3
Bab III Kesimpulan Dan Saran
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………….......38
3.2
Saran………………………………………………………………………….38
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Masalah lingkungan secara nasional tidak jauh berbeda dengan masalah
lingkungan secara global.bedanya terletak pada corak,bobot besaran
masalahnya.keadaan dan masalah lingkungan pada tingkat nasional di dahului oleh
uraian mengenai masalah kependudukan yang global merupakan penyebab utama dari
munculnya masalah lingkungan tersebut sehingga terjadinya bencana alam.

Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya


kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi
kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan
Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan


kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu.
Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah
yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang
mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara
bertahun-tahun lenyap seketika

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. apa itu bencana alam ?
2.klasifikasi bencana alam
3.macam macam bencana alam dan dampak yang ditimbulkannya
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan apa itu bencana alam ?
2.Menjelaskan klasifikasi bencana alam
3.Menjelaskan macam macam bencana alam dan dampak yang ditimbulkanya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian bencana alam
Bencana Alam adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa luar biasa yang
disebabkan oleh alam (gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor) sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda, dan dampak psikologis.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana


menyatakan bahwa bencana merupakan peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan penghidupan masyarakat yang disebabkan
baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.
Pada umumnya bencana alam terjadi karena adanya perubahan pada alam,
baik secara perlahan maupun secara ekstrim. Namun, beberapa peristiwa bencana
alam terjadi karena ada faktor campur tangan manusia, misalnya penebangan pohon
di hutan yang mengakibatkan tanah longsor.

Pengertian bencana alam menurut para ahli

1. Coburn A W

Menurut Coburn A W pengertian bencana alam adalah suatu kejadian atau


serangkaian kejadian yang mengakibatkan adanya korban dan atau kerusakan,
kerugian harta benda, infrastruktur, pelayanan-pelayanan penting atau sarana
kehidupan pada satu skala yang berada di luar kapasitas normal.

2. Heru Sri Haryanto

Menurut Heru Sri Haryanto definisi bencana alam adalah terjadinya kerusakan
pada pola pola kehidupan normal, bersifat merugikan kehidupan manusia, struktur
sosial serta munculnya kebutuhan masyarakat.
3. Kamadhis UGM

Menurut Kamadhis UGM pengertian bencana alam adalah serangkaian


peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala alam, sehingga peristiwa tersebut
mengakibatkan kerugian materi, korban jiwa, dan kerusakan lingkungan.

4. Diva

Menurut Diva, definisi bencana alam adalah peristiwa yang terjadi di alam
yang berdampak besar bagi populasi perkembangan mahluk hidup, baik manusia,
tumbuhan, ataupun hewan.

2.2 Klasifikasi bencana alam


berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi
(gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah  gempa bumi,
letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh
faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai,
banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan
(bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu
utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari
kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar
angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit
mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat
bagi penduduk bumi.

3.2 Macam Macam Bencana Alam


1..Banjir

Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang
berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya
kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah
berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab
jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi
kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga
mejadi meluber.  Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan
hal yang negatif. Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang
merugikan sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan
kerusakan parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang
berada di bantaran sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodic .Pengertian
banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang berlebihan
merendam suatu daratan. Meski kerusakan yang dapat akibatkan bencana banjir dapat
dihindari dengan cara pindah menjauh dari danau, sungai, atau aliran air lainnya,
orang-orang akan tetap menetap serta bekerja dekat daerah-daerah aliran air tersebut
guna mencari nafkah dan juga memanfaatkan biaya murah. Manusia masih terus
menetap di wilayah yang rawan banjir tersebut merupakan sebuah bukti bahwa nilai
menetap di wilayah yang rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya
kerusakan akibat bencara banjir periodik. Adapun penyebab terjadinya banjir yaitu:

1 Kondisi Topografi

Daerah dengan kondisi topografi rendah atau disebut dataran rendah akan
beresiko lebih tinggi dilanda banjir daripada dataran tinggi. Hal ini umum terjadi
karena air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Selain itu, daerah
hilir dari suatu DAS( daerah aliran sungai) cenderung memiliki kemiringan lereng
yang rendah sehingga lebih berpeluang terjadi bencana hidrometeorologi ini.
2 Intensitas Hujan yang Tinggi

Hujan lebat yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan volume air di


daratan meningkat. Apabila hal ini terus terjadi maka sungai tidak akan mampu lagi
menampung banyaknya volume air yang ada. Akibatnya, air sungai meluap dan
terjadilah bencana ini.

3  Penyumbatan Aliran Air

Penyumbatan aliran air baik di sungai maupun di selokan karena sampah yang
menumpuk akan menyebabkan terganggunya aliran air. Hal ini tentunya akan
membuat aliran air cepat meluap sehingga menyebabkan bencana hidrometeorologi
ini.

4 Sedikitnya Area Peresapan Air

Area peresapan air sangatlah penting untuk meresapkan air yang ada di
permukaan menuju ke dalam tanah. Pada saat ini, area resapan air sangat jarang
ditemukan terlebih di daerah perkotaan. Daerah yang seharusnya menjadi area
peresapan air justru tertutup oleh bangunan aspal ataupun beton sehingga air yang
seharusnya meresap akan menggenang di permukaan.

5 Penggundulan Hutan

Hutan dengan banyak pohon-pohon di dalamnya berfungsi untuk menahan


dan menyerap air sehingga aliran air di permukaan tidak menggenang. Apabila terjadi
penebangan pohon yang berlebihan atau penggundulan hutan, fungsi hutan ini akan
hilang, akibatnya air akan langsung mengalir ke daerah yang lebih  rendah dalam
jumlah yang banyak dan menyebabkan banjir di daerah hilir suatu DAS.

 Dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya banjir antara lain yaitu:

1. Rusaknya Sarana dan Prasarana

Terjadinya banjir menyebabkan rusaknya berbagai sarana dan prasarana


umum yang ada. Arus banjir yang dasyat bahkan dapat menghancurkan rumah dan
bangunan-bangunan lainnya. Bencana ini juga dapat merusak aliran listrik sehingga
akan terjadi pemadaman listrik dalam jangka waktu yang cukup lama. Ketika bencana
ini terjadi listrik juga bisa saja konslet dan menyebabkan banyak aktivitas terhenti,
bahkan bisa saja sangat membahayakan nyawa manusia.

2. Kerugian Materi (Hilangnya Harta Benda)

Banjir dengan arus yang kuat dapat menyebabkan hanyutnya berbagai macam
material yang berharga bagi pemiliknya. Dalam mengantisipasi adanya kerugian
material selama bencana banjir berlangsung sebaiknya daerah yang rawan terkena
bencana ini melakukan rencana kegiatan-kegiatan mitigasi.
3. Melumpuhkan Aktivitas Sehari-Hari

Terjadinya banjir juga akan menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari.


Sebagian besar kegiatan di daerah yang terkena bencana ini tidak akan berjalan
dengan normal, contonya adalah berhentinya kegiatan belajar mengajar di sekolah,
tidak beroperasinya sektor-sektor vital perekonomian, terputusnya akses distribusi
darat, dan lain sebagainya. Lumpuhnya kegiatan ini merupakan salah satu dampak
yang menimbulkan suatu kerugian yang sangat besar.

4.Timbulnya Berbagai Jenis Penyakit

Banjir menyebabkan lingkungan sekitar menjadi kotor dan kumuh. Air akan
menggenangi tempat-tempat sampah dan membuat sampah berserakan. Hal ini
tentunya akan memicu timbulnya banyak bibit penyakit seperti diare, disentri,
berbagai penyakit kulit (panu, jamur kulit, gatal-gatal), dan lain sebagainnya.

5. Mengakibatkan Adanya Korban Jiwa

Banjir yang sangat dahsyat dan mendadak akan banyak menimbulkan korban jiwa.
Arus air banjir yang sangat kuat dapat menyebabkan orang hanyut dan tenggelam
sehingga banyak korban meninggal. Rusaknya berbagai sarana dan prasarana publik
pun dapat menyebabkan korban meninggal.

cara- cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bencana banjir bandang:

1.Tidak membuang sampah sembarangan

Salah satu penyebab banjir yang paling ampuh dan sering kita temui adalah
sampah. Sebenarnya di dunia ini pasti sudah memiliki saluran airnya masing- masing,
seperti sungai, parit, selokan dan lainnya. Namun saluran- saluran ini nyatanya tidak
mampu mengalirkan air dengan deras dan kalah dengan desakan air hujan. Salah satu
penyebabnya adalh tumpukan sampah. Kita lihat berita- berita yang menyiarkan
tentang pintu air sungai yang selalu kaya akan sampah yang melimpah, hal itulah
yang menutupi pintu air sehingga air tidak dapat mengalir dan akhirnya meluap
kemana- mana. Air yang datangnya tiba- tiba inilah nanti yang disebut dengan banjir
bandang atau air bah.

2.Melakukan penghijauan

Cara kedua untuk menanggulangi banjir bandang adalah dengan melakukan


penghijauan. Penghijauan adalah salah satu cara yang ampuh untuk mencegah
terjadinya banjir. Akar- akar pohon memiliki kemampuan untuk menyerap air dengan
efektif dan kemudian menguncinya sehingga menjadikannya air tanah yang dapat
digunakan untuk masa- masa lainnya. Nah, dengan demikian penghijauan atau
penanaman pohon akan sangat bermanfaat dan sangat efektif untuk pencegahan banjir
bandang. Penghijauan bisa dilakukan dimana saja, misalnya di sekitar rumah kita
sendiri.

3.Tidak menebangi hutan secara liar

Hutan adalah penyeimbang dunia. Ibaratnya, hutan merupakan paru- parunya


Bumi. Bumi bisa bernafas karena adanya hutan. Hutan yang kaya akan pohon dapat
menyerap air  melalui akar- akarnya. Jika satu pohon menyerap beberapa liter air,
maka berapa sajakah air yang sudah terserap oleh akar- akar pohon tersebut? Selain
itu pohon akan memproduksi oksigen melalui fotosintesis, maka dari itulah udara
yang ada di bumi tidak terlalu cepat panas. Maka dari itulah kita bisa melakukan
penghijauan dimulai dari kita sendiri, misalnya dengan menanam pohon di sekitar
rumah kita supaya lebih sejuk dan tidak banjir.

4.Mengatur tata kota yang baik

Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan membuat pengaturan tentang
tata kota yang baik. Tata kota yang baik memiliki green open space atau tempat
terbuka hijau. Tempat ini selain untuk berkumpul atau berdiskudi, ternyata juga bisa
menjadi sumber udara sejuk, terutama bagi keluarga. Tata kota yang baik juga
meliputi saluran penggunaan air serta sistem drainase yang baik yang tidak akan
meluap karena banjir.

5.Membuat sistem drainase yang baik

Sistem drainase atau pengairan adalah satu hal yang sangat memegang peranan dalam
kaitannya dengan pencegahan banjir. Bagaimanapun juga drainase adalah sistem
pengairan berserta tata kelola air ketika turun hujan. Sistem drainase juga termasuk
jalannya air sehingga tidak menggenang apalagi meluap secara tiba- tiba menjadi air
bah.

6.Melakukan tebang pilih atau tebang tanam

Menebang pohon terkadang juga diperlukan, misalnya untuk membuat sesuatu


seperti kertas atau mebel. Nah, tidak ada salahnya pula apabila kita sekali- kali
menebangi hutan. Namun dalam menebangi hutan ini tetap ada aturan atau attitude
yang harus dijaga dan diterapkan. Salah satunya adalah melakukan tebang pilih atau
tebang tanam apabila ingin membuat sesuatu dari batag pohon. Tebang pilih sendiri
merupakan teknik tebang dengan memilih pohon yang sudah cukup berumur atau
yang memenuhi syarat penebangan supaya hanya pohon tertentu saja yang ditebang.
Lalu tebang tanam adalah setelah menebang pohon kita menanam pohon yang baru
sehingga tidak akan gundul.

7.Mengatur keluarnya debit air

Mengatur keluarnya debit air juga merupakan salah satu cara untuk mencegah
banjir bandang. Ketika hujan turun dengan deras, kita perlu membuka pintu air sungai
lebih lebar supa tidak terjadi luapan yang pada akhirnya bisa mengenai daerah-
daerah di sekitar ekosistem sungai  kemudian daratan yang lebih rendah posisinya.
Apabila hal ini berlangsung secara tiba- tiba maka ini akan menjadi suatu masalah
dan bencana yang berbahaya.

2.Tanah Longsor

Tanah longsor adalah sebuah bencana yang penyebab bencana alamnya


adalah dikarenakan pergerakan tanah atau masa batuan yang sangat besar dan terjadi
pada suatu lingkungan dengan berbagai tipe dan juga jenis dari kandungan tanah
tersebut.Kejadian tanah longsor ini biasanya disebabkan oleh dua faktor yaitu
diantaranya adalah faktor pendorong yang merupakan faktor yang dipengaruhi oleh
kondisi material dari keadaan tanah di lingkungan itu sendiri. Contohnya tanah yang
kurang tanaman disekitarnya.Dan faktor kedua adalah faktor pemicu dimana ini
adalah faktor luar yang mendukung untuk terjadinya tanah longsor atau pergerakan
tanah pada suatu lingkungan.Contohnya adalah angin yang sangat kencang atau air
hujan yang menetes dengan deras pada permukaan yang telah didukung faktor
pertama. . Beberapa penyebab terjadinya tanah longsor antara lain adalah:

1.Erosi tanah

Penyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan oleh erosi tanah.
Erosi tanah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu deras,
sungai- sungai maupun gelombang laut. Erosi tanah ini bisa menyerang bagian kaki-
kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus menerus maka hal
ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang yang kuat di bagian
kaki lerengnya.

2.Gempa bumi

Selanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi. Gempa
bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang berasal dari
gempa bumi bisa merupakan getaran yang kuat, sedang maupun ringan. Namun
getaran yang berasal dari dalam tanah ini mampu menimbulkan tekanan pada
partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang dapat
mengakibatkan longsornya lereng- lereng tersebut.

3.Gunung meletus

Penyebab tanah longsor selanjutnya adalah gunung meletus. Gunung meletus


juga dapat menimbulkan getaran yang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Selain
itu, gunung berapi yang meletus atau erupsi mengeluarkan material- material seperti
debu dan juga lahar dingin. Apabila material- material ini bertumpuk terlalu berat
maka ada kemungkinan tanah atau lereng yang menopangnya tidak akan kuat
sehingga menyebabkan terjadinya tanah longsor.

4.Getaran

Seperti halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya tanah
longsor ini disebabkan oleh getaran. Selain gempa bumi dan gunung meletus, getaran
ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-
bahan peledak hingga petir.

5.Tingginya curah hujan


Di Indonesia, terjadinya tanah longsor kebanyakan disebabkan oleh curah
hujan yang meninggi. Hal ini terbukti bahwa tanah longsor sering terjadi ketika
musim hujan Ketika curah hujan ini deras maka aliran air hujan akan menghantam
tanah yang ada di permukaan Bumi. Hal ini jika terjadi secara terus menerus maka
tanah yang tidak kuat (tanah yang miring dan berada di lereng) akan tidak dapat
menahan aliran air dan terpaan air hujan, sehingga lama kelamaan hal ini akan
menyebabkan tanah longsor. Bagian tanah yang sering longsor apabila hujan deras
adalah tanah yang bentuknya miring, seperti lereng gunung.

8.Hutan gundul

Salah satu fungsi dari pepohonan adalah memperkuat struktur tanah. Akar
pohon tidak hanya dapat menyimpan air namun juga dapat memperkuat struktur
tanah. Apabila hutan yang banyak pohonnya ditebangi secara liar maka hal ini
menjadikan tanah lemah strukturnya sehingga ketika hujan lebat akan sangat mudah
bagi tanah tersebut longsor. Hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia.

10.Lereng dan tebing yang terjal

Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang memiliki lereng dan
tebing yang terjal, maka harus lebih waspada karena tanah longsor dapat mengintai
kapan saja. Proses pembentukan lereng maupun tebing yang terjal adalah melalui
angin dan juga air yang berada di sekitar lereng. Hal ini berdampak pada pengikisan
lereng tersebut. Dengan pengikisan ini maka sangat mudah bagi tanah untuk
mengalami longsor.

Dampak Tanah Longsor


Bencana alam merupakan peristiwa yang merugikan. Dikatakan sebagai
peristiwa yang merugikan karena menimbulkan banyak sekali dampak negatif. Hal
inilah yang membuat bencana alam sebagai momentum yang menyedihkan. Salah
satu bencana yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif adalah tanah lonsor.
Berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak tanah longsor:

1.Menimbulkan korban jiwa

Tanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi menimbulkan


korban jiwa. Hal ini terlebih jika tanah longsor terjadi ketika malam hari atau waktu-
waktu dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa mengetahui akan terjadinya tanah
longsor, masyarakat terlelap dan bisa tertimbun. Di Indonesia sendiri peristiwa tanah
longsor sudah banyak menimbulkan korban jiwa.

2.Banyak insfrastruktur rusak


Rusaknya insfrastuktur juga merupakan salah satu dampak yang pasti terjadi
ketika tanah longsor. Infrtastruktur  yang rusak ini boleh dibilang yang berada di atas
tanah yang longsor maupun yang berada di bawah (tertimbun).

3.Timbulnya berbagai macam bibit penyakit

Tanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit penyekit.


Timbulnya bibit penyakit sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah longsor saja,
namun juga berbagai macam bencana alam. Ketika pemukiman warga terkena
bencana, maka mereka akan mengungsi. Ah, ditempat pengungsian tersebut biasanya
muncul banyak penyakit.

4.Mengganggu sumber mata pencaharian

Tanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian masyarakat,


khususnya bagi mereka yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka yang
tertimbun tanah pasti tidak bisa diolah dalam beberapa jangka waktu, sehingga akan
menjadikan masyarakat terganggu.

5.Memburuknya sanitasi lingkungan

Ketika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air
bersih saja tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi buruk.

Itulah beberapa dampak atau akibat dari tanah longsor. Setelah mengetahui akibatnya,
maka kita berkewajiban untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

Upaya Pencegahan Tanah Longsor


Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan berbagai cara
mencegah tanah longsor :

1. Jangan Membuat Kolam Atau Sawah Di Atas Lereng


Ketika kita akan membuat kolam atau sawah diatas lereng sangat diupayakan
untuk tidak membuatnya karena akan semakin meningkatkan peluang terjadinya
longsor. Dengan adanya tebing curam terlebih pada lahan gundul sementara itu
diatasnya juga ada kolam dan sawah yang dipenuhi air tentu membuat daya
hidrostatika semakin kuat menekan permukaan tanah sehingga tanah rentan untuk
tergeser merubah dan mengakibatkan terjadinya longsor.Keadaan gawat akan terjadi
jika semua air sawah atau kolam tiba tiba menghilang karena habis terserap ke dalam
tanah. Hal itulah yang sering terjadi sesaat sebelum terjadinya bencana.

2. Tidak Mendirikan Rumah Di Bawah Tebing


Untuk masalah pembuatan rumah carilah lokasi yang masih terbilang aman
ketika hendak membangun sebuah rumah. Jika lokasi sekitar memang berbukit,
pilihlah lokasi yang kiranya aman dari jangkauan luruhan tanah jika terjadi
longsor.Usahakan lokasi bangunan sejauh mungkin dari kaki tebing, contoh jika
tinggi suatu tebing 100 meter maka usahakan lokasi rumah atau angunan berjarak
minimal 250 meter dari kaki lereng. Sehingga apabila terjadi tanah longsor tidak akan
mencapai bangunan tersebut.

3. Jangan Menebang Pohon Di Sekitar Lereng


Jika kit akan menebang pohon disekitar lereng tentunya tidak patut jika
melakukan penebangan pohon yang berada di area lereng atau tebing. Banyak yang
tidak mengetahui bahwa semakin banyaknya pohon maka semakin kuat dan stabil
suatu tanah, karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar dan saling
bersinggungan sehingga bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan
menjadi penahan tanah.

4. Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus


Ketika ingin mengali tanah dalam jumlah besar untuk keperluan tambang atau
lainnya maka sebaiknya jangan langsung memotong badan lereng secara tegak karena
akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di atasnya. Karena
walaupun di atas lereng masih dipenuhi oleh pohon namun jika badan tebing sudah
terpotong secara dalam justru tanah di bagian bawah yang akan kehilangan penopang
sehingga akan mudah menimbukkan terjadinya penyebab tanah longsor

5. Tidak Mendirikan Bangunan Di Sekitar Sungai


Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai maka akan semakin
besar peluang terjadinya longsor.  Terjadinya erosi tanah tidak langsung namun tanah
yang terus tergerus oleh erosi tanah akan menyebabkan semakin habisnya tanah ada
di sekitar sungai. Dan jika saat proses terjadinya hujan pada musim hujan dimana
aliran sungai sangat deras dan volumenya besar maka dengan mudah terjadinya erosi.

6. Membuat Terasering
Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang
maka sebaiknya buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off
(aliran permukaan) ketika hujan. Jangan lupa atur drainase supaya tidak ada air yang
tergenang di lereng. Dengan demikian semakin jauh potensi terjadinya tanah longsor.
3. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan adalah salah satu jenis bencana alam dimana penyebab
bencana adalah faktor api yang memberikan pengaruh terhadap hutan baik itu dari
ketidaksengajaan (faktor alam) ataupun pengaruh dari manusia yang kurang
bertanggung jawab.Kebakaran hutan juga merupakan jenis bencana yang sangat sulit
penanggulangannya. Apalagi jika sudah membesar, karena memadamkan api di
sebuah lahan penuh tanaman yang mudah terbakar begitu sulit diakibatkan luasnya
serta jauhnya hutan dari daerah penanggulangan bencana.Kebakaran hutan bisa
terjadi diakibatkan dua faktor. Pertama adalah faktor alam yang biasanya diakibatkan
oleh petir yang menyambar ataupun gesekan antar tanaman di musim kemarau yang
sangat panas.Faktor kedua adalah faktor dari ulah manusia yang tidak
bertanggungjawab, Yaitu mereka manusia yang ingin membuka lahan hutan tanpa
harus bersusah payah tetapi tidak memperhitungkan sebab akibat yang terjadi dari
bencana kebakaran hutan tersebut.

Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan yaitu:

1.Terancamnya habitat flora dan fauna

Hutan merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam jenis flora dan fauna.
Selain menjadi tempat tinggal, hutan juga menjadi tempat mencari makan dan tempat
berlangsungnya kehidupan flora dan fauna. Jika hutan terbakar maka lingkungan
tempat berkembangbiaknya flora dan fauna akan rusak. Lebih jauh lagi, rusaknya
habitat atau tempat hidup akan mempengaruhi kelangsungan hidup flora dan fauna
yang tinggal di dalam hutan 
2.Terjadi erosi tanah

Hutan memang memiliki banyak fungsi. Satu lagi fungsi hutan yaitu menahan
erosi. Bagaimana hutan bisa menahan erosi? Hal ini sekali lagi berhubungan dengan
pepohonan yang tumbuh di hutan. Rimbunnya daun- daun pepohonan dapat menjadi
kanopi alami yang melindungi tanah dari derasnya air hujan. Air hujan yang jatuh ke
bumi mengandung tenaga potensial. Jika tenaga tersebut cukup besar maka bisa
mengikis permukaan tanah. Jika hutan terbakar, maka tidak ada lagi pohon yang
melindungi tanah dari besarnya energi potensial pada hujan sehingga terjadilah
pengikisan oleh air atau lebih dikenal dengan erosi tanah

3.Terjadi alih fungsi hutan

Hutan yang telah terbakar membutuhkan waktu lama untuk


mengembalikannya ke kondisi semula. Reboisasi sulit dilakukan karena tanah sudah
rusak. Meskipun dilakukan perbaikan tentu tidak akan sepenuhnya kembali seperti
hutan sebelum terjadi kebakaran. Hal itu tak jarang membuat beberapa pihak
membuat keputusan lain yakni mengalihkan hutan menjadi lahan perkebunan. Alih
fungsi hutan tersebut sebenarnya sangat merugikan, baik bagi lingkungan maupun
bagi makhluk hidup di sekitarnya 

4.Menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air

Seperti yang kita ketahui bahwa hutan merupakan tempat sumber mata air.
Ketika hutan terbakar, pohon- pohon mati dan tidak ada lagi yang bisa menyimpan
cadangan air di dalam tanah. Jika sudah demikian, kuantitas air akan berkurang
drastis dan dapat menimbulkan bencana kekeringan saat musim kemarau. Manusia
akan kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, apalagi air merupakan
sumber kehidupan bagi makhluk hidup

5.Meningkatnya resiko pemanasan global

Asap dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh bencana kebakaran hutan akan
memperparah pemanasan global. Karbon dioksida yang dihasilkan asap kendaraan
saja belum diserap secara maksimal oleh pepohonan, tetapi malah diperparah dengan
matinya pepohonan dan produksi gas karbondioksida karena kebakaran hutan. Jika
kebakaran hutan terus menerus terjadi dan meliputi wilayah yang sangat luas maka
akan mempengaruhi iklim global. Perubahan musim menjadi tidak menentu dan
menyulitkan manusia itu sendiri.Begitu buruknya dampak yang timbul akibat
kebakaran hutan. Kita sebagai makhluk yang paling cerdas di bumi seharusnya bisa
mengurangi kebakaran hutan, bukan malah sengaja membakar hutan untuk dijadikan
lahan bercocok tanam. Menjaga hutan berarti menjaga lingkungan dan menjaga
kelangsungan hidup kita sendiri. Hutan harus senantiasa dilindungi agar dapat
diwariskan untuk generasi selanjutnya.

3. Gempa Bumi

 Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau
lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung
api.Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu
pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi
diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala
yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter
adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur
pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka
mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas,
tergantung pada kedalaman gempa. Adapun dampak yang di timbulkan dari gempa
bumi itu sendiri yaitu:
1.Kerusakan Bangunan

berkekuatan tinggi bisa menyebabkan runtuhnya bangunan secara total.


Puing-puing dari bangunan yang runtuh merupakan bahaya utama dalam gempa
karena efek turunnya benda-benda berat dan besar bisa mematikan bagi manusia.
Gempa berkekuatan tinggi mengakibatkan pecahan cermin dan jendela, yang juga
membawa bahaya bagi manusia.

2.Kerusakan Infrastruktur
Gempa bumi bisa menyebabkan saluran listrik tumbang. Ini berbahaya karena
kabel hidup yang terbuka bisa menyetrum manusia atau menyalakan api. Gempa
besar dapat menyebabkan pecahnya jalan, jalur gas, dan jaringan pipa air. Saluran gas
yang rusak bisa menyebabkan gas lepas yang dapat mengakibatkan ledakan dan
kebakaran, yang mungkin sulit ditangani.

2.Tanah Longsor dan batuan beku


Saat gempa terjadi, bebatuan besar dan bagian tanah yang terdapat di atas
dapat tergelincir, akibatnya, longsor terjadi dengan cepat turun ke lembah. Tanah
longsor dan batuan beku bisa menyebabkan kerusakan dan kematian bagi masyarakat
yang tinggal di daerah peggunungan.

3.Gempa Bumi Bisa Mengakibatkan Banjir


Gempa berkekuatan tinggi bisa memicu retakan di dinding bendungan yang
kemudian menyebabkan runtuhnya bendungan. Air yang terbendung akan mengirim
dan mengamuk ke daerah-daerah terdekat yang menyebabkan banjir besar-besaran.

4.Gempa Bumi Bisa Memicu Tsunami


Tsunami adalah rangkaian tremor laut yang panjang yang dipicu oleh gempa
bumi atau letusan gunung berapi di bawah laut. Tsunami dapat menghapus seluruh
wilayah pesisir. Contoh dari gempa dan tsunami adalah yang terjadi pada tanggal 11
Maret 2011 yang melanda pantai Jepang yang menyebabkan lebih dari 18.000 orang
tewas. Contoh lainnya adalah peristiwa Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004.

5.Pencairan Tanah (Likufikasi)


Pencairan tanah merupakan fenomena dimana tanah menjadi lembek dan
kehilangan kekuatannya. Bila sedimen yang terdiri dari kadar air tinggi mengalami
getaran konstan, tekanan air yang tertahan di pori sedimen perlahan meningkat. Pada
akhirnya, sedimen kehilangan hampir semua kekuatan kohesif dan mulai berakting
seperti cairan. Bangunan yang dibangun di atas tanah liat ini tergelincir atau
tenggelam ke dalam tanah. Gempa bumi bertanggung jawab atas sebagian besar
peristiwia pencairan tanah yang terjadi di seluruh dunia. Contoh khas fenomena
likuifaksi adalah gempa bumi 1692 di Jamaika yang mengakibatkan kehancuran kota
Port Royal.
5. Tsunami

Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan
gelombang lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan ini
disebut dengan tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti
pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai
arti ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah lagi,  yang dimaksud tsunami adalah
perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara
vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. mengapa nama bencana ini adalah
tsunami yang diambil dari bahasa Jepang? Mungkin karena negara Jepang merupakan
negara yang sangat rawan dengan adanya gempa, sehingga terjadinya gelombang
besar yang merupakan akibat dari gempa biasa terjadi.

Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang dapat bergerak ke


segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer. Daya kerusakan yang
diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat apabila berada di daratan yang dekat
dengan pusat gangguan. Apabila di lautan tinggi gelombang tsunami ini tidak terlalu
tinggi, hanya sekitar 1 meter saja. Meski demikian, kecepatan yang dimiliki oleh
gelombang ini bisa mencapai 500 hingga 1000 kilometer per jam, kecepatan ini
menyamai dengan kecepatan pesawat jet. Saking cepatnya gelombang ini, kapal yang
berada di lautan sampai tidak terasa akan kehadiran gelombang ini.

Sebaliknya, semakin mendekati ekosistem pantai, kecepatan gelombang ini semakin


menurun, hanya sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam. Namun, tingginya
gelombang akan semakin naik, hingga mencapai 20 meter. Dengan ketinggian yang
sedemikian ini, maka gelombang tsunami dapat masuk ke daratan hingga jarak
puluhan kilometer. Inilah sekilas gambaran umum mengenai gelombang tsunami.

Dampak terjadinya tsunami yaitu:

1. Terjadi kerusakan dimana- mana


Dampak terjadinya tsunami yang pertama adalah terjadinya kerusakan
dimana- mana. Kerusakan yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik bangunan dan
non bangunan. Gelombang besar yang timbul karena tsunami ini dapat menyapu area
daratan, baik daerah pantai maupun daerah- daerah di sekitarnya. Kerusakan yang
terjadi ini adalah di daerah yang terkena sapuan ombak. Gelombang ombak yang
berkekuatan tinggi ini dalam sekejap bisa meluluh lantakkan bangunan, menyapu
pasir atau tanah, merusak perkebunan dan persawahan masyarakat, merusak tambak
dan ladang perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang terjadi ini akan
menimbulkan banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.

2. Lahan pertanian dan perikanan rusak


Gelombang tsunami yang dasyat juga dapat menyebabkan lahan pertanian dan
perikanan rusak. Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar mampu menyapu
bersih apa saja yang ada di daratan. Jangankan tanaman yang ada di sawah, bahkan
bangunan pun banyak sekali yang roboh. Selain itu ikan- ikan yang ditanam di kolam
perikanan juga akan tersapu oleh air dari gelombang tsunami tersebut.

3. Menghambat kegiatan perekonomian


Kita sepakat bahwa semua bencana alam dapat mengacaukan kegiatan
perekonomian di suatu wilayah. Hal ini juga termasuk bencana tsunami. Kerusakan
dan kehilangan yang terjadi akibat gelombang tsunami akan melumpuhkan kegiatan
perekonomian sampai beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang
disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan kegiatan produksi dan
perdagangan dalam waktu tertentu.

4. Kerugian material
Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat materiil,
termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya karena robohnya
bangunan, rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.

5. Kerugian spiritual
Selain kerugian yang bersifat material atau yang dapat diukur dengan uang,
bencana tsunami juga dapat menimbulkan kerugian spiritual. Yang dimaksud dengan
kerugian spiritual adalah kerugian yang tidak berupa harta benda, namun lebih ke
jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah setelah mengalami bencana alam
yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu akan
menimbulkan trauma di jiwa anak kecil. Akibatnya anak tersebut harus menjalani
beberapa terapi agar terbebas dari traumanya itu. Bahkan hal seperti ini hanya dialami
oleh anak kecil saja, namun juga orang dewasa dan bahkan lanjut usia.

6. Menimbulkan bibit penyakit


Dampak selanjutnya dari bencana alam tsunami adalah timbulnya bibit
penyakit. Ketika gelombang laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang
akan kitemukan adalah benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan sebagainya.
Lingkungan yang tidak bersih akan meimbulkan bayak sekali bibit penyakit. Apalagi
jika ditambah dengan jasad- jasad makhluk hidup yang meninggal, maka lingkungan
akan semakin tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal di pengungsian maka yang
akan terjadi adalah timbulnya bibit penyakit karena kurangnya saranan dan pra
sarana.

6.Kekeringan

Kekeringan adalah peristiwa langkanya keberadaan air di suatu daerah pada


waktu tertentu dan diakibatkan oleh beberapa peristiwa tertentu. Peristiwa sudah bisa
disebut dengan kekeringan ketika hanya ada satu sumber air yang masih aktif dan
digunakan untuk beberapa desa, atau ketika masyarakat harus mencari air hingga jauh
beberapa kilometer dan mereka harus mengantri untuk mendapatkannya.

1. Musim kemarau yang terjadi terlalu lama


Salah satu penyebab dari kekeringan yang paling umum dan paling wajar di
Indonesia adalah musim kemarau yang terlalu lama. Hal ini mengindikasikan bahwa
tidak ada jenis hujan  yang turun dalam waktu yang lebih lama daripada biasanya.
Apabila biasanya hujan tidak turun hanya selama kurang lebih enam bulan, namun
ketika hujan tidak turun selama lebih dari enam bulan maka masyarakat sudah
kehilangan sumber air seperti biasanya. Musim kemarau yang terlalu lama
menyebabkan sumber air semakin sedikit persediaan airnya, sementara untuk
penggunaannya sendiri tidak berubah.

Masyarakat tidak berusaha menghemat air meskipun sedang musim kemarau,


hanya saja apabila musim kemarau dirasa sudah melampaui batas maka masyarakat
segera mengupayakan hal- hal untuk menghemat penggunaan air karena khawatir
apabila musim kemarau panjang membuat persediaan air tidak cukup hingga
masyarakat harus mencari ke tempat yang lebih jauh, mengantri, bahkan harus
membeli air. Maka dari itulah sebaiknya sebagai masyarakat dan pengguna air yang
baik, sebaiknya kita menggunakan air sewajarnya saja dan berusaha menghemat air
ketika sudah memasuki musim kemarau. Hal ini untuk mengantisipasi agar ketika
musim kemarau datang lebih lama maka kita tidak terlalu cepat kehilangan
persediaan air.

2.Minimnya peresapan air karena sedikitnya pohon

Peristiwa kekeringan di Indoenesia juga terjadi karena minimnya peresapan


air. Peresapan air ini dibentuk ketika kita menanam pohon. Akar tanaman atau akar
pohon akan meyerap air yang turun dari air hujan ke permukaan air dan
menyimpannya sebagai air tanah. Air yang tersimpan oleh akar- akar pohon ini akan
di kunci di bawah tanah sehingga kita bisa menggunakannya ketika musim kemarau
tiba maka dari itulah di daerah yang mempunyai banyak pohon, keberadaan air akan
lebih mudah ditemukan apabila dibandingkan dengan daerah yang hanya ditanami
sedikit pohon. Maka dari itulah sangat penting bagi kita untuk ikut menanam pohon
demi ketersediaan air yang sangat kita butuhkan.

Suatu daerah yang hanya memiliki sedikit pohon, pasti hanya memiliki
tabungan air yang sedikit pula. Hal ini tidak akan mencukupi bagi masyarakat ketika
sudah memasuki musim kemarau. Maka dari itulah, ketika musim kemarau tiba,
daerah perkotaan akan lebih sedikit mempunyai cadangan air daripada di pedesaan.
Salah satu hal yang menyebabkan ini adalah karena di kota lebih sedikit pohon,
sementara di desa memiliki banyak pohon. Pohon- pohon tidak hanya berfungsi
sebagai penyerap dan penyimpan air saja, namun juga banyak fungsi penghijauan
yang lainnya, seperti mengurangi polusi udara, memperindah pemandangan, sebagai
sumber oksigen, dan lain sebagainya.

3.Penggunaan air yang berlebihan

Salah satu penyebab dari peristiwa kekeringan adalah penggunaan air yang
berlebihan. Bukankah ada anjuran agama untuk menggunakan sesuatu sewajarnya
saja dan tidak berlebih- lebihan? Hal ini nampaknya sulit untuk dilakukan beberapa
orang. Meskipun kita mengetahui bahwa air mempunyai siklusnya sendiri, yakni air
yang kita gunakan dan kita buang akan meresap kembali ke dalam tanah, melalui
penyaringan dan kemudian muncul sebagai sumber air yang baru, namun penggunaan
air harus tetap dihemat.

Tidak semau air akan meresap ke dalam tanah, bahkan sebagian air akan
menguap karena terkena oleh sinar matahari. Ketia air menguap maka air akan
berubah menjadi uap air, kemudian naik ke atas terbawa oleh angin hingga memasuki
wilayah lain. Kemudian sebagian dari uap air tersebut akan benrubah menjadi hujan
dan inilah proses terjadinya hujan.Hujan yang jatuh tidak semua jatuh ke pemukiman
masyarakat, bahkan hanya jatur di daerah pegunungan atau di gunung yang tidak
digunakan sebagai pemukiman masyarakat. Dengan demikian masyarakat sudah
kehilangan sebagian dari sumber air mereka.

4.Kekurangan sumber air


Sudah sangat wajar jika kekeringan terjadi karena di suatu daerah kekurangan
jumlah sumber air. Sumber air yang dimaksud adalah seperti mata air dan lain
sebagainya. Jika suatu daerah jauh dengan sumber- sumber air yang demikian itu
maka sangat sulit bagi mereka ketika terjadi kemarau panjang. Jika sumber utama
yang mereka miliki adalah sumur, maka ketika sumur mengering, sulit untuk
mendapatkan sumber air yang lainnya. Lain halnya ketika wilayah kita dilewati oleh
sungai, dekat dengan danau, dan sebagainya, maka kita akan mempunyai sumber air
yang lain selain sumur yang kita miliki. Maka dari itulah keberadaan sumber- sumber
air yang alami sangat penting keberadaannya.

5.Jauhnya jarak terhadap sumber air

Selain kekurangan sumber air, kekeringan juga dapat disebabkan oleh sumber
air yang jaraknya terlampau jauh. Misalnya dalam suatu kawasan jarak sumber air
yang paling dekat adalah tiga kilometer dan itupun di tempat ynag terpencil (memiliki
akses jalan yang sulit), maka ketika musim kemarau yang terlalu lama datang maka
sumur- sumur menjadi kering. Ketika sumur kering, maka kita tidak mempunyai
alternatif sumber air lain kecuali yang telah disebutkan di atas. Maka mau tidak mau
masyarakat harus menempuh jarak yang jauh dan melewati jalan yang sulit untuk
mencapai kesana.

Dan hal ini cukup menyulitkan masyarakat, belum lagi jika mereka harus
mengantri dan sumber air tersebut tidak lancar. Terkadang di sebuah daerah kita
melihat berita di televisi bahwa masyarakatnya rela menggunakan air yang berwarna
hijau keruh untuk keperluan sehari- hari. hal ini karena satu- satunya sumber air yang
dekat hanya yang demikian. Padahal kita sangat tahu bahwa air yang berwarna keruh
dan hijau sangat tidak baik untuk kesehatan. Namun itulah satu- satunya sumber air
yang mudah dan murah untuk di dapatkan. Sehingga terpaksa mereka harus
menggunakannya.

6.Hanya sedikit tampungan air buatan

Di zaman sekarang ini, keberadaan tampungan air merupakan hal yang sangat
penting. Bagaimana air menjadi hal yang sangat penting dan sangat vital bagi
kehidupan di bumi. Maka dari itulah sebagai masyarakat yang merasa penting akan
air, sangat perlu untuk membangun tempat penampungan air buatan, seperti waduk.
Waduk tidak hanya berguna untuk memenuhi kebutuhan petani akan irigasi sawah,
namun juga sangat berguna sebagai penyimpan cadangan air. Daerah yang
mempunyai waduk dengan daerah yang tidak mempunyai waduk pastinya akan lebih
cepat mengurangi kekeringan daerah yang tidak memiliki waduk. Hal ini karena
waduk berfungsi sebagai semacam tabungan air untuk dapat digunakan oleh
masyarakat ketika sedang kesulitan air.

Dampak Kekeringan

Kekeringan sebagai salah satu bencana alam di Indonesia perlu untuk kita
perhatikan secara seksama agar tidak semakin meraja lela. Buntut dari kekeringan ini
sangat luar biasa berbahaya. tidak hanya menyusahkan manusia, namun juga sangat
mudah untuk merenggut nyawa manusia. bahkan bukan hanya manusia saja, namun
juga berujung pada bintang dan tumbuh- tumbuhan. Beberapa dampak kekeringan
dapat kita rasakan langsung maupun tidak langsung. Secara lebih lengkap, berikut ini
merupakan beberapa akibat atau dampak adanya  kakaringan di suatu daerah.

2.Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari

Selain kebutuhan akan air minum menjadi kurang, kebutuhan air untuk
memenuhi kebutuhan sehari- hari juga akan kurang. Tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam kehidupan sehari- hari kita sangat membutuhkan air, baik untuk mandi,
memasak, mencuci, buang air, dan sebagainya. Percayalah, manusia tidak akan bisa
hidup tanpa air. Akan sangat sulit bagi manusia untuk menemukan pengganti air
untuk memenuhi kebutuhan  sehari- hari. Maka masyarakat rela untuk mengeluarkan
sejumlah mahal uang untuk membeli air hanya demi memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Peristiwa kekeringan sungguh benar- benar membuat masyarakat menjadi
mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya.

3.Tanaman menjadi mati

Salah satu dampak dari kekeringan adalah membuat tanaman di sekitar tempat
tinggal menjadi mati. Matinya tanaman dapat berakibat buruk bagi kehidupan
manusia. pohon mempuyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen, mengurangi
polusi udara, dan lain sebagainya. Begitulah akhirnya bahwa tanaman di sekitar kita
akan mati apabila tidak ada air. Tanaman selain menjadi sumber oksigen, juga
menjadi sumber makanan bagi manusia. Ketika tanaman menjadi mati maka sumber
makanan bagi manusia juga telah hilang. Bukan hanya manusia saja, namun juga
binatang. Beberapa tanaman akan sangat cepat mati karena kekerigan. Namun ada
beberapa tanaman yang bisa bertahan dalam kekeringan, misalnya adalah rerumputan.

3.Banyak binatang yang akan mati

Selain tanaman, binatang juga akan mati karena peristiwa kekeringan.


Binatang seperti manusia yang membutuhkan air minum untuk mempertahankan
hidupnya. Ketika persediaan air semakin menipis maka binatang akan kekurangan air
minum. Dan ketika kekurangan air menum maka binatang akan mencari kemana-
mana. Jika tidak menemukan sumber air, maka binatang akan mati setelah beberapa
lama tidak minum. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa dampak dari
kekeringan ini memang sangat berbahaya, yakni menyebabkan nyawa makhluk hidup
melayang.

4.Kelaparan massal

Akibat yang sangat mengerikan lainnya dari kekeringan adalah terjadinya


kelaparan massal. Apabila masalah air minum masih bisa diatasi dengan membeli air
mineral, maka lain halnya dengan ketersediaan pangan nasional. Kekeringan yang
melanda suatu negara misalnya, akan membuat masyarakat negara tersebut menjadi
kelaparan. Hal ini karena sumber pangan mereka telah mati. Tananaman pertanian,
perkebunan dan lainnya tidak akan bertahan lama tanpa adanya air yang dapat
menyirami mereka.

Dengan matinya tanaman- tanaman tersebut maka manusia akan kehilangan sumber
makanannya dan mereka akan menjadi lapar. Jika di berbagai penjuru negeri telah
mengalami kelaparan, maka lama- kelamaan masyarakat akan mengalami kematian
massal. Hal ini akan menjadi bencana yang sungguh megerikan. Bahkan ada cerita
bahwa di satu negara konflik di Timur Tengah. Ketika banyak pengungsi tidak
mempunyai air untuk minum di tengah padang pasirpara ibu rela mengiris tangan
mereka dan meminumkan darah mereka untuk anak- anak mereka agar mereka tidak
kehausan dan bisa bertahan hidup.

5.Lingkungan menjadi kotor

Dampak dari kekeringan yang lainnya adalah lingkungan menjadi kotor. Air
mempunyai fungsi atau manfaat yang sangat banyak, salah satunya membuat
lingkungan menjadi kotor. Salah satu sifat air adalah mengalir yang dapat
meghanyutkan berbagai kotoran. Apabila air saja tidak ada, maka bagiamana untuk
menghilangkan kotoran yang ada di lingkungan? Sebagai contoh jika ada kotoran
hewan di lantai. Jika ada air, maka kita bisa menyiramnya dengan air, kemudian
mengepel lantai hingga lantai menjadi bersih. Nah, apabila air saja tidak ada maka
bagaimana kita akan membersihkan kotoran tersebut? Ini barulah contoh satu, masih
banyak contoh lainnya tentang membersihkan lingkungan dengan air.

6.Timbul banyak bibit penyakit

Kekeringan juga dapat menimbulkan berbagai macam bibit penyakit.


Penyakit- penyakit ini timbul karena sangat sedikitnya air. Ketika kekeringan, air
sangat terbatas dan kemungkinan air untuk mandi sangat sedikit. Paling tidak
manusia hanya bisa mandi satu kali sehari. Ketika manusia saja jarang mandi, maka
akan timbul banyak sekali jenis penyakit. Penyakit yang paling banyak terjadi atau
timbul adalah penyakit kulit. Banyak penyakit kulit yang akan timbul karena
kekeringan, seperti gatal- gatal, jamur, dan lain sebagainya. Biasanya penyakit kulit
ini juga akan terlihat menjijikkan karena berbau dan menular.

7.Munculnya binatang- binatang aneh

Saat kekeringan, beberapa binatang yang aneh dan jarang kita lihat akan
muncul dihadapan kita. binatang- binatang yang biasanya muncul ketika kekeringan
adalah serangga, baik serangga terbang maupun melata. Di Afrika, benua yang tandus
dan paling sering terjadi kekeringan terdapat binatang- biantang serangga yang
mungkin tidak banyak ditemukan di Indonesia. Selain binatang- binatang serangga
terbang, masih banyak lagi binatang yang akan muncul akibat kekeringan.

Itulah beberapa dampak dari kekeringan yang mungkin akan kita rasakan dalam
kehidupan sehari- hari. dampak dari kekeringan tersebut sangat mengerikan dan juga
berbahaya. maka dari itulah sebisa mungkin kita harus mencegah terjadinya
kekeringan. Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi
kekeringan yanencegah terjadinya kekeringan. ada n tersebut sangat meg terjadi, dan
kita akan membahasnya dalam artikel ini.

Beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi kekeringan ini antara
lain adalah sebagai berikut:

1.Menanam banyak pohon

Salah satu cara untuk dapat menanggulangi kekeringan adalah banyak


menanam pepohonan. Seperti yang kita tahu bahwa salah satu fungsi pohon adalah
mnyerap dan kemudian menyimpan air di dalam akarnya. Suatu saat air yang
tersimpan di bawah akar pohon dan disebut dengan air tanah  ini akan dapat
digunakan di kemudian hari ketika musim kemarau tiba. seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa dartah yang mempunyai banyak pohon akan lebih banyak
mempunyai air daripada daerah yang kurang pohon.

2.Membuat bendungan

Solusi kedua untuk menanggulangi kekeringan adalah dengan membuat


bendungan. Bendungan merupakan salah satu cara untuk membuat air sungai
tersimpan (terbendung) sehingga suatu saat dapat digunakan ketika masuarakat
kekurangan air. Bendungan juga digunakan untuk mengairi sawah.

3.Menggunakan air dengan sewajarnya

Dan salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri
adalah menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya alam harus kita
hemat dan penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.

7. Gunung Merapi

Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi
menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma.
Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-
tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan
dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat
keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar gunung
api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-
daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut “cincin gunung
api” (ring of fire).
Adapun penyebab terjadinya gunung merapi yaitu :

1.Peningkatan terjadinya gempa vulkanik

Salah satu penyebab gunung meletus adalah peningkatan frekuensi terjadinya


gempa vulkanik . Peningkatan gempa vulkanik ini ditandai dengan terjadinya
aktivitas- aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi. Peningkatan terjadinya
gempa vulkanik ini misalnya dengan terjadinya gempa puluhan kali yang tercatat
dalam Seismograf yakni alat pengukur getaran gempa bumiSelain itu terjadinya
peningkatan aktivitas seismik dan peristiwa vulkanis lainnya disebabkan oleh
pergerakan magma yang ada di dalam bumi, hidrotermal yang berlangsung di dalam
perut bumi. Jika terjadinya gempa dan aktivitas seismik lainnya ini mengalami
peningkatan selama beberapa hari, maka status gunung api tersebut harus
ditingkatkan ke level waspada. Dan ketika memasuki level waspada, maka
masyarakat segera diberikan penyuluhan, melakukan penilaian bahaya dan juga
potensi untuk naik tingkat ke level selanjutnya, agar lebih siap dan waspada apabila
sewaktu- waktu terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Pengecekan kembali sarana
serta pelaksanaan shift pemantauan juga harus selalu dilakukan.

2.Pergerakan tektonik pada lapisan bumi

Penyebab gunung meletus yang lainnya adalah pergerakan lempeng


tektonik yang terjadi pada lapisan bumi. Pergerakan tektonik yang terjadi pada
struktur lapisan bumi di bawah gunung, misalnya gerakan lempeng dapat
menyebabkan meningkatnya tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya akan
membuat magma tersebut terdorong ke atas hingga berada tepat di bawah kawah.
Ketika terjadi kondisi ini, maka tanda yang terjadi di atas bumi adalah banyak
binatang yang berada di sekitar gunung tersebut bermigrasi dan juga terlihat gelisah.
Selain itu, suhu di kawah juga meningkat sehingga membuat air tanah di sekitar
gunung menjadi kering.

3.Terjadinya deformasi badan gunung

Penyebab dari gunung meletus yang selanjutnya adalah karena adanya


deformasi di badan gunung. Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet
dan juga listrik sehingga dapat menyebabkan perubahan pada struktur lapisan batuan
gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam, misalnya dapur magma yang
volumenya mengecil, atau bisa pula saluran yang menghubungkan kawah dengan
dapur magma.
4.Lempeng- lempeng Bumi yang saling berdesakan

Gunung meletus juga dapat terjadi karena adanya lempeng- lempeng Bumi
yang saling berdesakan antara satu sama lain. Hal ini menyebabkan tekanan besar
menekan dan juga mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai
macam gejala tektonik lainnya, vulkanik serta meningkatkan aktivitas geologi dari
gunung. Lempeng merupakan salah satu bagian dari kerak bumi yang terus bergerak
setiap saat. Pegunumgan atau gunung merupakan zona dimana kedua lempeng
tersebut saling bertemu, desakan lempeng bisa juga dapt menjadi penyebab dalam
perubahan struktur dalam gunung berapi.

5.Adanya tekanan yang sangat tinggi

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi,


seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berbagai penyebab gunung meletus seperti
yang telah dijelaskan di atas mendorong cairan magma untuk bergerak ke atas dan
masuk ke saluran kawah dan keluar. Apabila di sepanjang perjalanan magma dalam
menyusiri saluran kawah tersebut mengalami sumbatan, maka bisa menimbulkan
ledakan yang besar yang dikenal dengan ledakan gunung berapi. Semakin besar
tekanan dan juga volume magma nya, maka semakin kuat ledakan yang ada terjadi.

Dampak Letusan Gunung Berapi


adapun beberapa akibat gunung meletus antara lain sebagai berikut:

1.Dampak Negatif

 Kerugian materiil

Yang paling mencolok mengenai dampak dari bencana alam adalah kerugian
material atau kekayaan berupa harta. Gunung meletus dapat menyebabkan
masyarakat kehilangan banyak harta bendanya. Memang benar kekayaan seperti
uang, ternah, dan perabotan rumah tangga bisa ikut diungsikan. Namun untuk rumah
misalnya, benda tetap seperti itu tidak dapat dipindahkan sehingga tetap akan menjadi
korban ketika lahar panas melewatinya.

 Banyak lahan pertanian dan perkebunan rusak

Selain rumah dan juga gedung, yang juga akan rusak adalah lahan pertanian
dan perkebunan masyarakat. Mayoritas masyarakat yang ada di kawasan gunung
berprofesi sebagai petani, baim di sawah maupun di kebun. Ketika lahan pertanian
atau perkebunan mereka terterjang lahar gunung berapi, maka otomatis akan rata
dengan material perut bumi baik pasir maupun bebatuan. Dengan demikian sulit untul
melakukan penanaman sebelum membersihkan material- material tersebut.
 Banyak rumah yang hancur

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya beberapa harta


kekayaan masyarakat tidak dapat dipindahkan, yakni meliputi bangunan dan tanah.
Ketika lahar panas menerjang maka rela tidak rela, masyarakat harus merelakan
rumah mereka rusak karena terkena terjangan lahar panas tersebut.

 Banyak binatang dan tumbuhan yang mati

Kerugian tidak hanya dialami oleh manusia saja, namun juga binatang dan
juga tumbuh- tumbuhan. Memang benar bahwa sebelum gunung meletus, binatang
yang ada di gunung (baca: ciri- ciri gunung api mati) akan turun untuk
menyelamatkan diri meteka. Namun tidak semua binatang. Bagi binatang yang
merasa terlalu berbahaya apabila turun ke bawah, mereka akan mati akibat suhu
panas yang terjadi. Apalagi tumbuhan sebagai makhluk pasif, banyak dari pepohonan
yang akan mati.

2.Dampak Positif

Selain dampak negatif, ternyata gunung meletus juga memiliki dampak positif. Apa
dampak positif gunung meletus? Yakni kesuburan tanah menjadi semakin meningkat.
Material yang dikeluarkan gunung berapi mempunyai sifat sangat subur, sehingga
ketika mterial tersebut menutupi permukaan bumi, maka tanahnya juga subur 

8. Pemanasan Global ( Global Warning )

Global warming atau kita kenal sebagai pemanasan global adalah


meningkatnya temperatur suhu rata-rata di lapisan atmosfer, laut dan daratan di
permukaan bumi.Sekarang ini berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan
bahwasanya 1 abad terakhir ini suhu bumi meningkat secara drastis dengan nilai suhu
0,6 derajat celcius.Sebagian besar dari peningkatan ini adalah dikarenakan
penggunaan bahan bakar fosil yang mana banyak menghasilkan karbondioksida dan
gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Negara penyumbang terbesar dari global warming
ini adalah rata-rata negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada,
Jepang, China dan lain-lain yang berada di belahan bumi utara. Global warming ini
dapat terjadi karena pola komsumsi dan gaya hidup masyarakat negara maju yang
lebih tinggi daripada penduduk di negara maju.

Berikut adalah penyebab pemanasan global :

1. Meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor


Penyebab pemanasan global ini disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri,
semakin padat nya penduduk yang ada di seluruh dunia dan populasi manusia terus
bertamabah maka jumlah kendaraan bermotor juga akan selalu bertambah.

Efek kendaraan bermotor sangat  berpengaruh bagi pemanasan global karena


gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor adalah gas karbon monoksida yang
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas karbon monoksida juga
menyebabkan efek rumah kaca.

2. Efek rumah kaca


Penyebab efek rumah kaca adalah akibat efek panas yang dipantulkan ke
permukaan bumi yang terperangkap oleh gas-gas yang ada di lpisan atmosfer
sehingga mengalami pemberhentian dan tidak dapat diteruskan kembali ke luar
angkasa dan akibatnya akan panas cahaya matahari tersebut akan dipantulkan
kembali ke permukaan bumi.

Efek rumah kaca juga memberikan manfaat bagi bumi serta makhluk hidup
yang ada di bumi, namun jika pemanasan global terlalu berlebihana akan
mengakibatkan efek yang tidak baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi.

3. Gas buang dari industri


Gas buang dari industri adalah penyebab efek rumah kaca yang berpengaruh
juga dengan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan pencemaran udara
yang disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan, karena asap pabrik mengeluarkan
gas berupa karbondioksida, karbon monoksida, gas metana dan yang lainnya

4. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol


CFC adalah Cloro Four Carbon adalah penyebab pemanasan global yang
sifatnya masih bisa ditangani, CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan
menjadi sebuah bahan lalu digunakan sebagai memproduksi peralatan rumah tangga.
CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC yang menimbulkan pemanasan global.

5. Luas hutan yang semakin menurun


Luas hutan yang semakin menurun juga menyebabkan pemanasan global,
karena seringnya ada pembakaran hutan yang secara liar membuat lahan hutan
semakin berkurang. Karena hutan yang berperan penting sekali unutk makhluk hidup,
hutan merupakan paru-paru dunia.

Efek hutan yang semakin berkurang adalah cuaca semakin memburuk karena tidak
ada yang membantu karbondioksida menjadi oksigen, pernafasan pun menjadi
terganggu karena cuaca yang kurangnya masukan oksigen sehingga menyebabkan
terjadinya pencemaran udara.

6. Polusi kendaraan dari bahan bakar bensin


Kendaraan yang ada di seluruh dunia sangat memberikan pengaruh besar
dalam pemanasan global, karena kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyalk
seperti mobil, motor dan kendaraan yang lainnya hasil dari pembuangannya akan
menghasilkan gas karbondioksida yang berlebihan. gas karbondioksida inilah yang
berpengaruh sekali dalam pemanasan global karena karbondioksida merupakan gas
yang menangkap cahaya panas sehingga tidak bisa di salurkan lagi ke luar angkasa.
Pengaruhnya memberikan dampak tidak baik bagi kesehatan karena banyaknya polusi
di lingkungan yang penduduknya mayoritas tinggal di pinggir jalan raya.

7. Boros nya pemakaian listrik


Boros menggunakan listrik juga dapat menyebabkan terjadinya pemanasan
global. Karena adanya penguapan pada listrik jika listrik terlalu sering digunakan.
Seharusnya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan
sehingga tidak menyebabkan pemanasan global, walaupun tidak terlalu berpengaruh
namun bisa menambah gas karbondioksida sehingga cepat terjadinya pemanasan
global.

8. Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan


Gas metana merupakan gas yang menyebabkan pemanasan global, gas ini
sangat berpengaruh dalam pemanasan global karena gas merupakan urutan kedua
penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana  disebabkan dari  bahan-
bahan organik yang kekurangan dari hasil pemecahan bakteri pada pertanian,
perkebunan dan peternakan.Sebagai contohnya adalah semakin tinggi produksi hewan
ternak maka gas metana akan semakin meningkat yang akan dilepaskan ke
permukaan bumi.

9. Konsep rumah modern


Konsep rumah modern akan menyebabkan pemanasan global. Karena
perkembangan di dunia ini semakin berkembang, manusia lebih memilih untuk
mendesain rumah yang banyak terdiri dari kaca. Hal ini menyebabkan cahaya
matahari akan memantul ke udara lagi sehingga hal tersebut dapat menimbulkan efek
rumah kaca, karena cahaya yang mengenai bangunan tidak akan menyerap cahaya
sehingga cahaya akan dipantulkan lagi ke udara yang akan menyebabkan pengaruh
lebih cepat terjadinya pemanasan global.

10. Pengrusakan hutan


Pengrusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global. Karena hutan
memiliki fungsi yang akan meyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan
oksigen. Jika semakin banyak adanya penebangan liar, pengundulan hutan maka
jumlah karbondioksida akan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer
yang akan menyebabkan pemanasan global.

Sehingga diperlukannya reboisasi dan penghijauan pada hutan agar pohon-pohon


yang ada di sekeliling hutan bisa tumbuh subur dan lebih cepat, sehingga bisa sedikit
mengurangi pemanasan global karena banyaknya pohon yang akan menyerap gas
karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen.

11. Pencurian hutan yang merajalela


Pencurian hutan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab
yang tidak dimanfaatkan dengan baik, yang menggunakan lahan secara sembarangan,
penebangan hutan secara liar, dan penggundulan hutan. Hal ini memang sangat
berpengaruh dengan pemanasan global, semakin sering adanya pencurian hutan maka
lingkungan sekitar akan semakin tercemar yang bisa menyebabkan dampak akibat
kerusakan hutan dan kerusakan pada pernafasan.

12. Pembakaran sampah secara berlebihan


Pembakaran sampah secara berlebihan setiap hari  yang dilakukan juga dapat
menyebabkan pemanasan global. Pembakaran sampah yang terkadang dilakukan oleh
orang yang tidak brtanggung jawab dengan sampah yang sudah dibakar ditinggalkan
begitu saja, hal ini dapat menimbulkan gas metana yang akan menangkap panas
sehingga karbondioksida akan sulit untuk menghasilkan oksigen.

13. Kekurangan pepohonan


Kekurangan pepohonan dapat menimbulkan pemanasan global, karena
pepohonan juga dapat membantu untuk mengatasi suhu panas dan menghirup
karbondioksida yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pepohonan
memiliki fungsi penting bagi lingkungan, karena pohon bisa membuat lingkungan
menjadi sejuk, mengurangi polusi, dan jauh dari pencemaran udara.

14. Polusi udara dari industri pabrik


Di Indonesia memang lebih banyak industri pabrik di bandingan bisnis usaha
yang dijalani masing-masinh orang. Semakin banyaknya industri pabrik yang
berkembang akan menyebabkan kerugian asap yang yang dihasilkan dari pabrik
industri tersebut, sehingga akan menyebabkan polusi udara yang akan membuat
lingkungan tercemar. Sehingga akan semakin banyak terjadinya pemanasan global
pada bumi.

Beberapa dampak atau akibat yang dapat dirasakan akibat pemanasan global antara
lain adalah sebagai berikut:

1.Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub selatan Bumi

Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas adalah
mencairnya es yang berada di kutub utara dan juga kutub selatan Bumi. Seperti yang
kita ketahui bersama bahwasanya kutub utara dan kutub selatan Bumi adalah berupa
es Es yang berada di area kutub volumenya lebih besar daripada yang berada di
wilayah bukan kutub Bumi.Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata-
rata yang ada Bumi. Kenaikan suhu ini akan menyebabkan mencairnya es- es yang
ada di Bumi, termasuk juga es yang ada di wilayah kutub Bumi. Hal ini tentu saja
akan mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada di Bumi. Akibat
selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat dan penguapan
air menjadi lebih banyak.

2.Naiknya permukaan air laut

Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di Bumi menjadi


meningkat. Memang kenaikan suhu ini tidak terjadi secara drastis atau dengan kata
lain berangsunr- angsur. Meski demikian kenaikan suhu rata- rata di Bumi ini mampu
menyebabkan perubahan pada kondisi global di Bumi. Adapun suhu rata- rata di
Bumi ini juga tidak lepas dari suhu atmosfer bumi yang meningkat. Meningkatnya
suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi ini akan menyebabkan es di kutub menjadi
cair, baik kutub Utara Bumi maupun kutub Selatan Bumi. Akibat mencairnya
bongkahan es atau gunung es ini, air laut pun menjadi bertambah volumenya. Hal ini
karena es yang mencair akan lari ke dalam lautan dan akan menambh jumlah atau
volume air laut. Ketika volume air laut bertambah, maka permukaan air laut pun
menaik. Kasus kenaikan permukaan air laut sendiri selama abad 20 sudah mencapai
10 cm hingga 25 cm. Kemudian prediksi oleh lembaga IPCC, kenaikan air laut
hingga abad 21 akan mencapai 88 cm.

3.Banyaknya daratan yang tenggelam

Pemanasan global pada akhirnya akan menyebabkan dampak yang berupa


tenggelamnya daratan yang ada di Bumi. Hal ini terutama menyerang pulau- pulau
kecil dan juga daratan yang ada di pesisir pantai . Hal ini tidak lepas dari dua akibat
pemanasan global yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni mencairnya es di wilayah
kutub dan juga naiknya permukaan air laut. Mencairnya es di kutub yang akan
menambah volume air laut dan menyebabkan permukaan air laut ini menaik ini akan
menggeser garis permukaan pada pantai menjadi naik dan menciutkan wilayah
daratan yang bebas dari air. Akibatnya banyak pulau- pulai kecil yang akan
tenggelam atau permukaannya tertutup oleh air dan juga garis pantai menjadi naik.
Garis pantai yang menik ini akan menyebabkan daratan di suatu wilayah lebih sempit
daripada semula.

4.Menipisnya lapisan ozon

Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang sangat serius.


Masalah serius yang akan dimunculkan dari adanya pemanasan global diantaranya
adalah menipisnya lapisan ozon yang menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita
ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah penting keberadaannya di
Bumi karena dapat melindungi Bumi dari berbagai macam ancaman buruk, seperti
menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga tidak
langsung menyinari permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak
penyakit.Pemanasan global yang membuat suhu rata- rata Bumi menjadi naik ini akan
menyebabkan lapisan ozon menjadi tipis dan bahkan berlubang. Apabila lapisan ozon
berlubang maka berbagai macam ancaman yang membahayakan akan masuk ke
Bumi. Hal ini berarti lapisan ozon tidak akan menjalankan fungsinya dengan
semestinya. Dan ketika lapisan ozon tidak berfungsi dengan baik, maka Bumi akan
mendapatkan banyak kerugian akibat menipisnya lapisan ozon tersebut .

5.Terjadinya pergantian musim yang tidak teratur

Pemanasan global ini membuat suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat.
Meningkatnya suhu rata- rata di Bumi ini tidak hanya membuat Bumi menjadi terasa
lebih panas, banyak makhluk hidup yang mati, bahkan juga akan membuat pergantian
musim menjadi tidak stabil. Pergantian musim yang tidak stabil ini membuat musim
yang ada sebelumnya menjadi sulit diprediksi pergantiannya. Terkadang satu musim
lebih lama terjadi daripada musim yang lainnya.Sebagai contoh di Indonesia sendiri.
Musim hujan dan juga musim kemarau pada dasarnya terjadi masing- masing selama
enam bulan. Waktu berlangsungnya musim ini pun sangat tertatur, yakni musim
hujan dari November – Maret dan musim kemarau dari Oktober – April. Namun
adanya pemanasan global terkadang membuat keberadaan musim- musim tersebut
menjadi tidak teratur dan sulit sekali diprediksi kapan terjadinya musim tersebut.
Akibatnya di Indonesia hujan turun di musim- musim yang biasanya berlangsung
musim kemarau dan terkadang musim kemarau berlangsung terlalu lama daripada
biasanya. Hal ini akan membawa berbagai macam dampak buruk kepada manusia dan
juga makhluk hidup lainnya, sebagai contoh adalah bencana kekeringan.
6.Terjadinya ketidakstabilan iklim

Pemanasan global menyebabkan iklim yang ada menjadi tidak stabil dan juga
sulit diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali diprediksi dan tidak seperti kondisi
iklim pada biasanya. Pada kondisi pemanasan global ini kondisi di kutub utara Bumi
lebih panas dan ini menyebabkan salju yang ada di wilayah kutub Bumi menjadi
mencair. Akibat pemanasan global inilah daerah- daerah yang di dekat kutub yang
pada awalnya mengalami hujan salju ringan menjadi tidak lagi mengalami hujan salju
ringan. Hal ini disebabkan karena di wilayah kutub utara Bumi ini mempunyai
lapisan ozon yang berlubang lebih besar daripada kondisi lapisan ozon di kutub
selatan. Karena iklim yang tidak stabil dan lebih mengarah pada meningkatnya suhu
ini, mengakibatkan pada musim dingin suhu lebih meningkat daripada musim dingin
sebelumnya. Hal ini akan berdampak pada penguapan air yang lebih besar dan
menyebabkan banyak wilayah yang mengalami kekeringan yang lebih panjang.

7.Produksi pertanian menjadi menurun

Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan global adalah


turunnya produksi pertanian masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari dampak
pemanasan global yang membuat iklim tidak stabil. Ketidakstabilan iklim ini akan
membuat lamanya musim hujan dan kemarau menjadi sulit diprediksi. Lamanya
curah hujan (baca:  turun menjadi berbeda- beda di setiap wilayahnya.

Lama tidaknya curah hujan ini akan mempengaruhi produksi pertanian yang ada.
Misalnya di Kanada, ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di Kanada lebih
panjang daripada biasanya. Sehingga produksi pertanian di Kanada akan melimpah
karena masa tanam yang lebih panjang. Sebaliknya, di daerah Afrika akan mengalami
masa kekeringan dan musim tanam yang lebih pendek. Sehingga hal ini akan
menyebabkan produksi pertanian menjadi menurun. Kenaikan suhu secara global ini
menyebabkan produksi pertanian menjadi turun hingga mencapai 4 persen setiap kali
panen.

8.Terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuhan

Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah terjadinya perubahan pola


hidup binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Wilayah Bumi yang mengalami
kenaikan suhu rata- rata (terutama di wilayah utara) menyebabkan banyak binatang
bermigrasi mencari tempat yang lebih dingin (di daerah selatan misalnya).

Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki suhu yang lebih dingin
memiliki banyak hewan. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan. Banyak tumbuhan yang
mati karena suhu di tempat yang lama sudah memanas. Hal ini menyebabkan
tumbuhan mulai tumbuh di tempat- tempat yang baru yang mempunyai suhu yang
lebih dingin. Kenaikan suhu juga membuat banyak binatang dan tumbuhan yang mati.
Banyak rerumputan dan tumbuhan sebagai produsen yang mati, sehingga makanan
alami yang tersedia pun akan berkurang jumlahnya.

9.Menimbulkan banyak penyakit bagi manusia

Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari pemanasan global adalah


timbulnya berbagai macam jenis penyakit bagi manusia. Banyak penyakit yang dapat
timbulkan dari pemanasan global ini. Penyakit yang dapat ditimbulkan tersebut antara
lain stress, gangguan kardiovaskular, hingga stroke. Selain penyakit yang langsung
muncul dari virus- virus yang dapat menyerang syaraf- syaraf di dalam tubuh, banyak
juga penyakit yang dapat ditimbulkan oleh berbagai jenis binatang. Sebagai contoh
adalah panyakit malaria dan juga demam berdarah yang ditimbulkan oleh serangga
jenis nyamuk. Binatang ini akan berkembang biak dengan cepat seiring dengan
meningkatnya suhu di permukaan Bumi. Oleh karena itulah pemanasan global akan
menyebabkan perkembangan penyakit jenis ini menjadi merebak luas.

Itulah berbagai macam akibat atau dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari adanya
pemanasan global. Akibat- akibat tersebut merupakan akibat yang dirasakan oleh
Bumi maupun makhluk hidup yang ada di dalamnya. Akibat dari pemanasan global
memang sebagian besar memang merupakan dampak yang bersifat negatif. Selain
dampak yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi dampak atau akibat yang
dapat ditimbulkan oleh pemanasan global ini baik yang kita sadari ataupun tidak kita
sadari.

Jika pemanasan global semakin lama tidak segera ditangani dengan baik, maka hal ini
bisa berbahaya dan bisa semakin memperburuk keadaan Bumi serta makhluk hidup
yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itulah perlu bagi manusia untuk
mengupayakan berbagai cara mencengah pemanasan global ini agar dampaknya tidak
terlalu menyebar luas.

Upaya menanggulangi pemanasan global yang dapat kita lakukan tersebut


antara lain:

1.Melakukan penghematan listrik


Dengan berhemat listrik, secara tidak langsung kita telah mengurangi kadar
CO2 pada lapisan atmosfer karena sebagian besar gas CO2 ini dihasilkan dari
pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil.

2. Menanam pohon atau reboisasi


Menanam pohon atau reboisasi merupakan langkah untuk menyeimbangkan
kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Karena pohon akan menyerap gas CO2 untuk
melakukan proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Dan hal ini
akan membuat udara pada lapisan atmosfer lebih sejuk dan pemanasan global sedikit
teratasi

3. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan


Seperti disebutkan sebelumnya, pohon merupakan tumbuhan yang menyerap
gas CO2. Jadi, jika kita menebangnya, apalagi menebang dalam jumlah yang sangat
banyak, akan menimbulkan bahaya jika hutan dibumi terus dieksploitasi secara
berlebihan ,dan dampak pemanasan global pun akan semakin buruk karena tidak ada
yang menyerap gas CO2. Dengan mengurangi dampak penebangan hutan secara
liar juga kita turut membantu cara menjaga kelestarian hutan yang saat ini banyak
mengalami dampak akibat kerusakan hutan

4. Menggunakan Energi Alternatif


Kita dapat menggunakan energi alternatif guna meminimalisir hal – hal yang
dapat menjadi penyebab pemanasan global Misalnya mengganti pemakaian
pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil dengan energi yang dikeluarkan oleh
sinar matahari, panas bumi, angin atau air.

5. Tidak menggunakan alat yang menghasilkan gas CFC


Gas CFC ini biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara. Dan perlu diketahui
bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% proses terjadinya efek rumah kaca. Maka
dari itu, penggunaan CFC harus dihentikan. menghapus penggunaan CFC secara
menyeluruh.

6. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil


Kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil atau motor merupakan penyumbang CO2
terbesar di perkotaan. Apalagi jika menggunakan kendaraan pribadi. Dengan
banyaknya pemakaian kendaraan pribadi maka akan menyebabkan borosnya
penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon dioksida. Tetapi jika
kita mengurangi penggunaan kendaraan, maka sedikitnya kita sudah mengurangi
emisi karbon dioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan tersebut.

7. Melakukan Reuse, Reduce dan Recycle

 Reuse, merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali barang


yang sudah tidak terpakai atau penggunaan barang – barang yang tidak sekali pakai,
jadi barang tersebut masih dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk pemakaian
kedua dan seterusnya. Misalnya seperti menggunakan kertas bekas untuk kertas corat-
coret atau catatan keperluan sehari hari atau menggunakan sapu tangan yang bisa
digunakan kembali daripada menggunakan kertas tissue.
 Reduce, yaitu melakukan penghematan dan mengurangi sampah. Misalnya hemat
dalam menggunakan kertas dan tissue karena kertas dan tissue terbuat dari kayu yang
harus ditebang dari pohon di hutan. Atau bisa juga membeli produk yang berlabel
ramah lingkungan dan mengurangi pemakaian produk yang dikemas plastik atau
styrofoam. Dan berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC
yang akan mengganggu lapisan Ozon bumi.
 Recycle, yaitu mendaur ulang barang – barang yang sudah tidak dapat digunakan
menjadi barang yang memberikan manfaat. Misalnya dengan cara memisahkan
barang – barang yang berbahan organik dan bukan organik terlebih dahulu. Lalu yang
berbahan organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan yang bukan organik
seperti botol plastik bisa dikreasikan menjadi kotak pensil atau pot tanaman.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bencana Alam adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa luar biasa yang
disebabkan oleh alam (gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor) sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda, dan dampak psikologis.

2. Dampak dari terjadinya bencana alam yang terjadi yaitu diantaranya yaitu
terjadinya kerusakan lingkugan yang sangat parah, terjadinya wabah penyakit ,
truamtik yang mendalam dan sebagainya
3.2 Saran
Saran saya agar terus dilakukannya pembinaan dalam mengurangi dampak
dari terjadinya suatu bencana dan melakukan perbaikan infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai