Pencemaran
• Dapat merusak tata guna air dan membahayakan
kesehatan melalui zat yang bersifat racun
• Pencemaran airtanah lebih sulit dideteksi daripada
pencemaran air permukaan
• Proses pencemaran airtanah:
Menyerapnya air dari presipitasi di atas overburden
Bercampur dengan cairan yang telah terbentuk
sebelumnya =>air asam tambang
Air asam tambang bergerak ke muka airtanah membentuk
kantong2 (beda berat jenis)dan terbawa aliran airtanah
Air asam tambang + airtanah => konsentrasi encer namun
volume bertambah
Contoh ANDAL Tambang Batubara BEK : Air larian dan Laju sedimentasi
Berdasarkan kondisi lahan eksisting, dimana terdapat lahan yang masih terbuka untuk
bukaan tambang dan lahan yang sudah direklamasi, maka nilai C yang digunakan dalam
perhitungan adalah 0,9 untuk lahan yang masih terbuka untuk bukaan tambang dan
0,03 untuk lahan yang sudah direklamasi dan direvegetasi
Tingkat sedimentasi pada kondisi pada rona awal (2002) untuk lahan dengan kelas lereng 15-
25% (MPT) adalah sekitar 3.100 ton/tahun. Berdasarkan Tabel 3.20 diatas, tingkat sedimentasi
rata-rata pada lahan di kelas lereng 15-25% adalah 62.134 ton/tahun yang berarti akan
mengalami peningkatan sebanyak 20 kali.
Contoh AMDAL Tambang Batubara BEK : siklus dan neraca air
350,00
300,00
250,00
200,00
150,00
100,00
50,00
0,00
-50,00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
Model transport kontaminan logam berat pada disain TSF
rencana tambang emas (uji aspek hidrogeologi)
Conto ANDAL Tambang Batubara BEK :
Kajian Koneksitas dan Kualitas Airtanah Terhadap Infiltrasi
Sistem Akuifer dan Daya Dukung Lingkungan
• Kondisi daerah basah dan kering pada area batugamping belum banyak berubah,
area clay cukup banyak bertambah karena area penambangan menjadi cebakan
air yang baru
• Arah aliran air tanah secara umum menuju ke Utara (laut), belum mengalami
perubahan
22
Kondisi Air Tanah Penambangan di Elevasi 40 mdpl
• Kondisi daerah basah meluas di area batugamping dan lempung karna kedua pit
lebih rendah dari topografi sekitar
• Arah aliran air tanah secara umum menuju ke Utara (laut), belum mengalami
perubahan
23
Kondisi Air Tanah Penambangan di Elevasi 20 mdpl
• Kondisi daerah basah meluas di area batugamping dan lempung karna kedua pit
lebih rendah dari topografi sekitar
• Arah aliran air tanah secara umum menuju ke Utara (laut), belum mengalami
perubahan
• Interpretasi dari peta tata guna lahan, maka data daerah penelitian
didominasi oleh hutan lahan kering yaitu 97%. Dengan luas area terganggu
4.744,32 ha, maka sebesar 18,91% tata guna lahan akan berubah
Peta morfologi sebelum dan sesudah penambangan
Luas
Sub DAS (ha) Luas (%)
1.335,1
3.359,5
66
5
13
Benangin 3.935,3 16
Total 25.086,9 100
Neraca hidrologi sebelum penambangan
Litologi K
NO Lapisan Satuan batuan
dominan (m/det)
1 Batulanau Akuitar 1 6,81×10-8 – 8,41×10-7 Perselingan
batulanau dan
2 Batupasir Akuifer 1 (0,01–1,01)×10-4 batupasir
3 Batulanau Akuitar 2 6,62×10-8 –3,62×10-7
Perselingan
4 Batupasir Akuifer 2 (1,17–1,6)×10-4 batupasir kuarsa
Batulanau dan batulempung
5 Akuitar 3 8,03×10-8 – 2,5×0-7
lempungan
Peta lapisan akuifer
Peta pola aliran air tanah (hasil permodelan)
sebelum penambangan
Peta pola aliran air tanah (hasil Permodelan Numerik)
saat penambangan
Penambangan 195,5
Peta Lokasi sampel sumur bor airtanah
Kesimpulan hasil Kajian Koneksitas dan Kualitas Airtanah Terhadap
Infiltrasi Sistem Akuifer dan Daya Dukung Lingkungan
• Menganalisis debit air (air hujan; air limpasan; air tanah; dan
air sungai)
• Menganalisis catment area
• Merencanakan penyaliran dengan membuat saluran-
saluran:
Di sekeliling tambang
Di atas jenjang
Di lantai jenjang
Di dalam tambang (mine sump)
Yang dipompa ke settling pond yang dilengkapi kolam
pengontrol sebelum dibuang ke badan air:
Menghitung kebutuhan pompa
Menghitung dimensi saluran
Menghitung dimensi dan luas settling pond
Debit air hujan, air limpasan, air tanah
Luas Debit Air Perkiraan Catchment Koefisien Debit Air Debit Air Debit Air Debit Air Total
Intensitas
Air Bukaan Air
Curah Koefisien
No Blok Tambang Tahun limpasan Tambang Hujan Catchment Limpasan Air Limpasan Hujan dan Hujan dan Tanah Debit
Hujan Pit
Aktif (m3/detik) Area Limpasan (m3/detik) Limpasan Limpasan Air
(mm/jam) (mm/jam) (Ha) (Ha) (Ha) (m3/detik) (m3/jam) (m3/jam) (m3/jam)
2019 16.00 0.78 124.94 0.9 1.39 225.00 349.94 0.3 0.06 1.45 5,229 5.80 5,235.04
1 Biangan 2020 16.00 0.78 138.24 0.9 1.54 510.10 648.34 0.3 0.12 1.65 5,956 5.80 5,961.58
2021 16.00 0.78 49.3 0.9 0.55 510.10 559.40 0.3 0.10 0.65 2,337 5.80 2,343.28
2019 16.00 0.78 64.26 0.9 0.71 333.57 397.83 0.3 0.07 0.79 2,831 5.80 2,837.05
2020 16.00 0.78 150.7 0.9 1.68 755.52 906.22 0.3 0.16 1.84 6,622 5.80 6,628.14
2021 16.00 0.78 322.02 0.9 3.58 462.42 784.44 0.3 0.14 3.72 13,401 5.80 13,407.20
2022 16.00 0.78 413.07 0.9 4.59 512.66 925.73 0.3 0.17 4.76 17,138 5.80 17,144.02
Lempenang-East
2023 16.00 0.78 396.26 0.9 4.41 367.18 763.44 0.3 0.14 4.54 16,360 5.80 16,365.51
2 (P3000Bk22,P3000Bk2
2024 16.00 0.78 438.92 0.9 4.88 431.33 870.25 0.3 0.16 5.04 18,137 5.80 18,142.76
1,P6000Bk21)
2025 16.00 0.78 337.29 0.9 3.75 285.02 622.31 0.3 0.11 3.86 13,907 5.80 13,913.02
2026 16.00 0.78 236.23 0.9 2.63 164.40 400.63 0.3 0.07 2.70 9,717 5.80 9,723.18
2027 16.00 0.78 225.49 0.9 2.51 180.10 405.59 0.3 0.07 2.58 9,291 5.80 9,296.46
2028 16.00 0.78 194.66 0.9 2.16 180.10 374.76 0.3 0.07 2.23 8,036 5.80 8,042.22
2020 16.00 0.78 32.33 0.9 0.36 112.00 144.33 0.3 0.03 0.39 1,388 5.80 1,393.92
2021 16.00 0.78 154.71 0.9 1.72 473.62 628.33 0.3 0.11 1.83 6,602 5.80 6,607.89
2022 16.00 0.78 346.53 0.9 3.85 396.18 742.71 0.3 0.13 3.99 14,355 5.80 14,361.24
2023 16.00 0.78 372.94 0.9 4.15 378.14 751.08 0.3 0.14 4.28 15,418 5.80 15,423.93
Lempenang-Central 2024 16.00 0.78 486.26 0.9 5.41 614.27 1,100.5 0.3 0.20 5.61 20,182 5.80 20,187.68
(P3000Bk14,P3000Bk1 2025 16.00 0.78 629.64 0.9 7.00 779.07 1,408.7 0.3 0.25 7.26 26,122 5.80 26,127.94
3 8,P3000Bk20,P6000Bk 2026 16.00 0.78 690.58 0.9 7.68 359.90 1,050.5 0.3 0.19 7.87 28,329 5.80 28,334.46
14,P6000Bk20,P8000B 2027 16.00 0.78 812.76 0.9 9.04 451.38 1,264.1 0.3 0.23 9.27 33,359 5.80 33,364.56
k15) 2028 16.00 0.78 824.52 0.9 9.17 942.19 1,766.7 0.3 0.32 9.49 34,156 5.80 34,162.26
2029 16.00 0.78 935.94 0.9 10.41 746.03 1,682.0 0.3 0.30 10.71 38,562 5.80 38,567.51
2030 16.00 0.78 632.72 0.9 7.04 746.03 1,378.8 0.3 0.25 7.28 26,226 5.80 26,231.75
2031 16.00 0.78 509.28 0.9 5.66 746.03 1,255.3 0.3 0.23 5.89 21,204 5.80 21,209.90
2032 16.00 0.78 454.14 0.9 5.05 746.03 1,200.2 0.3 0.22 5.27 18,961 5.80 18,966.67
Debit air sungai
Nama Sungai Debit Hasil Debit Hasil Debit Hasil Debit Hasil Debit Hasil Debit Hasil Debit Hasil Debit Hasil Debit Hasil
Pengukura Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran
n Saat Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Studi Juni 2013 Sept 2013 Jan 2014 Des 2017 Maret 2018 Mei 2018 Sept 2018 Des 2018
ANDAL 3
(m /detik) 3
(m /detik) 3
(m /detik) 3
(m /detik) 3
(m /detik) 3
(m /detik) 3
(m /detik) (m3/detik)
2002
(m3/detik)
Sungai 5,57 28,80 0,17 4,76 3,75 1,60 2,30 0,73 1,65
Lempanang
Sungai 0,713 0,4 0,19 1,80 6,90 1,07 1,84 0,64 1,41
Kepan/Biangan
hilir
Sungai 2,52 0,65 2,33 0,52 3,24
Kepan/Biangan
hulu
Sungai Tenaik 0,48 17,10 0,05 1,17 1,52 0,28 0,38 0,10 0,43
Sungai Teweh 145,2 175 5,65 22,13 11,22 3,53 2,88 1,44 13,67
Sungai Pirak 7,5 62 1,49 3,59 5,28 2,76 8,16 1,33 1,94
hilir
Sungai Pirak 1,93 8,13 6,0 0,62 3,83
hulu
Sungai Inou 22,1 6,6 0,02 0,02 0,38 0,10 0,11 0,11 0,05
Sungai Pikuk 1,98 0,03 - 0,38 0,19 0,19 0,07 0,08
Sungai Lahai 144 40,80 172,8 26,00 26,25 21,16 18,67 93,67
Sungai 5,32 32,48 4,50 3,57 6,69 0,80 2,12
Benangin
Dimensi saluran
cenderung menurun, kecuali pada AS2 dan AS4 yang cenderung meningkat. Kesadahan cenderung menurun, kecuali pada AS2 yang cenderung meningkat. Feair sumur pada
total air sumur pada bulan September 2018 masih memenuhi baku mutu lingkungan bulan September 2018 masih memenuhi baku mutu lingkungan
cenderung menurun, kecuali pada AS3 yang cenderung meningkat. Kesadahan total air cenderung meningkat. Total koliform air sumur pada September 2018 sudah ada
sumur pada bulan September 2018 masih memenuhi baku mutu lingkungan yang melebihi baku mutu lingkungan(di AS-4) berdasarkan PERMENKES RI Nomor
32 Tahun 2017 Lampiran I. Bab II.A
TSS
Lokasi TP-1 TP-2 TP-3 TP-4 TP-4A TP-5 TP-6 TP-7 TP-8 TP-8A S.Bena-
ngin
TP-1 : Sungai Lahai;
Satuan mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
TP-2 : Sungai Teweh;
Rona Awal 108 207 13 33 - 11 336 7 69 - -
TP-5 : Sungai Pikuk;
Rona Awal Sep 2011 335 14 38 23 - 16 4 9 63 - - TP-6 : Sungai Inou;
Rona Awal Des 2011 29 103 180 166 - 58 3 8 47 - - TP-7 : Sungai Lampanang,
Mar 2012 302 164 46 111 58 18 15 81 112 104 - Sungai Benangin (Kalimantan Tengah)
Jun 2012 68 64 34 20 11 11 4 11 27 17 - TP-3 : Sungai Tenaik;
Sep 12 68 82 14 15 13 24 4 16 13 20 - TP-4 : Sungai Biangan;
Dec 12 32 101 691 7 52 34 19 21 70 230 - TP-4A : Sungai Biangan Hulu;
Feb 13 41 69 8 25 10 12 286 18 12 22 22 TP-8 : Sungai Pirak Hilir;
Jun 13 52 119 36 227 45 20 14 18 92 145 28
TP-8A : Sungai Pirak Hulu,
Sept 13 81 51 51 38 30 19 20 36 96 33 27
Jan 2014 33 102 113 123 116 5 82 46 282 132 32
TP-22 : Sungai Mahakam Hulu;
Des 2017 81 105 45 455 58 34 38 131 497 681 38 TP-23 : Sungai Mahakam Hilir
Mart 2018 93 63 73 62 274 11 7 14 201 41 150 (Kalimantan Timur)
Mei 2018 114 112 87 175 20 18 18 117 698 262 163
Sept 2018 48 18 127 223 42 46 57 53 272 106 60
Des 2018 48 98 81 373 63 10 21 28 266 182 94
Maret 2019 6 9 43 47 106 6 <2 8 29 <2 16
Mei 2019 34 93 60 18 40 15 12 16 124 167 326
Bakumutu 50
Cenderung berfluktuasi. Sebagian sudah tidak memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Kelas I) dan Perda Provinsi Kaltim No. 02 Tahun
2011, Kelas II. Kondisi rona awal 2002 dan 2011 juga menunjukkan parameter TSS yang sebagian sudah tidak memenuhi
baku mutu. Diperkirakan hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kikisan tanah, daun, dan ranting-ranting pohon yang
sudah mengalami pembusukan, terbawa oleh air hujan kedalam sungai. Kondisi sungai-sungai yang berada di dalam hutan
pada waktu musim hujan pada umumnya memang demikian, terutama bila telah terjadi pembukaan lahan disekitarnya
Air permukaan/sungai
Warna
S. Benangin
Lokasi TP-1 TP-2 TP-3 TP-4 TP-4A TP-5 TP-6 TP-7 TP-8 TP-8A
Satuan PtCo PtCo PtCo PtCo PtCo PtCo PtCo PtCo PtCo PtCo PtCo
TP-1 : Sungai Lahai;
Rona Awal - - - - - - - - - - -
Rona Awal Sep 2011 100 33 99 89 78 39 46 91 -
TP-2 : Sungai Teweh;
- -
Rona Awal Des 2011 43 55 187 183 - 46 31 48 46 - - TP-5 : Sungai Pikuk;
Mar 2012 53 46 83 146 117 18 28 48 149 99 - TP-6 : Sungai Inou;
Jun 2012 42 23 50 39 32 20 16 32 58 45 - TP-7 : Sungai Lampanang,
Sep 12 44 57 83 74 65 58 33 47 82 82 - Sungai Benangin (Kalimantan Tengah)
Dec 12 55 39 226 7 50 25 41 50 43 107 - TP-3 : Sungai Tenaik;
Feb 13 46 31 119 45 103 35 114 33 89 59 18
TP-4 : Sungai Biangan;
Jun 13 49 48 61 153 89 28 43 58 86 104 34
Sept 13 53 30 74 88 59 48 41 68 46 44 38
TP-4A : Sungai Biangan Hulu;
Jan 14 41 35 17 125 93 9 41 26 92 68 29 TP-8 : Sungai Pirak Hilir;
Des 2017 23 37 6 25 43 23 19 25 49 45 33 TP-8A : Sungai Pirak Hulu,
Mart 2018 22 25 7 18 15 9 13 21 45 35 15 TP-22 : Sungai Mahakam Hulu;
Mei 2018 27 29 16 18 17 20 20 35 46 48 29 TP-23 : Sungai Mahakam Hilir (Kalimantan Timur)
Sept 2018 4 34 39 28 13 52 42 63 48 49 40
Des 2018 47 7 30 24 39 27 23 18 41 68 7
Maret 2019 22 19 112 18 119 71 26 27 76 31 19
Mei 2019 34 86 16 38 24 48 28 44 79 48 86
Bakumutu - - 100 100 100 - - - 100 100 -
Parameter warna sudah ada yang tidak memenuhi baku mutu berdasarkan Perda Provinsi
Kaltim No. 02 Tahun 2011 Kelas II, yaitu di sungai Tenaik, Kepan/Biangan, dan Pirak. Saat
rona awal 2011 parameter warna di sungai Tenaik dan Kepan/Biangan juga sudah tidak
memenuhi baku mutu. Kecenderungannya kadar warna dalam periode 2 tahun terakhir
dapat menurun
Air permukaan/sungai
Besi (Fe)
Lokasi TP-1 TP-2 TP-3 TP-4 TP-4A TP-5 TP-6 TP-7 TP-8 TP-8A S. Ben
TP-1 : Sungai Lahai;
Satuan mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
0,36 0,33 0,52 0,71 0.38 0,27 0,82 0,68 0,77 - -
TP-2 : Sungai Teweh;
Rona Awal
Rona Awal Sep 2011 1.69 0.46 3.11 1.98 - 2.17 1.41 1.53 2 - - TP-5 : Sungai Pikuk;
Rona Awal Des 2011 0.73 0.46 1.08 0.72 - 0.46 1.09 1.7 1.81 - - TP-6 : Sungai Inou;
Mar 2012 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 - TP-7 : Sungai Lampanang,
Jun 2012 0.51 0.27 1.78 1.34 1.12 0.94 1 1.36 1.42 1.3 - Sungai Benangin (Kalimantan Tengah)
Sep 12 0,54 0,44 1,80 1,14 0,85 1,39 0,92 0,81 1,01 1,11 - TP-3 : Sungai Tenaik;
Dec 12 1,66 1,62 1,22 0,23 0,91 0,47 0,84 1,03 1,29 0,83 - TP-4 : Sungai Biangan;
Feb 13 0,532 0,437 0,831 0,791 0,828 0,971 0,971 1,11 0,653 0,626 0,395 TP-4A : Sungai Biangan Hulu;
Jun 13 1,11 0,983 1,58 0,785 1,19 1,19 2,05 1,84 1,09 1,18 0,671
TP-8 : Sungai Pirak Hilir;
Sept 13 0,566 0,501 2,64 1,96 1,70 1,85 1,52 1,83 1,73 1,69 0,615
TP-8A : Sungai Pirak Hulu,
Jan 14 0,493 0,307 1,04 1,11 1,20 0,64 1,28 1,21 1,43 0,987 0,375
Des 2017 2 3 0,26 0,9 0,1 1 2 1 1 0,2 3
TP-22 : Sungai Mahakam Hulu;
Mart 2018 0,6 0,2 0,1 0,7 0,8 0,2 0,6 0,9 1,2 0,97 0,3 TP-23 : Sungai Mahakam Hilir
Mei 2018 0,9 0,4 1 0,5 0,4 0,5 1 0,7 0,68 1 0,3 (Kalimantan Timur)
Sept 2018 1 0.4 1 0.7 0.2 2 1 2 0.6 1 0.6
Des 2018 0.8 1 2 1.9 0.9 0.4 1 0.9 1.9 2 1
Maret 2019 2 0,3 3 0,8 2 2 2 2 2 0,6 1
Mei 2019 1 2 0,2 2 0,9 1 1 2 3,4 2,7 4
Bakumutu 5 5 - - - 5 5 5 - - 5
Parameter Fe di sungai-sungai di Prov. Kal-Teng, baik pada rona awal 2002, rona awal
2011, dan hasil pemantauan, masih memenuhi baku mutu berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah No. 3 tahun 1995, Kualitas Air Golongan B.
Parameter Fe di sungai-sungai di Prov. Kal-Tim umunya terpantau cukup baik. Kadar Fe
air limbah PT BEK s/d Mei 2019 masih memenuhi bakumutu
Air permukaan/sungai
Beberapa parameter kualitas air sungai seperti TSS, pH, DO, BOD,
dan COD sudah ada yang tidak memenuhi bakumutu.
Diperkirakan hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kikisan
tanah, daun, dan ranting-ranting pohon yang sudah mengalami
pembusukan, terbawa oleh air hujan kedalam sungai. Kondisi
sungai-sungai yang berada di dalam hutan pada waktu musim
hujan pada umumnya memang demikian, terutama bila telah
terjadi pembukaan lahan disekitarnya
Contoh : Evaluasi unsur Fe di air sungai pada Addendum AMDAL
Tambang Batubara BEK Kaltim
Besi (Fe)
Lokasi TP-1 TP-2 TP-3 TP-4 TP-4A TP-5 TP-6 TP-7 TP-8 TP-8A S. Ben TP-1 : Sungai Lahai;
Satuan mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l TP-2 : Sungai Teweh;
0,36 0,33 0,52 0,71 0.38 0,27 0,82 0,68 0,77 - -
Rona Awal TP-5 : Sungai Pikuk;
Rona Awal Sep 2011 1.69 0.46 3.11 1.98 - 2.17 1.41 1.53 2 - - TP-6 : Sungai Inou;
Rona Awal Des 2011 0.73 0.46 1.08 0.72 - 0.46 1.09 1.7 1.81 - - TP-7 : Sungai Lampanang,
Mar 2012 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 - Sungai Benangin (Kalimantan Tengah)
Jun 2012 0.51 0.27 1.78 1.34 1.12 0.94 1 1.36 1.42 1.3 - TP-3 : Sungai Tenaik;
Sep 12 0,54 0,44 1,80 1,14 0,85 1,39 0,92 0,81 1,01 1,11 - TP-4 : Sungai Biangan;
Dec 12 1,66 1,62 1,22 0,23 0,91 0,47 0,84 1,03 1,29 0,83 - TP-4A : Sungai Biangan Hulu;
0,532 0,437 0,831 0,791 0,828 0,971 0,971 1,11 0,653 0,626 0,395 TP-8 : Sungai Pirak Hilir;
Feb 13
1,11 0,983 1,58 0,785 1,19 1,19 2,05 1,84 1,09 1,18 0,671 TP-8A : Sungai Pirak Hulu,
Jun 13
0,566 0,501 2,64 1,96 1,70 1,85 1,52 1,83 1,73 1,69 0,615 TP-22 : Sungai Mahakam Hulu;
Sept 13
0,493 0,307 1,04 1,11 1,20 0,64 1,28 1,21 1,43 0,987 0,375
TP-23 : Sungai Mahakam Hilir
Jan 14
2 3 0,26 0,9 0,1 1 2 1 1 0,2 3
(Kalimantan Timur)
Des 2017
Mart 2018 0,6 0,2 0,1 0,7 0,8 0,2 0,6 0,9 1,2 0,97 0,3
Mei 2018 0,9 0,4 1 0,5 0,4 0,5 1 0,7 0,68 1 0,3
Sept 2018 1 0.4 1 0.7 0.2 2 1 2 0.6 1 0.6
Des 2018 0.8 1 2 1.9 0.9 0.4 1 0.9 1.9 2 1
Maret 2019 2 0,3 3 0,8 2 2 2 2 2 0,6 1
Mei 2019 1 2 0,2 2 0,9 1 1 2 3,4 2,7 4
Bakumutu 5 5 - - - 5 5 5 - - 5
Parameter Fe di sungai-sungai di Prov. Kal-Teng, baik pada rona awal 2002, rona awal 2011, dan hasil pemantauan, masih memenuhi baku mutu
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah No. 3 tahun 1995, Kualitas Air Golongan B. Parameter Fe di sungai-sungai di Prov. Kal-Tim
umunya terpantau cukup baik. Kadar Fe air limbah PT BEK s/d Mei 2019 masih memenuhi bakumutu