Anda di halaman 1dari 51

AIR TANAH (GROUNDWATER)

Air tanah = air yang mengisi rongga-rongga batuan di bawah


permukaan tanah pada zone jenuh air (saturated zone).
Sumber utama air tanah adalah air hujan.

Air tanah bergerak :


Max. 10 m/hari
Min. 1 m/tahun
SIKLUS AIR TANAH

Keywords : infiltration - percolation - recharge


VERTIKAL AIRTANAH
DIMANAKAH TERDAPAT AIR TANAH ??
Akuifer (aquifer)
Aqui = air Fer (ferre) = menerima dan mengalirkan
Akuifer merupakan formasi atau perlapisan jenuh air yang mampu
menyimpan dan mengalirkan airtanah dalam jumlah yang cukup.

Cukup artinya mampu mengaliri atau menjadi sumber suatu sumur, sungai atau
mataair.

Contoh : pasir, kerikil, kerakal, atau campurannya.


Aquifer Bocor (Leaky)
• Semi Confined Aquifer (menampung air sementara)
• Bila confining unit adalah semi permeable/aquitard (lempung)
Aquifuge (fuge = tertutup)
• Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air sama sekali
(kedap) (contoh: granit)
Aquitard
• Formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat
mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas (contoh: lempung
pasiran)
Aquiclude
• Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air dalam jumlah
yang banyak (contoh:lempung)
Aquifer Bebas (Unconfined aquifer)
• Aquifer tidak tertekan.
• Jika muka airtanah merupakan batas atas dari akuifer.
Aquifer Tertekan (Confined aquifer)
• Terletak di bawah atau di antara lapisan kedap air (confining
layer atau impermeable)
• Hydraulic head atau water table terletak di atas batas atas
aquifernya, biasa disebut piezometric atau potentiometric.
• Karena tekanan, kadang-kadang muka airtanah aquifer
tertekan pada sumur bor dapat melebihi permukaan tanah
(flowing artesian well).
Aquifer Menggantung (Perched aquifer)
• Terletak di atas unconfined aquifer, dan aliran airtanah ke
bawah tertahan oleh confining layer yang tidak kontinyu.
AKUIFER BEBAS & TERTEKAN
AKUIFER MENGGANTUNG (PERCHED AQUIFER)
2
FAKTOR PENENTU KARAKTERISTIK AIR TANAH

1. CURAH HUJAN
2. MATERIAL BATUAN
3. GEOMORFOLOGI
4. VEGETASI
POROSITAS BATUAN (α)

• Porositas (α) atau kesarangan batuan adalah rasio antara


volume pori-pori batuan dengan total volume batuan.
 = volume pori2 / volume batuan

• Porositas primer : tergantung dari matrix batuan itu


sendiri.
• Porositas sekunder : karena proses solusional atau
rekahan pada batuan.
A. Sedimen sortasi (pemisahan ukuran butir) bagus, porositas besar
B. Sortasi tidak bagus (butir besar & kecil campur), porositas kecil
C. Sortasi sedimen bagus, terisi oleh endapan yang porus, secara
keseluruhan porositas bagus
D. Sortasi sedimen bagus tetapi porositas berkurang karena deposit
mineral yang tidak porus pada pori-pori
E. Porositas tinggi karena proses solusional (rekahan tanah/batuan)
F. Porositas karena rekahan, tergantung pola retakan
Material Porositas (α)
(%)
Unconsolidated deposits
Gravel 25 – 40
Sand 25 – 50
Silt 35 – 50
Clay 40 – 70
Batuan
Fractured basalt 5 – 50
Karst Limestone 5 – 50
Sandstone 5 – 30
Limestine, dolomite 0 – 20
Shale 0 – 10
Fractured crystalline rock 0 – 10
Dense crystalline rock 0–5
TINGGI MUKA AIR TANAH (Hydraulic head)

Tinggi muka air tanah adalah tinggi


elevasi tempat dikurangi kedalaman
muka air tanah.

Contoh :
Muka air tanah di titik A = 5 meter dpt
(dari permukaan tanah)
Elevasi titik A = 150 m dpal

Hydraulic head (h) = 150 – 5 = 145 m


dpal (dari permukaan air laut)
GERAK DAN DEBIT AIR TANAH
• Hukum Darcy (1856)
• Spesific discharge/kecepatan aliran per unit volume tabung adalah :
V = Q/A = (m3/dt)/m2 = m/dt

• Sehingga jika kecepatan pada airtanah dikenal sebagai hydraulic


conductivity/permeabilitas (K) material batuan & kemiringannya maka :

V = -K (dh/dL), sehingga debit airtanah :

Q = -K . (dh/dL) . A

dimana :
• A = luas penampang tabung
• (dh/dL) = kemiringan/hydraulic gradient
• K = kecepatan airtanah dalam batuan (permeabilitas = K)
JARING AIR TANAH/FLOWNETS

• Peta/gambar pada media 2 dimensi


yang berisi garis-garis yang
menghubungkan titik-titik yang
mempunyai kedalaman airtanah
(head) yang sama
• Airtanah akan mengalir tegak lurus
(90o) memotong kontur airtanah
karena pengaruh gravitasi dari
hydraulic head tinggi ke rendah
• Jika peta kontur dilengkapi dengan
arah aliran airtanah, maka biasa
disebut dengan FLOWNETS
PERMASALAHAN2 AIR TANAH
1. Cone of depression
2. Intrusi air laut
3. Land Subsidence
4. Kontaminasi airtanah
Resapan Air
Resapan Air

The infiltration tank system is the ideal way to manage stormwater run off
in permeable or semi permeable soil conditions. The system is designed to
capture surface water through infiltration, and then clean and filter the
water before it is allowed to recharge the water table providing moisture
for surrounding vegetation. No impermeable liners are used in the
installation so water is not retained.
Resapan Air
Bangunan Resapan
• Bidang Resapan (BR)
• Sumur Resapan (SR)

1 mm/hari = ? Liter/m2/hari
Tabel Koefisien Limpasan, C
Contoh Soal 1
200 m2 luas lahan (A) calon rumah BTN sebelumnya merupakan
pekarangan/taman dengan harga koefisien limpasan (Co) = 0,2.
Hujan (R) jatuh setinggi 150 mm/hari. Berapakah volume
limpasan keluarnya?
Jawaban Contoh Soal 1
• Diketahui:
• Luas A = 200 m2
• Koef. Limpasan Co=0,2
• Curah hujan R = 150 mm/hari
• Ditanya: volume limpasan keluarnya?

Volume hujan = A.R = 200 m2.150 mm/hari.m/1000mm= 30 m3/hari


Volume limpasan keluar = Co.A.R = 0,2 . 30 m3/hari = 6 m3/hari
Volume resapan alami = Vol hujan – Vol limpasan keluar
= 30 – 6 = 24 m3/hari
Contoh Soal 2 (Lanjutan Soal 1)
Kemudian lahan 200 m2 tersebut dipakai rumah BTN, dengan KDB
(Koefisien Dasar Bangunan) 0,6 dan harga koefisien bangunan CB
= 0,95. Berapa besar limpasan keluarnya?
Jawaban Contoh Soal 2
CTB = (CA . AA + CB . AB + …) / (AA + AB +…)
Dengan AA = Ao – AB, maka
CTB = (Co . (Ao - AB) + CB . AB) / (Ao - AB + AB)
= (Co.Ao – Co.AB + CB.AB)/Ao
= (Co.Ao)/ Ao + (CB - Co). AB / Ao
= Co + AB / Ao (CB - Co)
= Co + KDB (CB - Co)

CTB = 0,2 + 0,6 (0,95 – 0,2) = 0,65


Limpasan keluar menjadi = CTB.A.R = 0,65. 30 = 19,5 m3/hari
Jawaban Contoh Soal 2
Volume andil banjir per hari (VAB) = Limp. terbangun per hari – Limp. keluar per hari
= 19,5 m3/hari– 6 m3/hari = 13,5 m3/hari (per rumah per hari hujan)
Koefisien andil banjir ΔC = KDB (CB-Co)

VAB= ΔC.A.R = KDB (CB-Co).A.R

Kapasitas Bidang Resapan diharapkan mampu merembeskan VAB


(mengurangi VAB menjadi nol) agar limpasan kembali seperti sebelum
terbangun (lahan kebun).
Kapasitas Bidang Resapan
Kapasitas Bidang Resapan diharapkan mampu

VAB = KDB (CB-Co) A. R = ABR. Kr

Kr = kemampuan tanah untuk meresapkan air

= 128/√T (liter/m2/hari)

T = hasil tes perkolasi (menit/cm)


Contoh Soal 3
(Lanjutan Soal 1 dan 2)
Calon rumah BTN, Ao = 200 m2, KDB 0,6. Semula lahan kebun
dengan Co=0,2. Setelah dibangun developer tidak sanggup
mengembalikan harga CTB menjadi Co, tetapi menjadi CTBWL=0,4.
Tinggi hujan 150 mm/hari, T=0,8 menit/cm.
Ditanyakan berapa luas Bidang Resapan?
Jawaban Contoh Soal 3
Calon rumah BTN, Ao = 200 m2, KDB 0,6. Semula lahan kebun dengan
Co=0,2. Setelah dibangun developer tidak sanggup mengembalikan
harga C menjadi Co, tetapi menjadi CTBWL=0,4. Tinggi hujan 150
mm/hari, T=0,8 menit/cm
Ditanyakan berapa luas Bidang Resapan?

Limpasan Terbangun = 19,5 m3/hari (lihat jawaban sebelumnya)


Limpasan Keluar = CTBWL.A.R = 0,4.30 = 12 m3/hari
Vresap = VAB = Limpasan Terbangun – Limpasan Keluar
= 19,5 m3/hari - 12 m3/hari = 7,5 m3/hari
Atau VAB = (CTB – CTBWL).A.R = (0,65 – 0,4).30 = 0,25.30 = 7,5 m3/hari

Kr = 128/√T = 128/√0,8 = 143,1 liter/m2/hari = 0,143 m/hari


ABR = VAB/Kr = 7,5 m3/hari / 0,143 m/hari = 52,45 m2
Bidang Resapan
Lubang Resapan(LRB)
Lubang Resapan Biopori (LRB)
Lubang Resapan Biopori (LRB)
Sumur Resapan

Anda mungkin juga menyukai