Anda di halaman 1dari 25

PEMATUSAN

• yaitu sistem pengaliran pembuangan air


disuatu daerah jalan rel agar tidak sampai
terjadi penggenangan.
• Fungsinya:
 Mengurangi pengaruh air agar jalan selalu
dalam kondisi firm (mantap, keras dan padat)
 Tidak ada genangan air pada jalan rel
 Perjalanan kereta api tidak terganggu
Ada 3 (tiga) macam pematusan, yaitu:

a) Pematusan permukaan (Surface Drainage)


b) Pematusan bawah tanah (Sub- Drainage)
c) Pematusan lereng (Drainage of Slope)

Pematusan Permukaan
Ada 2macam
 Pematusan memanjang (side-ditch)
 Pematusan melintang (Cross drainage)
Data yang diperlukan untuk perencanaan
pematusan permukaan
1. Data curah hujan dalam jam, harian maupun
tahunan
2. Keadaan permukaan tanah (topografi) dan
tata guna (landuse) setempat
3. Jenis tanah setempat, Kemiringan tanah
Bentuk saluran pematus
4. Pematusan memanjang (trapezium, lingkaran
atau segitiga terbalik)
5. Pematusan melintang (gorong-gorong
(culvert)
Kecepatan aliran pembuangan air (V)
Bahan Kecepatan Aliran V (m/ detik)
Beton 0,6- 3,0

Aspal 0,6-1,5

Pasangan batu/ bata 0,6- 1,8

Kerakal, atau lempung yang sangat kompak 0,6-1,0

Pasir kasar, atau tanah berkerakal atau berpasir 0,3- 0,6

Lempung dan sedikit pasir. 0,2-0,3

Tanah berpasir halus, atau berlanau 0,1- 0,2


Ukuran Penampang saluran terbuka

• Ukuran penampang saluran harus cukup besar


sehingga mampu membuang debit air hujan
yang menuju padanya (strom water runoff).
• Bila dinyatakan dengan rumus, maka
Q2 > 1,20 Q1
• kemudian :
• Q2 =V2. A2
• V=

R2 = P 2
Dimana
• Q1 = Debit air yang dibuang (m3/ det)
• Q2 = Debit air rencana saluran
• V2 = Kecepatan aliran rencana dalam saluran (m/
det), besarnya harus masuk dalam herga batasnya.
• R2 = Jari-jari hidrolik saluran rencana (m)
• A2 = Luas penampang basah saluran rencana (m)
• P2 = Keliling basah saluran rencana (m)
• i2 = Kemiringan muka aliran air dalam saluran
rencana
• n = Koefisien kekasaran saluran rencana.
Gambar penampang saluran
H = Tinggi air, bervariasi
A
W
W = Ambang bebas
(waking, free board)
H

Ukuran saluran (A, P dan H) dperoleh secara coba-


coba
Besaran koefiensi kekasaran saluran (n)
Tipe pematusan Permukaan saluran Koefisiensi Kekasaran
Tanah 0,02 0,025
Tidak diperkuat Pasir dan kerikil 0,25 0,04
Cadas 0,025 0,035
Plesteran semen 0,01 0,013
Beton 0,013 0,018
Dibuat ditempat
“ Rubble Wet mortarmasonry” 0,015 0,03
“ Rubble Dry mortarmasonry” 0,025 0,035
Pipa beton bertulang sentrifugal 0,01 0,014
Pracetak
Pipa beton 0,012 0,016
Besarnya debit air yang harus dibuang, Q1
(m3/ det)
tergantung pada
1. Luas daerah pengaliran air yang akan
menyerang jalan rel, A (km2)
2. Inetensitas hujan rata-rata maksimum di
daerah termaksud I (mm/ jam)
• Koefisinsi pengaliran dari daerah termaksud
(C)
•  
Dimensi saluran
• Dimensi saluran ditentukan atas dasar
rumusan Q2 = V x A
• Besarnya Q ditentukan atas rumusan Rational
Formula Q = 0,278 C.I.A dimana :
Q = Debit air
C = Koefisien pengaliran  tabel
I = Intensitas hujan
A = Luas daerah pengaliran
Tabel Harga C untuk kondisi permukaan tanah.
  Kondisi Permukaan Tanah C

* Lereng - tanah berbutir halus 0,40-0,65


- tanah berbutir kasar 0,10-0,30
- tanah batuan keras (hardrock ) 0,70-0,85
- tanah batuan lunak (softrock ) 0,50-0,75
* „Turf‟ Diselimuti tanah berpasir
- Kemiringan 0-2 %, 0,05-0,10
- Kemiringan 2-7 %, 0,10-0,15
- Kemiringan >7 %, 0,15-0,20
Diselimuti tanah „cohesive‟
- Kemiringan 0-2 %, 0,13-0,17
- Kemiringan 2-7 %, 0,18-0,22
- Kemiringan >7 %, 0,25-0,35
* Daerah perbukitan 0,30-0,50
* Daerah pegunungan 0,50-0,70
* Sawah dan genangan air 0,70-0,80
* Padang olahan 0,10-0,30
Tabel Harga C tergantung tata guna tanah

Tata Guna tanah C


* Daerah komersial - Kota 0,70 0,95
- Sebelah kota 0,50 0,70
* Daerah industri - Padat 0,60 0,90
- Kurang padat 0,50 0,80
* Daerah pemukiman - Penuh rumah 0,50 0,80
- Ada yang kosong 0,30 0,50
* Daerah hijau/ tanah olahan dan hutan 0,10 0,30
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

• Drainase bawah permukaan bertujuan untuk


menjaga elevasi air tanah agar tidak
mendekati permukaan tanah tempat badan
jalan rel berada. Sesuai dengan maksud dan
tujuannya, pada badan jalan rel berupa
permukaan asli dan galian, ketebalan bagian
jalan rel setebal minimum 75 cm dari dasar
balas harus selalu dalam keadaan kering.
• Konstruksi drainase bawah permukaan
biasanya berupa pipa berlubang yang
diletakkan diatas lapisan pasir setebal ≥
10 cm, kemudian secara berurutan
diatasnya dihamparkan kerikil dengan
ketebalan ≥ 15 cm, diatas lapisan kerikil
tersebut dihamparkan bahan kedap air
• Beberapa data yang diperlukan untuk
perencanaan dan perancangan drainase
bawah permukaan adalah :
a)Elevasi muka air tanah pada saat musim
penghujan
b)Koefisien permeabilitas tanah setempat
c)Elevasi dan kemiringan lapisan kedap air yang
ada
DRAINASE LERENG

• Drainase lereng jalan rel dibuat dengan maksud dan


tujuan berikut :
a)Sebagai upaya untuk mencegah agar air permukaan
yang berasal dari punggung lereng tidak mengalir
secara deras, karena aliran deras mengakibatkan
gerusan pada permukaan dan kaki lereng
b)Mencegah terjadinya rembesan air dari permukaan
lereng kedalam badan jalan rel, karena rembesan yang
terjadi dapat menyebabkan lereng longsor secara
mendadak dan atau memperlemah badan jalan rel
Terdapat 4 (empat) jenis drainase lereng, yaitu :
a)Selokan punggung, berupa saluran terbuka
yang memanjang di punggung lereng
b)Selokan tengah, berupa saluran terbuka yang
memanjang di tengah lereng
c)Selokan penangkap, berupa saluran terbuka
yang memanjang di kaki lereng, dan
d)Drainase kombinasi, yaitu kombinasi antara
drainase tegak lurus dan drainase miring
DRAINASE EMPLASEMEN
• Kondisi spesifik terjadi di emplasemen, yaitu
terdapat banyak jalur (track) yang
berdampingan. Untuk mendapatkan
pembuangan air yang baik dapat dibuat
saluran terbuat dari pipa dengan dinding
berlubang-lubang. Pada gambar dibawah ini
tiap-tiap track di bawahnya dipasang saluran
drainase.
Contoh soal
• Rencanakan demensi saluran samping jika
intensitas curah hujan di lakasi jalan 50
mm/jam jika daerah kanan jalan selebar 50 m
berupa persawahan panjang 1.5 km
Jika penampang saluran
a. segiempat (b=h)
b. trapesium, kemiringan lereng h=1, v=1,5
Saluran rencana terbuat dari pasangan batu bata

Anda mungkin juga menyukai