Penetapan Tipe Bendung dan Ukurannya serta Analisis Profil Aliran Air
Tinggi Bendung
Tinggi Bendung adalah jarak antara lantai muka bandung sampai pada puncak bendung
Diketahui : - Elevasi sawah tertinggi = 473 m
- Elevasi dasar sungai ke lokasi bendung = 470 m
- Peil mercu bendung = 474.5 m
Untuk mendapatkan tinggi muka air maksimum di sungai dilakukan dengan perhitungan trial and arror.
Tinggi muka air pada desain flood sebelum ada bendung adalah tinggi muka air maksimum di hilir bendung
Rumus
CHEZYyang
: Vdigunakan
C R *:I => V = Kecepatan aliran (m/det)
87 2
BAZIN : C A = Luas penampang basah dari sungai (m )
1
R R = Jari-jari hidrolis
Q A *V
I = Kemiringan sungai rata-rata
A
R C = Koefisien kecepatan
P
γ = Koefisien kekasaran (untuk sungai 1.5 - 1.75)
diambil γ = 1.6
P = Keliling basah (m)
Z = Kemiringan talud
Lebar bendung adalah jarak antara tembok pangkal di satu sisi dan tembok pangkal di sisi lain. Dalam
mendisain lebar bedung sebaiknya diambil sama dengan lebar sungai normal (bn), hal ini untuk mencegah
agar aliran sungai tidak terganggu pada saat melewati bendungan, akan tetapiapabila bila lebar yang sama
menyebabkan tinggi muka air di atas mercu bendung tinggi sekali, maka lebar bendung dapat diperbesar
sampai 6/5 Bn
Bn = 6.45071 m h
1
z
Lebar
Diambil pilar dari pasangan batu kali dengan jarak antar pilar = 1 m
Lebar pintu penguras : dipakai n pilar = 1m
Σb = Bn/10
Σb = 0.64507 m dipakai = 1 m
Beff = 4.8 m
Tinggi
k0
H
h0
d
Berdasarkan rumus debit bendung, muka air diatas mercu bendung dapat di tentukan :
3
2 2 => Q = Debit rencana = 11.8892 (m /det)
Q Cd g * B eff * H1.5
3 3 Cd = Koefisien debit = 1.25
2 Beff = Lebar efektif bendung = 4.8 m
3 Q 3
g = Grafitasi = 9.81
H
2 Cd * B eff g
H = 1.10544 m
Tinggi energi hulu (k1) dihitung dari muka air bagian hulu diatas mercu bendung.
Untuk memperoleh ini perlu di hitung faktor - faktor sebagai berikut :
a. Debit per satuan lebar (q) :
q = Q = 11.8892 (m3/det)
Beff 4.8 m
2
= 2.47691 m /det
q2
hc 3
g
hc = 0.85517 m
2
Vo = q = 2.47691 m /det
(P + Ho) 5.60544 m
= 0.44188 m/det
2 2
Ko = Vo = 0.19525 (m/det)
2g 19.62
= 0.00995 m
ho = H - Ko
ho = 1.10544 - 0.00995
ho = 1.09549
Jari-jari kelengkungan :
syarat koefisien 0.3 - 0,7 => diambil = 0.4
Ho = ho + ko
= 1.11199 m
b =P - h
= 4.04929 m
z =H + b
= 5.15473 m
z/H = 4.66306 m ……….
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN AIR THERESSA MONTOLALU (17021101130)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN AIR
1.095487m
X
0.11 m
4.5m I
A
II
8.5m
2.5m
III IX
D E
2.5m IV VIII
B C
F VII
1.710544m G V
2m 1m VI J
H
5m 8.15m I K
Q = Qo + kehilangan
3
Q= 7.92 m /det
Rumus pengaliran :
Q= Debit saluran induk
Q 0.385* m* b * h 2gh => m= koefisien pengaliran = 0.5
b= lebar pintu intake = 2
2
3 h= tinggi pintu intake
Q
h g= grafitasi
0 . 385 * m * b * 2 g
Panjang tanggul
2*H
L => L= Panjang tanggul
I
H= Tinggi air diatas mercu = 1.09549 m
L = 31.7887 m I = Kemiringan sungai = 0.06892 m
h1
2
P1 = γw * h1 = 3.89549 t/m P2
2
P2 = γw *(h1 - h ) = 3.59549 t/m P
h
2
P = (P1 +P2)/2*hbalok = 3.74549 t/m
P1
2
Mmax = 1/8 *P * lk = 3.93744 tm
= 393744m kgcm
2
Balok yang digunakan baja . 37 dengan σlt = 2400 kg/cm
Untuk konstruksi terendam air σlt dikalikan dengan faktor 2/3
2
σlt = 2400*2/3 = 1600 kg/cm
2
σlt = M/W => W= 1/6 * hbalok * t
3
W= 500 cm
2 2
= 787.4 kg/cm < 1600 kg/cm (OK!)
Tekanan air :
AB = γw *( hbanjir - h) * kw
3 B
= 5.211m t/m A
CD = γw *hbanjir* kw 4.5 m
2
= 5.511 t/m E C D
Tekanan lumpur
3
γs = 1.6 t/m
o
Ø = 30
EC = γs' * h* ka = (γs - γw)*h*(1 - sinØ)/(1 + sinØ)
2
EC = 0.9 t/m
2
ED = EC+CD = 6.411 t/m
q = h/2 * (AB + ED)
q= 26.15m t/m
2
Mmax = 1/8 * q * L
= 29.418m tm
= 3E+06m kgcm => Digunakan = 2
= 1E+06m kgcm
σlt = M/W
W = 1/6 * hbalok * t2 => t= 20 cm 11750
3
W= 2308 cm cm
2
σlt = 637.39m kg/cm < 1600 kg/cm2 (OK!)