1. PURPOSE
Standar ini memberikan pedoman untuk menentukan menentukan jenis penirisan
tambang, desain dan pengelolaan air di area pertambangan.
2. DEFINISI
Culvert: saluran pembuangan atau parit yang mengalir di bawah jalan atau tanggul.
Ditch: selokan panjang dan sempit atau alur yang digali di permukaan tanah yang
berfungsi untuk penirisan tambang.
Drainage: sistem saluran pembuangan dan pengoperasiannya, dimana air yang
berlebihan disalurkan dari lokasi penambangan.
HDPE: High-Density Polyethylene; jenis polyethylene yang kuat dan relatif tidak
tembus pandang yang memiliki struktur padat dan beberapa cabang di sisi dari
carbon backbone utama.
Lining: material yang digunakan dalam saluran air untuk mencegah agar air tidak
merembes di sekiling tanah.
Pipe: silinder atau tabung berlubang yang digunakan untuk menyalurkan air.
Stone pitch: kumpulan batu-batuan pecah dan longgar di dalam air atau pada tanah
lunak sebagai landasan.
Catchment area: adalah suatu daerah yang dibatasi oleh garis pembagi
penyebaran air yang jatuh di daerah tersebut dan yang akan masuk ke lokasi
tambang. Daerah tangkapan hujan digunakan untuk menghitung berapa banyak air
hujan yang masuk ke dalam daerah penambangan. Tidak semua air yang mengalir
ini akan menjadi sumber dari suatu sistem penyaliran. Kondisi ini tergantung pada
keadaan daerah tangkapan hujannya, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain kemiringan topografi, keadaan tanah permukaan dan macam vegetasi. Besar
kecilnya luas daerah tangkapan hujan dipengaruhi oleh keadaan topografi daerah
tersebut.
Mine drainage: merupakan upaya untuk mencegah aliran masuk ke lokasi
penggalian. Hal ini umumnya dilakukan untuk penanganan air yang berasal dari
sumber permukaan. Cara yang biasa digunakan untuk mencegah agar air tidak
masuk ke pit adalah dengan membuat saluran/paritan di sekeliling tambang atau di
lantai jenjang.
Mine dewatering: merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang telah terlanjur
masuk ke lokasi penggalian, yaitu dengan mambuat sumuran (sump) di lantai
tambang yang berfungsi menampung air tersebut untuk kemudian dipompa keluar
tambang.
3. Responsibilities
4. Procedure
4.1 Curah Hujan
Rumus mononobe :
2/3
R24 24
I
24 t
Dimana :
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
t = Lama waktu hujan atau waktu konstan (jam)
R24 = Curah hujan maksimum (mm).
Dimana :
tc = Waktu terkumpulnya air atau waktu konsentrasi (menit)
L = Jarak titik terjauh sampai tempat terkumpulnya air (meter)
H = Beda ketinggian dari titik terjauh dengan tempat terkumpulnya air (meter).
1
Q R 2 / 3 S 1/ 2 A
n
dimana :
Q = debit (m3/detik)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan saluran (%),(kemiringan memanjang saluran
penyaliran umumnya = 2% = 0,02)
Tabel xx
Koefisien kekasaran dinding saluran
untuk persamaan Manning (n)
Tipe dinding saluran / lining Harga n
Semen 0,010 – 0,014
Beton 0,011 – 0,016
Batu 0,012 – 0,020
Besi 0,013 – 0,017
Tanah 0,02 – 0,03
Gravel 0,022 – 0,035
Untuk membuat desain parit berbentuk trapezium dapat menggunakan formula yang
terdapat dalam lampiran.
h=
Z= kedalaman
kemiringan
saluran
saluran basah
Q = 1,39 h 5/2
Freeboard = 10-30 cm
A
90°
Gambar 5.6
Saluran Segitiga